Professional Documents
Culture Documents
dan nilai P kurang dari 0,05 dianggap signifikan.
Figure 1: Sisi kanan diterapi dengan niacinamide. Pengamatan setelah 8
minggu kemudian terlihat penurunan pigmentasi yang sangat baik.
5
Figure 2: Sisi kiri di terapi dengan HQ: dan 8 minggu kemudian dengan
peningkatan yang sangat baik.
III. HASIL
Dua puluh tujuh pasien wanita dengan melasma diinklusikan, 12 orang
(33%) dengan kulit fototype IV dan 13 (48%) dengan kulit fototype V. Pola melasma pada
13orang (50%) pola sentrofasial, 10 orang (37%) pola malar, dan 4 orang (14%) pola mandibula.
Rentang usia pasien adalah 25 sampai 53 tahun ( rata-rata 37 tahun). Durasi adanya
melasma bervariasi dimulai dari 4 sampai 8 tahun (rata-rata 6,5tahun). Riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama ditemukan pada 19 orang pasien (70%). Faktor presipitasi yang paling sering
adalah paparan sinar matahari yang diikuti dengan kehamilan. Delapan pasien (29%) pernah
menggunakan obat kontrasepsi oral.
6
Butiran metakromatik pada set mast. Pada awalnya, kami menemukan derajat
sedang sampai berat dari pendataran pada jembatan antar sel dan penipisan epidermis
pada 23(85%) biopsi melasma. Solar elastosis terdapat pada semua sampel
melasma. Infiltrat limfohistiosit perivaskular ringan sampai sedang juga
ditemukan pada semua biopsi dan adanya sel mast yang mendekati daerah elastosis pada 11
(40%) pasien. Dengan pengecatan Fontana Masson, jumlah melanin meningkat pada
lapisan epidermis pada kulit melasma; kami mengobservasi pigmen sel basal yang menonjol
ke dermis pada 20 (74%) biopsi sebagai informasi sebelumnya (12). Pada lapisan atas dermis kami
menemukan melanin yang tersebar pada (19) biopsi melasma. Gambaran biopsi
dari kulit yang tidak terpapar sinar matahari mendekati kulit normal.Setelah
pengobatan delapan minggu, yang dibutakan sudah diberi tahu, untuk mengambil
biopsi dari sisi yang diobati dengan niacinamide.
Kami melakukan 11 biopsi setelah pengobatan untuk analisis. Dengan cara
analisis digital dari gambar biopsi, kami dapat mengobservasi jumlah melanin
epidermal berkurang secara signifikan (P < 0,0007). Rata-rata infiltrat inflamasi
sel mast berkurang dari 22 ke 16sel/mm (P = 0,01). Solar elastosis juga berkurang,
tetapi tidak ada perbedaan secarastatistik (gambar 4).
7
Spektrofotometri
Pengukuran Raman spektrometri menunjukkan bahwa struktur
molekular melanin normal dan tetap tidak berubah setelah terpapar niacinamide
sejak pengukuran sebelumnya yang telah dipublikasikan yang menunjukkan
puncak karakteristik melanin (11,12). Pasien dengan melanin yang abnormal
8
dapat berespon dengan berbeda pada pengobatan dan penjelasan HQ dengan
kesuksesan bervariasi(11). Kami ingin menunjukkan bahwa pasien ini homogen pada aspek
ini.
Efek samping
Efek samping yang ada pada sisi niacinamide sebanyak 5 pasien (18%), dibandingkan
dengan HQ sebanyak 8 pasien (29%). Efek samping yang paling sering muncul adalah
eritema, pruritus, dan terbakar. Kebanyakan efek yang ditimbulkan dari niacinamide
ringan, dan sedang pada HQ. Pada sisi niacinamide, eritema, pruritus, atau terbakar terdapat
pada 2 pasien (7%) dan pada sisi HQ terdapat 5 pasien(18%). Semua efek ini
dikurangi dengan perawatan yang berkelanjutan atau terus menerus pada kedua
pengobatan, sebagai nilai kolometri a* tidak menunjukkan perubahan yang signifikan
pada kedua perawatan di akhir penelitian.
IV. DISKUSI
Melasma merupakan hiperpigmentasi yang kronis dan persisten, dan
sebagai tantangan dalam pengobatan karena tingkat kekambuhan yang tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa niacinamide 4% merupakan agen yang efektif
untuk pengobatan melasma, yang dinilai dengan metode obyektif dan evaluasi
secara klinis. Hasil penelitian kami mengindikasikan bahwa niacinamide 4%
efektif pada 40% pasien, menunjukkan hasil klinis yang luar biasa. Pada biopsi
setelah pengobatan, kami dapat mengobservasi jumlah melanin epidermis dan
infiltrat inflamasi berkurang secara signifikan, serta solar elastosis meskipun tidak
ada perbedaan yang signifikan. Efek antipenuaan yang kurang cukup dapat dihubungkan
dengan waktu yang singkat pada penelitian ini; dengan kata lain, penelitian klinis dengan
menggunakan niacinamide lebih lama dapat menjamin kondisi ini (efek anti penuaan).
Kami mengobservasi bahwa waktu evolusi melasma tidak berpengaruh terhadap
respon pengobatan. Di sisi lain penilaian kolometri menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara dua pengobatan (P = 0,78). Bagaimanapun, efek
pemutihan dari HQ telah terbukti lebih awal pada bulan pertama pengobatan,
9
dimana dengan niacinamide baru terlihat pada bulan kedua. HQ memilki efek
samping yang sedang pada 18% pasien, dibandingkan dengan niacinamde dengan
efek yang ringan pada 7% pasien. Pengobatan dengan niacinamide menunjukkan tidak ada efek
samping yang signifikan dan dapat ditoleransi; oleh karena itu, ini dapat
digunakan dalam waktu yang lama, sebagai pengobatan awal hiperpigmentasi dan
sebagai obat untuk pemeliharaan. Namun, penelitian lebih lanjut lagi diperlukan
untuk menilai kombinasi obat ini dengan agen lainnya dan menilai efek additif
pada pengobatan melasma. Mekanisme kerja nicinamide pada melasma dengan mengurangi
transfer melanosom , aksi fotoproteksi , anti inflamasi , dan efek anti penuaanyang
langsung atau terkait dengan penurunan solar elastosis . Sebelumnya kami telah
menggambarkan infiltrat yang prominen dari sel mast pada daerah elastosis dari kulit melasma dan
bukti dari kerusakan membran basal epidermis, yang dapat memfasilitasi jatuhnya atau migrasi
aktif dari melanosit dan melanin ke dermis yang memungkinkan adanya hiperpigmentasi
yang konstan pada melasma .
Karena adanya temuan ini, kami ingin membuktikan intervensi yang
mampu merangsang modifikasi pada temuan atipikal yang dihubungkan dengan patogenesis
melasama ,dengan tambahan untuk memodifikasi peningkatan pigmentasi. Oleh
karena itu, kami mengusulkan niacinamide merupakan pengobatan yang efektif,
integral, dan alternatif terapeutik yang aman pada pengobatan melasma, karena tidak hanya
mengurangi pigmentasi dan inflamasi, tetapi juga dapat mengurangi perubahan
degenerasi solar dengan efek samping yang minimal.