Professional Documents
Culture Documents
1 AERASI
Pada perencanaan ini, dipilih aerasi tipe spray nozzle. Alasan pemilihan
karena sistem tersebut dapat menyisihkan gas CO2 agresif, dan waktu kontak
udara yang relative singkat, yaitu kurang dari dua detik serta mampu mereduksi
90% CO2. Nozzle yang dipakai dalam spray aerator mempunyai bermacam-
macam ukuran dan jumlah.
Sebelum air baku masuk ke dalam aerator akan melewati pintu sorong
untuk menentukan besarnya debit air baku yang akan diolah dan masuk kedalam
bak penampung.
a) Pintu sorong
Kriteria desain
- Lebar pintu (b) = 0.5 m
- Tinggi pintu = 0.6 m
- Kecepatan aliran = 0.3 - 6 m/dt
- Faktor koreksi (c) = 0.6
- Kecepatan aliran (v) = 0.6
Perhitungan
- Luas pintu sorong
v c
Q
A
.
=
2
3
52 . 0
/ 8 . 0 6 . 0
/ 25 . 0
m
dt m x
dt m
= =
- Bukaan pintu = A/b = 0.52 m
2
/0.5 m = 1.04 m
- Head loss pada pintu = V
2
/2g = 0.8
2
/(2x9.81) = 0.0326 m
b) Bak Penampung
Kriteria desain
Waktu tinggal (td) = 3 menit = 180 detik
Perhitungan
Volume = Q x td
= 0.25 m
3
/dt x 180 detik = 45 m
3
maka, panjang bak = 5 m
lebar bak = 3 m
tinggi bak = 3 m
c) Pompa dari bak penampung ke aerator
Perencanaan
- Jumlah pompa 4 dan 1 cadangan
- Debit pompa maisng-masing = 0,0625 m/dtk
- = 997 kg/m
- Percepatan gravitasi = 9.81 m/dtk
- Panjang pipa inlet (Li) = 2.5 m
- Diameter pipa inlet (Di) = 0.5 m
- Panjang pipa outlet (Lo) = 1 m
- Diameter pipa outlet (Do) =0.5 m
- Koefisien kekasaran pipa pvc = 130
- Hstasis = 5,5 m
- Efisiensi pompa = 75 %
Perhitungan
Perhitungan kehilangan tekanan
o Headloss pipa inlet
i
o
L
Di CHW
q
HLi
(
=
54 . 0
1
63 . 2
) ( 2785 . 0
5 . 2
) 5 . 0 ( 130 2785 . 0
0625 . 0
54 . 0
1
63 . 2
(
=
= 5.59 x 10
-4
m
o Headloss pipa outlet
Lo
Do CHW
q
HLo
o
=
54 . 0
1
63 . 2
) ( 2785 . 0
1
) 5 . 0 ( 130 2785 . 0
0625 . 0
54 . 0
1
63 . 2
(
=
= 2.24 x 10
-4
m
o H total = HLi + HLo
= 5.59 x 10
-4
+ 2.24 x 10
-4
= 7.83 x 10
-4
m
o Total head untuk pompa
- Tinggi muka air di inlet + tinggi jagaan = 1 m
- Tinggi aerator = 5,5 m
- Sisa tekan = 0,5m
Hf = 1 + 5,5 + 0,5 = 7 m
Hv =
g
V
2
2
=
81 , 9 2
6 , 0
2
= 0,018 m
o Perhitungan daya pompa
q
Htotal Q
= P
75 , 0
) 018 , 0 7 000783 , 0 ( 0625 , 0 997 + +
= P
= 583,14 Watt
P = 583,14/75 =11,31 HP
d) Spray Nozzle Aerator
Kriteria Desain
- Diameter nozzle = 2,5 3,8 cm
- Tinggi jatuh (tinggi bak) = 1,5 7,6 m
- Jarak nozzle terluar ke dinding = > 1,5 m
- Beban permukaan () = > 0,4 m/m /jam
- Tekanan pada spray nozzle = > 0,3 kg/cm (3mka)
- Jarak antar nozzle = s 1 m
Kriteria Desain
o Luas permukaan
= 0,4 m/m .jam
A = x Q
= 0.4 m
2
/m
3
/jam x 0,25m
3
/dt x 3600dtk/jam
= 360 m
o Dimensi
Jika P = L maka panjang = 19 m, lebar = 19 m
o Tinggi aerator
Terdiri dari :
4 ruang jatuh air, @ 0,6m = 2,4m
4 media kontak, @ 0.2 m = 0.8 m
4 media penahan, @ 0.2 m = 0.8 m
atap + perpipaan 0.5 m
media penampung + drain = 1 m
total 5,5 m
o Jarak Nozzle
Manifold
Pipa lateral
Nozzle
- Jumlah nozzle tiap pasang lateral = 6 buah
- Jumlah lateral = 7 pasang
- Jumlah nozzle total = 42 buah
- Jarak tiap nozzle = 320 mm
- Jarak tiap manifold = 0,43m
o Q tiap nozzle
Qn =
42
Q
=
42
25 , 0
= 0,006 m/dtk
o Dimensi perpipaan dan kehilangan tekanan
- Debit nozzle (qi) = 0,006 m/dtk
- Tekanan nozzle (HfNi) = 5 mka
qo
q
1
o Kecepatan tiap nozzle
Ni Ni
gHf C V 2 =
dt m x x / 94 . 5 5 81 . 9 2 6 . 0 = =
o Luas lubang nozzle
A
Ni
= q
1
/V
Ni
= 0.006/5.94 = 1,01 x 10
-3
m
2
o Diameter nozzle
m
x
A
D
Ni
Ni
035 . 0
14 . 3
4
1
00101 . 0
4
1
2
1
2
1
=
|
|
|
|
.
|
\
|
=
|
|
|
|
.
|
\
|
=
t
o Cek balik
A
Ni
= 1/4 D
2
= x x 0.035
2
= 9,62 x 10
-4
m
2
V
Ni
= q
1
/A
Ni
= 0.006/9,62 x 10
-4
= 6,24 m/dt
Hf
Ni
= V
Ni
2
/(C
2
x2xg) = 6,24/(0.6
2
x2x9.81) = 5,51 mka (cocok)
o Dimensi lateral
HfLo : kehilangan tekanan pada pipa tanpa nozzle
HfL : kehilangan tekanan pada pipa dengan nozzle
Jika dialirkan dengan debit yang sama maka, HfL = 1/3 HfLo
Karena kehilangan tekanan sepanjang pipa lateral, maka:
Hf
N3
= Hf
N1
HfL
HfL = Hf
N1
Hf
N3
q
1
= C x A
N1
x V
N1
=
1 1
2
N N
gHf x CxA
2
1
1
2
2
1
1
2
kq
g A C
q
Hf
N
N
= =
Diasumsika bahwa q
1
>q
2
>q
3
maka
Hf
N3
= k x q
3
2
= k (q
1
)
2
HfL = kq
1
2
- k (q
1
)
2
= (1-
2
) kq
1
2
= (1-
2
) Hf
N1
Jika diharapkan q
3
= 90 % q
1
; = 0.99, maka :
HfL = (1 0.99
2
) x 5.51 = 0,11 m
HfLo = 3 HfL = 0,33 m
Qo = 3 x qn
= 3 x 0,006 m/dtk
= 1,8 x 10
-2
m/dtk
o Panjang pipa lateral =3 x jarak antar nozzle + jarak nozzle ke dinding
= 3 x 1 + 1,5
= 4,5 m
o Dengan persamaan Hanzen William
63 . 2
1
54 . 0
) / ( 2785 . 0
(
=
L HfLo CHW
q
D
o
L
mm m
x x
100 095 . 0
) 5 , 4 / 33 . 0 ( 130 2785 . 0
018 . 0
63 . 2
1
54 . 0
~ =
(
=
o Maka , HfLo sebenarnya
L
o
L
D CHW
q
HfLo
54 . 0
1
63 . 2
) ( 2785 . 0
(
=
HfL = 1/3 x 0.25 m = 0.083 m
o Cek debit tiap nozzle
Hf
N3
= Hf
N1
HfL
= 5.51 0.083 = 5,427 m
dt m x x x x gHf CA q
N N
/ 00596 . 0 427 , 5 81 . 9 2 000962 . 0 6 . 0 2
3
3 1 3
= = =
= (q
3
/q
1
) x 100 %
= (0.00596/0.006) x 100 % = 99.33 % (OK)
o Dimensi manifold
Pada lubang pangkal lateral berlaku
dt m
m
dt m
A
q
Vpl
L
o
/ 29 , 2
) 1 . 0 (
4
1
/ 018 . 0
2 2
3
= = =
t
gHfpl C Vpl 2 =
m
x x g C
Vpl
Hfpl 74 . 0
81 . 9 2 6 . 0
29 . 2
2
2
2
2
2
= = =
Untuk pemasangan lateral pertama berlaku
Hfpl
1
= 2 Hfpl = 2 x 0.74 m = 1.48 m
Sedangkan besarnya debit
Q
1
= 2 q
o1
= 2 x 0.018
= 0.036 m
3
/dt
Q
o
q
o1
q
o7
Seperti pada lateral pada manifold juga berlaku
Q
2
= 99% Q
1
, = 0.99
Hf
M
= (1-
2
) Hfpl
1
= (1 0.99
2
) x 1.48= 0.0295 m
Hf
Mo
= 3 x 0.0295 = 0.09 m
Panjang manifold = 7m
o Diameter manifold
63 . 2
1
54 . 0
) / ( 2785 . 0
(
=
M Mo
o
M
L Hf CHW
Q
D
mm m
x x
400 37 . 0
) 7 / 09 . 0 ( 130 2785 . 0
25 . 0
63 . 2
1
54 . 0
~ =
(
=
o Maka Hf
Mo
yang sebenarnya
L
D CHW
Q
Hf
M
o
Mo
(
=
54 . 0
1
63 . 2
) ( 2785 . 0
m
x x
060 . 0 7
4 . 0 130 2785 . 0
25 . 0
54 . 0
1
63 . 2
=
(
=
o Hf
M
= 1/3 x 0.06 m = 0.02 m
o Cek debit tiap pasangan lateral
Hfpl
2
= Hfpl
1
- Hf
M
= 1.48 0.02 = 1.46 m
o Untuk sebuah lateral (1/2 pasang lateral)
Hfpl
2
= 1/2x 1.46 = 0.73 m
73 . 0 81 . 9 2 1 . 0
4
1
6 . 0 2
2
7 7
x x x gHfpl CApl q
o
t = =
= 0.018 m
3
/dt
Q
7
= 2 x q
o7
= 2 x 0.018 = 0.036 m
3
/dt
= (0.036/0.036) x 100% = 100 % (sesuai)
o Kehilangan Tekanan
H total = Hf
N1
+ HfL + Hfpl
1
+ Hf
M
Hf
N1
= kehilangan tekanan pada nozzle pertama = 5.51 m
HfL = kehilangan tekanan pada pipa lateral = 0.083 m
Hfpl
1
= kehilangan tekanan pada pangkal pipa lateral pertama = 1.48
m
Hf
M
= kehilangan tekanan pada pipa manifold = 0.02 m
H total = 5.51 + 0.083 + 1.48 + 0.02 m = 7.093 m
Jadi tekanan yang harus disediakan = 7.093 m
A. KOAGULASI
Pada perencanaan kali ini koagulasi dilakukan dengan cara pengadukan
dengan terjunan. Alasannya karena efektif untuk instalasi air minum dengan
kapasitas 200 l/det. Selain itu proses pencampuran akan lebih sempurna
menyebar ke seluruh permukaan karena koagulan dibutuhkan sesaat sebelum
air diterjunkan, sehingga air yang terjun sudah mengandung koagulan yang
siap diaduk.
1) Kriteria Desain
- NRe > 10000
- Gradien kecepatan = 200 1000 l/det
- G x td = 10
4
10
5
- Waktu detensi (td) = 60 detik (Tri Joko,2009)
Perencanaan
- Bangunan koagulasi direncanakan menjadi 2 bangunan dengan debit
masing-masing 100 l/dt = 0,1 m
3
/dt
- G = 700 l/det
-
w
= 995,7 kg/m
3
-
G = 9,81 m/det
2
(Darmasetiawan, 2001)
- Kecepatan (v
1
) saat masuk ke bak pembubuh koagulan = 2 m/det
- Kecepatan (v
2
) saat keluar dari bak pembubuh koagulan = 0,6 m/det
2) Perhitungan
Dimensi Bak
-
Volume reaktor (V) = Q x td = 0,1m
3
/det x 60 det = 6 m
3
- Dimensi p = 2 m, l = 2 m, H = 1,5 m
- Tinggi terjunan (h) =
g
xtdxG
2
u
=
g
xtdxG
2
=
81 , 9
700 60
2
7 , 995
10 . 798 , 0
3
x x
= 2,4 m
- Kehilangan tekanan (H) =
gQ
xVxG
2
=
1 , 0 81 , 9 7 , 995
700 6 10 798 , 0
2 3
x x
x x x
= 2,374 m
- R =
P
A
=
H B
BH
2 +
=
) 5 , 1 2 ( 2
5 , 1 2
x
x
+
= 0,6 m
- V =
BH
Q
=
5 , 1 2
1 , 0
x
= 0,03 m/det
- Cek NRe =
u
VR
=
7
10 . 01 , 8
6 , 0 03 , 0
x
= 62421,97 > 10000 (memenuhi)
Zone inlet
A =
1
v
Q
=
2
1 , 0
= 0,05 m
2
D =
t
4
1
A
=
t
4
1
05 , 0
= 0,252 m = 252 mm
Zone outlet
A =
2
v
Q
=
6 , 0
1 , 0
= 0,167 m
2
D =
t
4
1
A
=
t
4
1
167 , 0
= 0,461 m = 461 mm
B. BANGUNAN PEMBUBUH KOAGULAN
a. Kriteria Disain
Koagulan yang digunakan adalah alum,karena alum bekerja optimal
pada pH 6,58.
Dosis pembuluh alum, Cal = 35 mg/L
Kadar alum dalam tawas = 60 %
Berat jenis alum, al = 2,71 kg/L
Konsentrasi larutan = 10 %
Efisiensi pompa pembubuh, = 75 %
Tekanan pembubuh = 10
b. Perhitungan
Kebutuhan alum dan tawas
Wal = Cal x Q = 35 mg/L x 200 L/dt = 7000mg/dt =604,8 kg/hari
Kebutuhan tawas per hari,
hari kg hari kg x Wt / 1008 / 8 , 604
60
100
= =
Untuk periode pelarutan 8 jam, hari kg hari kg x Wt / 336 / 1008
24
8
= =
Debit tawas,
dt L x hari L
L kg
hari kg
al
Wt
Qt / 10 3 , 4 / 96 , 371
/ 71 , 2
/ 1008
3
= = = =
Debit air pelarut
dt L x Qw
hari m
m kg
hari kg x
w
xWt
Qw
/ 10 05 , 1
/ 11 , 9
/ 7 , 995
/ 1008
10
90
10
10 100
1
3
3
=
= =
Debit larutan, dt L x x x Qw Qt Ql / 10 05 , 1 10 01 , 1 10 3 , 4
1 1 3
= + = + =
Berat jenis larutan
L kg
x x w al
lar / 063 , 1
9957 , 0 100
10 100
71 , 2 100
10
1
100
10 100
100
10
1
=
|
.
|
\
|
+
=
|
|
.
|
\
|
+
=
Volume bak
V = Qlar x td x 3600 = 1,05 x 10
-1
x 8 x 3600 = 3024 L = 3,024 m
3
Dimensi bak
V = P x L x H ,P = L
3,024 m
3
= P
2
x 1,5 m
P = 1,42 1,5 m
FLOKULASI
Flokulasi dilakukan setelah proses koagulasi. Flokulasi bertujuan untuk
mendukung proses tumbukan partikel-partikel kecil sehingga akan diperoleh
partikel yang lebih besar yang memiliki kemampuan untuk mengendap.
a. Kriteria Desain
Kriteria desain flokulasi (pengadukan lambat) beberapa jenis flokulator
adalah sebagai berikut :
Tabel Kriteria Desain Unit Flokulasi
Kriteria Desain
Baffle Channels
Flokulator Mekanis
Horizontal Shaft
dengan Paddle
Vertikal Shaft
dengan Blade
Gradien kecepatan (dt
-1
)
Waktu detensi (menit)
Tahapan flokulasi
20 - 70
10 - 20
6 - 10
10 - 60
30 - 40
3 - 6
10 - 70
20 - 40
2 - 4
Kec. Aliran maksimum
Area blade/tangki
Blade : D/T
Shaft rpm
3 fps
-
-
-
3 fps
5 - 20 %
0,5 - 0,75
1 - 5
6 - 9 fps
0,1 - 0,2 %
0,2 - 0,4
8 - 25
(Sumber : Kawamura, 1991)
b. Perencanaan dan Perhitungan
Dalam perencanaan ini digunakan desain unit flokulasi Baffle Channels
horisontal. Air mengalir berubah ubah arah horizontal ke kanan ke kiri
melewati baffle baffle.
- Q = 125 L/dtk
- Td = 10 mnt
- G = 60 dtk
- Vsal = 15 cm/dtk
- V = 10
-2
cm
2
/dtk
- g = 9,8 cm/dtk
-
td v
h g
G
.
.
2
=
-
g
Td V G
hf
. .
2
=
= 60
2
x 10
-2
x 600
980
= 22,04 cm
-
Vsal
Q
Across =
= 125
1,5
= 83,33 dm
- Lebar saluran desain, b= 7dm = 70cm
- Tinggi air dalam saluran
Tinggi air dakam saluran = Across
b
= 83,33
7
= 11,9dm =119cm
- Tinggi bak desain = 150cm
- Panjang total saluran = Vsal x t
= 0,15 x 600 =90m
- V belokan = 40cm/dtk
- A cross = Q
V belokan
= 125
4
- = 31,25 dm
Vsal
Q
Across =
= 125
1,5
= 83,33 dm
2
- Lebar bukaan = Across
Kedalaman
= 31,25 : 11,9
= 2,62 dm = 26,2 cm
- Direncanakan lebar bukaan 25
- Beda tinggi pada belokan
g
Vbelokan
h
2
2
=
980 2
40
2
x
h =
cm h 816 , 0 =
- Jumlah total belokan
hbelokan
h
=
816 , 0
04 , 22
=
belokan 27 =
- Kehilangan tekanan pada belokan
g
Vbelokan
k h
2
=
980 2
40
5 , 1
x
h =
cm h 22 , 1 =
- Panjang bak
= (27 x 0,7) + (26 x 0,3)
= 26,7 m
- Lebar bak
= 90 : 27
= 3,33
Jadi bak flokulasi dibuat dengan 1 bak dengan debit 125 L/dtk
Dimensi bak :
Panjang = 26,7 m
Lebar = 3,33 m
Kedalaman = 1 m