You are on page 1of 4

Pencarian Rempong (new)

Director :
Cast :
1. Amir
2. Bulatok
3. Sersan Jaka
4. Betok I
5. Betok II
6. Betok III
7. Dokter Riani
Penulis cerita: Sena Pamuji (@senji28)

Sinopsis:
Cerita berawal ketika sebuah pesawat dengan nomor penerbangan LQ 616
mengalami sebuah musibah. Pesawat mengalami kecelakaan dan terdampar di
suatu pedalaman, dari beberapa penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut
hanya ada seorang korban yang selamat tetapi kondisinya sangat kritis. Amir
adalah nama dari penumpang yang sangat beruntung karena berhasil lolos dari
maut. Tim rescue yang dipimpin oleh Sersan Jaka pun mendapat tugas untuk
mengevakuasi seluruh korban, termasuk Amir. Sersan Jaka dan Dokter langsung
menuju koordinat di mana pesawat terakhir kali mengirimkan sinyal.
Di tempat lain, seorang kepala suku sedang menyuruh ketiga orang anaknya
untuk berburu (mencari makanan). Di tengah-tengah perbincangan muncullah
Amir dalam kondisi kritis yang tetap berusaha untuk mencari pertolongan, tetapi
karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya ia tidak sadarkan diri.
Akhirnya sang kepala suku dan ketiga orang anaknya merasa kasihan melihat
kondisi yang dialami oleh Amir, maka mereka berusaha menolongnya. Amirpun
dibawa menuju tempat sang kepala suku, di sana mereka melakukan ritual yang
biasa dilakukan untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit.


Sersan Jaka dan Dokter tidak mengetahui bahwa Amir sudah dibawa oleh
kepala suku, Sersan Jaka dan dokter tetap mencari di lokasi terakhir pesawat
diketahui.
Beberapa hari setelah pencarian, kondisi Amir mengalami sedikit
peningkatan. Ia mulai sadarkan diri, hanya saja ia mengalami amnesia akibat
kecelakaan tersebut. Amir tidak ingat siapa dirinya, di mana ia berada dan apa
yang sudah terjadi padanya. Amir pun sedikit demi sedikit mulai terkesima
dengan kebaikan hati puteri sulung sang kepala suku yang sudah tulus merawat
dirinya. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh, ternyata apa yang dirasa Amir juga
dirasakan oleh si puteri sulung. Ternyata puteri pertama kepala suku menyukai
Amir sejak ia pertama kali melihatnya, terutama melihat semangat Amir.
Setelah melakukan pencarian, tanpa disadari sersan Jaka dan dokter
memasuki pedalaman di mana suku yang merawat Amir bermukim. Ternyata
kedatangan kedua orang itu cukup mengusik penduduk suku tersebut, beberapa
orang termasuk ketiga orang anak kepala suku berusaha mengusir kedua orang
tersebut agar segera meninggalkan desa. Sersan Jaka dan dokter berusaha
menjelaskan maksud kedatangan mereka, tetapi karena penduduk desa tidak
mengerti apa yang dikatakan sersan Jaka maka usaha kedua orang itupun sia-sia.
Penduduk desa segera mengepung mereka, dalam kondisi terdesak dokterpun
terjatuh tetapi di tengah keributan tersebut datanglah sang kepala desa.
Sersan Jaka mencoba memberikan penjelasan kepada sang kepala suku,
tanpa diduga ternyata kepala suku mengerti dengan penjelasan yang diberikan
oleh sersan Jaka. Kepala Suku memerintahkan ketiga anaknya untuk membawa
Amir ke hadapannya. Amirpun dipapah karena kondisinya yang belum pulih,
melihat bahwa korban masih selamat sersan Jaka dan dokter menjelaskan bahwa
Amir harus segera dibawa ke kota jika kondisinya ingin segera pulih. Amir yang
mengalami amnesia sontak menolak dan tidak ingin meninggalkan betok I dan
yang lainnya. Melihat gelagat Amir yang aneh, betok I langsung bertanya kepada
sang ayah. Kepala suku menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi pada sang
anak. Betok I merasa keberatan karena ia tidak rela jika pujaan hatinya pergi,
begitu juga yang dirasakan oleh Amir, konflikpun terjadi. Tetapi setelah mendapat


penjelasan dari sang ayah bahwa apa yang nanti terjadi itu semua demi kebaikan
Amir, ia hanya bisa berusaha mengikhlaskan Amir demi kesembuhannya,
Akhirnya Amirpun dibawa oleh sersan Jaka dan dokter menuju kota.
Kepergiaan Amir membawa kesedihan yang teramat dalam di hati puteri
pertama kepala suku, ia pun meratapi dan mengingat segala kenangan indah
bersama Amir yang hanya tinggal sebuah memori belaka.

Scene I:
Pesawat mengalami masalah(OS pilot), crashed
Scene II:
Sersan Jaka ditelpon oleh komandan(dialog), sersan Jaka segera merespon
perintah komandannya dengan menelpon dokter(dialog) mengenai musibah yang
dialami oleh pesawat LQ 616. Hanya perlu waktu 20 menit bagi dokter untuk
sampai di kantor sersan Jaka.
Scene III:
Kepala suku memerintahkan kepada anak-anaknya untuk berburu. Di tengah
perbincangan Amir datang terseok-seok dan pingsan, sebelumnya ia meminta
tolong sambil merintih.
Scene IV:
Sersan dan dokter tersesat, mereka menggunakan peralatannya untuk mencari
lokasi korban dan menemukan bangkai pesawat.
Scene V:
Ritual dimulai kepala suku(Joget) untuk menyembuhkan Amir. Korban panic dan
ditenangkan oleh puteri pertama kepala suku.
Scene VI:
Benih cinta mulai tumbuh di antara Betok I dan Amir.
Scene VII(conflict):
Dokter dan sersan Jaka datang, mereka berseteru dengan penduduk desa. Kepala
suku muncul untuk menghentikan keributan tersebut, sersan Jaka mencoba
menjelaskan kepada kepala suku bahwa Amir harus dibawa ke kota,
perdebatanpun terjadi karena kepala suku tidak rela dengan kepergian Amir


karena ia tau bahwa jika hal tersebut terjadi maka akan membuat betok I menjadi
sedih. Setelah beberapa saat kepala suku menyuruh ketiga anaknya untuk
membawa Amir ke hadapan mereka. Melihat ada kejanggalan Betok I bertanya
kepada sang ayah dan meminta penjelasan. Bulatokpun menjelaskan kejadian
yang sebenarnya terjadi dan maksud kedatangan kedua orang tersebut(dialog).
Ikatan emosional yang sudah terbentuk di antara mereka berdua menyebabkan
Amir dan puteri sulung kepala suku tidak ingin berpisah. Tetapi setelah
memikirkan dengan seksama maka ia pun memutuskan untuk mengiklaskan
kepergian Amir.
Amir dibawa oleh sersan Jaka dan dokter, tetapi ia berontak. Dengan berat hati
kepala suku dan si puteri sulung merelakan kepergian Amir.

Scene VIII(Ending):
Betok I nyanyi dan ditutup dengan kata-kata mutiara(monolog).

You might also like