Colorectal cancer in patients under 50 years of age: A
retrospective analysis of two institutions' experience
Oleh : Sasminto J 500 090 020
Pembimbing : dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B
STASE ILMU PENYAKIT BEDAH RSUD DR HARDJONO PONOROGO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
J ourna Reading
Colorectal cancer in patients under 50 years of age: A retrospective analysis of two institutions' experience
Yang diajukan oleh : Sasminto J500 090 020
Tugas ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Program Profesi Dokter Pada hari tanggal . 2013
Pembimbing : dr. Saut Idoan Sijabat. Sp.B ( )
Dipresentasikan di hadapan : dr. Saut Idoan Sijabat. Sp.B ( )
Kabag. Profesi Dokter : dr. Dona Dewi Nirlawati ( )
Kanker kolorektal pada pasien di bawah usia 50 tahun: sebuah analisis retrospektif dari pengalaman dua lembaga Elizabeth A Myers, Daniel L Feingold, Kenneth A Forde, Tracey Arnell, Joon Ho Jang, Richard L Whelan
ABSTRAK Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik epidemiologi kanker kolorektal (CRC) pada pasien di bawah usia 50 tahun pada dua lembaga. Metode: Catatan tentang pasien usia di bawah 50 tahun yang menjalani operasi CRC selama periode 16 tahun yang dinilai pada dua lembaga. Dokumen- dokumenya meliputi: catatan penerimaan, catatan operasi, dan debit ringkasan. Variabel penelitian utama termasuk: usia, gejala yang muncul, riwayat keluarga, lokasi tumor, operasi, stage / diferensiasi penyakit, dan komplikasi pasca operasi. Stage dari penyakit adalah diklasifikasikan menurut the American Joint Committee on Cancer TNM staging system yang termasuk didalamnya : kedalaman tumor, Status kelenjar, dan metastasis. Hasil : CRC ditemukan pada 180 pasien di bawah usia 50 tahun (87 perempuan, 93 laki-laki, usia rata-rata 41,4 6,2 tahun). Pasien muda menyumbang 11,2% dari kasus selama periode 6 tahun dari kumpulan data lengkap yang tersedia. Delapan persen memiliki tingkat pertama dan 12% pada dua tingkat pada riwayat penyakit keluarga yang mempunyai sejarah CRC. Hampir semua pasien (94%) dapat di diagnosis dari gejalanya . gejala umum termasuk: perdarahan (59%), obstruksi (9%), dan nyeri perut atau rectum (35%). Evaluasi sering tertunda dan sering dikaitkan dengan perdarahan wasir. CRC stadium lanjut (Stadium 3 atau 4) tercatat di 53% pasien. Kebanyakan tumor dari distal sampai fleksura lienalis (77%) dan 39% melibatkan rektum. kebanyakan pasien (95%) memiliki reseksi segmental, 6 pasien memiliki subtotal /Total colectomy. Deferensiasi tumor yang buruk sebanyak 12% dan lesi mucinous di 19% dari pasien yang sebagian besar memiliki Stadium 3 atau 4 dari penyakit. Dua puluh dua pasien (13%) berkembang menjadi kekambuhan dan / atau perkembangan penyakit sampai saat ini. Tiga pasien (usia 42, 42 dan 49 tahun) terus berkembang menjadi primer metachronous kanker usus besar dalam waktu 3 sampai 4 tahun dari awal mereka reseksi. Penutup : CRC umumnya terjadi pada pasien muda yang tidak memiliki riwayat keluarga. Pasien muda dengan gejala CRC harus di evaluasi tepat waktu untuk menghindari presentasi dengan stage akhir dari CRC .
Pendahuluan Canker colorektal (CRC) masih merupakan sumber masalah penting dari morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia . CRC merupakan kanker yang secara konsisten paling sering didiagnosis ketiga di negara Amerika. The American Cancer Society memperkirakan bahwa akan ada 103.170 kasus baru untuk kanker kolon dan 40290 kasus baru untuk kanker rectum pada tahun 2012, di samping itu, diperkirakan ada 51.690 kematian. Meskipun umum, keseluruhan kejadian dari CRC pada populasi umum mengalami penurunan sebesar 2,9% pada pria dan 2,2% per tahun pada wanita antara tahun 1998 dan 2009. Hal ini karena Peningkatan kesadaran penduduk yang menjalani screening colonoscopy dan penghilangan polip prakanker jinak Pasien dengan riwayat keluarga tingkat pertama CRC disarankan untuk mulai screening colonoscopy pada usia 40 atau 10 tahun sebelum usia termuda di mana anggota keluarga didiagnosis dengan CRC. Selain itu, program skrining untuk CRC saat ini sudah banyak diterapkan untuk "rata-rata risiko "pasien, didefinisikan sebagai mereka yang tanpa riwayat keluarga pertama yang menderita CRC atau faktor risiko lain, selain usia. Umumnya, skrining disarankan untuk dimulai pada usia 50 tahun untuk "risiko rata-rata" pasien. pasien di bawah 50 tahun tanpa gejala dan tanpa riwayat keluarga dikecualikan dari hampir semua program skrining. Mungkin, dalam sebagian bagian, karena usia 50 tahun memotong banyak pasien dan dokter yang memiliki indeks kecurigaan yang rendah untuk diagnose CRC di pasien muda tanpa riwayat keluarga yang hadir dengan perdarahan atau gejala lain. Hal ini juga terkesan banyak dokter dan pasien bahwa mayoritas pasien muda yang menderita penyakit CRC memiliki riwayat penyakit keluarga yang positif. Meskipun kurang umum dari pada pasien yang lebih tua,secara sporadik CRC menyumbang sebagian besar kasus pada pasien di bawah usia 50 tahun. The National Cancer database CRC melaporkan bahwa individu di bawah usia 50 tahun menyumbang sekitar 7% dari seluruh CRC pada populasi studi 1990 dari lebih 38000 pasien. Sesuai Surveillance Epidemiologi dan Hasil Akhir data (SEER) Program dari 1993 -1997, pasien lebih muda dari 55 account untuk sekitar 12% dari semua kasus CRC. Sebuah studi terbaru yang menguji data dari pendaftar Program kanker SEER antara 1992-2009 melaporkan bahwa kejadian keseluruhan CRC per 100000 orang (kategori usia 20-49 tahun) meningkat 1,6% dan 1,7% per tahun pada pria dan wanita selama periode waktu ini. Peninjauan kembali data Program SEER dari tahun 2005-2009 memberikan informasi lebih rinci mengenai CRC pada pasien yang lebih muda, pada pasien di bawah 20 tahun kejadian itu sekitar 0,1%, pada mereka usia 20-34 tahun itu 1,1%, dalam 35-44 tahun sub-kelompok kejadian adalah 4,0% sedangkan pada kelompok 45-54 tahun itu 13,4%. Data menunjukkan bahwa kejadian pada pasien muda meningkat. Sejumlah laporan mengenai pasien muda dengan CRC telah diterbitkan selama beberapa dekade terakhir (Tabel 1), namun, ulasan ini biasanya rentang bertahun-tahun, sering termasuk pasien dengan sindrom familial dan atau ulcerative colitis, dan tidak cukup mengomentari riwayat keluarga yang relevan dari studi pasien. Ulasan terfokus tentang pengalaman dari dua lembaga dengan pasien di bawah 50 tahun dengan CRC yang datang untuk operasi selama suatu interval 16 tahun dilakukan untuk menentukan: jumlah operasi CRC untuk pasien muda, proporsi dengan riwayat keluarga yang menderita CRC, presentasi stadium , lokasi kanker tertentu, dan adanya gejala , jika ada.
Bahan dan metode Jumlah pasien Catatan rumah sakit dari pasien usia di bawah 50 tahun yang menjalani operasi CRC antara Juli 1996 dan Mei 2012 di dua lembaga terakhir (New York Presbyterian Hospital, Columbia University dan Rumah Sakit St Luke Roosevelt, NY, Amerika Serikat). Secara khusus, dokumen-dokumen yang di review yaitu ;catatan masuk, catatan operasi, ringkasan debit, catatan endoskopi, dan laporan patologi. Sebuah subset data ini juga diperoleh dari IRB disetujui oleh prospektif data base pasien yang menjalani reseksi kolorektal dipertahankan oleh penulis senior dari tahun 2006 sampai 30 Juni 2009 di Rumah Sakit New York Presbyterian dan dari 1 Juli 2009 sampai dengan Mei 2012 pada rumah sakit St Luke Roosevelt. Sumber data ini juga memberikan informasi tentang pasien CRC lebih dari 50 tahun (n = 392) yang digunakan dalam penelitian ini. Informasi tambahan untuk peninjauan retrospektif diperoleh dari grafik kantor dan dari wawancara telepon. Titik akhir penelitian Variabel penelitian utama meliputi: demografi, menampilkan gejala yang mengarah ke diagnosis, riwayat penyakit keluarga CRC, lokasi tumor, jenis reseksi bedah, stadium dan diferensiasi penyakit, dan komplikasi pasca operasi . Pasien dengan inflammatory bowel disease atau dikenal sindrom poliposis seperti familial adenomatosa poliposis syndrome, sindrom Gardner dan sejenisnya dikeluarkan dari penelitian. Stadium penyakit menganut TNM Sistem Klasifikasi yang digunakan oleh Komite Bersama Kanker Amerika . "T" mengacu pada ukuran atau luasnya invasi langsung dari tumor primer, "N" mengacu pada tingkat penyebaran ke kelenjar getah bening regional, jika ada, dan "M" mengacu pada adanya metastasis jauh. Analisis statistic Metode statistik untuk membandingkan stadium dan distribusi tumor antara usia di bawah 50 tahun dan 50 tahun ke atas dengan Z test 2-proporsi.
Hasil Demografi Pasien Seratus delapan puluh pasien di bawah usia 50 tahun (87 perempuan, 93 laki-laki, kisaran 17-49 tahun, berarti 41,4 6,2 tahun) menjalani operasi CRC antara Juli 1996 dan Mei 2012 di dua lembaga. Dalam hal total jumlah pasien (tanpa memandang usia) yang mengalami operasi CRC, data lengkap hanya tersedia untuk periode antara Juli 2006 dan Mei 2012; selama periode ini 437 operasi CRC dilakukan pada orang dewasa dari yang 49 (11,2%) yang terlibat usia pasien kurang dari 50 tahun. Ketika jumlah penduduk 180 pasien dianggap di bawah usia 50, distribusi CRC dalam kategori usia adalah sebagai berikut: di bawah usia 30 tahun, 8 pasien (4%); usia 30-39 tahun, 46 pasien (26%), usia 40- 49 tahun, 126 (70%). Dari catatan, 30% dari pasien yang lebih muda dari 40 tahun. Seratus tujuh puluh pasien (94%) gejala yang dilaporkan pada presentasi (Tabel 2). Riwayat keluarga CRC Data Riwayat keluarga yang tersedia untuk 167 pasien, 13 pasien (7,8%) tidak tahu sejarah keluarga mereka. Mengenai 167 pasien dengan data riwayat keluarga, 14 pasien (8,4%) memiliki riwayat keluarga tingkat pertama CRC, 20 pasien (12,0%) memiliki riwayat derajat kedua, dan 6 pasien (3,6%) memiliki kedua riwayat keluarga derajat pertama dan kedua CRC. Jadi, total 12% dari pasien memiliki, setidaknya, tingkat pertama riwayat keluarga CRC. Tujuh puluh enam persen adalah kasus CRC sporadis. Satu pasien (usia 42 tahun) yang disajikan dengan kanker primer synchronous dari sekum dan fleksura lienalis dan memiliki riwayat keluarga penting untuk 3 pertama dan 1 kedua kerabat dengan CRC. kriteria Amsterdam untuk herediter non-poliposis kolorektal kanker (HNPCC) bertemu pada pasien ini . Sayangnya, tidak ada pasien dalam seri ini dievaluasi untuk mutasi gen yang terkait dengan HNPCC. Distribusi lokasi tumor dan reseksi kolorektal Sebagian besar tumor (77%) terletak distal fleksura limpa, dengan 39% yang melibatkan rektum (Tabel 3). Proksimal (ascenden dan transversum colon) kanker dicatat hanya 24% dari pasien. Sebagai perbandingan, sebuah kohort dari 392 Pasien CRC 50 tahun dan lebih tua yang menjalani operasi antara tahun 2006 dan 2012 di lembaga yang sama oleh ahli bedah yang sama, disajikan dengan lebih tumor letak pada proksimal (usia <50 tahun, 24% vs usia 50 tahun, 43%; P <0,0001) dan lebih sedikit tumor rektal (usia <50 tahun, 39% vs usia 50 tahun, 27%, P = 0,002) dengan menggunakan 2-proporsi Z-test (Tabel 4). Sebuah reseksi kolorektal resmi dilakukan pada mayoritas pasien (95%), eksisi transanal dari kanker rektum pada 1 pasien, bypass colocolonic untuk dioperasi penyakit Stadium 4 pada 1 pasien, dan pengalihan proksimal pada 6 pasien dengan obstruksi, kanker invasif lokal (Tabel 5). Dua puluh tiga reseksi abdominoperineal dan reseksi 3 anterior rendah dengan mucosectomy dan coloanal kemudian berikutnya dilakukan anastomosis. Suatu prosedur Hartmann dilakukan pada 4 pasien dengan sigmoid atau lesi rektum. Dua pasien (usia 34 dan 42 tahun) memiliki primer synchronous kanker usus besar dan menjalani kolektomi subtotal. dua puluh empat pasien reseksi distal untuk sementara dialihkan (16% dari semua pasien dengan anastomosis). Mengenai metode bedah yang digunakan dalam 172 pasien yang menjalani reseksi usus, rinciannya adalah sebagai berikut: laparoskopi- dibantu, 78 pasien (45,3%); tangan dibantu atau hybrid laparoskopi / teknik terbuka, 29 pasien (16,9%), dan metode terbuka, 65 pasien (37,8%). Distribusi Staging Untuk stadium kanker menurut sistem TNM oleh the American Joint Committee , 37 pasien (21%) memiliki penyakit Stadium I, 47 pasien (26%) memiliki penyakit Stadium II, 70 pasien (39%) memiliki penyakit Stadium III, dan 26 pasien (14%) memiliki penyakit Stadium IV (Tabel 4). tiga pasien yang menjalani kemoradiasi neoadjuvant untuk T3 lesi rektum berdasarkan pra operasi pencitraan USG endorectal tidak memiliki penyakit sisa pada patologi akhir saat di reseksi kolorektal dan dianggap sebagai lesi stadium II. Demikian juga, 3 pasien yang memiliki kanker polip sessile dibuang dengan colonoscopically (invasi ke submucosa dicatat pada patologi) yang menjalani reseksi resmi yang mengungkapkan tidak ada kanker sisa atau kelenjar getah bening yang terlibat pada evaluasi patologis yang diklasifikasikan sebagai kanker Stadium I. Dua puluh pasien dengan kanker Stadium IV telah diketahui terdapat Keterlibatan hati dan 3 pasien memiliki carcinomatosis peritoneal yang terdiagnosis pada laparotomi. Tiga puluh lima pasien (19%) menjalani neoadjuvant kemoradiasi, 3 pasien (1,7%) mengalami neoadjuvant kemoterapi saja, 10 pasien (5,6%) mengalami kemoradiasi ajuvan, 56 pasien (31%) mengalami kemoterapi ajuvan, dan 1 pasien menjalani adjuvant radiasi saja untuk metastasis tulang. Dari catatan, dibandingkan dengan kohort dari 392 pasien CRC 50 tahun atau lebih tua yang menjalani operasi antara tahun 2006 dan 2012, pasien di bawah usia 50 lebih sering disajikan dengan kanker stadium II dan IV (usia <50 tahun, 53% vs usia 50 tahun, 41%, P = 0,003 dengan menggunakan 2-proporsi Z-test) (Tabel 4).
Evaluasi histopatologi Kanker sedang atau baik dicatat pada 124 pasien (69%) sedangkan kanker diferensiasi buruk ditemukan pada 22 pasien (12%). Dari mereka yang secara histology berdefeensiasi buruk dibedakan, 67 persen disajikan dengan CRC Stadium Lanjut (Stadium III atau IV). Tiga puluh empat pasien (19% dari total) memiliki adenocarcinoma mucinous yang 62% mengalami tahap CRC stadium lanjut.
Komplikasi pasca operasi dan hasil jangka pendek Mengenai komplikasi pasca operasi, ada 1 kebocoran anastomosis dan 4 abses intra abdominal (reoperation pada 1 pasien, drainase perkutan dalam 3 pasien). Komplikasi pasca operasi lainnya termasuk: 6 pasien dengan ileus, 6 pasien dengan obstruksi usus kecil, (semua diperlukan reoperation), 7 pasien mengalami infeksi; 2 pasien dengan luka dehiscence, (reoperation 2); , 3 pasien dengan retensi urin, 1 pasien dengan trombosis vena portal, 1 pasien dengan difficile colitis, (diobati dengan antibiotik), dan 1 pasien mengalami hernia insisional, (diperbaiki dengan pembedahan). Terjadi kematian perioperatif. Dua puluh dua pasien (13%) mengalami rekurensi dan / atau progresifitas dari penyakitnya. Tiga pasien (usia 42, 42, dan 49 tahun) berkembang menjadi metachronous kanker usus primer dalam 3-4 tahun reseksi awal mereka.
Diskusi Hal ini juga ditetapkan bahwa kejadian CRC meningkat secara signifikan lebih dari 5 dekade kehidupan dan terus meningkat dengan seiring bertambahnya usia. Ulasan terbaru telah menunjukkan bahwa persentase pasien dengan CRC di bawah 50 tahun telah meningkat menjadi sekitar 12 persen. Data kami menguatkan temuan ini sebagai 11,2% dari CRC pasien dalam studi kami adalah lebih muda dari usia 50 tahun. Banyak orang, pemeriksa dan dokter yang sama, tidak percaya bahwa mayoritas pasien di bawah usia 50 tahun yang menjadi CRC memiliki riwayat keluarga yang signifikan dan genetik yang cenderung untuk berkembang menjadi CRC. Menariknya, hanya 12% dari pasien dalam penelitian kami memiliki riwayat keluarga satu tingkat dengan diagnosis CRC dan hanya 1 pasien (usia 42 tahun) bertemu Kriteria Amsterdam untuk HNPCC berdasarkan riwayat keluarga. Sebuah penelitian mengungkapkan beberapa laporan mengenai pasien muda dengan CRC yang menunjukkan riwayat keluarga yang Datanya mirip dengan temuan pada penelitian kami. Dalam populasi umum pasien CRC (semua umur), diperkirakan 15% -20% dari pasien memiliki riwayat keluarga neoplasia kolorektal. Oleh karena itu, terlepas dari usia saat diagnosis, sebagian besar pasien dengan CRC memiliki penyakit sporadis dan "risiko rata-rata" pasien tanpa riwayat keluarga atau sejarah pribadi neoplasma kolorektal, inflamasi penyakit usus, sindrom poliposis, atau faktor risiko lain. Apakah populasi CRC di bawah 50 tahun berbeda dari tumor yang terjadi pada pasien yang lebih tua? Karena ketiadaan analisis tumor genetik yang lebih rinci kita harus menggunakan patologi klinis dan data dasar untuk menjawab pertanyaan ini. Data stadium breakdown dapat membantu dalam hal ini, meskipun dipengaruhi oleh faktor lain selain tumor agresivitas biologis (yaitu, ketepatan waktu diagnosis). Demikian pula, profil diferensiasi tumor pada populasi CRC usia muda dan tua memungkinkan perbandingan dari 2 kelompok. Data dari distribusi stadium SEER dari 2000-2009 untuk individu dengan CRC di bawah usia 50 tahun mencatat bahwa 30% merupakan penyakit lokal (terbatas pada primer site), 40% menjalar ke daerah sekitar (menyebar ke kelenjar getah bening mesenterika), dan 27% merupakan penjalaran penyakit yang sudah jauh (metastasis) pada saat terdiagnosis, dengan demikian, 67% termasuk kedalam penyakit Stadium III atau IV. Sebaliknya, kelompok umur di atas 50, 39% pasien dengan penyakit yg terlokalisasi 37% memiliki penyakit regional dan 19% memiliki metastasis jauh saat diagnosis, dengan demikian, 56% memiliki penyakit Stadium 3 atau 4 . Hasil penelitian kami, serta peneliti lainnya, mendukung gagasan bahwa Stadium lanjut (Stadium 3 atau 4) pada presentasi lebih sering terjadi pada pasien muda dibandingkan dengan pasien yang lebih tua (50 tahun ke atas). Disimpulkan bersama-sama, data yang ada menunjukkan bahwa pasien yang lebih muda dengan CRC lebih sering hadir dengan penyakit lanjut bila dibandingkan dengan populasi umum. Mengenai diferensiasi tumor, studi sebelumnya melaporkan persentase yang lebih besar dari yang berdiferensiasi buruk (19% -49% dari total) dan tumor mucinous (9% -49%) padaCRC di populasi yang lebih muda, sedangkan, di saat studi, hanya 12% pasien memiliki diferensiasi buruk adenokarsinoma dan 20% memiliki histologi mucinous. Data umum mengenai populasi CRC dari dua studi yang diterbitkan sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 15% dari adenokarsinoma kolorektal yang berdeferensiasi buruk dan 17% menunjukkan histologi mucinous. yang relatif rendahnya persentase prognosis histologis yang buruk dalam penelitian kami mungkin terkait, sebagian, dengan sejumlah kecil HNPCC pasien dalam populasi penelitian karena HNPCC terkait dengan insiden yang lebih tinggi dari yang berdiferensiasi buruk dan tumor yang memproduksi mucin. Apapun, data histologinya tidak memberikan penjelasan atas tingginya kejadian tumor stadium lanjut yang terlihat pada populasi penelitian ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, mungkin ada faktor-faktor lain daripada histologi yang kurang baik dan biologi tumor agresif yang berkontribusi terhadap tingginya tingkat tumor stadium lanjut yang terlihat pada pasien CRC muda. telah kemukakan bahwa penundaan dalam diagnosis dapat menjelaskan, sebagian, untuk Tahap lanjutan pada presentasi yang dicatat dalam banyak pasien CRC di bawah usia 50 tahun. Pasien muda yang bergejala mungkin menunda periksa ke dokter karena ketidaktahuan, ketakutan, atau penolakan. Selain itu, ketika dihadapkan dengan pasien muda, pasien risiko rata-rata, dokter mungkin menghubungkan gejala mereka ke sejumlah gangguan anorektal jinak umum. Yang telah disebutkan pada usia 50 tahun dan usia yang lebih dari itu kemungkinan terjadi CRC yang harus dipikirkan oleh praktisi juga. Akibatnya, evaluasi lengkap kolorektal mungkin tidak dilakukan selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah timbulnya gejala. Sebagai contoh, dalam studi beberapa saat pasien melaporkan riwayat perdarahan rektum intermiten dan dirawat karena "wasir" selama satu tahun atau lebih sebelum rujukan untuk endoskopi diagnostik. Pada satu pasien dengan sejarah 18 bln diare dan perdarahan sesekali dengan lendir, riwayatnya dari pencernaan menyatakan bahwa perubahan dalam kebiasaan buang air besar kemungkinan direpresentasikan karena irritable bowel syndrome dengan wasir. Pasien ini akhirnya menjalani kolonoskopi dan ditemukan memiliki kanker sigmoid. Seorang pasien lain yang melaporkan perdarahan rektum postpartum diberitahu oleh praktisi kepada keluarganya bahwa penyebabnya kemungkinan besar adalah wasir. Pasien ini akhirnya dirujuk untuk kolonoskopi dua tahun kemudian setelah perkembangan sakit perutnya di mana waktu dia teraba masa pada pemeriksaan duburnya, dia terbukti memiliki lesi Stadium III. Konsekuensi dari diagnosis yang tertunda, khususnya presentasi dengan CRC tahap lanjutan dengan petugas dapat meningkatan mortalitas, memberikan alasan, dalam pendapat penulis, evaluasi usus besar yang cepat dan lengkap pada semua pasien di bawah usia 50 tahun yang datang dengan Gejala kolorektal yang mencurigakan untuk "menyingkirkan" neoplasma. Tanda dan gejala yang mungkin akan meminta Evaluasi tersebut meliputi: perdarahan, heme-positif stole, anemia, perubahan dalam kemampuan defekasi atau kebiasaan buang air besar, dan perut nyeri atau distensi persisten dengan etiologi yang belum jelas. Skreening dan pedoman pengawasan Saat ini tidak ada pedoman skrining di tempat oleh American Society of Colon dan rektal surgeons (ASCRS) atau American Cancer Society (ACS) yang berkaitan khusus untuk pasien muda yang hadir dengan gejala yang bisa menandakan suatu neoplasma yang mendasari. Secara umum ASCRS tidak merekomendasikan, bahwa siapa pun dengan gejala atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya CRC atau polip yang berada di luar domain skrining harus menawarkan evaluasi diagnostik yang tepat. "Namun, tampak bahwa di Amerika Serikat terlalu sedikit praktisi yang mengikuti rekomendasi ini ketika dihadapkan dengan pasien muda yang melaporkan perdarahan atau gejala lainnya. Pertanyaan tentang surveilans kanker dan skrining bagi pasien dan keluarga mereka sering muncul ketika merawat pasien muda dengan CRC. Panduan berikut dari ASCRS dan ACS telah berevolusi selama 3 dekade terakhir, meskipun ada beberapa perbedaan kecil , mereka sangat mirip. Orang-orang dengan kerabat tingkat pertama (orang tua, saudara, atau anak) yang telah memiliki CRC atau adenomatous polip (s) disarankan untuk telah screening colonoscopy dimulai pada usia 40 atau sepuluh tahun lebih muda dari usia saat di diagnosis dari anggota keluarga termuda dengan CRC (mana yang lebih dulu) dengan evaluasi diulang setiap 5 tahun. Individu dengan dua kerabat derajat kedua (kakek-nenek, bibi, paman atau) dengan CRC atau polip disarankan screening sebagai pasien risiko rata-rata (lihat di bawah), tapi dimulai pada usia 40 tahun. Individu dengan satu derajat kedua atau ketiga relatif (sepupu, buyut) dengan CRC atau polip (s) disarankan untuk mengikuti rata-rata pedoman skrining risiko. Individu dalam kindreds HNPCC disarankan untuk mulai colonoscopic evaluasi awal di 20-25 tahun atau 10 tahun sebelum usia diagnosis pada pasien CRC termuda dalam keluarga dekat, mana yang lebih dulu. Pada pasien risiko rata-rata ASCRS merekomendasikan untuk dimulai skrining rutin pada usia 50 tahun. Sesuai ASCRS, strategi skrining diterima untuk rata-rata pasien risiko meliputi: (1) sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun, (2) double kontras barium enema setiap 5-10 tahun, atau (3) kolonoskopi setiap 10 tahun. The ACS merekomendasi hampir identik dengan yang ASCRS kecuali bahwa kolonoskopi virtual setiap 5 tahun sebagai pilihan skrining dapat diterima. Dalam hal pasien rata-rata yang berisiko di bawah usia 50 tahun tanpa adanya riwayat keluarga, ASCRS menyarankan bahwa mereka memulai pemeriksaan colok dubur tahunan dan tes darah tinja okultisme pada usia 40 tahun, ACS tidak membuat rekomendasi pada grup ini. Harapan untuk kedepanya Apakah pemeriksaan endoskopi diindikasikan untuk pasien asimtomatik di bawah 50 tahun? Meningkatnya kejadian CRC dalam kelompok ini dan kecenderungan menjadi ke arah Stadium lanjut maka penting dalam mendukung program tersebut. namun, biaya program skrining colonoscopy pada keadan ekonomi saat ini sangat tinggi dan diberikan dan Fakta bahwa kejadian CRC masih jauh lebih rendah dalam kelompok ini (vs usia lebih dari 50 tahun) inisiasi dari program tersebut sangat tidak mungkin. Namun, mungkin sebuah kasus dapat dibuat untuk screening sigmoidoskopi tunggal pada usia 40. Dalam serial ini skrining sigmoidoskopi kemungkinan besar telah menunjukkan sejumlah besar neoplasma. Sesuai dengan ACS, mengidentifikasi sigmoidoskopi 70% -80% dari individu dengan lesi Lanjut dan berhubungan dengan 60%-80% pengurangan dalam kematian CRC untuk daerah usus besar dalam jangkauannya. Selanjutnya, dalam uji coba secara acak multi-pusat baru skrining tunggal sigmoidoscopy dilakukan antara usia 55 dan 64 mengurangi insiden CRC sebesar 33% dan kematian sebesar 43%. Sigmoidoskopi, meskipun invasif, merupakan prosedur yang aman dengan tingkat perforasi yang sangat rendah yang ditoleransi dengan baik tanpa sedasi. Meskipun peluang untuk sukses inisiasi program screening flexible sigmoidoscopy untuk pasien muda kecil, penulis percaya bahwa catatan buruk kami saat ini dengan pasien CRC muda membenarkan upaya.
keterbatasan studi Kurangnya pengujian genetik untuk HNPCC dalam Populasi penelitian ini adalah kelemahan yang jelas dari penelitian ini. Demikian pula, kurangnya rekurensi kanker dan kelangsungan hidup hasil jangka panjang juga merupakan kelemahan utama. Idealnya, kategorisasi genetik dari tumor melalui microarray akan dilakukan yang akan memungkinkan analisis lebih rinci dan untuk perbandingan. Sebagai kesimpulan, ulasan ini menguatkan data nasional terbaru mengenai meningkatnya insiden CRC populasi usia di bawah 50 dan fakta bahwa persentase yang lebih besar pada pasien yang lebih muda hadir dengan penyakit stadium III dan IV bila dibandingkan dengan seluruh populasi CRC. Sebagian besar pasien muda dalam penelitian ini memiliki sporadis CRC, hanya 12% memiliki riwayat penyakit keluarga tingkat pertama CRC dan hanya 1 pasien memenuhi kriteria klinis untuk HNPCC. Rincian histologis tumor ini mirip dengan yang dilaporkan pada populasi umum pasien CRC. Meskipun tidak mungkin untuk mengkonfirmasi, itu adalah kesan dari penulis bahwa pada banyak pasien ada keterlambatan, baik oleh pasien, dokter, atau keduanya, dalam menjalankan evaluasi diagnostik yang tepat. secara luas keyakinan penyakit CRC terjadi pada pasien usia 50 dan lebih tua mungkin berkontribusi terhadap pola pikir ini. Jelas, setidaknya, pasien muda dengan gejala perdarahan dubur, perubahan kebiasaan buang air besar, atau sakit perut harus segera dievaluasi, sebaiknya dengan kolonoskopi penuh. Akhirnya, komunitas medis dan bedah perlu mempertimbangkan konsep beberapa jenis program skrining untuk pasien muda, mungkin sigmoidoskopi fleksibel, dimulai pada usia 40 tahun. Tujuannya adalah untuk mendiagnosis CRC pada populasi ini pada tahap awal sehingga tingkat kekambuhan dan kematian dapat dikurangi. Komunitas medis dan masyarakat harus dibuat sadar akan fakta bahwa CRC terjadi pada pasien di bawah usia 50 tahun dengan keteraturan dan evaluasi menyeluruh diindikasikan untuk pasien bergejala tanpa memandang usia mereka
References 1. Greenlee RT, Murray T, Bolden S, Wingo PA. Cancer statistics, 2000. CA Cancer J Clin 2000; 50: 7-33 [PMID: 10735013] 2. Siegel R, Naishadham D, Jemal A. Cancer statistics, 2012. CA Cancer J Clin 2012; 62: 10-29 [PMID: 22237781 DOI: 10.3322/caac.20138] 3. Howlader N, Noone AM, Krapcho M, Neyman N, Aminou R, Altekruse SF, Kosary CL, Ruhl J, Tatalovich Z, Cho H, Mariotto A, Eisner MP, Lewis DR, Chen HS, Feuer EJ, Cronin KA. SEER Cancer Statistics Review, 1975-2009, National Cancer Institute. Bethesda, MD, 2012. Available from: URL: http:// seer.cancer.gov/csr/1975_2010/ 4. Steele GD. The National Cancer Data Base report on colorectal cancer. Cancer 1994; 74: 1979-1989 [PMID: 8082105] 5. Ries LAG, Eisner MP, Kosary CL, Hankey BF, Miller BA, Clegg LX, Edwards BK. SEER Cancer Statistics Review. 1973-1997, National Cancer Institute. NIH Pub. No. 00-2789. Bethesda, MD, 2000. Available from: URL: http://seer.cancer. gov/csr/1973_1997/ 6. Recalde M, Holyoke ED, Elias EG. Carcinoma of the colon, rectum, and anal canal in young patients. Surg Gynecol Obstet 1974; 139: 909-913 [PMID: 4421378] 7. Sanfelippo PM, Beahrs OH. Carcinoma of the colon in patients under forty years of age. Surg Gynecol Obstet 1974; 138: 169-170 [PMID: 4810853] 8. Simstein NL, Kovalcik PJ, Cross GH. Colorectal carcinoma in patients less than 40 years old. Dis Colon Rectum 1978; 21: 169-171 [PMID: 206417] 9. Safford KL, Spebar MJ, Rosenthal D. Review of colorectal cancer in patients under age 40 years. Am J Surg 1981; 142: 767-769 [PMID: 6895579] 10. Pitluk H, Poticha SM. Carcinoma of the colon and rectum in patients less than 40 years of age. Surg Gynecol Obstet 1983; 157: 335-337 [PMID: 6623323] 11. Behbehani A, Sakwa M, Ehrlichman R, Maguire P, Friedman S, Steele GD, Wilson RE. Colorectal carcinoma in patients under age 40. Ann Surg 1985; 202: 610-614 [PMID: 4051610] 12. Adloff M, Arnaud JP, Schloegel M, Thibaud D, Bergamaschi R. Colorectal cancer in patients under 40 years of age. Dis Colon Rectum 1986; 29: 322-325 [PMID: 3009108] 13. Domergue J, Ismail M, Astre C, Saint-Aubert B, Joyeux H, Solassol C, Pujol H. Colorectal carcinoma in patients younger than 40 years of age. Montpellier Cancer Institute experience with 78 patients. Cancer 1988; 61: 835-840 [PMID: 3338041] 14. Palmer ML, Herrera L, Petrelli NJ. Colorectal adenocarcinomain patients less than 40 years of age. Dis Colon Rectum 1991; 34: 343-346 [PMID: 1706654] 15. Fante R, Benatti P, di Gregorio C, De Pietri S, Pedroni M, Tamassia MG, Percesepe A, Rossi G, Losi L, Roncucci L, Ponz de Leon M. Colorectal carcinoma in different age groups: a population-based investigation. Am J Gastroenterol 1997; 92: 1505-1509 [PMID: 9317073] 16. Sobin LH, Gospodarowicz MK, Wittekind CH, editors. TNM classification of malignant tumors. 7th ed. Oxford: Wiley-Blackwell, 2009: 100-109 17. Edge S, Byrd D, Compton C, Fritz A, Frederick G, Trotti A, editors. AJCC Cancer Staging Manual. 7th ed. New York: Springer, 2009 18. Peltomki P, Vasen HF. Mutations predisposing to hereditary nonpolyposis colorectal cancer: database and results of a collaborative study. The International Collaborative Group on Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer. Gastroenterology 1997; 113: 1146-1158 [PMID: 9322509] 19. Winawer SJ, Fletcher RH, Miller L, Godlee F, Stolar MH, Mulrow CD, Woolf SH, Glick SN, Ganiats TG, Bond JH, Rosen L, Zapka JG, Olsen SJ, Giardiello FM, Sisk JE, Van Antwerp R, Brown-Davis C, Marciniak DA, Mayer RJ. Colorectal cancer screening: clinical guidelines and rationale. Gastroenterology 1997; 112: 594-642 [PMID: 9024315] 20. Chan KK, Dassanayake B, Deen R, Wickramarachchi RE, Kumarage SK, Samita S, Deen KI. Young patients with colorectal cancer have poor survival in the first twenty months after operation and predictable survival in the medium and long-term: analysis of survival and prognostic markers. World J Surg Oncol 2010; 8: 82 [PMID: 20840793 DOI: 10.1186/1477- 7819-8-82] 21. Parry BR, Tan BK, Parry S, Goh HS. Colorectal cancer in the young adult. Singapore Med J 1995; 36: 306-308 [PMID: 8553099] 22. Minsky BD. Clinicopathologic impact of colloid in colorectal carcinoma. Dis Colon Rectum 1990; 33: 714-719 [PMID: 2165455] 23. Qizilbash AH. Pathologic studies in colorectal cancer. A guide to the surgical pathology examination of colorectal specimens and review of features of prognostic significance. Pathol Annu 1982; 17 (Pt 1): 1-46 [PMID: 6289231] 24. Corman ML. Colon & Rectal Surgery. 4th ed. Philadelphia: Lippincott- Raven Publishers, 1998: 702 25. Winawer S, Fletcher R, Rex D, Bond J, Burt R, Ferrucci J, Ganiats T, Levin T, Woolf S, Johnson D, Kirk L, Litin S, Simmang C. Colorectal cancer screening and surveillance: clinical guidelines and rationale-Update based on new evidence. Gastroenterology 2003; 124: 544-560 [PMID: 12557158 DOI: 10.1016/S0140-6736(10)60551-X] 26. Atkin WS, Edwards R, Kralj-Hans I, Wooldrage K, Hart AR, Northover JM, Parkin DM, Wardle J, Duffy SW, Cuzick J. Once-only flexible sigmoidoscopy screening in prevention of colorectal cancer: a multicentre randomised controlled trial. Lancet 2010; 375: 1624-1633 [PMID: 20430429 DOI: 10.1016/ S0140-6736(10)60551-X]