You are on page 1of 16

APPENDISITIS INFILTRAT

ANATOMI, FISIOLOGI, DAN EMBRIOLOGI APPENDIX


Appendix merupakan derivat bagian dari midgut yang terdapat di antara Ileum
dan Colon a!enden" Cae!um terli#at pada minggu ke$% ke#amilan dan Appendix
terli#at pada minggu ke$& ke#amilan ebagai uatu ton'olan pada Cae!um" A(alnya
Appendix berada pada apek Cae!um) tetapi kemudian berotai dan terletak lebi# medial
dekat dengan Pli!a ileo!ae!ali" Dalam proe perkembangannya) uu mengalami rotai"
Cae!um berak#ir pada kuadran kanan ba(a# perut" Appendix elalu ber#ubungan dengan
Taenia !ae!ali" *le# karena itu) lokai ak#ir Appendix ditentukan ole# lokai
Cae!um"
+),)-
.ambar +" Appendix vermi!ulari
/0
1akulariai Appendix beraal dari per!abangan A" ileo!oli!a" .ambaran #itologi
Appendix menun'ukkan adanya e'umla# 2olikel lim2oid pada ubmukoanya" Pada uia
+% ta#un didapatkan ekitar ,33 atau lebi# nodul lim2oid" Lumen Appendix biaanya
mengalami obliterai pada orang de(aa"
+)-
.ambar ," Potongan tranvera Appendix
%
Pan'ang Appendix pada orang de(aa bervariai antara ,$,, !m) dengan rata$rata
pan'ang 4$5 !m" 6ekipun daar Appendix ber#ubungan dengan Taenia !aeali pada
daar Cae!um) u'ung Appendix memiliki variai lokai eperti yang terli#at pada gambar
di ba(a# ini" 1ariai lokai ini yang akan mempengaru#i lokai nyeri perut yang ter'adi
apabila Appendix mengalami peradangan"
+),
.ambar -" 1ariai lokai Appendix vermi!ulari
+
A(alnya) Appendix dianggap tidak memiliki 2ungi" Namun ak#ir$ak#ir ini)
Appendix dikatakan ebagai organ imunologi yang e!ara akti2 menekreikan
Imunoglobulin terutama Imunoglobulin A 7IgA0" 8alaupun Appendix merupakan
komponen integral dari item Gut Associated Lymphoid Tissue 7.ALT0) 2unginya tidak
penting dan Appende!tomy tidak akan men'adi uatu predipoii epi atau penyakit
imunode2iieni lainnya"
,
DEFINISI APPENDICULAR INFILTRAT
Appendi!ular in2iltrat adala# Appendi!ular in2iltrat adala# in2iltrat9maa yang terbentuk
akibat mikro atau makro per2orai dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi
ole# omentum) uu #alu atau uu bear" :mumnya maa Appendix terbentuk pada
#ari ke$/ e'ak peradangan mulai apabila tidak ter'adi peritoniti umum" 6aa Appendix
lebi# ering di'umpai pada paien berumur lima ta#un atau lebi# karena daya ta#an tubu#
tela# berkembang dengan baik dan omentum tela# !ukup pan'ang dan tebal untuk
membungku proe radang"
+4
PATOFISIOLOGI
;ila emua proe pato2iiologi Appendi!iti ber'alan lambat) omentum dan uu
yang berdekatan akan bergerak keara# Appendix #ingga timbul uatu maa lokal yang
diebut Appendi!ulari in2iltrat" Peradangan Appendix terebut dapat men'adi abe atau
meng#ilang"
+<
Appendi!ulari in2iltrat merupakan ta#ap patologi Appendi!iti yang dimulai
dimukoa dan melibatkan eluru# lapian dinding Appendix dalam (aktu ,/$/& 'am
pertama) ini merupakan ua#a perta#anan tubu# dengan membatai proe radang dengan
menutup Appendix dengan omentum) uu #alu) atau Adnexa e#ingga terbentuk maa
periappendikular" Didalamnya dapat ter'adi nekroi 'aringan berupa abe yang dapat
mengalami per2orai" =ika tidak terbentuk ab!e) Appendi!iti akan embu# dan maa
periappendikular akan men'adi tenang untuk elan'utnya akan mengurai diri e!ara
lambat"
+<
Pada anak$anak) karena omentum lebi# pendek dan Appendix lebi# pan'ang) dinding
Appendix lebi# tipi" >eadaan terebut ditamba# dengan daya ta#an tubu# yang mai#
kurang memuda#kan ter'adinya per2orai" Sedangkan pada orang tua per2orai muda#
ter'adi karena tela# ada gangguan pembulu# dara#"
+<
>e!epatan ter'adinya periti(a terebut tergantung pada viruleni mikroorganime)
daya ta#an tubu#) 2ibroi pada dinding Appendix) omentum) uu yang lain) peritoneum
parietale dan 'uga organ lain eperti 1eika urinaria) uteru tuba) men!oba membatai dan
melokaliir proe peradangan ini" ;ila proe melokaliir ini belum eleai dan uda#
ter'adi per2orai maka akan timbul peritoniti" 8alaupun proe melokaliir uda# eleai
tetapi mai# belum !ukup kuat mena#an ta#anan atau tegangan dalam !avum
abdominali) ole# karena itu penderita #aru benar$benar itira#at 7bedret0"
+5

Appendix yang perna# meradang tidak akan embu# empurna) tetapi akan
membentuk 'aringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan 'aringan ekitarnya"
Perlengketan ini dapat menimbulkan kelu#an berulang diperut kanan ba(a#" Pada uatu
ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan dinyatakan mengalami ekaerbai akut"
+&
MANIFESTASI KLINIS
Appendiiti in2iltrat dida#ului ole# kelu#an appendiiti akut yang kemudian diertai
adanya maa periapendikular" .e'ala klaik Appendi!iti akut biaanya bermula dari
nyeri di daera# umbiliku atau periumbiliku yang ber#ubungan dengan munta#" Dalam
,$+, 'am nyeri berali# ke kuadran kanan) yang akan menetap dan diperberat bila ber'alan
atau batuk" Terdapat 'uga kelu#an anorekia) malaie) dan demam yang tidak terlalu
tinggi" ;iaanya 'uga terdapat kontipai tetapi kadang$kadang ter'adi diare) mual dan
munta#" Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada kelu#an abdomen yang menetap"
Namun dalam beberapa 'am nyeri abdomen kanan ba(a# akan emakin progrei2"
+<
PEMERIKSAAN FISIK
Demam biaanya ringan) dengan u#u ekitar -<)%$-&)%C" ;ila u#u lebi# tinggi)
mungkin uda# ter'adi per2orai" ;ia terdapat perbedaan u#u axillar dan rektal ampai
+C" Pada inpeki perut tidak ditemukan gambaran pei2ik" >embung ering terli#at
pada penderita dengan komplikai per2orai" Appendi!iti in2iltrat atau adanya
Appendi!ular ab!e terli#at dengan adanya penon'olan di perut kanan ba(a#"
+&
Pada palpai didapatkan nyeri yang terbata pada regio iliaka kanan) bia diertai
nyeri lepa" De2en!e mu!ular menun'ukkan adanya rangangan peritoneum parietale"
Nyeri tekan perut kanan ba(a# ini merupakan kun!i diagnoi" Pada penekanan perut kiri
ba(a# akan diraakan nyeri di perut kanan ba(a# yang diebut tanda Roving" Pada
Appendi!iti retroekal atau retroileal diperlukan palpai dalam untuk menentukan
adanya raa nyeri"
+&
=ika uda# terbentuk ab!e yaitu bila ada omentum atau uu lain yang dengan
!epat membendung daera# Appendix maka elain ada nyeri pada 2oa iliaka kanan
elama -$/ #ari 7(aktu yang dibutu#kan untuk pembentukan ab!e0 'uga pada palpai
akan teraba maa yang fixed dengan nyeri tekan dan tepi ata maa dapat diraba" =ika
Appendix intrapelvinal maka maa dapat diraba pada RT7Re!tal Tou!#er0 ebagai maa
yang #angat"
+<
Peritaltik uu ering normal) peritaltik dapat #ilang karena ileu paralitik pada
peritoniti generaliata akibat Appendi!iti per2orata" Pemerikaan !olok dubur
menyebabkan nyeri bila daera# in2eki bia di!apai dengan 'ari telun'uk) mialnya pada
Appendi!iti pelvika"
+&
Pada Appendi!iti pelvika tanda perut ering meragukan) maka kun!i diagnoi
adala# nyeri terbata e(aktu dilakukan !olok dubur" Colok dubur pada anak tidak
dian'urkan" Pemerikaan u'i poa dan u'i obturator merupakan pemerikaan yang lebi#
ditu'ukan untuk mengeta#ui letak Appendix"
+&

DIAGNOSIS
Ri(ayat klaik Appendi!iti akut) yang diikuti dengan adanya maa yang nyeri di
region iliaka kanan dan diertai demam) mengara#kan diagnoi ke maa atau ab!e
Appendikuler" Penegakan diagnoi didukung dengan pemerikaan 2iik maupun
penun'ang" >adang keadaan ini ulit dibedakan dengan karinoma Cae!um) penyakit
Cro#n) amuboma dan Lymp#oma maligna intra abdomen" Perlu 'uga diingkirkan
kemungkinan aktinomikoi intetinal) enteriti tuberkuloa) dan kelainan ginekolog
eperti >e#amilan Ektopik Terganggu 7>ET0, Adnexiti dan >ita *varium terpuntir "
>un!i diagnoi biaanya terletak pada anamnei yang k#a"
+&
Tumor Cae!um) biaanya ter'adi pada orang tua dengan tanda keadaan umum 'elek)
anemia dan turunnya berat badan" ?al ini perlu dipatikan dengan !olon in loop dan
ben@idin tet" Pada anak$anak tumor Cae!um yang ering adala# ar!oma dari kelen'ar
meenterium" Pada Appendi!iti tuberkuloa) klininya antara lain kelu#an nyeri yang
tidak begitu #ebat diebela# kanan perut) dengan atau tanpa munta# dan (aktu erangan
dapat timbul pana badan) leukoitoi edang) biaanya terdapat nyeri tekan dan rigidita
pada kuadran lateral ba(a# kanan) kadang$kadang teraba maa"
+<
6aa Appendix dengan proe radang yang mai# akti2 ditandai denganA
+" keadaan umum paien mai# terli#at akit) u#u tubu# mai# tinggiB
," pemerikaan lokal pada abdomen kuadran kanan ba(a# mai# 'ela
terdapat tanda$tanda peritonitiB
-" laboratorium mai# terdapat lekoitoi dan pada #itung 'eni terdapat
pergeeran ke kiri"
6aa Appendix dengan proe radang yang tela# mereda dengan ditandai denganA
+"
keadaan umum tela# membaik dengan tidak terli#at akit) u#u tubu# tidak tinggi
lagiB
,"
pemerikaan lokal abdomen tenang) tidak terdapat tanda$tanda peritoniti dan
#anya teraba maa dengan bata 'ela dengan nyeri tekan ringan
-"
laboratorium #itung lekoit dan #itung 'eni normal"
+4
PENATALAKSANAAN
Per'alanan patologi penyakit dimulai pada aat Appendix men'adi dilindungi ole#
omentum dan gulungan uu #alu didekatnya" 6ula$mula) maa yang terbentuk
teruun ata !ampuran bangunan$bangunan ini dan 'aringan granulai dan biaanya dapat
egera diraakan e!ara klini" =ika peradangan pada Appendix tidak dapat mengatai
rintangan$rintangan e#ingga penderita teru mengalami peritoniti umum) maa tadi
men'adi terii nana#) emula dalam 'umla# edikit) tetapi egera men'adi ab!e yang
'ela batanya"
+<
:rutan patologi ini merupakan maala# bagi a#li beda#" 6aala# ini adala#
bilamana penderita ditemui le(at ekitar /& 'am) a#li beda# akan mengoperai untuk
membuang Appendix yang mungkin gangrene) dari dalam maa perlekatan ringan yang
longgar dan angat berba#aya) dan karena maa ini tela# men'adi lebi# ter2ikai)
e#ingga membuat operai berba#aya maka #aru menunggu pembentukan ab!e yang
dapat muda# didrainae"
+<
6aa Appendix ter'adi bila ter'adi Appendi!iti gangrenoa atau mikroper2orai
ditutupi atau dibungku ole# omentum dan atau lekuk uu #alu" Pada maa
periappendikular yang pendindingannya belum empurna) dapat ter'adi penyebaran pu
keeluru# rongga peritoneum 'ika per2orai diikuti peritoniti purulenta generaliata" Pada
anak) diperiapkan untuk operai dalam (aktu ,$- #ari a'a" Paien de(aa dengan maa
periappendikular yang terpan!ang dengan pendindingan empurna) dian'urkan untuk
dira(at da#ulu dan diberi antibiotik ambil dia(ai u#u tubu#) ukuran maa) erta
luanya peritoniti" ;ila uda# tidak ada demam) maa periapendikular #ilang) dan
leukoit normal) penderita bole# pulang dan Appende!tomy elekti2 dapat diker'akan ,$-
bulan kemudian agar perdara#an akibat perlengketan dapat ditekan eke!il mungkin" ;ila
ter'adi per2orai) akan terbentuk ab!e Appendix" ?al ini ditandai dengan kenaikan
u#u dan 2rekueni nadi) bertamba#nya nyeri) dan teraba pembengkakan maa) erta
bertamba#nya angka leukoit"
+<
Tatalakana Appendi!ular in2iltrat pada anak$anak ampai ekarang mai#
kontroverial" Dari #ail penelitian kau terapi Appendi!ular in2iltrat pada anak$anak)
kebanyakan adala# konervati2 yaitu dengan obervai ketat dan antibiotik) dengan !airan
intravena) dan pemaangan N.T bila diperlukan" >onervati2 berlangung elama C 4
#ari di ruma# akit) lalu diren!anakan untuk dilakukan Appende!tomy elekti2 etela# /$4
minggu kemudian untuk men!ega# kemungkinan riiko rekureni dan per2orai yang
lebi# lua" Dari #ail penelitian komplikai etela# operai dengan penanganan
konervati2 terlebi# da#ulu lebi# edikit bila dibandingkan dengan terapi pembeda#an
egera eperti !edera pada ileum 7Ileal in'ury0) abe intrabdominal) in2eki karena luka
aat operai" Se#ingga terapi non$operati2 pada appendi!ular in2iltrat yang diikuti dengan
Appende!tomy elekti2 merupakan metode yang aman dan e2ekti2" Terapi terebut ama
dengan pada orang de(aa yaitu dengan konervati2 terlebi# da#ulu yang diikuti dengan
appende!tomy elekti2" ?al ini dikarenakan untuk men!ega# komplikai pot operai dan
riiko dari proedur pembeda#an yang bear 7extenive0"
,3
Pada anak$anak) 'ika e!ara konervati2 tidak membaik atau berkembang men'adi
ab!e) dian'urkan untuk operai e!epatnya" Pada penderita de(aa) appende!tomy
diren!anakan pada Appendi!ular in2iltrat tanpa pu yang tela# ditenangkan" Sebelumnya
paien diberikan antibiotik kombinai yang akti2 ter#adap kuman aerob dan anaerob"
;aru etela# keadaan tenang) yaitu ekitar 4$& minggu kemudian dilakukan
Appende!tomy"
,3

Ak#ir$ak#ir ini terdapat mana'ement terapi yang terbaru yaitu dengan PLD 7Primary
Laparo!opi! Drainage0 yang dapat diikuti dengan LA 7Laparo!opi! Appende!tomy0"
PLD ini rata$rata memakan (aktu operai ekitar &3$+33 menit) makanan oral dapat
diberikan ,$- #ari etela# PLD) penurunan pana badan paien men'adi a2ebril pada /$<
#ari etela# PLD) antibiotik intravena dapat dilepa /$% #ari etela#nya) pera(atan di
ruma# akit antara <$+% #ari" PLD ini tidak terbukti terdapat komplikai elama intra
maupun pot operai) edangkan bila dilan'utkan dengan LA) komplikai yang dapat
ter'adi adala# ad#ei obtruki uu"
,3
;ila uda# ter'adi ab!e) dian'urkan untuk drainae a'a dan Appende!tomy diker'akan
etela# 4$& minggu kemudian" =ika ternyata tidak ditemukan kelu#an atau ge'ala apapun)
dan pemerikaan 2iik dan laboratorium tidak menun'ukkan tanda radang atau abe)
dapat dipertimbangkan membatalkan tindakan beda#"
,3
Teknik operasi Appende!o"#
+),)4)&0
A
a" *pen Appende!tomy
+" Dilakukan tindakan aeptik dan antieptik"
," Dibuat ayatan kulitA
?ori@ontal *bliDue

-" Dibuat ayatan otot) ada dua !araA
a. Parare!tal9 Paramedian
Sayatan9 in!ii pada vaginae tendinae 6" re!tu abdomini lalu otot diii#kan
ke medial" Fa!ia diklem ampai aat penutupan vagina 6" re!tu abdomini
karena 2a!ianya ada , agar tidak tertinggal pada (aktu pen'a#itan" ;ila yang
ter'a#it #anya atu lapi 2a!ia a'a) dapat ter'adi #ernia !i!atri!ali"

b. 6! ;urney9 8e!#el!#nitt9 muscle splitting
Sayatan beruba#$uba# euai erabut otot"
+0 In!ii apponeuroi 6" *bliDuu abdomini externu dari lateral ata ke
medial ba(a#"

>eterangan gambarA
Satu in!ii kulit yang rapi dibuat dengan perut mata piau" In!ii kedua
mengenai 'aringan ubkutan ampai ke 2a!ia 6" *bliDuu abdomini
externu"
,0 Splitting 6" *bliDuu abdomini internu dari medial ata ke lateral
ba(a#"
, lapi
6"re!tu abd"
ayatan
6"re!tu abd"
ditarik ke medial

>eterangan gambarA
Dari tepi arung rektu) 2a!ia tipi 6" obliDuu internu diin!ii eara#
dengan eratnya ke ara# lateral"
-0 Splitting 6" tranveru abdomini ara# #ori@ontal"
>eterangan gambarA
Pada aat menarik 6" obliDuu internu #endakla# ber#ati$#ati agar tak
ter'adi trauma 'aringan" Dapat ditamba#kan) ba#(a N" ilio#ipogatri!u
dan pembulu# yang memperdara#inya terletak di ebela# lateral di antara
6" obliDuu externu dan internu" Tarikan yang terlalu kera akan
merobek pembulu# dan memba#ayakan ara2"
/" Peritoneum dibuka"
>eterangan gambarA
>aa Laparatomi dipaang pada emua 'aringan ubkutan yang terpapar"
Peritoneum ering nampak meradang) menggambarkan proe yang ada di
ba(a#nya" Se!uil peritoneum angkat dengan pinet" Eang nampak di ini iala#
pinet 'aringan De ;akey" Aiten 'uga mengangkat dengan !ara yang ama pada
ii di ebela# dokter beda#" Dokter beda# melepakan pinet) memaang lagi
ampai dia yakin ba#(a #anya peritoneum yang diangkat"
%" Cae!um di!ari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera diteluuri untuk
men!ari Appendix" Setela# Appendix ditemukan) Appendix diklem dengan klem
;ab!o!k dengan ara# elalu ke ata 7untuk men!ega# kontaminai ke 'aringan
ekitarnya0"
Appendix dibebakan dari meoappendix dengan !araA
6eoappenddix ditembu dengan onde ko!#er dan pada kedua iinya) diklem)
kemudian dipotong di antara , ikatan"

>eterangan gambarA
Appendix dengan #ati$#ati diangkat agar meenteriumnya teregang" >lem
;ab!o!k melingkari appenddix dan atu klem dimaukkan le(at meenterium
eperti pada gambar" Cara lainnya iala# dengan mengklem u'ung beba
meenterium di ba(a# u'ung appenddix" Appendix tak bole# terlalu banyak
diraba dan dipegang agar tidak menyebarkan kontaminai"
4" Appendix di klem pada bai 7upaya terbentuk alur e#ingga ikatan 'adi lebi#
kuat karena mukoa terputu ambil membuang 2e!alit# ke ara# Cae!um0" >lem
dipinda#kan edikit ke dital) lalu beka klem yang pertama diikat dengan benang
yang diaborbi 7upaya bia lepa e#ingga tidak terbentuk rongga dan bila
terbentuk pu akan mauk ke dalam Cae!um0"

<" Appendix dipotong di antara ikatan dan klem) puntung diberi betadine"

&" Pera(atan puntung Appendix dapat dilakukan dengan !araA
a. Dibuat 'a#itan tabak ak pada Cae!um) puntung Appendix diinverikan ke
dalam Cae!um" Tabak ak dapat ditamba# dengan 'a#itan F"
b. Puntung di'a#it a'a dengan benang yang tidak diaborbi" Reiko
kontaminai dan ad#ei"
c. ;ila proedur aGb tidak dapat dilakanakan) mialnya bila puntung rapu#)
dapat dilakukan pen'a#itan , lapi eperti pada per2orai uu"

5" ;ila no"< tidak dapat dilakukan) maka Appendix dipotong dulu) baru dilepakan
dan meenteriolumnya 7retrograde0"
+3" Dinding abdomen di'a#it lapi demi lapi"
b" Laparo!opi! Appende!tomy
Laparoscopy dapat dipakai ebagai arana diagnoi dan terapeutik untuk paien
dengan nyeri akut abdomen dan upek Appendi!iti a!uta" Laparoscopy angat berguna
untuk pemerikaan (anita dengan kelu#an abdomen bagian ba(a#" Dengan
menggunakan laparoscope akan muda# membedakan penyakit akut ginekologi dari
Appendi!iti a!uta"
+0

.ambar -"+3" Poii operai Laparo!opi! Appende!tomy
+0
Ko"p$ikasi Pos! Operasi
+" Fitel ber2ae!e Appendi!iti gangrenoa) maupun 2itel tak ber2ae!eB karena
benda aing) tuber!uloi) Aktinomikoi"
," ?ernia !i!atri!ali"
-" Ileu
/" Perdara#an dari traktu digetivuA kebanyakan ter'adi ,/H,< 'am etela#
Appende!tomy) kadangHkadang etela# +3H+/ #ari" Sumbernya adala# e!#ymoi dan
eroi ke!il pada gater dan 'e'unum) mungkin karena emboli retrograd dari item
porta ke dalam vena di gater9 duodenum
KOMPLIKASI
>omplikai yang paling ering ditemukan adala# per2orai) baik berupa per2orai beba
maupun per2orai pada apendik yang tela# mengalami pendindingan berupa maa yang
terdiri atakumpulan apendik) ekum) dan lekuk uu #alu" Per2orai dapat
menyebabkan timbulnya abe lokal ataupun uatu peritoniti generaliata"
Tanda$tanda ter'adinya uatu per2orai adala# A
I nyeri lokal pada 2oa iliaka kanan berganti men'adi nyeri abdomen menyeluru#
I Su#u tubu# naik tinggi ekali"
I Nadi emakin !epat"
I De2an!e 6ukular yang menyeluru#
I ;iing uu berkurang
I Perut ditended
Akibat lebi# 'au# dari peritoniti generaliata adala# terbentuknya A
+" Pelvi! Ab!e
," Subp#reni! abe
-" Intra peritoneal abe lokal"
Peritoniti merupakan in2eki yang berba#aya karena bakteri mauk kerongga abdomen)
dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian
PROGNOSIS
,0
6ortalita dari Appendi!iti di :SA menurun teru dari 5)5J per +33"333 pada ta#un
+5-5 ampai 3),J per +33"333 pada ta#un +5&4" Faktor$ 2aktor yang menyebabkan
penurunan e!ara igni2ikan inideni Appendi!iti adala# arana diagnoi dan terapi)
antibiotika) !airan i"v") yang emakin baik) keterediaan dara# dan plama) erta
meningkatnya perentae paien yang mendapat terapi tepat ebelum ter'adi per2orai"
DAFTAR PUSTAKA
+" Lally >P) Cox CS) Andray R=) Appendix" InA Sabiston Texbook of Surgery" +<t#
edition" EdATo(nend C6) ;eau!#amp RD) Ever ;6) 6attox >L" P#iladelp#iaA
Elevier Saunder" ,33/A +-&+$5-
," =a22e ;6) ;erger D?" T#e Appendix" InA Schwartzs rinciples of Surgery !olume ""
&t# edition" EdA ;runi!ardi FC) Anderen D>) ;illiar TR) Dunn DL) ?unter =.)
Pollo!k RE" Ne( EorkA 6!.ra( ?ill Companie In!" ,33%A+++5$-/
-" 8ay L8" Appendix" InA #urrent Surgical $iagnosis % Treatment" ++ edition" EdA8ay
L8" Do#erty .6" ;otonA 6!.ra( ?ill" ,33-A44&$<,
/" ?uman Anatomy ,3%" Retrieved at *!tober ,3
t#
,3++ FromA #ttpA99(((
"talkorigin"org92aD9vetige9vermi2ormKAppendix"'pg
%" #ttpA99((("med"uni2i"it9didonline9anno19!lin!#irI9Cai!lini!i9Cao+39Appendi!iti+x"'pg
4" Elli ?) Nat#anon L>" Appendix and Appende!tomy" In A &aingots Abdominal
'perations !ol ((. +3t# edition" EdA Finner 6') S!#(art@ SI) Elli ?) A#ley S8)
6!Fadden D8" SingaporeA 6!.ra( ?ill Co" ,33+A ++5+$,,,
< Soybel DI" Appedix InA Surgery )asic Science and #linical *+idence !ol ,. EdA
Norton =A) ;ollinger RR) C#ang AE) Lo(ry SF) 6ulvi#ill S=) Pa ?I) T#ompon
R8" Ne( EorkA Springer 1erlag In!" ,333A 4/<$4,
& Prin@ RA) 6adura =A" Appendi!iti and Appendi!eal Ab!e" InA 6atery o2 Surgery
1ol II" /t# edition" EdA ;aker R=) Fi!er =E" P#iladelp#ia" Lippin!ott 8illiam L
8ilkin" ,33+A +/44$<&
5 ?ardin D6" A!ute Appendi!itiA Revie( and :pdate" American Academy of -amily
hysician .ews and ublication" +555B43A ,3,<$-/" Retrieved at *!tober ,3
t#
,3++"
FromA #ttpA99((("aa2p"org9a2p955++3+ap9,3,<"#tml
+3" #ttpA99((("alkali@e2or#ealt#"net9gi29natureplat2orm"gi2
++" *(en TD) 8illiam ?) Sti22 .) =enkinon LR) Ree ;I" Evaluation o2 t#e Alvarado
!ore in a!ute Appendi!iti" Retrieved at =une ,%
t#
,33<" FromA
#ttpA99((("pubmed!entral"ni#"gov9pi!render"2!giMartidN+,5/&&5LblobtypeNpd2

You might also like

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document16 pages
    Bab Ii
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Sindrom Metabolik (Interna)
    Sindrom Metabolik (Interna)
    Document5 pages
    Sindrom Metabolik (Interna)
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • DM Type II (Interna)
    DM Type II (Interna)
    Document22 pages
    DM Type II (Interna)
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Demam Dengue
    Demam Dengue
    Document31 pages
    Demam Dengue
    Wisnu Surya Pamungkas
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document16 pages
    Bab Ii
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Referat Asma Pada Anak
    Referat Asma Pada Anak
    Document19 pages
    Referat Asma Pada Anak
    Berastia Anis Savitri Tjerita
    No ratings yet
  • Interna (THALASEMIA)
    Interna (THALASEMIA)
    Document14 pages
    Interna (THALASEMIA)
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Manajemen Nyeri
    Manajemen Nyeri
    Document28 pages
    Manajemen Nyeri
    Muhamad Ilham Malik
    No ratings yet
  • Interna (Osteo Artritis)
    Interna (Osteo Artritis)
    Document36 pages
    Interna (Osteo Artritis)
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document1 page
    Bab Iii
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Document26 pages
    Asma Bronkial
    Sinta Sintaa
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document2 pages
    Bab I
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Referat Bedah
    Referat Bedah
    Document10 pages
    Referat Bedah
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Uterus
    Uterus
    Document17 pages
    Uterus
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Terjemahan Jurnal Ger
    Terjemahan Jurnal Ger
    Document6 pages
    Terjemahan Jurnal Ger
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Referat Asma Pada Anak
    Referat Asma Pada Anak
    Document19 pages
    Referat Asma Pada Anak
    Berastia Anis Savitri Tjerita
    No ratings yet
  • KOLANGITIS
    KOLANGITIS
    Document18 pages
    KOLANGITIS
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Laporan Kasus Hifema
    Laporan Kasus Hifema
    Document28 pages
    Laporan Kasus Hifema
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • HIDROKEL
    HIDROKEL
    Document8 pages
    HIDROKEL
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Translate Tugas
    Translate Tugas
    Document22 pages
    Translate Tugas
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • LIPOMA
    LIPOMA
    Document6 pages
    LIPOMA
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Terjemahan Jurnal Ger
    Terjemahan Jurnal Ger
    Document6 pages
    Terjemahan Jurnal Ger
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Referat Ruptura Uteri
    Referat Ruptura Uteri
    Document6 pages
    Referat Ruptura Uteri
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet
  • Terjemahan Jurnal Ger
    Terjemahan Jurnal Ger
    Document6 pages
    Terjemahan Jurnal Ger
    Anisa Rahmi Mardaningrum
    No ratings yet