You are on page 1of 18

+ni.c.iv.

vv]vn ^vvv

Pokok Bahasan VIII
FERMENTASI METABOLIT SEKUNDER

Deskripsi Singkat
Mikrobia mampu mensintesa senyawa metabolit sekunder pada fase
pertumbuhan stasioner. Senyawa metabolit sekunder digunakan sebagai nutrient
darurat untuk mempertahankan hidupnya. Metabolit sekunder itu tergolong dalam
antibiotic, biopestisida, mikotoksin dan pigmen, alkaloid serta ensim.
Antibiotic yang dihasilkan oleh fungi meliputi griseofulvin, penisilin,
cephalosporin, dan asam fusidat dan lain sebagainya. Bakteri juga mampu
menghasilkan cyclokeximide, amphoserin, pimaricin, streptomisin, tetrasiklin,
khloramfenicol, novabiosin, erithromisin, polimisin, dan nisin, aktinomisetes juga
hampir setiap tahunnya menghasilkan 50 100 antibiotik, contoh :
Streptomycesgriseus menghasilkan 40 macam antibiotic yang berbeda.
Biopestisida merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikrobia berdaya
insektisida sebagai contoh Bacillus thuringiensis bersifat patogen terhadap larva
Lepidoptera, Bacillus popilliae patogen terhadap larva lebah. Alkaloid merupakan
senyawa yang diproduksi oleh mikrobia dan senyawa ini dapat berperanan sebagai
herbisida contohnya : Cloviceps purpurea dan C pospali untuk membunuh rumput
Pospalum.

Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fermentasi antibiotic, seperti penisilin
dan biopestisida.

A. Penisilin
Pada abad 19 telah diketemukan mikrobia penghambat pertumbuhan mikrobia
lain, karena menghasilkan senyawa toksin. Penemuan tersebut disebut pinisilin yang
berperanan sebagai antibiotik.






+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Banyak antibiotik yang dapat digunakan dalam bidang pengobatan yaitu :
Senyawa antifungal dan antibacterial yang dihasilkan oleh mikrobia
Jenis mikrobia yang
dihambat
Senyawa antibiotic dari :
Fungi Bakteri
Fungi



Bacteria
Griseofulvin



Penisilin
Cephalosporin
Asam fusidat
Cycloheximide
Amphosetrim
Pimarcin

Streptomisin
Tetrasiklin
Khloramfenicol
Novobiosin
Erythromisin
Polimysin
Nisin

Alexander Flemming secara kebetuIan menemukan Penicellium notatum
tumbuh pada kultur Staphylococcus yang menyebabkan terbentuk zone jernih disekitar
Penicellium, karena kedua mikrobia tersebut saling bersifat antagonisme. Kemudian
setelah senyawa di isolasi ternyata antibiotik penisilin, Florey tahun 1940 menemukan
P. chrysogenium penghasiI penisiIin bersifat Iebih efektif daya hambatnya dan tidak
toksis terhadap jaringan manusia.
Industri pinisilin terus mengembangkannya dengan cara : meneliti strain baru
dari alam, melakukan seleksi, meningkatkan sifat kultur melalui mutasi, optimalisasi
media dan kondisi produksi.
+ni.c.iv. vv]vn ^vvv


(1 unit 0,5988 gr / sodium benzyl penisilin

Produksi Penisilin melalui dua cara :
1. kultur tenggelam
2. kultur permukaan

Dalam produksi penisilin perlu Penicellium ditumbuhkan untuk membentuk spora,
spora tersebut sebagai inokulum.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama fermentasi penisilin adalah:
1. Bahan dasar terdiri dari
a. Sumber karbon (6 %), laktosa, pati jagung dan dextrin jagung.
b. Sumber nitrogen : sodium nitrat, ammonium sulfat, ammonium asetat,
ammonium laktat, corn steep liquor.
c. Sumber mineral : magnesium sulfat (MgSO
4
7H
2
O)
d. Prekursor : asam phenylacetat.

+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

2. Kondisi fermentasi
Suhu 24 C, pH : 5-7, 5, aerasi 400 cu/menit, antifolam tributyl citrat, 3 %
octadecanol.

B. Biopestisida
Kebanyakan antibiotik dengan konsentrasi antara (55-200 ppm) berdaya
insektisidal. Kemudian novobiocin dan cycloheximide (actidione) mempunyai spektrum
lebih luas terhadap insekta lain, tetapi apakah bersifat menghancurkan atau kontak
saja. Di Jepang telah banyak dilakukan seleksi dan akhirnya menemukan metabolit
sekunder baru mempunyai daya insektisida. Insektisida tersebut dihasilkan oleh
Streptomyces.

lnsektisida yang dihasilkan mikrobia :
Jenis mikrobia Produk Toksitas terhadap manusia
Streptomyces factum
Streptomyces mabaraence
Metarhizium anisapliae
Aspergillus ochraccus
Aspergillus versicolor
Pactomycin
Piericidins A dan B
Dextrixin A dan B
Aspachchracin
Versimide
Tinggi
Tingi
Tinggi
Rendah
-

Dari fungi tingkat tinggi di Jepang digunakan untuk pengendalian lalat, yaitu
asam tricolomat yang dihasilkan oleh Tricholoma muscarium dan asam ibotenat dari
Amania muscaria
Bakteri yang berperanan sebagai pengendali hama adalah :
1. Bacillus thuringiensis : sporanya bersifat patogen terhadap larva Lipidoptera
2. Bacillus popilliae : sporanya bersifat patogen terhadap lebah (Popilllia japonica).

Nematoda berperanan sebagai vektor serangga patogen, kadang digunakan untuk
pengendalian hama, contohnya simbiose antara Achromobacter nematophilus dan
Neoplectana carpocapsae.

Pestisida dan fungi
Fungi menginfeksi integumen hospes. Spesien fungi yang paling baik yaitu
Beauveria bassiana mematikan penyakit pada ulat sutera (Bombyx mori), Jamur
Metarrhizium anisolphae.
+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Latihan soal Pokok Bahasan VIII
1. Jelaskan cara isolasi mikrobia penghasil antibiotik ?
2. Apakah perbedaan antara bakterisida dan bakteriostatik?
3. Jelaskan mengapa dalam produksi penisilin perlu ditarnbah ekstrak / rendaman
jagung?
4. Apakah fungsi metabolit sekunder beri contoh 5 (Iima) macam metabolit
sekunder?
5. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Insektisida
b. metabolit sekunder
c. precursor
























+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Pokok Bahasan IX
BIOKONVERSI STEROID

Deskripsi singkat
Sterol dan steroid telah lama menjadi perhatian oleh ahli biokimia. Pada tahun
1920 ahli estrogenik dan androgenik untuk memenuhi kebutuhan steroid diperoleh
dengan ekstraksi bahan alami misalnya korteks adrenal hewan. Senyawa steroid
tersebut berupa cortico steroid.
Kemudian cortison berhasil disintesa secara kimiawi yang berguna untuk obat
rematoid arthritis dan rematik akut. Selanjutnya pada tahun 1952 Rhizopus nigricans
berperanan dalam mengubah progresteron menjadi hidroksiprogesrion yang bersifat
baik dan diproduksi secara komersil.
Pada tahun 1970 reaksi 11 origenan oleh fungi 16x hidroksilasi oleh Streptomyces
dehidrogenasi oleh Arthrobacter samplex, mycobacteria, nocardia dan kebanyakan
fungi dilakukan di dalam industri.
Namun demikian banyak kendala yang timbul dalam produksi steroid melalui
proses fermentasi, misalnya biaya operasional lebih mahal dibandingkan melalui reaksi
kimiawi. Sehingga dalam prakteknya di pabrik, biotransformasi/biokonversi steroid
digunakan untuk menggantikan sebagian reaksi secara kimiawi.
Struktur steroid kebanyakan mempunyai gugus methil pada atom karbon nomer
13 dan 10 (C-10 dan C-19). Steroid dapat dianalisa secara paper chromatography
(PC), khromatography lapis tipis (TLC) dan vapor-phase chromatography (VPC).
Ekstraksi produk steroid menggunakan methylene chloride dan bermacam-macam
solven non polar yaitu ethyl acetat, amyl acetat, ethelene chloride, chloroform hasil
ekstraksi steroid lalu dianalisa menggunakan cara hromatography.
Penemuan penting dibidang mikrobiologi industri adalah mikrobia yang mampu
melakukan aktivitas biokimia. Contoh spora Penicellium roqueforii mampu merubah
asam kapilat (asam oktanoat) menjadi 2 heptanone.

1. Definisi dan peranan steroid
Steroid adalah senyawa mempunyai kerangka perhydro 1,2-cyclo-pentano-
phenanthene. Knight memperoleh 11--hydroxyl derivat progesteron rnenggunakan
Aspergillus chraceus.

+ni.c.iv. vv]vn ^vvv



Pembentukan 11--hydroxyl dari progesteron steroid yang dibentuk oleh mikrobia
yaitu ergosterol, diosgenin pada tumbuhan, kholesterol terdapat pada hewan,
kortisosteroid, hormon sex. Steroid penting sebagai agensia therapeutik,
dihasilkan selama regulasi metabolism.

Steroid corteson berguna untuk penyakit rheumatoid arthritis dan rheumatic akut.
Progestin dan estrogen untuk agensia mengurangi kesuburan (antifertility). Steroid
juga berperanan sebagai agensia therapeutic bagi manusia dan hewan misalnya
estrogen, progestin dan androgen.

2. Struktur steroid
Kebanyakan steroid mempunvai gugus methyl pada rantai karbon nomer 13
dan 10 (C-18 dan C-19). Bentuk dasar steroid (trans, anti, trans, anti , trans)
tergantung pada ikatan cincin karbon nomor 4 dari rantaian karbon dalam Chair
Shape. Contoh bentuk dasar steroid adalah sebagai berikut :

Pada garis tebal yang diberi nomor 18 dan 19 dapat berikatan dengan gugus metyl
17B konfigurasi.

+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Adapun nama beberapa steroid baik nama perdagangan dan nama kimia dapat
ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
Nama perdagangan Nama kimia
Androstenedione
Testosterone
Progesteron
Predmisone A-1 E
Predmisolone--1-F
Androst-yene-3, 17 dione
17B-Hydroryandrost-4-en-3 ane
Pregn-4-enc-3,2 adio ne
17 X-21-dihydroxy-prequa-14-diene-3, 11, 20 trione
11 B, 17, 21-trihydroxy pregna-1, 4-dienyl-3, 20-dione

Ekstraksi steroid dan miselium jamur benang atau semua steroid menggunakan
aseton. Sesudah steroid diekstraksi, akan mendapatkan hasil berwarna kecoklatan,
lalu, didecolorasi dengan karbon dan kristalisasi dari solven aseton - metanol atau
methelene chloride. Banyak solven yang dapat digunakan untuk ekstraksi steroid yaitu
ethyl asetat, amyl asetat, ethy-lene chlorida, chloroform.

3. Metoda analisis steroid
Steroid hasil fermentasi Iebih cocok dianalisis secara khromatograli kertas
(Paper chromatography, sedang chromatography) sering digunakan untuk
penelitian, tetapi untuk kebanyakan penelitian yang spesifik analisis steroid
memakai cara Vapor. Phase chromatography (VPC) karena sangat sensitiv untuk
identifikasi steroid menggunakan resonansi nuclear magnetic, dan spektrofotometri
massa.
Setelah steroid dianalisis secara khromatograti maka noda dideteksi
menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 243 nm dan 268 nm

4. Tipe biokonversi steroid
Biokonversi steroid yang digunakan dalam industri ada dua macam:
a. hidroksilasi ada 4 macam :
11--hydroksilasi, 11--hydroksilasi, 16--hydroksilasi, 21-hydroksilasi
b. Dehidrogenasi
11--hydroksilasi
11--hydroksi progesteron diperoleh dari progesteron yang dihasilkan oleh
Aspergillus ochroceus, 11--hydroksi progesteron merupakan hasil antara
pembuatan cortison.

+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

11--hydroksilasi
Steroid hidrokartison (cortisol) Iangsung oleh Curvularia hinata atau ensim
hewan mammalia
16--hydroksilasi
Hidroksilasi ini dilakukan oleh Streptomyces. Reaksi ini menjadi penting
karena mampu membentuk 16 hidroksi 9-fluoroprednison yang sangat
cocok untuk obat anti inflammantory.
21-hydroksilasi
Reaksi ini sangat mudah terutama dilakukan oleh AspergiIlus niger dan
Opphiobolus herpotricus untuk transformasi progesteron menjadi
deoxycortison
Dehidrogenasi
Arthrobacter simplex dapat melakukan sintesa prednisolon dari cortison.

5. Metoda Biokonversi steroid
Spora dan fungi atau aktinomesetes sangat esensial untuk biokonversi. Spora
diproduksi pada permukaan media atau sekam yang direndam air.
Aktivitas air dan kelembaban relatif sangat menentukan sporulasi.
Pengaruh aktivitas air (aw) pada produksi spora fungi (produksi sebesar 10
11
)
konidia / Erlenmeyer

Ml air /
erlenmeyer
Aspergillus
ochraceus
NRRL 405
A.niger
ATCC9142
Mucor
gricocyanus
ATCC1207 A
Penicellium
chrysogenum
WIS 53-414
40
60
80
100
120
140
160
<1
3,2
3,8
3,0
+
-
-
+
2,1
2,0
+
-
-
-
-
-
-
-
6,3
4,5
-
+
1,8
2,0
1,0
+
-
-




+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Media : 200 gr gandum, sterilisasi 1 jam, suhu 121 C, inkubasi 28 C selama 7
hari untuk A.ochroceus, untuk fungi suhu inkubasi 25 C selama 14 hari.
Kelembaban relatif 50 - 6 %.
Setelah memperoleh spora banyak lalu diunduh, atau disimpan dalam refrigerator pada
suhu -20 C. Spora lalu digunakan dengan dimasukkan ke dalam larutan buffer
phosphat, asetat atau sitrat. Kemudian sitrat ditambahkan, lalu dilarutkan kedalam
0,01% Tween 80, pada akhirnya terjadi biokonversi. Biokonversi kadang-kadang terjadi
bila tersedia gula dengan konsentrasi 0,2 - 0,4 % glukosa dengan spora A. ochraceus
atau Mucor griseocyanus.


Latihan soal Pokok Bahasan IX
1. Mengapa steroid penting sebagai agensia therapeutik?
2. Jelaskan biokonversi steroid melalui reaksi hidroksilasi ? Beri contoh!
3. Jelaskan perbedaan antara biokonversi steroid melalui reaksi hidroksilasi dan
hidrogenasi!
4. Sebutkan 3 macam steroid dan mikrobia penghasilnya!
5. Apakah fungsi steroid bagi manusia !

















+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Pokok Bahasan X
PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL

Deskripsi singkat
Di negara yang sedang berkembang anak-anak kekurangan protein. Untuk
mengatasi hal ini Protein Advisory Group bersama-sarna WHO (World health
Organization) perlu memenuhi kekurangan makanan pada umumnya, khususnya
protein. Maka mikrobia digunakan untuk produksi makanan bagi manusia telah
dilakukan seperti roti, keju, yogurt, kecap dan lain sehagainya.
Sumber protein yang berasal dari mikrobia uniseluler dan multiseluler telah
diproduksi sejak perang dunia pertama. Kualitas suatu protein ditentukan oleh
kandungan asam amino. Kandungan asam amino protein sel tunggal perlu diketahui
mengingat sangat berhubungan dengan fungsi protein sel tunggal sebagai makanan
tambahan dan sumber protein utama.
Nutrien Protein Sel Tunggal (PST) harus memenuhi kebutuhan gizi baik untuk
manusia dan hewan. Kandungan asam nukleat Protein Sel Tunggal tidak boleh lebih
dari 8,5% karena bila manusia kelebihan asam nukleat akan mengakibatkan timbulnya
gangguan pencernaan, ginjal, gangguan kulit dengan terakumulasinya senyawa
karsinogenik. Asam nukleat pada protein sel tunggal dapat diturunkan dengan cara
diekstraksi rnenggunakan 10% sodium clorida, dengan pH 9,5 dan panas untuk
menurunkan sampai konsentrasi 2 %. Kualitas protein dapat dibedakan berdasarkan
uji layak yaitu PER (Protein Efficiency Ratio (PER) dan BV (Biological Value) serta
protein digestivility.


Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam substrat, jenis mikrobia untuk
PST, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi PST, toksisitas, nilai nutrisi dan
penurunan asam nukleat PST.

A. Mikrobia sebagai makanan
1. Pemanfaatan mikrobia untuk produksi makanan bagi manusia telah lama
dilakukan. Contoh : Roti, keju, yogurt, kecap, minuman beralkohol.
2. Mikrobia lebih menguntungkan bila dikembangkan sebagai sumber protein atau
sebagai protein sel tunggal karena :
+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

a. Kecepatan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan hewan dan tumbuhan
b. Pemeliharaannya tidak tergantung musim, lahan, pengairan dan
sebagainya.
Kelemahan protein sel tunggal adalah kandungan asam nukleat tinggi, padahal
manusia bila mengkonsumsi protein sel tunggal berlebihan, maka asam nukleat
akan terakumulasi sehingga menimbulkan gangguan pencernaan, ginjal, kulit.

B. Substrat dan mikrobia untuk PST
Substrat untuk produksi PST dapat rnenggunakan Iimbah industri, limbah
pertanian baik bentuk padat dan cair. Limhah cair meliputi melase, cairan whey susu,
sulfite liquor. Limbah pertanian berbentuk padat misalnya limbah pabrik tahu, limbah
pertanian yang mengandung selubiosa, gula.
CO
2
dapat digunakan sebagai sumber karbon bagi algae dan hidrogen bakteri.
Bakteri dan fungi tertentu (Graphium, Trichoderma) dapat menggunakan methan dan
methanol. Pati dari hasil sisa pembuatan kertas dapat ditumbuhi Endomycopsis
fibuliger dan Candida utilis dapat rnenghasilkan amilase.
Hidrokarbon digunakan sebagai substrat produksi PST oleh kebanyakan khamir dan
fungi (Tabel).

Genera khamir yang mampu menggunakan hidrokarbon alifatik untuk
pertumbuhan
n-alkana (paraffin) 1-alkena (olefin)
Candida, Mycotorula, Torulopsis,
Cryptococcus, Pichia, Trichosporon,
Endomycopsis, Rhodotorula,
Saccharomyces, Hasenula
Candida, Debaryomyces,
Hasenula, Rhodotorula








+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Genera fungi felamentos yang mampu menggunakan hidrokarbon alifatik untuk
pertumbuhan
n-alkana (paraffin) 1-alkena (olefin)
Absidia
Acremonium
AspergilIus
Botrytis
Cephalosporium
Chaetomium
Chloridium
Cladosporium
Colletotricum
Cunninghamella
Dematium
Epicoccum
Fusarium
Gliocladum
Graphium
Hellicostylum
Helminthosporium
Monilia
Mucor
Oidiodendron
Paecilomyces
Penicellium
Rhizopus
Scolecobasidium
Spicaria
Syncephalastrum
Trichoderma
Aspergillus

Cephalosporium

Cunninghamella

Fusarium

Helminthosporium

Spicaria


C. Kondisi Kultur
Garam ammonium atau nitrat biasanva digunakan untuk mempelajari
kebutuhan sumber nitrogen oleh mikrobia. Kemudian pH medium untuk pertumbuhan
khamir perlu diatur asam (4,5-5,5), untuk bakteri membutuhkan pH netral (6,0-9,5),
sedang untuk bakteri hijau biru, Spirulina maxima memerlukan pH basa (9-11).
Temperatur optimum untuk pertumbuhan mikrobia bervariasi, ada yang tumbuh
baik pada suhu antara 28-40C.
Produksi khamir ada media minyak gas dipreparasi dalam kondisi tidak steril,
demikian juga algae yang ditumbuhkan di dalam danau terbuka, selalu terjadi
kontaminasi bakteri dan protozoa.
Apabila produksi protein sel tunggal menggunakan substrat hidrokarbon akan
timbul banyak masalah karena kemungkinan bersifat karsinogenik. Problemnya antara
lain solubilitas hidrokarbon rendah.



+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Sollubilitas n alkana dalam air pada temperatur 25C
Alkana Konsentrasi larutan tidak jenuh (molar)
Heksana
Oktana
Dekana
Dodekana
Tetradekana
1,1 x 10
-4

5,8 x 10
-6

3,3 x 10
-7

1,7 x 10
-8

9,8 x 10
-10


Faktor yang perlu diperhatikan didalam penggunaan fermentor yaitu :
a. Media c. Pertumbuhan sel
b. Kelarutan hidrokarbon d. Gas untuk aerasi

Apabila hidrokarbon tidak mengandung O
2
padahal sangat diperlukan untuk aerasi
yaitu untuk bakteri sebesar 25% sedang khamir 30%. Penggunaan O
2
untuk fermentasi
hidrokarbon sebesar 2,5 - 3,5% kali, tetapi bila hidrokarbon dalam bentuk metan
sampai 4 - 5 kali, bila dibandingkan dengan substrat glukosa. Evolusi panas biasanya
diperlukan lebih banyak (Tabel).

Pengaruh substrat dan pproduk sel terhadap kebutuhan oksigen dan
pembebasan panas
Mikrobia Substrat
Produk
sel (gr/l)
Kebutuhan oksigen
gr/100gr sel
Pembebasan panas
Kcal/100 gr sel Kj/100 gr sel
Khamir
Khamir
Bakteri
KH
n-alkana
n-alkana
0,5
1,0
1,0
67
197
172
30
799
780
1591
3345
3266

Susunan kimia sel yang dipanen dipengaruhi oleh sifat medium dan kondisi kultur
Iainnya, misaInya perbandingan protein dan lemak dipengaruhi oleh perbandingan
antar karbon dan nitrogen (C : N) dalam suatu medium.

Apabila kandungan nitrogen mendium rendah maka pertumbuhan terbatas, tetapi
lemak terakumulasi di dalam sel. Sebagai contoh kandungan lemak pada media yang
mengandung nitrogen terbatas Rhodoturula mempunyai 60% lemak, Nocardia 70%,
Chlorella 80 %.

+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

D. Nilai nutrisi protein sel tunggal
Komposisi mikrobia yang berguna sebagai sumber makanan terdiri dari 10
15% purin atau base pirimidin (Tabel).

Komposisi sel mikrobia (%) berat kering
Fungi filamentous Algae Khamir Bakteri
Nitrogen
Lemak
Abu
Asam nukleat
5 - 8
2 - 8
9 - 14
-
7,5 - 10
7,0 - 20
8,0 - 10
3,0 - 8
7,5 - 85
2,0 - 6,0
5,0 - 9,5
6,0 - 12
11,5 - 2,5
1,5 - 3
3,0 - 7
8,0 - 16

Kandungan asam amino mikrobia sebesar 70-80 % dan seluruh N sel mikrobia.
Mikrobia dapat bersintesa asam amino essensial yang sangat berguna untuk
pertumbuhan dan sumber nutrisi bagi manusia.
Asam amino essensial dari bermacarm-macam mikroorganisrne bila
dibandingkan dengan gandum dan albumen telur dapat diamati pada tabel di bawah
ini:

Kandungan asam amino essensial dari jagung, albumin telur dan makanan dari
mikrobia (gr/16 gr N)
Asam amino Jagung Albumin telur
Makanan dari mikrobia
1 2 3 4 5 6
Lisin
Threonin
Sitein
Methionin
Tryptophan
Isoleucine
2,8
2,9
2,5
1,5
1,1
3,3
6,5
5,1
2,4
3,2
1,6
6,7
4,6
4,6
0,4
1,4
1,4
6,0
7,7
4,8
-
1,7
1,0
1,6
7,8
5,4
0,9
1,6
1,3
5,3
5,3
4,5
0,3
1,8
-
3,9
8,6
4,5
-
2,7
1,1
4,6
3,9
-
-
1,0
1,25
3,2
Keterangan:
1. Spirulina maximum
2. Saccharomyces cereviceae
3. Candida lipolytica
4. Psedomonas methanol
5. Alcaligenes europhus
6. Penicellium notatum
+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Kandungan vitamin yang berasal dari mikrobia (mg/100 berat kering)
Vitamin
Morchella
hortensis
Candida
utilis
S.cerevisiae
Methylomonas
methanica
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Piridoksin
As.Pantotenat
Kholin
As. Folat
Inositol
Biotin
Vitamin B12
As. P amino
benzoat
0,54
1,31
12,40
2,62
2,60
4.61
1,09
1,78
0,015
0
-
0,53
4,50
41,73
3,34
3,72
-
2,15
-
0,23
0
1,7
5,0 - 36
3,6 - 4,2
32,0 - 100
2,5 - 100
10,0
-
1,5 - 8
-
0,5 - 1,8
0
0,9 - 10
1,81
4,82
15,90
14,30
2,42
968,00
-
-
-
0,96
-

Konsumsi asam nukleat sebesar 2 gram/hari merupakan batas aman, mengingat bagi
orang yang diberi asam nukleat dengan dosis aman setelah dilakukan uji klinis dan
dibandingkan dengan penderita kencing batu, kandungan asam urat lebih besar dari
pasien.

Hubungan konsumsi asam nukleat dengan asam urat dalam serum dan air
kencing
As. Nukleat Serum (mg/100ml) Kandungan asam urat air kencing (mg/hari)
0
2
4
8
0
2,9
5,8
8,7
4,9
6,0
7,7
9,4
4,5
7,9
8,8
9,4
375
667
933
1.393
510
1.190
1.850
1.871

Catatan : Kandungan normal asam urat dalam serum darah : 2-6 mg/100 ml
air kencing : 300-700mgr/hari
+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Kebanyakan hewan mempunyai ensim urikase yang mampu memecah asam
urat menjadi alantoin yang mempunyai kelarutan lebih besar, sehingga mudah
dieksresikan bersama urine. Hewan penghasil ensim urikase selain anjing, burung dan
mamalia yang tidak termasuk primate. Tetapi babi tidak mampu mengakomodasi basa
purin yaitu guanine sehingga babi mudah terkena penyakit ginjal.
Pemecahan purin menjadi urea dan produk akhir sebagai ammonia.
Pemecahan basa purin :


Penurunan kadar asam nukleat dalam protein sel tunggal
Kandungan asam nukleat dalam protein sel tunggal yang terlalu tinggi akan
menimbulkan hambatan nutrisi secara langsung pada manusia usaha untuk
mengurangi kadar asam nukleat menggunakan beberapa cara antara lain : heat shock
incubation lalu berkembang menjadi heat shock Bovin Pancreatic ribonucease,
pengendapan rnenggunakan asam, dan hidrolisa pakai asam dan basa.

Cara penurunan kandungan asam nukleat
Asam nukleat sangat mudah larut dalam larutan basa encer lebih mudah larut
dalam air panas tapi sukar larut dalam air ingin, dan tidak larut dalam alkohol.
Pemecahan asam nukleat dilakukan dengan secara kirniawi maupun secara
ensimatis, cara pengendapan menggunakan zat kimia atau dengan sentrifugasi.




+ni.c.iv. vv]vn ^vvv

Latihan soal pokok bahasan X
1. Sebutkan tiga macam spesies mikrobia yang dapat dipakai sebagai sumber
protein sel tunggal (PST)?
2. Mengapa protein sel tunggal tidak boleh mengandung asam nukleat lebih dari
standard?
3. Jelaskan salah satu cara penurunan asam nukleat PST?
4. Apakah perbedaan antara Protein efficiency Ratio (PER) dan Protein
Digestibility (PD)!
5. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Biological value
b. Microbial food
c. Heat Shocking incubation

You might also like