BERDASARKAN PP 50/2007 Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri
OLEH :
PROVINSI
KAB
KOTA KEC KEL DESA Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk 33 Provinsi
399 98 6.694 8.216 69.249 1.910.931,32 259.940.857 3 UU NO. 32 TAHUN 2004 Penyelenggaraan PEMDA, untuk mewujudkan KESEJAHTERAAN MASYARAKAT melalui : - Peningkatan Pelayanan. - Pemberdayaan dan peran serta masy. - Peningkatan daya saing Daerah.
Pasal 195 (1) Dlm rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dgn drh lain yg didasarkan pd efisiensi &efetivitas yanbik, sinergi dan slg menguntungkan (2) Kjsm sbgmana dimaksud pd ayat (1) dpt diwujudkan dlm bentuk Badan Krjsm antar drh yg diatur dgn Kpts bersama (3) Dlm penyediaan plynan publik drh dpt bekerjasam dgn pihak ketiga (4) Kerjsma sbgmn dimaksud ayat (1) dan (3) yg membebani masy & drh hrs mendapat persetujuan DPRD
Pasal 196 (1) Untuk menciptakan efisiensi,drh wajib mengelola pelayanan publik secara bersama dgn daerah seki- tarnya untuk kepentingan masy. (2) Untuk pengelolaan kjsm sbgmana dimaksud ayat (1), drh dpt mbtk badan kerjasama (3) Apabila drh tdk melaksanakan kjsm sbgmn dimaksud ayat (1) dan (2) pengelolaan yanbik tsb dpt dilaksanakan oleh pemerintah
Pasal 198 (1). Apabil terjadi perselisihan dlm dlm penyelenggaraan fungsi pem-an antar kab/kota dlm satu prov, Gub menyelesaiakn perselisihan dimaksud (2) Apabila terjadi perselisihan antar prov, antara prov &kab/ kota di luar wil, mendagri me nyelesaikan perselisihan (3) Keputusan sbgmn dimaksud ayat (1) & (2) bersifat final
4 LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota 7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 23 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Kerjasama Antar Daerah KERJASAMA DAERAH DALAM NEGERI UU 32/2004 PP 50/2007 Permendagri 19/2009 Permendagri 22/2009 Permendagri 23/2009 PP 6/2006 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Permendagri 17/2007 Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Perpres 54/2010 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Perpres 13/2010 Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PP 57/2005 Hibah Kepada Daerah PP 38/2007 Kewenangan Pusat & Daerah Permendagri 13/2006 - Permendagri 59/2007 Pedoman Penggelolaan Keuangan Daerah PP 58/2005 Pengelolaan Keuangan Daerah KSD DA DA DA PIHAK KETIGA DA LUAR NEGERI UR PEMERINTAHAN -WAJIB -PILIHAN (PP No. 38 Thn 2007) -POTENSI -NILAI TAMBAH -KEPENTINGAN MASY. DLM KERANGKA NKRI
ELEMEN DASAR -PRINSIP -SUBJEK -OBJEK
TATA CARA : -PERSIAPAN -PENAWARAN -KSB -PERJANJIAN -PELAKSANAAN
TUJUAN -MENINGKATKAN KESRA -MENGURANGI KESENJANGAN ANTAR DAERAH -MENINGKATKAN PELAYANAN UMUM KSD PP. NO 50 TH. 2007 6 KERANGKA FIKIR KERJASAMA DAERAH 7
Pihak ketiga adalah Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan, dan lembaga lainnya di dalam negeri yang berbadan hukum Kerja sama daerah adalah kesepakatan antara Gubernur dengan Gubernur atau Gubernur dengan Bupati/Walikota atau antara Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota yang lain, dan atau Gubernur, Bupati/Walikota dengan Pihak Ketiga, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban APA ITU KERJASAMA DAERAH? 8 URUSAN PEMERI NTAHAN YANG DI SERAHKAN PILIHAN 1. kelautan dan perikanan; 2. pariwisata; 3. pertanian; 4. kehutanan; 5. energi dan sumberdaya mineral; 6. perdagangan; 7. perindustrian; dan 8. transmigrasi. WAJIB KEMENTERIAN DALAM NEGERI Pasal 22 1. penataan ruang; 2. pertanahan; 3. pembangunan daerah; 4. koperasi, usaha kecil, dan menengah; 5. penanaman modal; 6. kepemudaan dan olah raga; 7. pemberdayaan masyarakat; 8. pemberdayaan perempuan; 9. statistik; 10. persandian; 11. kebudayaan; 12. Perpustakaan; 13. kearsipan; dan 14. Kawasan Perbatasan Antar Negara 15. komunikasi dan informatika tidak berkaitan dengan pelayanan dasar berkaitan dengan pelayanan dasar 1. Pendidikan; 2. kesehatan; 3. lingkungan hidup; 4. Pekerjaan umum; 5. ketahanan pangan; 6. kependudukan dan pencatatan sipil; 7. keluarga berencana; 8. sosial; 9. tenaga kerja; 10. ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; dan 11. perlindungan anak; 12.perumahan 13.Perhubungan 9
REVITALISASI PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI DAERAH.
PROGRAM DAN KEGIATAN DIORIENTASIKAN KEMENDAGRI BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN (BNPP) 1. KOORDINASI 2. PEMBINAAN 3. PENGAWASAN 4. PENGENDALIAN 5. SUPERVISI 6. ADVOKASI PENYELESAIAN BATAS NEGARA/DAERAH MENUNJANG SKEMA PENGEMBANGAN ALUR FIKIR IPM/HDI/MDGs MENINGKAT KABUPATEN/KOTA INSTANSI VERTIKAL KETENTRAMAN, KETERTIBAN MASYARAKAT. (FORKOMPIMDA) MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN SECARA OPTIMAL, KHUSUSNYA URUSAN-URUSAN TERKAIT DENGAN PENINGKATAN IPM/HDI/MDGs PELAYANAN DASAR DAN PENDAPATAN MASYARAKAT MENINGKAT 10 MENGAPA KERJASAMA ANTAR DAERAH Terbatasnya sumberdaya daerah (Kapasitas SDM, Finansial, maupun sumberdaya alam) dlm yanbik Tidak optimalnya penyediaan pelayanan publik kepada masyarakat Adanya urusan yang bersifat lintas wilayah, misalnya : pengelolaan infrastruktur yg melalui lebih dari 1 wilayah (jalan tol, air minum)
KERJASAMA ANTAR DAERAH
Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggar aan Layanan Publik 11 URGENSI KERJASAMA ANTAR DAERAH 1. Keterkaitan antar daerah (Inter-regional-linkages) : ekonomi, geografis, pemerintahan, sosial 2. Meningkatkan efisiensi dalam skala ekonomi (economies of scale), berpotensi menekan cost dan optimalisasi sumber daya : Pengelolaan air bersih, pemadam kebakaran, persampahan 3. Meningkatkan efektifitas dan kualitas pelayanan publik : pendidikan dan kesehatan 4. Ketersediaan sumber daya di masing-masing daerah bervariasi (plus vs minus) 5. Menghindarkan duplikasi pelayanan publik di Kabupaten/Kota berdekatan Ketimpangan Investasi Antar pulau 15,7 % 55,3% 14,6 % 8,2% 0,05% 3,74% 2,53% Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi Maluku Sumber: BKPM, 2011 Ketimpangan transfer daerah menyebabkan ketimpangan pembangunan infrastruktur yang diindikasikan ketimpangan investasi antar pulau Papua OTDA DLM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH 1. Pemda dan pengusaha harus selalu sinergi dalam merencanakan dan mengusahakan bagaimana ekonomi daerah akan menjadi lebih baik. 2. Pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk memajukan pertumbuhan ekonomi daerah. 3. Pengusaha mempunyai kemampuan untuk mengenali kebutuhan dengan berbagai inisiatif untuk membuat roda perekonomian daerah agar menjadi lebih baik, memberikan gaji dan upah kepada pekerja sesuai dengan UMR dan membayar pajak kepada pemerintah. 13 Lanjutan 4. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah , antara lain:
a. PERDA yg mendorong iklim usaha & peningkatan investasi. b. Sarana dan prasarana/infrastruktur. c. SDM/tenaga kerja yg kompetitif. d. Kemudahan dlm memperoleh pelayanan publik seperti perijinan. e. Pemberian jaminan kepastian usaha dan insentif bagi investor.
14 Daerah Tujuan Migrasi (%) 15 PAPUA JAWA SULAWESI SUMATERA KALIMANTAN Kepulauan Riau 3,9 Riau 5,6 Sumatera Barat 2,4 Banten 8,8 Jawa Barat 19,7 Jawa Tengah 5,4 DI Yogyakarta 4,2 Kalimantan Timur 4,0 DKI Jakarta 12,1 Jawa Timur 4,1 Sumber : Media Indonesia, 28 Agustus 2012 Angkatan Kerja Indonesia 16 Tahun Jumlah (juta) Tingkat Partisipasi kerja (%) 2004 103,97 67,55 2005 105,85 66,79 2006 106,38 66,16 2007 109,94 66,99 2008 111,94 67,18 2009 113,83 67,23 2010 116,52 67,72 2011 117,37 68,34 Sumber : Media Indonesia, 28 Agustus 2012 17 EFISIENSI adalah upaya pemerintah daerah melalui kerja sama untuk menekan biaya guna memperoleh suatu hasil tertentu atau menggunakan biaya yang sama tetapi dapat mencapai hasil yang maksimal EFEKTIVITAS SINERGI adalah upaya pemerintah daerah melalui kerja sama untuk mendorong pemanfaatan sumber daya para pihak secara optimal dan bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat adalah upaya untuk terwujudnya harmoni,selaras,seimbang, berkesinambungan antara pemerintah, masyarakat dan swasta untuk melakukan kerja sama demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat PRINSIP KERJASAMA DAERAH 18 .. LANJUTAN SALING MENGUNTUNGKAN adalah pelaksanaan kerja sama harus dapat memberikan keuntungan bagi masing-masing pihak dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat adalah persetujuan para pihak untuk melakukan kerja sama adalah kemauan para pihak untuk secara sungguh-sungguh melaksanakan kerja sama KESEPAKATAN BERSAMA ITIKAD BAIK adalah seluruh pelaksanaan kerja sama daerah harus dapat memberikan dampak positif terhadap upaya mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN NASIONAL DAN KEUTUHAN WIL. NKRI 19 1. GUBERNUR 2. BUPATI 3. WALIKOTA 4. PIHAK KETIGA Ditjen PUM, DEPDAGRI SUBYEK KERJASAMA DAERAH OBYEK KERJASAMA DAERAH URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH 25 URUSAN WAJIB, 8 URUSAN PILIHAN PERSETUJUAN DPRD 1. MEMBEBANI APBD/ MASYA (BILA BLM TERANGGARAKAN THN BERJALAN DAN/ATAU MENGGUNAKAN DAN/ATAU MEMANFAATKAN ASSET DAERAH), BILA SUDAH TDK PERLU. 2. RANC 45 HARI (DPRD) 15 HARI DPRD MENGEMBALIKAN KE PEM, 14 HARI PEM KE DPRD, 15 TDK ADA JAWABAN/BELUM MEMBERIKAN PERSETUJUAN MAKA DINYATAKAN SAH. 3. RANCANGAN MEMUAT: MAKSUD &TUJUAN, OBYEK, BESARAN ANGGARAN, KEUNTUNGAN, JANGKA WAKTU. 4. SURAT TEMBUSANNYA KE MDN DAN KEMENTERIAN TERKAIT/LPNK.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH 1. MUSYAWARAH 2. KEPUTUSAN GUBERNUR* (antar daerah 1 Prov) 3. KEPUTUSAN MENDAGRI* (antar daerah lain prov, antar prov dgn kab/kota 1 prov) Abaikan Pasal 1266 dan 1267 KUHPerdata Proses putusan pengadilan
B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA 1. SESUAI KESEPAKATAN DLM PKS 2. APABILA TIDAK TERSELESAIKAN DISELESAIKAN SESUAI PER-UU-AN YG BERLAKU
* KEPUTUSAN GUBERNUR DAN KEPUTUSAN MENDAGRI BERSIFAT FINAL DAN MENGIKAT
22 Ditjen PUM, KEMENDAGRI
TATA CARA KERJASAMA DAERAH
RUANG LINGKUP : 1. Kerjasama antar daerah 2. Kerjasama daerah dgn pihak ketiga TKKSD* 1. Kepala Daerah membentuk TKKSD yang diketuai oleh Sekda 2. TKKSD dpt membentuk Tim Teknis TATA CARA MELALUI TAHAPAN
1. Persiapan 2. Penawaran 3. Penyiapan Kesepakatan Bersama 4. Penandatanganan Kesepakatan Bersama 5. Penyiapan Perjanjian Kerjasama 6. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama 7. Pelaksanaan * Pasal 5 dan 6 Permendagri 22/99 SE MDN No 193/1709/SJ click 23 Ditjen PUM, DEPDAGRI Keanggotaan
Ketua : Sekretaris Daerah Wakil Ketua I : Asisten Yang Membidangi KS Wakil Ketua II : Ketua Bappeda Sekretaris : Karo/Kabag Yang Membidangi KS Anggota Tetap : a. Karo/kabag Hukum b. Karo/Kabag Yang Membidangi Pemthn c. Kepala SKPD Yang Membidangi Keu&Aset Anggota Tidak : a. Kepala SKPD Yg Melaksanakan KS b. Kepala SKPD yg terkait dgn pelaksanaan KS c. Tenaga Ahli/Pakar
Tugas :
1. Inventirasi dan pemetaan potensi yg akan dikerjasamakan 2. Menyusun prioritas objek yg akan dikerjasamakan 3. Memberikan saran terhadap proses pemilihan daerah dan pihak ketiga 4. Menyiapkan kerangka acuan/proposal dan studi kelayakan 5. Menyiapkan materi kesepakatan bersama dan rancangan PKS 6. Memberikan rekomendasi kpd KDh utk penandatanganan kesepakatan bersama dan PKS 7. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan KSD Kab/Kota (Untuk TKKSD Prov.)
24 2. PENAWARAN - Menentukan prioritas - Menentukan daerah dan obyek 5. Penyiapan Perjanjian 6. Penandatanganan Perjanjian 7. Pelaksanaan 1. PERSIAPAN - Pembentukan Tim - Inventarisasi obyek - Rencana kerja 3. Penyiapan Kesepakatan Bersama 4. Penandatanganan Kesepakatan 26 BENTUK KERJASAMA ANTAR DAERAH, contoh dapat berupa :
a. Pemakaian fasilitas secara bersama dalam bentuk : i. Kontrak Pelayanan Antar Pemerintah Daerah (Inter- governmental Service Contract); ii. Kesepakatan Pelayanan Bersama (J oint Service Agreement); b. Kerjasama Penyertaan Modal Daerah dalam Usaha Bersama Antar Daerah; c. Mendirikan organisasi secara bersama dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Daerah Contoh : Sekber Kartamantul, BKAD Subosukawonosraten, dll d. Kerjasama dalam bentuk asosiasi-asosiasi lintas wilayah, asosiasi kerjasama regional, dan forum lintas batas BKPRS, MPU; e. dll KERJA SAMA PEMDA DENGAN KEMENTERIAN/LPNK 27 OBJEK KERJASAMA KEWENANGAN PEMDA KESEPAKATAN (MOU) HARUS DIPRAKARSAI OLEH PEMDA PERJANJIAN PELAKSANAAN KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA 28 Dimiliki oleh Pemerintah Daerah Dimiliki oleh/dengan pihak
BENTUK KERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN/LPNK
a. Pengembangan sektor unggulan tertentu atau pengelolaan kawasan strategis yang telah ditetapkan menjadi kewenangan daerah otonom b. Obyek kerjasama berupa pelayanan publik, tidak dpt dikerjasamakan dgn Kementerian/LPNK, kecuali Pemda tdk bisa memenuhi SPM c. Contoh : - Kerjasama kebijakan dan pengaturan - Kerjasama pengembangan sumberdaya manusaia dan teknologi - Kerjasama perencanaan dan pengurusan KERJA SAMA PEMDA DENGAN BADAN HUKUM ATAS PRAKARSA PEMDA 29 KEPALA DAERAH MENETAPKAN SKPD SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH KESEPAKATAN (MOU) PERJANJIAN KERJASAMA SKPD MELAKSANAKAN TUGAS TUGAS : MEMPERSIAPKAN PROPOSAL KERJASAMA MENETAPKAN TIM SELEKSI TIM SELEKSI MELAKSANAKAN PELELANGAN PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMDA DENGAN BADAN HUKUM ATAS PRAKARSA BADAN USAHA USULAN BADAN HUKUM KDH MENETAPKAN SKPD SBG PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN INI DIBAHAS DALAM TKKSD (DPT MENGUNDANG BADAN HUKUM LAIN) APABILA HASILNYA MEMENUHI PERSYARATAN KELAYAKAN BADAN HUKUM PEMPRAKARSA MENYAMPAIKAN LOI KPD PEMDA SKPD MELAKSANAKAN TUGAS TUGAS : MEMPERSIAPKAN PROPOSAL KERJASAMA MENETAPKAN TIM SELEKSI TIM SELEKSI MELAKSANAKAN PELELANGAN KESEPAKATAN (MOU) PERJANJIAN KERJASAMA PELAKSANAAN Kerja sama Pemda dengan badan hukum a). Kontrak Pelayanan 1). Kontrak Operasional/Pemeliharaan 2). Kontrak Kelola 3). Kontrak Sewa 4). Kontrak Konsesi CONTOH BENTUK KERJA SAMA PEMDA DENGAN PIHAK KETIGA b. Kontrak Bangun 1). Kontrak Bangun Guna Serah 2). Kontrak Bangun Serah Guna 3). Kontrak Bangun Sewa Serah c. Kontrak Rehabilitasi 1). Kontrak Rehabilitasi Kelola dan Serah 2). Kontrak Bangun Tambah Kelola dan Serah d. Kontrak Patungan Lanjutan 33 Sekian & Terima Kasih