You are on page 1of 9

PRINSIP HUBUNGAN ANTARA

MUSLIM DENGAN NON MUSLIM


Disusun oleh:
P. Jessy Faya Fralinda (20060510087)
Sofya Isnainy (20060510135)
Q.S. Al Mumtahanah : 8-9

( 8

8. Tidaklah Allah melarang kamu terhadap orang-orang yang tidak
memerangi kamu kamu pada agama dan tidak mengusir kamu dari
kampung halaman kamu, bahwa kamu berbaik dengan mereka dan
berlaku adil kepada mereka; sesungguhnya Allah suka kepada orang-
orang yang berlaku adil.

( 9 )

9. Yang dilarang Allah kamu hanyalah terhadap orang-orang yang
memerangi kamu dan mengusir kamu dari kampong halaman kamu
dan mereka Bantu atas pengusiran itu; bahwa kamu menjadikan
mereka teman. Dan barangsiapa yang berkawan dengan mereka,
maka mereka itulah orang-orang yang aniaya.
Sebab turunnya ayat
Menurut sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh abu Daud, ada
seorang anak yang ragu ketika akan
menerima hadiah yang diberikan oleh
ibunya yang masih kafir/jahillyah.
Pembahasan
Tidaklah Allah melarang kamu terhadap orang-orang
yang tidak memerangi kamu pada agama dan tidak
mengusir kamu dari kampong halaman kamu, bahwa
kamu berbaik dengan mereka dan berlaku adil kepada
mereka (ayat 8).

Artinya dengan tegas ialah bahwa Allah tidak melarang
pemeluk agama Islam, pengikut Nabi Muhammad s.a.w.
untuk berbuat baik, bergaul cara baik dan berlaku adil
dan jujur dengan golongan lain, baik mereka itu yahudi
maupun Nasrani ataupun musyrik, selama mereka tidak
memerangi, tidak memusuhi atau mengusir umat muslim
dari tempat tinggalnya. Dengan begini hendaknya
dibedakan di antara perbedaan kepercayaan dengan
pergaulan.
Lanjutan
Yang dilarang Allah kamu hanyalah terhadap orang-orang yang
memerangi kamu dan mengusir kamu dari kampung halaman
kamu.(pangkal ayat 9)

Artinya ada pengecualian ketika mereka yang berlainan agama dan
keyakinan dengan kita sudah terang-terangan memusuhi dan
memerangi umat islam, sudah sampai mengusir dari negeri sendiri
barulah mereka itu boleh kita perangi.

Dan mereka Bantu atas pengusiranmu itu.

Artinya meskipun mereka tidak ikut keluar pergi memerangi Islam,
tetapi mereka memberikan bantuan.
Lanjutan
Bahwa kamu menjadikan mereka teman.

Tegasnya dilarang oleh Allah berteman, berkawan karib, mengharapkan
pertolongan daripada orang yang telah jelas-jelas memusuhi,
memerangi dan hendak menghapuskan Islam, hendak mengusir,
mengikis habis Islam dengan jalan mengusir.

Dan barangsiapa yang berkawan dengan mereka, maka itulah orang-
orang yang aniaya. (ujung ayat 9).

Orang yang membuat hubungan baik dengan musuh yang nyata jelas
memusuhi Islam, memerangi dan bahkan sampai mengusir atau
membantu pengusira, jelaslah dia itu orang yang aniaya.
Kaitan Dengan Ayat Yang Lain
Pernyataan ayat terakhir Al-Kafirun, yang berbunyi

lakum diinukum waliyadiin

adalah bentuk pembatasan ketegasan antara iman
dan kafir.

Di dalamnya mengandung unsur kebebasan, toleransi
dan saling menghormati. Bukan hanya berbicara
tentang toleransi dan kebebasan beragama saja.
Lanjutan
Kalimatun Sawa dalam ayat 64 Ali-Imran adalah perintah Allah kepada
Nabi Muhammad SAW untuk mengajak Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)
agar berpegang kepada tauhid dengan menerima ajaran Islam yang
dibawa oleh beliau, dan membersihkan segala penyembahan kepada
selain Allah.

Begitu juga ayat Al-Baqarah 62 dan Al-Maidah: 69 Terkait dengan
penghargaan Rasulullah kepada kaum Yahudi Madinah yang
berbondong-bondong menghadap Rasulullah menyatakan masuk Islam.

Maka turunlah ayat yang menyatakan bahwa siapa saja, orang-orang
Islam, Yahudi, Nasrani dan Shabiin apabila beriman dan beramal shalih
sesuai dengan ajaran Allah yang disempurnakan yaitu Al-Qur'an dan
Sunnah Rasulullah SAW, maka ia akan masuk surga dan mendapat
keselamatan dari Allah. Bukan sembarang beriman dan sembarang
amal shalih.
Kesimpulan
Kesimpualan yang dapat ditarik dari tafsir kedua ayat
tersebut adalah bahwa Islam mengijinkan semua umat
Muslim untuk tetap berbuat baik bergaul dan adil kepada
seluruh umat meskipun berbeda agama. Selama mereka
juga berbuat baik, tidak memusuhi, memerangi ataupun
mencoba untuk menghapus agama Islam.

Tetapi apabila mereka telah mengusik kehidupan kaum
Muslim maka sebagai muslim sejati sudah sepantasnya kita
melawan demi membela agama kita, itu sudah menjadi
harga mati bagi kita semua untuk terus mempertahankan
dan membela agama kita dari kaum-kaum yang ingin
melawan bahkan menghancurkan agama kita secara
langsung maupun tidak.

You might also like