You are on page 1of 35

Filariasis/Kaki Gajah

Anthelmintika
FARMAKOLOGI II
AIDIL ISMA
CITRA
RISMAWATI
DEBBY IRMA
SURYANI
DWI ASTUTI
FAREL
ANUGRAH
FEBBY
AGUSTIA
ARMY
IGA MAYOLA
PISACHA
INDAH
LESTARI
LISA
TRYANASARI
LISA YK
MELISA
OKTARINA
Mhd. AKBAR
RENI
RAHMADANIT
A
RISKI
MAULANA
IRVAN
KELOMPOK 1
Anthelmintika atau obat cacing
adalah obat yang dapat
memusnahkan cacing dalam
tubuh manusia dan hewan. Dalam
istilah ini termasuk semua zat
yang bekerja lokal menghalau
cacing dari saluran cerna maupun
obat-obat sistemik yang
membasmi cacing serta larvanya
yang menghinggapi organ dan
jaringan tubuh.

DEFINISI
PENGGOLONGAN OBAT
(Berdasarkan cara kerjanya)
Benzimidazol (albendazol, fenbendazol, flubendazol,
thiabendazol);
Imidathiazol (levamisol) dan tetrahydropyrimidine
(pyrantel);
Avermectin (ivermectin) dan milbemycin (moxidectin);
Salicylanilide (niclosamid) dan nitrophenol;
Diclorvos dan trichlorphon
Piperazin
1. Benzimidazoles
Mekanisme :
Menginhibisi polimerasi mikrotubul dengan mengikat -tubulin.
Mekanisme tersebut menghasilkan toksisitas selektif karena
benzimidazol mengikat -tubulin pada cacing dengan afinitas
yang lebih tinggi dibandingkan terhadap protein pada mamalia.
Contoh:
Albendazole,Fenbendazole, Mebendazole, Oxfendazole
2. a. Imidathiazol
Mekanisme :
efektif membasmi cacing gilik dewasa hingga
bentuk larvanya, juga sangat efektif membasmi
cacing gilik yang ada di jaringan dan organ
tubuh (Syngamus trachea pada trakea,
Oxyspirura mansonii pada mata) karena dengan
cepat diserap dan didistribusikan ke jaringan
atau organ. Saat kondisi sistem imun rendah,
dapat membantu meningkatkan sistem imun
tubuh host (inang)-nya dengan cara
meningkatkan aktifitas makrofag.
Contoh: levamisol
2. a. Imidathiazol
Mekanisme :
efektif membasmi cacing gilik dewasa hingga
bentuk larvanya, juga sangat efektif
membasmi cacing gilik yang ada di jaringan
dan organ tubuh (Syngamus trachea pada
trakea, Oxyspirura mansonii pada mata)
karena dengan cepat diserap dan
didistribusikan ke jaringan atau organ. Saat
kondisi sistem imun rendah, dapat membantu
meningkatkan sistem imun tubuh host (inang)-
nya dengan cara meningkatkan aktifitas
makrofag.
Contoh:
levamisol
2. b. tetrahydropyrimidine
(pyrantel)
Mekanisme :
Untuk cacing gelang, cacing kremi
dan cacing tambang. Kerjanya
menimbulkan depolarisasi pada otot
cacing dan meningkatkan frekuensi
imfuls, menghambat enzim
kolinesterase. Absorpsi melalui usus
tidak baik, ekskresi sebagian besar
bersama tinja, <15% lewat urine.
Contoh:
Pirantel
3. Avermectin (ivermectin) dan
milbemycin (moxidectin);
menginduksi spastic paralysis
pada otot parasit tersebut.
Ivemektin mengikat kanal ion
Cl
-
yang diaktivasi oleh
glutamat pada saraf atau otot
nematoda sehingga
menyebabkan hiperpolarisasi
dengan meningkatkan
permeabilitas ion Cl- menuji
membran sel. Hal ini
mengakibatkan paralisis pada
parasit.
Mekanisme:
4. Salicylanilide
(niclosamid) dan
nitrophenol;
Mekanisme:
bekerja dengan
menghambat
fosforilasi oksidatif
pada mitokondria.
Contoh:
niklosamid
5. Diclorvos dan
trichlorphon.
Mekanisme:
menghambat aktivitas
cholinesterase, enzim yang
sangat penting bagi kerja
sistem saraf pada manusia dan
serangga.
6.Piperazin

Mekanisme:
bekerja sebagai agonis reseptor GABA. Dengan
meningkatkan konduktansi ion Cl
-
pada
membran otot Ascaris, piperazin menyebabkan
hiperpolarisasi dan menyebabkan relaksasi otot
dan flaccid paralysis.

PENGGOLONGAN OBAT
Anthelmintik berspektrum
sempit (Narrow spectrum
or minor classes)
*Organophosphare
compounds:
Naphalophos
(Sallcynillides)

*substitusi phenol:
Closantel, Nitroxynil,
Oxyclozanide
Triclabendazole
Anthelmintik berspektrum luas
(Broad spectrum anthelmintic
or mayor classes
*Benzimidazoles:
Albendazole, Fenbendazole, Mebendazole,
Oxfendazole

*Levamizole/morantel:
Levamizole hydrochloride, Levamizole
phosphate, Morantel

*Macrolytic lactones (Mls) atau
mectins:
Abamectin, Ivennec tin, Moxidectin
DEFINISI
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau
Elephantiasis) adalah golongan
penyakit menular yang disebabkan
oleh cacing Filaria yang ditularkan
melalui berbagai jenis nyamuk.


PENYEBAB
Disebabkan oleh sejenis cacing kecil
yang hidup dan berkembang biak
dalam kelenjar limfe didalam
darah.Pada waktu malam,anak-anak
cacing tersebut masuk
kedalampembuluh darah tepi.

Tiga spesies filaria yang menimbulkan
infeksi pada manusia adalah Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori


Struktur tubuh mikrofilaria
Wuchereria bancrofti.
NYAMUK PENULAR FILARIASIS
CULEX
ANOPHELES
AEDES AEGYPTI
Mekanisme Penularan Filariasis

Gejala klinis
Demam berulang-ulang
selama 3 5 hari,
Pembesaran tungkai, buah
dada, dan buah zakar yang
terlihat agak kemerahan
dan terasa panas (Early
lymphodema).

Pencegahan filariasis yang paling efektif adalah
memberantas nyamuk penular, dengan cara :
PENCEGAHAN
3.Malation pengasapan (thermal
fogging),pengabutan (cold fogging)
2.Melalui penggunaan insektisida
1.Memberantas jentik-jentik pada tempat
berkembang biaknya
DEC (Diethil Carbamazine Citrate) adalah
satu satunya obat yang ampuh, sifatnya
membunuh mikrofilaria dan makrofilaria
(cacing dewasa)

PENGOBATAN
a. Indikasi
untuk pengobatan pasien individu
dengan penyakit filaria tertentu. Penyakit
ini termasuk: filariasis limfatik disebabkan
oleh infeksi dengan Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori
atau; eosinofilia paru tropis, dan loiasis.

DEC (Diethil Carbamazine Citrate)
b. Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap DEC.
Penggunaan DEC pada populasi
kemoterapi harus dihindari di area
dimana terjadi endemik onchocerciasis
atau loiasis. Wanita hamil umumnya
tidak dianjurkan menggunakan obat ini.


c. Mekanisme kerja
melumpuhkan otot microfilaria sehingga tidak
dapat bertahan di tempat hidupnya dan mengubah
komposisi dinding microfilaria menjadi lebih mudah
dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh. DEC
juga dapat menyebabkan matinya sebagian cacing
dewasa yang masih hidup dapat dihambat
perkembangbiakannya selamam 9-12 bulan.
Setelah diminum DEC dengan cepat diserap oleh
saluran cerna dan mencapai kadar maksimal
dalam plasma darah setelah 4 jam dan akan
dikeluarkan seluruhnya dari tumbuh bersama air
kencing dalam waktu 48 jam.
D. Sasaran Penggunaan
Cacing Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, Brugia timori atau; eosinofilia
paru tropis, dan loiasis.

e. Efek samping
Mual dan
muntah
Sakit
kepala,
pusing.
Rasa
mengantuk
juga dapat
terjadi.
Anoreksia Nyeri sendi
Albendazol
a. Indikasi
Terdapatnya parasit usus tunggal
atau campuran obat cacing
b. Kontra Indikasi
Albendazol menunjukkan sifat
teratogenik embriotoksis pada
percobaan dengan hewan.
C. Mekanisme Kerja
menghambat pengambilan glukosa
oleh cacing sehingga produksi ATP
sebagai sumber energi untuk
mempertahankan hidup cacing
berkurang, hal ini mengakibatkan
kematian cacing karena kurangnya
energi untuk mempertahankan hidup.
D. Sasaran Penggunaan
efektif untuk pengobatan cacing gelang
(Ascaris lumbricoides), cacing cambuk
(Trichuris trichiura), cacing kremi
(Enterobius vermicularis), cacing tambang
(Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus), cacing pita (Taenia sp.) dan
Strongyloides stercoralis.

E. Efek samping
Perasaan kurang nyaman pada saluran
pencernaan dan sakit kepala pernah
terjadi pada sejumlah kecil penderita,
tetapi tidak dapat dibuktikan bahwa efek
samping ini ada hubungannya dengan
pengobatan. Juga dapat terjadi gatal-
gatal dan mulut kering.

F. Toksisitas
Pada studi toksisitas kronik dengan
hewan percobaan ditemukan adanya
diare, anemia, hipotensi, depresi sistem
saraf tepi, kelainan fungsi hati, dan fetal
toxicity.

You might also like