Editor M.Badrushshalih Fisiologi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan UNSOED PURWOKERTO 2007 TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Memahami aspek mekanik dan fisiologik pernapasan,sebagai dasar untuk memahami berbagai kelainan yang timbul pada sistem pernapasan akibat gangguan aspek tersebut. 2. Memahami pengertian berbagai fungsi statik dan dinamik paru. 3. Memahami mekanisme yang mendasari proses terjadinya difusi gas antara udara alveol dan darah kapiler paru. TUJUAN INSTRUKSIONAL 4. Memahami proses transportasi berbagai gas pernapasan ke dan dari jaringan tubuh oleh darah dalam memenuhi kebutuhan ambilan oksigen jaringan, makna kurve disosiasi O2 dan CO2 darah serta faktor faktor yang mempengaruhi pergeseran kurve tersebut. 5. Memahami mekanisme pengendalian pernapasan normal serta berbagai faktor yang mempengaruhi. PERNAPASAN PULMONAL FUNGSI Fungsi utama sistem respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan metabolisme sel serta mengeluarkan CO2 hasil metabolisme sel secara terus menerus.
FUNGSI Fungsi tambahan : 1. Membantu pengeluaran air dan panas dari dalam tubuh 2. Membantu meningkatkan aliran balik vena (sebagai pompa) 3. Membantu proses bicara (vokalisasi)
STRUKTUR SALURAN NAPAS Sistem pernapasan manusia terdiri dari : 1. Sistem saluran udara, praktis tidak terjadi pertukaran gas 2. Organ pertukaran gas (alveol paru), tempat terjadinya difusi 3. Mekanisme pompa ventilasi paru,meliputi struktur dinding dada & otot pernapasan 4. Pusat pernapasan otak 5. Sistem sirkulasi darah, membawa O2 dan CO2 ke dan dari jaringan tubuh KESEIMBANGAN ASAM BASA Sistem buffer dalam darah : 1. Ion bikarbonat (HCO3) Kemampuan sistem respirasi mengatur besar CO2 darah menjamin tersedianya konsentrasi buffer bikarbonat yang tinggi dalam darah. 2. Fosfat 3. Proteinat (albumin dan globulin) Sistem Buffer Bikarbonat Rongga udara di dalam paru-paru CO 2 fase gas CO 2 (d) H 2 CO 3 H + + HCO 3 - H 2 O H 2 O P L A S M A pH rendah pH tinggi pCO 2 naik pCO 2 turun P L A S M A Sistem Buffer Bikarbonat Rongga udara di dalam paru-paru CO 2 fase gas CO 2 (d) H 2 CO 3 H + + HCO 3 - H 2 O H 2 O P L A S M A pH rendah pH tinggi PCO 2 naik Produk naik Hipoventilasi PCO 2 turun Alkalosis respiratorik Produk turun Hiperventilasi Asidosis respiratorik Sistem Buffer Bikarbonat Rongga udara di dalam paru-paru CO 2 fase gas CO 2 (d) H 2 CO 3 H + + HCO 3 - H 2 O H 2 O P L A S M A pH rendah pH tinggi HCO 3 - turun HCO 3 - naik 1. Asidosis Respiratorik Hipoventilasi retensi CO2 kadar H 2 CO 3 (Asam karbonat) naik HCO 3 tetap ratio < 20 : 1 pH < 7,4 H 2 CO 3 naik Kompensasi: peningkatan reabsorbsi bikarbonat oleh ginjal. Kasus : gangguan pernafasan seperti pneumonia, emfisema, asma, keracunan morfin. 2. Alkalosis Respiratorik Pengeluaran CO 2 naik H 2 CO 3 turun HCO 3 tetap ratio > 20:1 pH >7,4. H 2 CO 3 turun Kompensasi: reabsorpsi bikarbonat oleh ginjal dikurangi ekskresi bikarbonat melalui urin ditingkatkan. Kasus : Depress SSP, hiperventilasi histeris, koma hepatikum. 3. Asidosis Metabolik Penurunan kadar HCO 3 HCO 3 turun ratio < 20:1 pH < 7,4 H 2 CO 3 tetap Kompensasi: pengeluaran CO 2
melalui pernafasan ditingkatkan (hiperventilasi). Kasus : Diabetes melitus, renal failure, keracunan garam asam, diare.
4. Alkalosis Metabolik Peningkatan kadar HCO 3 tdk diimbangi oleh penurunan H 2 CO 3 HCO 3 naik ratio > 20:1 pH > 7,4 H 2 CO 3 tetap Kompensasi: pengeluaran CO 2
melalui pernafasan ditekan atau retensi CO 2 (hipoventilasi) Syukron jazzakalloh khoiron katsiron
Subhanakallohumma wabihamdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika Pesan terakhir dari kami
SALURAN UDARA Hidung faring laring trakea bronkus (ka & ki) bronkiolus bronkiolus terminalis bronkiolus respiratorius duktus alveolaris sakus alveolaris alveolus FUNGSI HIDUNG DAN SALURAN UDARA 1. Mekanisme pertahanan terhadap benda asing.Udara yang masuk sal napas disaring bulu hidung shg partikel > 10 m akan dihambat. Pada mukosa sal napas terdapat silia 2-10 m, gerakan silia (Cilliary escalator) akan mendorong benda asing keluar dgn kec 16 mm/menit. 2. Memanaskan suhu udara pernapasan shg sesuai dgn suhu tubuh. Terdapat pembuluh darah. 3. Melembabkan udara pernapasan, penting untuk mencegah mengeringnya membran alveol. Dilakukan oleh mukus (dihasilkan kel sebasea dan sel goblet pd mukosa hidung dan faring). 4. Sebagai organ penciuman.
back ALVEOLI Alveoli dapat digambarkan sebagai segerombol kantung udara berdinding tipis, yang dapat mengembang dan mengempis. Dindingnya terdiri dari 1 lapis sel epitel alveol tipe I berbentuk gepeng, di antara sel epitel tersebut terdapat sel alveol tipe II (pnemosit granuler) yang mensekresi surfaktan. Surfaktan (surfactant = surface-active substance) adl kompleks fosfolipoprotein yang membantu pengembangan jaringan paru. MEMBRAN ALVEOL KAPILER Pada tempat terjadinya difusi antara udara alveol dengan darah dalam kapiler paru, terdapat pembatas yang disebut membran alveol-kapiler / membran respirasi. DIFUSI Kecepatan difusi dipengaruhi : 1. Suhu, makin tinggi suhu makin cepat difusi 2. Beda tekanan/konsentrasi gas 3. Tebal membran 4. Berat molekul gas 5. Daya larut gas dalam air
DIFUSI D = P . A . S d . MW KET : D = Kapasitas Difusi P = Perbedaan tekanan partial A = Luas membran respirasi S = Kelarutan sifat gas d = Tebal membran respirasi MW = Berat molekul gas DIFUSI Proses difusi gas antara alveol dan kapiler dibagi 3 fase :
1. Fase gas Di dalam alveol, tjd difusi O2 dan CO2. Difusi O2 lebih cepat dibanding CO2 sebab BM O2 lebih rendah. DIFUSI 2. Fase membran Udara dalam alveoli dipisahkan dari darah dalam pembuluh kapiler paru oleh membran alveol-kapiler. Pada keadaan ttt, membran difusi dapat menebal sehingga kecepatan difusi berkurang, msl akibat : pertambahan jar fibrosa, penumpukan cairan (edema) atau eksudat .
DIFUSI 3. Fase cairan (darah) Setelah O2 berdifusi ke dalam cairan darah (plasma), O2 harus mencapai sel darah merah untuk berikatan dengan Hb. Kecepatan difusai pada fase ini bergantung daya larut dan berat molekul gas tersebut.
DIFUSI GAS O2 Proses difusi di paru-paru Terjadi karena : * pO2 kapiler paru = 40 mmHg * pO2 alveoli = 104 mmHg * Permukaan membran luas dan tipis Proses difusi di Jaringan Terjadi karena : * pO2 arteri = 95 mmHg * pO2 interstitial = 40 mmHg
DIFUSI GAS CO2 Proses difusi di paru-paru Terjadi karena : * pCO2 kapiler paru = 45 mmHg * pCO2 alveoli = 40 mmHg
Proses difusi di Jaringan Terjadi karena : * pCO2 kapiler jar = 40 mmHg * pCO2 vena = 45 mmHg back MEKANIKA PERNAPASAN Seperti halnya air, udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Bila tekanan di dalam alveoli sama dengan tekanan atmosfer udara luar, tidak terjadi aliran udara. Selama inspirasi, yaitu masuknya udara ke dalam paru, tekanan di alveol harus lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer. Selama ekspirasi, yaitu keluarnya udara dari dalam paru, tekanan di alveol harus lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer. VENTILASI Paru dapat kembang kempis : 1. Gerakan naik turun diafragma 2. Elevasi dan depresi costa
Otot pernafasan : 1. Otot inspirasi 2. Otot ekspirasi VENTILASI-diafragma DIAFRAGMA : bangunan yang membatasi rongga dada & rongga perut Relaksasi diafragma cembung ke dada rongga dada menyempit : ekspirasi Kontraksi diafragma cembung ke perut rongga dada membesar : inspirasi Pernafasan dengan diafragma ini disebut pernafasan perut
back VENTILASI-elevasi Elevasi dan depresi costa untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anterior dan posterior rongga dada Elevasi costa rongga dada membesar : inspirasi Depresi costa rongga dada mengecil : ekspirasi Pernafasan ini disebut pernafasan thoracal
back OTOT INSPIRASI 1. m. sternocleidomastoideus 2. m. serratus anterior 3. m. skalenus 4. m. interkostalis eksternus 5. Diafragma
1,2,3,4 pernafasan thoracal 5 pernafasan abdominal backVENTILASI OTOT EKSPIRASI 1. m. interkostalis internus 2. m. rectus abdominal 3. m. transversus 4. m. obliquus
1. Volume Tidal 2. Volume Cadangan Inspirasi 3. Volume Cadangan Ekspirasi 4. Volume Residual VOLUME TIDAL -VOLUME CADANGAN INSPIRASI VOLUME TIDAL Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi setiap pernafasan normal Jumlah 500 ml VOLUME CAD INSPIRASI Merupakan volume udara yang masih dapat diinspirasi stlh inspirasi biasa Jumlah 3000 ml
VOLUME PARU VOL CADANGAN EKSPIRASI VOL RESIDUAL VOLUME CADANGAN EKSPIRASI Merupakan vol tambahan udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi biasa Jumlah 1100 ml VOLUME RESIDUAL Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm paru setelah ekspirasi kuat Jumlah 1200 ml KAPASITAS PARU - PARU
Merupakan jumlah udara yg dapat dihirup seseorang pd tkt inspirasi normal dan menembangkan paru- parunya sampai maksimal Yaitu jumlah volume tidal ditambah dgn vol cad inspirasi (3500 ml) BACK KAPASITAS RESIDUAL FUNGSIONAL
Merupakan jumlah udara yang tersisa dalam paru paru pada akhir ekspirasi normal Yaitu vol cadangan ekspirasi ditambah volume residual (2300 ml) back KAPASITAS VITAL Merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru paru seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian mengeluarkannya sebanyak banyaknya Yaitu penjumlahan vol cad inspirasi, vol cadf ekspirasi dan volume tidal (4600 ml) KV pria = (27,63 0,112 U) TB KV wanita = (21,78 0,101U) TB back KAPASITAS TOTAL PARU
Merupakan volume maksimum pengembangan paruparu dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya Yaitu penjumlahan ke 4 jenis volume paru Kapasitas Total 5800 Kapasitas Vital 4600 Vol tidal Vol Cad Insp Vol Cad Eksp Vol Residual Fungsional 1200 Kap Insp Kap Residual Fungsional Note : Semua volume & kapasitas paru wanita kira- kira 20 25 % di bawah pria back PUSAT PERNAPASAN Pusat mekanisme pengaturan pernapasan ada 2 : 1. Pusat pengaturan pernapasan volunter terletak di korteks serebri 2. Pusat pengaturan pernapasan otomatis treletak di pons dan medulla oblongata
PUSAT PERNAPASAN OTOMATIS Pusat pernapasan otomatis di batang otak bertanggung jawab dalam membentuk pola pernapasan ritmik. Pusat pernapasan ini terdiri dari : 1. Pusat respirasi 2. Pusat apneustik 3. Pusat pneumotaksik
PUSAT RESPIRASI Terletak di formasio retikularis medulla oblongata, menyebabkan terjadinya pernapasan spontan. Secara anatomis, pusat respirasi dibagi 2 kelompok : Kelompok dorsal Kelompok ventral back Kelompok Dorsal Terletak di bagian dorsal medula (terutama menyebabkan inspirasi) Kelompok neuron pernapasan dorsal ini memegang peranan paling mendasar dalam mengatur pernapasan
pst resp VENTRAL Terletak di ventrolateral medula Dapat menyebabkan ekspirasi atau inspirasi, bergantung pada kelompok neuron mana yang dirangsang pst resp PUSAT APNEUSTIK Pusat ini terletak di formasio retikularis pons bagian bawah dan mempunyai pengaruh tonik terhadap pusat respirasi. back PUSAT PNEUMOTAKSIK
Terletak di sebelah dorsal bagian superior pons, yang membantu mengatur kecepatan dan pola bernapas
PENGATURAN PUSAT PERNAPASAN Pusat pernapasan di batang otak dipengaruhi berbagai rangsang : 1. Rangsang kimia Kemoreseptor perifer Kemoreseptor sentral 2. Rangsang non kimia Sewaktu berbicara, mandi air dingin (stres dtg tiba - tiba), terjadi perubahan irama napas akibat perangsangan pusat resp di berbagai tempat. back resp KEMORESEPTOR PERIFER Glomus karotikum yang terletak pada percabangan a. karotis komunis, dan glomus aortikum pada arkus aorta. Reseptor kimia perifer ini peka terhadap peningkatan p CO2 dan penurunan pO2 / pH darah. Akibat perangsangan reseptor ini, ventilasi akan meningkat. back KEMORESEPTOR SENTRAL Bagian ventral medula oblongata Reseptor ini peka terhadap peningkatan kadar ion H (penurunan pH) dalam cairan otak Bila terjadi peningkatan pCO2 arteri, CO2 akan menembus sawar darah otak, berubah mjd H2CO3 dan terurai mjd ion H dan ion HCO3, mk tjd peningkatan ion H di cairan otak ventilasi meningkat back SIRKULASI DARAH PARU SIRKULASI PULMONAL berfungsi untuk membawa gas hasil pertukaran antara darah kapiler dan udara alveol, menyaring partikel dari dalam darah selama mengalir melewati paru menuju kembali ke jantung. SIRKULASI BRONKIAL sebagai bagian sirkulasi sistemik, berfungsi untuk menyediakan nutrien bagi jar paru kec dinding alveoli
TRANSPORTASI Transportasi Transportasi Oksigen Transportasi karbondioksida ERITROCYTE HAEMOGLOBIN MYOGLOBINE Oksigen terlarut Oksigen terikat Dan terangkut Secara kimia Dengan hemoglobin 20 ml O2/100 ml darah J A R I N G A N
6,5 ml O2 per 100 ml darah TrANSpOR OKsiGen via HAEMOGLOBINE HbO 2 Hb + O 2 Ke kiri : reaksi asosiasi terjadi di alveolus, daya ikat lemah namun banyak Ke kanan : reaksi disosiasi terjadi di jaringan, O 2 banyak bebas Kurva disosiasi : sigmoid Faktor faktor yang mempengaruhi derajad saturasi/kejenuhan Hb. A. Tekanan Parsial O2 B. Tekanan Parsial CO2 C. Elektrolit D. Suhu E. Fosfat organik A. Tekanan Parsial O2 Penambahan tekanan O 2 meningkatkan saturasi Hb Pd P O 2 =100 mmHg, saturasi Hb= 98 99% Bila P O 2 turun, Hb oxy melepaskan O 2 back B. Tekanan Parsial CO 2 Bila P CO 2 tinggi, HbO 2 mudah melepaskan O 2
Utk saturasi yg sama diperlukan P O2 yg lebih tinggi kurve disosiasi HbO2 bergeser kekanan Kemampuan CO2 dalam menggeser kurve disosiasi HbO2 ke kanan (pembebasan oksigendisebut BOHR EFFECT.
back C. ELEKTROLIT Elektrolit mempermudah HbO2 melepaskan O2 P O2 jaringan/sel rendah Cl mudah masuk jaringan kadar Cl darah naik O2 mudah dilepaskan. CHLORIDE SHIFT back D. SUHU Suhu naik saturasi Hb turun Pada suhu 25 o C saturasi Hb 93% Pada suhu 30 o C saturasi Hb 90%
back E. FOSFAT ORGANIK Bila ada senyawa yang mengikat Hb pelepasan O2 Senyawanya : 2,3 Diphosphogliserat (DPG) Fosfat dlm tubuh digunakan sbg: Koenzim Senyawa bertenaga tinggi/ATP Senyawa organik PERGESERAN Kurva kejenuhan oksigen Pergeseran ke kanan, bila : 1. Peningkatan ion Hidrogen 2. Peningkatan CO 2
3. Peningkatan Suhu 4. Penurunan pH 5. Peningkatan 2,3 DPG
HbO 2 Hb + O 2 Geser ke kanan, terjadi O 2 bebas lbh banyak. ATAU dgn kata lain MENGURANGI AFINITAS Hb utk O 2
Geser ke kiri, terjadi O 2 bebas lbh sedikit. ATAU dgn kata lain MENAMBAH AFINITAS Hb utk O 2
Kurva kejenuhan oksigen PENGARUH 2,3 DPG TrANSpOR OKsiGen via MYOGLOBINE Mioglobin + O 2 Oksimioglobin
Ke kanan : reaksi asosiasi terjadi di sel otot, daya ikat kuat Ke kiri : reaksi disosiasi terjadi di jaringan, O 2 sedikit bebas Kurva disosiasi : hiperbola Kurva kejenuhan oksigen mioglobin dan hemoglobin Back TRANSPORT CO2 CO2 yang dihasilkan oleh metabolisme sel jaringan akan berdifusio ke dalam darah dan diangkut dalam 3 bentuk : 1. CO2 terlarut (10%) 2. Ikatan dengan Hb dan protein plasma (30%) 3. Ion HCO3 (60%) Ion HCO3 terbentuk melalui reaksi : CO2+H2O H2CO3 H +HCO3 back resp