You are on page 1of 19

REFERAT

OSTEOARTHRITIS
Dokter Pembimbing :
dr. Suhana, Sp.OT
Disusun Oleh :
P. Gusti Ratih Permatasari (030.0.!"#
$arelno %akanito (030.0".!&3#
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RSAU Dr. ESNAWAN ANTARIKSA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE Januari Maret 2!"
0
KATA PEN#ANTAR
Pu'i s(ukur sa(a pan'atkan kehadirat )llah S*T (ang mana telah memberikan
kekuatan serta kelan+aran dalam men(elesaikan makalah kepaniteraan klinik ilmu bedah
(ang ber'udul ,Osteoarthritis-. $akalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas kepaniteraan
klinik ilmu bedah 'uga sebagai sumber re.erensi 'ika diperlukan. Pada akhirn(a makalah ini
dapat selesai seperti /aktu (ang telah diren+anakan. Tersusunn(a makalah ini tentun(a tidak
lepas dari berbagai pihak (ang telah memberikan bantuan se+ara materil dan spiritual, baik
se+ara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Tuhan 0ang $aha Pengasih dan Pen(a(ang membalas budi baik (ang tulus
dan ihklas kepada semua pihak (ang telah membantu penulis men(usun makalah ini . Tak ada
gading (ang tak retak, untuk itu kamipun men(adari bah/a makalah (ang telah kami susun
masih memiliki ban(ak kelemahan serta kekurangan1kekurangan baik dari segi teknis
maupun non1teknis. 2ntuk itu penulis membuka pintu (ang selebar1lebarn(a kepada semua
pihak agar dapat memberikan saran dan kritik (ang membangun demi pen(empurnaan
penulisan1penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal1hal (ang
dianggap tidak berkenan di hati pemba+a mohon dimaa.kan.
3akarta, 45 6ebruari 40!7
Penulis
DAFTAR ISI
8ata Pengantar...........................................................................................................................!
1
Da.tar 9si.....................................................................................................................................4
BAB I Pen$a%u&uan.................................................................................................................3
BAB II O'te(art%riti'...............................................................................................................7
99.) De.inisi...............................................................................................................................7
99.: ;tiologi................................................................................................................................7
99.< Pato.isiologi........................................................................................................................=
99.D Patogenesis.........................................................................................................................=
99.; 6aktor Resiko......................................................................................................................5
99.6 8lasi.ikasi............................................................................................................................
99.G Diagnosis..........................................................................................................................!0
99.> Terapi................................................................................................................................!!
BAB III Ke'i)*u&an..............................................................................................................!=
Da+tar Pu'ta,a........................................................................................................................!"
BAB I
PENDAHULUAN
2
Osteoartritis (O)# merupakan bentuk dari arthritis (ang berhubungan dengan
degenerasi tulang dan kartilago (ang paling sering ter'adi pada usia lan'ut. Osteoartritis, atau
nama lainn(a disebut dengan pen(akit sendi degenerati., artritis degenerati., osteoartrosis,
atau artritis hipertro.ik, adalah salah satu masalah kedokteran (ang paling sering ter'adi dan
menimbulkan ge'ala pada orang ? orang usia lan'ut maupun setengah ba(a. Ter'adi pada
orang dari segala etnis, lebih sering mengenai /anita dan berhubungan dengan usia
menopause. Osteoarthritis men'adi pen(ebab tersering disabilitas 'angka pan'ang pada pasien
dengan usia lebih dari =& tahun. @ebih dari sepertiga orang dengan usia lebih dari 7& tahun
mengeluhkan ge'ala persendian (ang berAariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan
rasa n(eri intermiten (ang berhubungan dengan aktiAitas, sampai kelumpuhan anggota gerak
dan n(eri hebat (ang menetap, biasan(a dirasakan akibat de.ormitas dan ketidakstabilan
sendi.
Degenerasi sendi (ang men(ebabkan sindrom klinis osteoartritis mun+ul paling sering
pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat ter'adi pada sendi s(noAial mana
pun. PreAalensi kerusakan sendi s(noAial ini meningkat dengan bertambahn(a usia. Diseluruh
dunia diperkirakan ,=B pria dan !5B /anita berumur =0 tahun ke atas terkena
osteoarthritis. 9nsidens O) pada umur kurang dari 40 tahun sekitar !0 B dan meningkat lebih
dari 50 B pada umur lebih dari && tahun. Di 9ndonesia sendiri preAalensi ke'adian
osteoarthritis antara !&,& B pada pria dan !4," B pada /anita. Pada dasarn(a osteoarhritis
ter'adi lebih sering karena idiopatik dibandingkan karena sebab sekunder seperti trauma dan
in.eksi. Sedangkan untuk terapin(a sendiri umumn(a diberikan se+ara simtomatik (aitu
berupa pengendalian .aktor resiko, .isioterapi dan .armakologis.
BAB II
OSTEOARTHRITIS
A. De+ini'i
3
Osteoartritis (O)# merupakan gangguan sendi kronik (ang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara degradasi dan sintesis ra/an sendi serta matriks ekstraseluler,
kondrosit dan tulang subkondral pada usia tua.
(!#
B. Eti(&(-i
Osteoartritis seringkali ter'adi tanpa diketahui sebabn(a, (ang disebut dengan
osteoartritis idiopatik. Pada kasus (ang lebih 'arang, osteoartritis dapat ter'adi akibat
trauma pada sendi, in.eksi, atau Aariasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik dan
neurologik, (ang disebut dengan osteoartritis sekunder. Onset usia pada osteoartritis
sekunder tergantung pada pen(ebabn(aC maka dari itu, pen(akit ini dapat berkembang
pada de/asa muda, dan bahkan anak1anak, seperti haln(a pada orang tua. Sebalikn(a,
terdapat hubungan (ang kuat antara osteoartritis primer dengan umur. Presentasi orang
(ang memiliki osteoartritis pada ! atau beberapa sendi meningkat dari diba/ah &B dari
orang1orang dengan usia antara !&177 tahun men'adi 4&B130B pada orang1orang dengan
usia 7&1=7 tahun, dan =0B10B pada usia diatas =& tahun. Selain hubungan erat ini dan
pandangan (ang luas bah/a osteoartritis ter'adi akibat proses /ear D tear (ang normal
dan kekakuan sendi pada orang1orang dengan usia diatas =& tahun, hubungan antara
penggunaan sendi, penuaan, dan degenerasi sendi masih sulit di'elaskan. Terlebih lagi,
penggunaan sendi selama hidup tidak terbukti men(ebabkan degenerasi. Sehingga,
osteoartritis bukan merupakan akibat sederhana dari penggunaan sendi.
(41&#
$eskipun akhiran ?itis menun'ukkan bah/a osteoartritis merupakan suatu pen(akit
in.lamasi dan ada beberapa bukti sering ter'adi sinoAitis, in.lamasi bukan merupakan
komponen utama dari kelainan (ang ter'adi pada pasien. Tidak seperti kerusakan sendi
(ang disebabkam oleh in.lamasi sinoAial, osteoartritis merupakan sekuen retrogresi. dari
perubahan sel dan matrik (ang berakibat kerusakan struktur dan .ungsi kartilago artikuler,
diikuti dengan reaksi perbaikan dan remodeling tulang. 8arena reaksi perbaikan dan
remodeling tulang ini, degenerasi permukaan artikuler pada osteoartritis tidak bersi.at
progresi., dan ke+epatan degenerasi sendi berAariasi pada tiap indiAidu dan sendi.
Osteoartritis sering ter'adi, tapi pada sebagian besar kasus osteoartritis berkembang lambat
selama bertahun1tahun, meskipun dapat men'adi stabil atau bahkan membaik dengan
spontan dengan restorasi parsial (ang minimal dari permukaan sendi dan pengurangan
ge'ala.
(41&#
4
Osteoartritis biasan(a melibatkan semua 'aringan (ang membentuk sendi sinoAial,
termasuk ra/an sendi, tulang sub+hondral, tulang meta.ise, s(noAium, ligamen, kapsul
sendi, dan otot ? otot (ang beker'a melalui sendiC tetapi perubahan primer meliputi
kerusakan ra/an sendi, remodeling tulang sub+hondral, dan pembentukan osteo.it.
Perubahan struktur tulang ra/an sendi(ang paling dini terlihat pada osteoartritis
adalah kerusakan atau .ibrilasi Eona super.isial sampai ke Eona transisional dan Aiolasi
oleh pembuluh darah tulang sub+hondral. :erberapa peneliti memperkirakan bah/a
kekakuan tulang sub+hondral men(ebabkan dan memper+epat degenerasi ra/an sendi, dan
progresi degenerasi kartilago mengakibatkan kekakuan tulang sub+hondral, tapi beberapa
peneliti lain mengatakan bah/a kerusakan tulang ra/an sendimeningkatkan stress pada
tulang sub+hondral (ang men(ebabkan remodeling tulang.
(41&#
Degenerasi kartilago artikuler dan remodeling tulang sub+hondral mun+ul pada pasien
(ang mengeluhkan ge'ala, dan kerusakan ra/an sendilah (ang mengakibatkan kerusakan
.ungsi sendi. *alaupun insidens O) meningkat dengan bertambahn(a usia, tern(ata
proses O) bukan sekedar suatu proses /ear and tear (ang ter'adi pada sendi di sepan'ang
kehidupan. Dikatakan demikian karena beberapa hal :
!# Perubahan biokimia/i ra/an sendi pada tingkat molekuler (ang ter'adi akibat proses
menua berbeda dengan (ang ter'adi pada ra/an sendi akibat O).
4# Perubahan men(erupai O) dapat ter'adi pada ra/an sendi per+obaan berusia muda
(ang dirangsang dengan berbagai trauma seperti tekanan mekanik dan Eat kimia.
Pen(ebab O) bukan tunggal, O) merupakan gangguan (ang disebabkan oleh
multi.aktor, antara lain usia, mekanik, genetik, humoral dan .aktor kebuda(aan.
$enipisn(a ra/an sendi dia/ali dengan retak dan terbelahn(a permukaan sendi di
beberapa tempat (ang kemudian men(atu dan disebut sebagai .ibrilasi. Di lain pihak pada
tulang akan ter'adi pula perubahan sebagai reaksi tubuh untuk memperbaiki kerusakan.
Perubahan itu adalah penebalan tulang subkondral dan pembentukan osteo.it marginal,
disusul kemudian dengan perubahan komposisi molekular dan struktur tulang.
(41&#
.. Pat(+i'i(&(-i
5
Pada prinsipn(a struktur sendi sinoAial diran+ang untuk memastikan agar gerakan
tulang halusC sendi dikelilingi oleh +airan sinoAial (ang merupakan pelumas sendi, dan
kedua u'ung tulang ditutupi oleh tulang ra/an (ang bahann(a lebih lembut daripada
tulang dan se+ara teratur diperbaharui. Pada sendi (ang mengalami O) mekanisme ini
tidak lagi ber.ungsi sebagaimana mestin(a. 8apsul sendi (ang berisi +airan sinoAial
men'adi tebal dan kaku sehingga kemampuan pergerakan sendi menurun dan ruangan
untuk +airan sinoAial men(empit sehingga lubrikasin(a berkurang.
(!#
D. Pat(-ene'i'
!. Tulang ra/an sendi
Stage 9 :
Gangguan atau perubahan matriks kartilago. :erhubungan dengan peningkatan
konsentrasi air (ang mungkin disebabkan gangguan mekanik, degradasi makromolekul
matriks, atau perubahan metabolisme kondrosit. )/aln(a konsentrasi kolagen tipe 99
tidak berubah, tapi 'aring1'aring kolagen dapat rusak dan konsentrasi aggre+an dan
dera'at agregasi proteoglikan menurun.
(41&#
Stage 99 :
Respon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan matriks. 8etika kondrosit
mendeteksi gangguan atau perubahan matriks, kondrosit berespon dengan
meningkatkan sintesis dan degradasi matriks, serta berproli.erasi. Respon ini dapat
menggantikan 'aringan (ang rusak, mempertahankan 'aringan, atau meningkatkan
Aolume kartilago. Respon ini dapat berlangsung selama bertahun1tahun.
(41&#
Stage 999 :
Penurunan respon kondrosit. 8egagalan respon kondrosit untuk menggantikan atau
mempertahankan 'aringan mengakibatkan kerusakan tulang ra/an sendi disertai dan
diperparah oleh penurunan respon kondrosit. Pen(ebab penurunan respon ini belum
diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan mekanis pada 'aringan, dengan
kerusakan kondrosit dan do/n regulasi respon kondrosit terhadap sitokin anabolik.
(41&#
4. Perubahan Tulang
6
Perubahan tulang sub+hondral (ang mengikuti degenerasi tulang ra/an sendi meliputi
peningkatan densitas tulang sub+hondral, pembentukan rongga1rongga (ang
men(erupai kista (ang mengandung 'aringan m(Foid, .ibrous, atau kartilago. Respon
ini mun+ul paling sering pada tepi sendi tempat pertemuan tulang dan tulang ra/an
(ang berbentuk bulan sabit (+res+ent#.Peningkatan densitas tulang merupakan akibat
dari pembentukan lapisan tulang baru pada trabekula biasan(a merupakan tanda a/al
dari pen(akit degenerasi sendi pada tulang sub+hondral, tapi pada beberapa sendi
rongga ? rongga terbentuk sebelum peningkatan densitas tulang se+ara keseluruhan.
Pada stadium akhir dari pen(akit, tulang ra/an sendi telah rusak seluruhn(a, sehingga
tulang sub+hondral (ang tebal dan padat kini berartikulasi dengan permukaan tulang
,denuded- dari sendi la/an. Remodeling tulang disertai dengan kerusakan tulang sendi
ra/an mengubah bentuk sendi dan dapat mengakibatkan shortening dan ketidakstabilan
tungkai (ang terlibat.
(41&#
Pada sebagian besar sendi sinoAial, pertumbuhan osteo.it diikuti dengan perubahan
tulang ra/an sendi serta tulang sub+hondral dan meta.iseal. Permukaan (ang keras,
.ibrous, dan kartilaginis ini biasan(a mun+ul di tepi1tepi sendi. Osteo.it marginal
biasan(a mun+ul pada permukaan tulang ra/an, tapi dapat mun+ul 'uga di sepan'ang
insersi kapsul sendi (osteo.it kapsuler#. Ton'olan tulang intraartikuler (ang menon'ol
dari permukaan sendi (ang mengalami degenerasi disebut osteo.it sentral. Sebagian
besar osteo.it marginal memiliki pernukaan kartilaginis (ang men(erupai tulang ra/an
sendi (ang normal dan dapat tampak sebagai perluasan dari permukaan sendi. Pada
sendi super.isial, osteo.it ini dapat diraba, n(eri 'ika ditekan, membatasi ruang gerak,
dan terasa sakit 'ika sendi digerakkan. Tiap sendi memiliki pola karakter (ang khas
akan pembentukan osteo.it di sendi panggul, osteoarthritis biasan(a membentuk +in+in
di sekitar tepi a+etabulum dan tulang ra/an .emur. Penon'olan osteo.it sepan'ang tepi
in.erior dari permukaan artikuler os humerus biasan(a ter'adi pada pasien dengan
pen(akit degenarti. sendi glenohumeral. Osteo.it merupakan respon terhadap proses
degerasi tulang ra/an sendi dan remodelling tulang sudkhondral, termasuk pelepasan
sitokin anabolik (ang menstimulasi proli.erasi dan pembentukan sel tulang dan matrik
kartilageneus.
(41&#
3. 3aringan Periartikuler.
7
8erusakan tulang ra/an sendi mengakibatkan perubahan sekunder dari s(noAium,
ligamen, kapsul, serta otot (ang menggerakan sendi (ang terlibat. $embran sinoAial
sering mengalami reaksi in.lamasi ringan serta sedang dan dapat berisi .ragmen1
.ragmen dari tulang ra/an sendi.Semakin lama ligamen, kapsul dan otot men'adi
+ontra+ted. 8urangn(a penggunaan sendi dan penurunan RO$ mengakibatkan atropi
otot. Perubahan sekunder ini sering mengakibatkan kekakuan sendi dan kelemahan
tungkai.
(41&#
E. Fa,t(r Re'i,(.
Predisposisi genetik dan kelemahan sendiri merupakan .aktor resiko osteoartritis
sedangkan usia merupakan .aktor resiko (ang paling penting. :ebann(a mekanik (ang
mempengaruhi kemampuan sendi memperbaiki atau mempertahankan dirin(a 'uga
merupakan .aktor bentuk sendi post trauma, instabilitas, atau alignment dan displasia sendi
dapat menghasilkan tekanan mekanik (ang merusak permukaan sendi tulang ra/an.
6aktor resiko terbagi men'adi dua, (aitu (ang tidak dapat diubah dan (ang dapat diubah,
pen'abarann(a adalah sebagai berikut
(!#
Fa,t(r re'i,( /an- ti$a, $a*at $iu0a% 1
!. 2sia
6ungsi kondrosit menurun dengan bertambahn(a usia. Sel1sel ini mensintesis aggre+ans
(ang lebih ke+il dan protein penghubung (ang kurang .ungsional sehingga
mengakibatkan pembentukan agregat proteoglikan (ang ireguler dan lebih ke+il.
)ktiAitas mitotik dan sintesis menurun dengan bertambahn(a usia, dan mereka kurang
responsi. terhadap sitokin anabolik dan rangsang mekanik.
(!#
4. Ri/a(at keluarga
3. 3enis 8elamin
7. Suku
Fa,t(r re'i,( /an- $a*at $iu0a% 1
!. Obesitas
4. :eban Sendi (ang :erlebihan dan :erulang1ulangG )ktiAitas .isik (ang berlebihan
8
3. 8elemahan otot
7. Trauma
&. >ormonal
=. Rokok
". >iperurisemia
5. Diet
Penelitian longitudinal menin'ukkan bah/a selama beberapa puluh tahun,
pemeriksaan radiologi pasien dengan osteoartritis sendi panggul dan lutut, tidak
berkembang pada !G3 sampai 4G3 pasien. Tidak terdapat hubungan kuat antara perubahan
radiogra.ik dan klinis. 6aktor lain (ang sukar dinilai adalah hubungan antara dera'at
degenerasi sendi dengan ge'ala (ang ditimbulkann(a. $eskipun ge'ala osteoartritis utama
(aitu n(eri dan kekakuan sendi, mun+ul dari degenerasi sendi, tingkat keparahan
kerusakan tulang ra/an tidak memiliki korelasi kuat dengan tingkat keparahan ge'ala.
Pasien dengan degenerasi sendi (ang berat dapat merasakan n(eri (ang minimal dan ruang
gerak (ang luas, dan sebalikn(a.
F. K&a'i+i,a'i
O) dapat dikelompokkan men'adi O) primer dan sekunder. O) primer tidak
diketahui pen(ebabn(a dan dapat mengenai satu atau beberapa sendi. 8elainan ini
terutama di'umpai pada /anita kulit putih usia pertengahan dan umumn(a men(erang
ban(ak sendi (poliartikuler# dengan n(eri akut disertai rasa panas distal inter.alangeal. O)
sekunder disebabkan oleh pen(akit (ang men(ebabkan kerusakan pada sinoAia.
(!#
#. #ra$in-
Grade 0 : tidak ada O)
Grade ! : sendi dalam batas normal dengan osteo.it meragukan
9
Grade 4 : terdapat osteo.it (ang 'elas tetapi tepi +elah sendi baik dan tak nampak
de.ormitas tulang.
Grade 3 : terdapat osteo.it dan de.ormitas u'ung tulang dan pen(empitan +elah
sendi.
Grade 7 : terdapat osteo.it dan de.ormitas u'ung tulang dan disertai hilangn(a +elah
sendi.
H. Dia-n('i'
Sindrom klinis osteoartritis mun+ul akibat degenerasi sendi s(noAialC berupa
kerusakan keseluruhan (ang progresi. dari tulang ra/an sendi diikuti oleh perbaikan,
remodelling, dan sklerosis dari tulang sub+hondral, dan pada ban(ak kasus ter'adi kista
sub+hondral dan osteo.it submarginal. Selain perubahan sendi s(noAial, (ang biasan(a
dapat dibuktikan melalui .oto rontgen, diagnosis sindrom klinis osteoartritis harus disertai
adan(a n(eri sendi (ang kronik. :an(ak pasien dengan osteoartritis 'uga mengalami
keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan e.usi sendi. Pada kondisi (ang berat
dapat ter'adi de.ormitas tulang dan subluksasi.
Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan n(eri sendi. Pasien
sering menggambarkan n(eri (ang dalam, ketidakn(amanan (ang sukar dilokalisasikan,
(ang telah dirasakan selama bertahun1tahun. H(eri dapat bertambah dengan perubahan
+ua+a, khususn(a dalam +ua+a dengan suhu (ang dingin, dan aktiAitas. H(eri (ang
berhubungan dengan aktiAitas biasan(a terasa segera setelah penggunaan sendi dan n(eri
dapat menetap selama ber'am1'am setelah aktiAitas. :eberapa pasien pada a/aln(a
memperhatikan adan(a ge'ala pen(akit degenerati. sendi ini setelah trauma ringan sendi
atau aktiAitas .isik (ang berat, pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan perubahan
degenerasi sendi. Pada tahap lan'ut, n(eri men'adi konstan hingga dapat membangunkan
pasien dari tidurn(a. Selama degenerasi sendi berlan'ut, pasien dapat mengeluhkan n(eri
(ang ta'am (ang dipi+u dengan gerakan. Pembesaran sendi karena pembentukan osteo.it
dan de.ormitas mun+ul pada tahap akhir dari pen(akit.
10
Tanda a/al osteoartritis meliputi penurunan ke+epatan dan ruang gerak akti. sendi.
8eterbatasan gerakan dapat mun+ul akibat rusakn(a kartilaggo artikularis, kontraktur
ligamen D kapsul sendi, kontraktur D spasme otot, osteo.it, atau adan(a .ragmen
kartilago, tulang, atau meniskus intraartikuler. Pada palpasi dapat ditemukan krepitasi,
e.usi, dan n(eri sendi. Osteo.it dapat men(ebabkan ton'olan tulang (ang dapat diraba dan
dilihat, kerusakan progresi. kartilago artikuler dan tulang sub+hondral dapat
mengakibatkan luksasi sendi dan de.ormitas. )tro.i otot dapat ter'adi pada kasus
osteoartritis (ang sudah lama.
Dokter sering mendiagnosis osteoartritis berdasar ri/a(at pen(akit dan pemeriksaan
.isik. Perubahan ? perubahan (ang nampak pada rontgen .oto dapat digunakan penun'ang,
namun hubungan antara klinis dan perubahan radiogra.is berAariasi diantara pasien.
:eberapa pasien dengan rontgen .oto (ang menun'ukkan kerusakan sendi berat
mengeluhkan ge'ala (ang ringan, sedangkan pasien dengan rontgen .oto (ang
menun'ukkan kerusakan sendi minimal dapat mengeluhkan n(eri (ang hebat. Perubahan
radiogra.is (ang tampak pada osteoartritis adalah adan(a pen(empitan spatium kartilago,
peningkatan densitas tulang sub+hondral, dan adan(a osteo.it. $eskipun 3 marker
radiogra.is dari degenerasi sendi ini sering mun+ul bersamaan, pada beberapa sendi han(a
! atau 4 dari marker tersebut (ang tampak di rontgen standar. 8ista sub+hondral (ang
mun+ul pada osteoartritis memiliki ukuran (ang berbeda1beda dan khas memiliki batas
dengan densitas tulang. :enda1benda osteo+hondral (ang lepas, tampak pada rontgen .oto
sebagai .ragmen1.ragmen tulang intra artikuler (ang berasal dari pe+ahan permukaan
sendi. Subluksasi, de.ormitas, dan malalignment sendi mun+ul pada tahap lan'ut.
)nk(losis tulang 'arang ter'adi. Pen+itraan diagnostik tambahan, termasuk s+anning
tulang, <T, dan $R9 akan sangat mambantu menilai stadium a/al pen(akit degenerati.
sendi, tapi pemeriksaan ini 'arang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
(!1&#
I. Tera*i
!. N(n Me$i,a)ent('a
Terapi non medikamentosa (ang diberikan berupa menghilangkan .aktor resiko (ang
dapat diubah, misaln(a pada penderita obesitas diharapkan dapat menurunkan berat
11
badann(a. 8emudian dapat 'uga dipakai pen(angga badan seperti tongkat atau kruk,
.isioterapi untuk men'aga mobilitas sendi, mempertahankan kekuatan otot, serta
mengurangi n(eriC dan bra+e lutut.
(!#
2. Me$i,a)ent('a
a. @ini Pertama
Pengobatan O) (ang ada saat ini barulah bersi.at simptomatik dengan obat anti
in.lamasi non steroid (O)9HS# untuk mengurangi keluhan n(eri kronik progresi.
kemudian dikombinasi dengan program rehabilitasi dan proteksi sendi. Pada stadium
lan'ut dapat dipikirkan berbagai tindakan operati.. Pengetahuan tentang patogenesis
O) mendorong para peneliti untuk mengembangkan obat1obatan (ang dapat
menghambat per'alananGprogresiAitas pen(akit (ang disebut sebagai Disease1
$odi.(ing Osteoarthritis Drugs (D$O)Ds# (ang bersi.at kondroprotekti.. Selain itu
'uga ada S0S)DO) (s(mptomati+ slo/ a+ting drugs .or osteoathritis# (ang beker'a
lambat sehingga hasiln(a baru terlihat setelah enam minggu. 2ntuk obat D$O)Ds
sa(angn(a ban(ak (ang masih dalam tahap penelitian seperti tabel di ba/ah ini.
(!1&#
Ta0e& O0at2(0atan *a$a Penata&a,'anaan OA
Pen-(0atan Si)*t()ati, 34 $a&a) *ene&itian5
Short a+ting
Obat antiin.lamasi non steroid
)nalgetik non1antiin.lamasi (opioid, non1opioid#
)ntispasmodik
@ong a+ting
Depokortikosteroid in.ra1artikuler
)sam hialuronat in.ra1artikulerI
S1adenosilmetionin (S)$#I
12
8ondroitin1sul.at oralI
Glukosamin1sul.at (Dona#I
Orgotein intra1artikulerI
Dia+erheinI
)Ao+adoGso( nonsaponi.iablesI
Di'ea'e M($i+/in- O'te(art%riti' Dru-' 34 $a&a) *ene&itian5
TetrasiklinI
Gl(+osaminogl(+an pol(sul.uri+ a+id (G)PS#I
Gl(+osaminogl(+an peptide +ompleFesI
Pentosan pol(sul.ateI
Gro/th .a+tors dan sitokin (TG61(#I
Tetapi genetikI
Transplantasi stem +ell den Osteo+hondral Gra.tI
b. @ini 8edua
Penggunaan nutrisi seperti glukosamin dan +hondroitin sul.at masih +ontroAersial,
pada penelitian masih belum menun'ukkan hasil (ang bagus.
9n'eksi arti+ular :
1 Dengan kortikosteroid, dapat menurunkan rasa sakit pada 'angka /aktu (ang
pendek
1 Dengan asam hialuronat dapat menurunkan rasa sakit
Pemberian opioid dapat digunakan pada pasien dengan rasa sakit (ang sangat berat
dan pasien (ang tidak kooperati..
(!1&#
13
6. Pe)0e$a%an
)da 4 tipe terapi pembedahan : Realignment osteotomi dan repla+ement 'oint.
(=#
!. Realignment osteotomi
Permukaan sendi direposisikan dengan +ara memotong tulang dan merubah sudut dari
/eightbearing.
Tu'uan : $embuat kartilago sendi (ang sehat menopang sebagian besar berat tubuh.
Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau menis+us repair.
4. )rthroplast(
Permukaan sendi (ang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi (ang baru
ditanam.Permukaan penun'ang biasan(a terbuat dari logam (ang berada dalam high1
densit( pol(eth(lene.
(=#
$a+am1ma+am operasi sendi lutut untuk osteoarthritis :
!. Partial repla+ementGuni+ompartemental
4. >igh tibial osteotom( : orang muda
3. Patella D+ond(le resur.a+ing
7. $inimall( +onstrained total repla+ement : stabilitas sendi dilakukan sebagian oleh
ligament asli dan sebagian oelh sendi buatan.
&. <instrained 'oint : .iFed hinges : dipakai bila ada tulang (ang hilang D seAere
instabilit(.
9ndikasi total knee repla+ement :
!. H(eri
4. De.ormitas
14
3. 9nstabilit(
7. )kibat dari Rheumatoid atau osteoarthritis
8ontraindikasi :
!. Hon .ungsi otot ektensor
4. Heuromus+ular d(s.un+tion
3. 9n.e+tion
7. Heuropathi+ 3oint
&. Prior Surgi+al .usion
8omplikasi
(=#
!. Deep Aein thrombosis
4. 9n.eksi
3. @oosening
7. Problem patella C rekuren sublukssasiGdislokasi, loosening prosteti+ +omponent,
.raktur, +at+hing so.t tissue.
&. Tibial tra( /ear
=. Peroneal pals(
". 6raktur supra+ond(l .emur
8euntungan total knee repla+ement
(=#
!. $engurangi n(eri
4. $eningkatkan mobilitas dan gerakan
3. 8oreksi de.ormitas
7. $enambah kekuatan kaki (dengan latihan#
&. $eningkatkan kualitas hidup
15
Selain dua +ara pembedahan diatas 'uga ada tindakan mikro.raktur dan implantasi tulang
ra/an. Tindakan mikro .raktur dimana dibuat lubang ? lubang pada tulang subkondral
agar nutrien dan .aktor pertumbuhan untuk pen(embuhan (ang berasal dari sumsum
tulang dapat men+apai permukaan ra/an sendi (ang sehat dan terbuka melalui bekuan
darah. 2ntuk implantasi tulang ra/an dapat dilakukan pada daerah permukaan sendi
dengan menggunakan biakan tulang ra/an sendi itu sendiri.
(!#
16
BAB III
KESIMPULAN
;tiopatogenesis osteoartritis sampai saat ini belum dapat di'elaskan melalui satu teori
(ang pasti. Telah diketahui bah/a tidak ada satupun pemeriksaan tunggal (ang dapat
men'elaskan proses kerusakan ra/an sendi pada O). O) diduga merupakan interaksi antara
.aktor intrinsik dan ekstrinsik dan O) merupakan keseimbangan di antara .aktor ? .aktor
terebut. Diagnosis dan terapi (ang tepat, termasuk edukasi pasien, dapat meminimalkan
ge'ala dan membantu pasien memperthankan kualitas hidup. 2ntuk men+apai tu'uan ini
dokter harus mengerti pato.isiologi degenerasi sendi dan hubungan antara degenerasi sendi
dan sindrom klinis osteoarthritis. 8erusakan tulang ra/an sendi disebabkan oleh gangguan
intregitas struktur kartilago sendi disertai ketidakseimbangan aktiAitas anabolik dan katabolik
'aringan. Proses degenerasi sendi berAariasi pada tiap pasienC pada beberapa pasien
degenerasi berlangsung +epat dan ada 'uga (ang berlangsung lambat, tetapi ada 'uga (ang
stabil.
Pada kasus (ang 'arang perubahan sendi membaik dengan spontan. $eskipun
degenerasi sendi adalah dasar pen(ebab ge'ala osteoartritis, termasuk n(eri dan kerusakan
.ungsi sendi. Tidak semua pasien dengan degenerasi sendi merasakan ge'ala osteoarthritis.
Tatalaksana meliputi Disease $odi.(ing Drugs dan prosedur bedah untuk menkoreksi
abnormalitas mekanik, debridement sendi, dan menggantikan kartilago artikuler (ang rusak
dengan implant (ang menstimulasi restorasi permukaan tulang ra/an sendi. Terapi a/al
arthritis in.lamantori biasan(a meliputi .isioterapi dan obat1obat anti in.lamasi. D$)RDs
mempun(ai peran penting dalam 'angka pan'ang dari pen(akit ini. 9nti tata laksana pada
osteoarthritis adalah menghilangkan n(eri kronik progresi. serta memperbaiki dan
mempertahankan .ungsi serta keadaan sendi itu sendiri.
17
DAFTAR PUSTAKA
!. S'amsuhida(at R, 8arnadihar'a *, Praset(ono TO>, Rudirman R. :uku )'ar 9lmu
:edah. Osteoarthritis. 3akarta : ;G<.400".
4. :arra+k @, :ooth ;, et all. OKU : Orthopaedic Knowledge Update 3. >ip and 8nee
Re+onstru+tion <hapter != : Osteoarthritis dan )rthritis 9n.lamatori+.400=.
3. 6ransis+a, 6rank 3 et al. 5-Minutes Orthopaedic Consult 2
nd
edition. @ippin+ott *illiams
D *ilkins.2S).400".
7. >arul :, Penggalih $>. Osteoarthritis. )Aailable at :
http:GGsibermedik./ordpress.+omG4005G!4G!0Gre.erat1osteoartritisG. )++essed on :
6ebruar( 4"
th
40!7.
&. @oEada <3. Osteoarthritis. )Aailable at : http:GGemedi+ine.meds+ape.+omGarti+leG33075"1
oAerAie/. )++essed on : 6ebruar( 4"
th
40!7.
=. <hapman, $i+hael * et al. Chapmans Orthopaedic Surgery 3
rd
edition Chapter !"#:
Osteotomies o$ %he Knee &or Osteoarthritis. @ippin+ott *illiams D *ilkins. 2S). 400!.
18

You might also like