Tanggal (kasus): 12 Juni 2013 Persenter: dr. Inna Mani!a Tanggal (presentasi): Penda"ping: dr. #ut $e%i Kartika& Irnalita Te"pat Presentasi : Ko"ite Medik '()$ *ullidin A%a& A+e, (elatan. -.ektif Presentasi:
Keil"uan
Ketera"pilan
Penegaran
Tin/auan Pustaka
$iagnostik
Mana/e"en
Masala,
Isti"e%a
0eonatus
1ai
Anak
'e"a/a
$e%asa
2ansia
1u"il
$eskripsi : Pere"puan& 33 ta,un dengan neri seluru, perut dan de"a"
Tu/uan: 3 Ma"pu "endiagnosis Apendisitis Akut dengan +epat 3 Mengatasi kega%atdaruratan pada Apendisitis Akut dengan penulit Perforasi 3 Ma"pu "elakukan penilaian dan i"ple"entasi strategi penatalaksanaan ang "ungkin dilakukan 3 Ta,u indikasi pe".erian analgetik 3 Ta,u kapan ,arus "eru/uk pasien Bahan bahasan:
Tin/auan Pustaka
'iset
Kasus
Audit Cara membahas:
$iskusi
Presentasi dan diskusi
4"ail
Pos Data pasien: 0a"a: 0.J& 33 ta,un 0o"or 'egistrasi: 056708 Nama klinik: RSUD Yullidin Away Telp: (3) Terdaftar se/ak: 12 Juni 2013 Data utama untuk bahan diskusi: 1. $iagnosis9:a".aran Klinis : Pasien datang ke I:$ '()$ *ullidin A%a pada tanggal 12 Juni 2013 dengan kelu,an neri seluru, perut. ;al ini tela, dirasakan se/ak 2 ,ari ang lalu. Pasien "engaku perutna terasa tegang dan sakit .ila pasien .ergerak. 10 ,ari ang lalu pasien perna, "engelu,kan neri di perut kanan .a%a, tapi tela, .ero.at ke puskes"as dan kelu,an terse.ut tela, ,ilang. Pasien /uga "engelu,kan de"a" se/ak 1 "inggu ang lalu dan "e".erat de"a"na se/ak 2 ,ari ang lalu. Pasien /uga "engelu,kan nafasna terasa sesak. Pasien "engelu,kan tidak nafsu "akan se/ak 1 "inggu ang lalu. 'i%aat "ual dan "unta, (<). Pasien "engelu,kan tidak 1A1 se/ak 2 ,ari ang lalu. 1AK dala" .atas nor"al. 2. 'i%aat Pengo.atan: (e.elu"na pasien perna, .ero.at ke puskes"as dan di.eri 3 "a+a" o.at& tapi pasien lupa %arna dan na"a o.atna. (etela, "inu" o.at terse.ut kelu,an neri perut .erkurang tetapi ke"udian "un+ul ke".ali. 3. 'i%aat kese,atan9penakit: Pasien "enangkal adana kelu,an ang sa"a se.elu"na. 'i%aat penakit "aag (<)& ri%aat alergi (3)& as"a (3). =. 'i%aat keluarga: Tidak ada anggota keluarga dengan kelu,an ang sa"a. >. 'i%aat peker/aan: Pasien adala, seorang petani& tingkat akti?itas sedang. 8. 2ain3lain: 'i%aat kela,iran dan tu".u, ke".ang: tidak /elas. 'i%aat ke.iasaan sosial: Pasien "e"iliki ke.iasaan "akan "akanan ang pedas dan asa". 5. Pe"eriksaan @isik I. STATUS R!S!NT 1. Keadaan )"u" : (edang 2. Kesadaran : #o"pos "entis 3. Tekanan $ara, : 100950 "";g =. 0adi : 7=A9"enit& reguler& isi +ukup >. @rekuensi 0afas : 28A9"enit 8. Te"peratur : 36&8 o +
II. STATUS "!N!RA# A. $ulit Barna : (a%o "atang Turgor : Ke".ali +epat Ikterus : (3) Pu+at : (3) (ianosis : (3) -ede"a : (3) pada kedua eAtre"itas inferior Kele".a.an : 2e".a. B. $epala 1entuk : Kesan 0or"o+ep,ali 'a".ut : 1er%arna ,ita"& sukar di+a.ut Mata : #ekung (3)& reCeks +a,aa (<9<)& kon/. Palp inf pu+at (393)& sklera ikterik (393) Telinga : (ekret (393)& perdara,an (393) ;idung : (ekret (393)& perdara,an (393)& 0#; (393) C. %ulut 1i.ir : Pu+at (3)& (ianosis (3) :igi geligi : Karies (3) 2ida, : 1eslag (3)& Tre"or (3) Mukosa : 1asa, (<) Tenggorokan : Tonsil dala" .atas nor"al @aring : ;ipere"is (3) D. #eher 1entuk : Kesan si"etris Kel. :eta, 1ening: Kesan si"etris& Pe".esaran K:1 (3) Peningkatan TDJ : '32 +";2- !. A&illa : Pe".esaran K:1 (3) '. Th(ra& 1. T,oraks depan Inspeksi 1entuk dan :erak : Normochest& pergerakan si"etris. Tipe pernafasan : T,orako3a.do"inal 'etraksi : (3) Palpasi (te" pre"itus Paru kanan Paru kiri 2ap. Paru atas 0or"al 0or"al 2ap. Paru tenga, 0or"al 0or"al 2ap.Paru .a%a, 0or"al 0or"al
Perkusi Paru kanan Paru kiri 2ap. Paru atas (onor (onor 2ap. Paru tenga, (onor (onor 2ap.Paru .a%a, (onor (onor
Auskultasi (uara pokok Paru kanan Paru kiri 2ap. Paru atas Desikuler Desikuler 2ap.Paru tenga, Desikuler Desikuler 2ap.Paru .a%a, Desikuler Desikuler (uara ta".a,an Paru kanan Paru kiri 2ap. Paru atas ',(3) & B,(3) ',(3) & B,(3) 2ap. Paru tenga, ',(3) & B,(3) ',(3)& B,(3) 2ap. Paru .a%a, ',(3) & B,(3) ',(3)& B,(3) ". )antun* - Inspeksi : I+tus +ordis tidak terli,at - Palpasi : I+tus +ordis tera.a I#( D 2 +" lateral lEnea "id+la?i+ula sinistra - Perkusi : 1atas atas : I#( III sinistra 1atas kanan : 2inea parasternalis kanan 1atas Kiri : I#( D 2 +" lateral lEnea "id+la?i+ula sinistra - Auskultasi : ;' : 7= A9"enit& reguler& .ising (3). 1J I F 1J II +. Abd(men - Inspeksi : Kesan si"etris& distensi (3) - Palpasi : $efans "us+ular (<)& - Perkusi : Tidak dilakukan - Auskultasi : peristaltik usus (3) I. "enetalia : 4de"a skrotu" (3) ). Anus : ;e"oroid (3) 'e+tal Tou+,er : Tidak dilakukan $. !kstremitas !kstremita s Superi(r In,eri(r $anan $iri $anan $iri (ianotik 3 3 3 3 4de"a 3 3 3 3 Ikterik 3 3 3 3 :erakan Aktif Aktif Aktif Aktif Tonus otot 0or"otonu s 0or"otonu s 0or"otonu s 0or"oton us (ensi.ilitas 0 0 0 0 AtroG otot 3 3 3 3 III.!%!RI$SAAN !NUN)AN" +asil #ab(rat(rium -./ )uni /0.12 )enis pemeriksaan +asil emeriksaan Nilai Ru3ukan ;ae"oglo.in 1>&1 gr9dl 13 3 15 gr9dl 24$ 32 ""9/a" 0320 ""9/a" 2eukosit 18&6 A 10 3 9ul =&1310&>.10 3 9ul Tro".osit 303 A 10 3 9 ul 1>03=00.10 3 9ul ;e"atokrit =>&8 H =03>>H Kreatinin $ara, 1&2 "g9dl 0&831&1 "g9dl Masa Pe".ekuan (#T) 5I Masa Pendara,an (1T) =I :olongan $ara, A1 I4. DIA"N5SA Dia*n(sa Bandin* - Peritonitis difus e.+ perforasi apendiks - Peritonitis difus e.+ perforasi gaster - Tp,oid fe?er Dia*n(sa Sementara Peritonitis difusa e.+ susp. Perforasi apendiks I4.#ANNIN" 1. Penatalaksanaan kega%atdaruratan 2. Konsul (pesialis 1eda, (aran Pe"eriksaan : 1. @oto Polos A.do"en Posisi 4re+t 4. !NATA#A$SANAAN - Pri"ar sur?e ( A1# ) - ID@$ '2 20 gtt9I - In/. #efotaAi"e 1gr9 12 /a" - In/. 'anitidine 1 A"p 9 12 /a" - Konsul (pesialis 1eda, 4I. '5##56 U DI RUAN" B!DA+ 1>90592013 ( J 0eri perut (<) T$ J 120950 "";g 0 J 60 A9i '' J 20 A9i Post 2aparoto" a9i :eneral Peritonitis e+ Appendi+itis Perforasi T,9 - $iet (usu 100++9=/a" - ID@$ '2 >00++ < 0a#l 0&7H >00++ < $eAtrose >H 1000++ < Al.u"in 2>H >0++ - In/. #efotaAi" 1 gr 912 /a" - $rip Metronida!ole 96 /a" - In/. Ketorola+ 30"g 96 /a" - In/. 'anitidine 1 a"p96 /a" 1890592013 ( J 0eri perut (<) T$ J 120950 "";g 0 J 6= A9i '' J 20 A9i Post 2aparoto" a9i :eneral Peritonitis e+ Appendi+itis Perforasi T,9 - $iet M1 .lender < $iet susu 200++9 =/a" - ID@$ '2 >00++ < 0a#l 0&7 H >00++ < $eAtrose >H 1000++ < Al.u"in 2>H >0++ - In/. #efotaAi" 1 gr912 /a" - $rip Metronida!ole 96 /a" - In/. Ketorola+ 30"g 96 /a" - In/. 'anitidine 1 a"p912 /a" 1590592013 ( J 0eri perut (3) T$ J 120950 "";g 0 J 66 A9i '' J 20 A9i T J 38&8K# Post 2aparoto" a9i :eneral Peritonitis e+ Appendi+itis Perforasi T,9 - $iet M1 .lender < $iet susu 200++9 =/a" - ID@$ '2 1000++ < $eAtrose 1000++ - In/. #efotaAi" 1 gr912 /a" - In/. :enta"i+in 60"g 912 /a" - In/. Ketorola+ 30"g 96 /a" - In/. 'anitidine 1 a"p912 /a" 1791092012 ( J 0eri perut (3) T$ J 120950 "";g 0 J 6= A9i '' J 20 A9i T J 38&5 K# Post 2aparoto" a9i :eneral Peritonitis e+ Appendi+itis Perforasi T,9 - $iet M1 < puti, telur < susu - ID@$ '2 20 gtt9i - In/. #efotaAi" 1 gr912 /a" - In/. 'anitidine 1 a"p92= /a" - In/. :enta"i+in 60"g 912/a" - @isioterapi - AL drainase M 0:T 1690592013 ( J 1aik T$ J 110950 "";g 0 J 68 A9i '' J 16 A9i T J 38&8 K# Post 2aparoto" a9i :eneral Peritonitis e+ Appendi+itis Perforasi T,9 - $iet M II - 2e?oCoAa+in 2A1 - 'anitidin 2A1 - 'a%at Jalan I7. R5"N5SIS Nuo ad ?ita" : du.ia ad .ona" Nuo ad sana+tiona" : du.ia ad .ona" Nuo ad fun+tiona" : du.ia ad .ona" Da,tar ustaka: a. B$ Jong and (/a"su,ida/at. 200>. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Pener.it 1uku Kedokteran 4:#. .. 2o".ardo M#. 2008. #edera (iste" (araf Pusat dala": Pri+e (A and Bilson 2M. Patofsiologi Konsep Klinis dan Perjalanan Penyakit. Jakarta: Pener.it 1uku Kedokteran 4:#. +. Pri+e& (.A. and Bilson& 2.M& 2008. PatoGsiologi Konsep Klinis Proses3Proses Penakit Dolu"e 2 4disi 8. Jakarta : 4:#. +asil pembela3aran: 1. $iagnosis Apendisitis Akut 2. 2angka, penatalaksanaan Apendisitis Akut dengan perforasi 3. Ta,u indikasi dan %aktu ang tepat untuk "eru/uk Ran*kuman ..Sub3ekti,: Pasien datang ke I:$ '()$ *ullidin A%a pada tanggal 12 Juni 2012 dengan kelu,an neri seluru, perut. ;al ini tela, dirasakan se/ak 2 ,ari ang lalu. Pasien "engaku perutna terasa tegang dan sakit .ila pasien .ergerak. 10 ,ari ang lalu pasien perna, "engelu,kan neri di perut kanan .a%a, tapi tela, .ero.at ke puskes"as dan kelu,an terse.ut tela, ,ilang. Pasien /uga "engelu,kan de"a" se/ak 1 "inggu ang lalu dan "e".erat de"a"na se/ak 2 ,ari ang lalu. Pasien /uga "engelu,kan nafasna terasa sesak. Pasien "engelu,kan tidak nafsu "akan se/ak 1 "inggu ang lalu. 'i%aat "ual dan "unta, (<). Pasien "engelu,kan tidak 1A1 se/ak 2 ,ari ang lalu. 1AK dala" .atas nor"al. (e.elu" datang ke '()$ *ullidin A%a pasien .ero.at ke puskes"as dan di.eri 3 "a+a" o.at& tapi pasien lupa %arna dan na"a o.atna. (etela, "inu" o.at terse.ut kelu,an neri perut .erkurang tetapi ke"udian "un+ul ke".ali. Pasien "enangkal adana kelu,an neri perut se.elu"na. 'i%aat penakit "aag (<)& ri%aat alergi (3)& as"a (3). Pasien adala, seorang petani& tingkat akti?itas sedang. 'i%aat ke.iasaan sosial: Pasien "engaku "e"iliki ke.iasaan "akan "akanan ang pedas dan asa". /.5b3ekti,: ;asil pe"eriksaan Gsik& dan pe"eriksaan penun/ang serta tin/auan ergono"is .erdasarkan ke.iasaan se,ari3 ,ari sangat "endukung diagnosis Apendisitis Perforasi. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan .erdasarkan: :e/ala klinis (.erupa neri seluru, perut. A%alna neri dirasakan di perut .agian .a%a,) Pe"eriksaan k,usus untuk Apendisitis Perforasi ( defans "uskular (<) ) Pada pe"eriksaan penun/ang (2a.oratoriu") dite"ukan ga".aran leukositosis serta peninggian la/u endap dara,. 1.As s esmen t -penalaran klinis2: Apendisitis "erupakan kega%atdaruratan "edik& dan /ika di.iarkan dan tidak ditangani& apendiks ?er"ifor"is terse.ut dapat ruptur dan "engaki.atkan infeksi ang fatal pada peritoneu" (peritonitis). InCa"asi apendiks .er,u.ungan dengan o.struksi pada >0360H kasus& .iasana dala" .entuk fecalith& ,perplasia li"foid dan /arang dala" .entuk .atu e"pedu& tu"or& atau gu"palan +a+ing (Oxyuris vermicularis). 0eri perut kanan .a%a, .iasana disertai ole, de"a" ringan& "ual& "unta, serta ,ilangna nafsu "akan. Kelu,an apendiks .iasana .er"ula dari neri di daera, u".ilikus atau periu".ilikus ang .er,u.ungan dengan "unta,. $ala" 2312 /a" neri akan .erali, ke kuadran kanan .a%a,& ang akan "enetap dan diper.erat .ila .er/alan atau .atuk. Terdapat /uga kelu,an anoreksia& "alaise& dan de"a" ang tidak terlalu tinggi. 1iasana terdapat konstipasi& tetapi kadang3kadang ter/adi diare& "ual& dan "unta,. Pada per"ulaan ti".ulna penakit .elu" ada kelu,an a.do"en ang "enetap. 0a"un dala" .e.erapa /a" neri a.do"en kanan .a%a, akan se"akin progresif& dan dengan pe"eriksaan seksa"a akan dapat "e".antu "enentukan lokasi neri. 0eri lepas dan spas"e .iasana /uga "u+ul. 1ila tanda 'o?sing& psoas& dan o.turator positif& akan "eakinkan diagnosis klinis apendisitis. Proses penakit di"ulai ketika apendiks terinCa"asi dan "engala"i ede"a se.agai aki.at terlipat atau tersu".at& ke"ungkinan ole, fekalit ("assa keras dari feses)& tu"or& atau .enda asing. Proses inCa"asi "eningkatkan tekanan intralu"inal& "eni".ulkan neri a.do"en atau "ene.ar ,e.at se+ara progresif& dala" .e.erapa /a"& terlokalisasi di kuadran kanan .a%a, dari a.do"en. Ak,irna& apendiks ang terinCa"asi .erisi pus. Apendisitis dapat di"ulai di "ukosa dan ke"udian "eli.atkan seluru, lapisan dinding apendiks dala" %aktu 2=3=6 /a" perta"a. )sa,a dengan "enutup apendiks dengan o"entu"& usus ,alus& atau adneksa (pada pere"puan) se,ingga ter.entuk "assa periapendikuler& ang dikenal dengan istila, inGltrate apendiks. $idala"na dapat ter/adi nekrosis /aringan .erupa a.ses ang dapat "engala"i perforasi. Jika tidak ter.entuk a.ses& apendisitis akan se".u, dan "assa periapendikuler akan "en/adi tenang untuk selan/utna akan "engurai diri se+ara la".at. 8.lan: Dia*n(sis: 1erdasarkan ,asil ana"nesis& pe"eriksaan Gsik dan pe"eriksaan penun/ang& pasien dapat didiagnosis "enderita apendisitis akut dengan perforasi. en*(batan: Inter?ensi dini pada apendisitis akut dengan perforasi ditu/ukan pada: 1. $iagnosis dengan +epat 2. Mengatasi rasa neri 3. Mensta.ilkan ,e"odina"ik (kontrol tekanan dara, dan denut nadi). =. (egera konsul a,li spesialis .eda, untuk terapi operatif. >. Men+ega, ko"plikasi. (atu ,al ang perlu diper,atikan iala, penderita apendisitis akut selalu .eresiko untuk "engala"i infeksi ang serius& akni peritonitis u"u" dikarenakan perforasi pada apendiks se,ingga perlu untuk ditatalaksana segera. Pe".eda,an diindikasikan .ila diagnosis apendisitis tela, ditegakkan& se"entara dapat di.erikan pe".erian anti.iotik& pe".erian terapi +airan ang ,ilang. Pe".erian analgetik dapat di.erikan setela, diagnosa ditegakkan. Apendikto"i (pe".eda,an untuk "engangkat apendiks) dilakukan sesegera "ungkin untuk "enurunkan resiko perforasi. Apendikto"i dapat dilakukan di.a%a, anestesi u"u" atau spinal dengan insisi a.do"en .a%a, atau dengan laparoskopi ang "erupakan "etode ter.aru ang sangat efektif. endidikan: dilakukan kepada pasien dan keluargana untuk "e".antu proses pene".u,an dan pe"uli,an. (elain itu& penting pula untuk "e".erikan penulu,an "engenai pene.a. serta ,al3,al ng "e"ungkinkan penakit apendisitis ini untuk ka".u,. An/urkan pasien atau keluarga untuk konsul ke".ali pada ta,ap pene".u,an. $(nsultasi: $i/elaskan se+ara rasional& di"ana konsultasi .erperan untuk "e".erikan pen/elasan ,al3,al apa sa/a ang "ungkin ti".ul aki.at penakit ini& .eserta ko"plikasi ang paling para,.