Tidak ada manusia yang sempurna !! Profesi penyembuh (dokter,dll) adalah pekerjaan yang mulia Dokter Lokomotif: Ilmu & Teknologi
Rel Moralitas dan etika profesi
Rambu 2 & petugas Hukum Upaya Kesehatan Layanan Kesehatan
Adakah yang salah ??
Apa yang salah ??
Kenapa jadi salah ??
Bagaimana seharusnya ??
Dst..
Sengketa Medik sangat sering terjadi !! Hubungan Dokter dengan Pasien Hubungan Dokter Pasien dalam ilmu kedokteran umumnya berlangsung sebagai hubungan biomedis aktif-pasif yang disebut juga hubungan medik.
Dokter Aktif Superior ?
Pasien Pasif Kepercayaan PERUBAHAN POLA HUBUNGAN DOKTER- PASIEN :
PATERNALISTIK PARTNERSHIP
Sering timbul gugatan dari pasien yang merasa dirugikan
Profesi kedokteran : profesi yang penuh dengan resiko !!! Apakah semua ketidakpuasan pasien yang mengakibakan sengketa medik merupakan mal praktik ??? Apa sich pengertian malpraktik itu ?? MALPRAKTIK:
Mal = Buruk
Practice = Praktik
Praktik yang buruk MALPRACTICE PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE LACK OF SKILL. FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL AND LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL THE CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS OR DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON THEM. BLACKS LAW DICTIONARY
ARTINYA : LALAI MENGAKIBATKAN CEDERA/ KERUGIAN
Siapa saja yang bisa melakukan malpraktik ? Malpraktik dapat dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya oleh dokter.
Profesional di bidang hukum, perbankan, dan akuntansi adalah beberapa profesional lain di luar kedokteran yang dapat menjadi pelaku malpraktik dalam pekerjaannya masing-masing MEDICAL MALPRACTICE Medical malpractice involves the physicians failure to conform to the standard of care for treatment of the patients condition, or lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient. World Medical Association, 1992 PENGERTIAN MALPRAKTIK KATA MALPRAKTIK TIDAK ADA DALAM PERATURAN PER-UU-AN DI INDONESIA
Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan : setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan. Pasal 50 UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran : dokter dan dokter gigi berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. JADI, MALPRAKTIK BILA : KESALAHAN, KELALAIAN, TAK SESUAI STANDAR PROFESI, TAK SESUAI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Secara materil, suatu tindakan medik tidak bertentangan dengan hukum bila: 1. Mempunyai indikasi medis guna mencapai suatu tujuan yang konkrit 2. Sesuai dengan standar yang berlaku dalam ilmu kedokteran lege artis 3. Terlebih dahulu mendapat persetuan dari pasien Informed consent Tindakan Dokter Dilindungi Hukum MALPRAKTIK PROFESSIONAL MISCONDUCTS NEGLIGENCE
MALFEASANCE MISFEASANCE NONFEASANCE LACK OF SKILL PROFESSIONAL MISCONDUCT PELANGGARAN DISIPLIN PROFESI PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA PELANGGARAN PERILAKU PROFESI
PIDANA UMUM PEMBOHONGAN (FRAUD / MISREPRESENTASI) KETERANGAN PALSU PENAHANAN PASIEN BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK ABORSI ILEGAL EUTHANASIA PENYERANGAN SEKSUAL Contoh Kasus
Dalam sebuah jamuan makan malam seorang ahli Obsgin bertemu dengan suami pasiennya.
Doctor : If you come in with raincoat, please come out with raincoat. Do not leave it
Suami pasien merasa tidak pernah meninggalkan jas hujan dalam ruangan isterinya
Suami menceraikan isterinya
Isteri (pasien) menuntut dokter yang menjual lelucon sepele itu
Pengadilan mewajibkan dokter membayar ribuan dollar
Jenis Malpraktik yang paling sering terjadi
BUKAN KESENGAJAAN
Tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, atau Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang yang sekualifikasi dalam situasi dan kondisi yang identik Kelalaian Medik (Negligence) Kelalaian dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu malfeasance, misfeasance dan nonfeasance. Malfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang memadai Misfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.
Nonfeasance adalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya. SYARAT KELALAIAN (4D) DUTY (Adanya kewajiban)
DERELICTION OF DUTY (melalaikan kewajiban)
DAMAGES (terjadinya cedera/kematian)
DIRECT CAUSALSHIP (adanya hubungan sebab akibat) Standar Profesi Kontrak Terapeutik LACK OF SKILL Melakukan tindakan diluar kompetensi Kemampuan di bawah standar kompetensi Sering dihubung-hubungkan dengan institusi
Tuntutan dapat berupa kelalaian ACCEPTABLE RISKS UNFORESEEABLE RISKS ACTIVE ERRORS (Error of planning & error of execution) LATENT ERRORS UNDERLYING DISEASE DUTY + BREACH OF DUTY + DAMAGE + CAUSAL ADVERSE EVENTS (Kejadian yg tak diharapkan) MALPRAKTIK vs BAD OUTCOME (KELALAIAN MEDIS) PREVENTABLE ADVERSE EVENTS PERJALANAN PENYAKIT DAN KOMPLIKASI Budi Sampurna NO ERROR NEGLIGENT ADVERSE EVENTS Kematian Saat Tindakan Medik Kesengajaan Perjalanan alamiah suatu penyakit Manifestasi dari resiko atau komplikasi Bisa diprediksi Bisa dihindari Tidak Bisa diprediksi Tidak bisa dihindari Kelalaian Iwan Aflanie JADI, MALPRAKTIK : DINILAI BUKAN DARI HASIL PERBUATANNYA, MELAINKAN DARI PROSES PERBUATANNYA.
Dugaan adanya malpraktik kedokteran harus ditelusuri dan dianalisis terlebih dahulu untuk dapat dipastikan ada atau tidaknya malpraktik, kecuali apabila faktanya sudah membuktikan bahwa telah terdapat kelalaian yaitu pada res ipsa loquitur (the thing speaks for itself) Pembuktian Malpraktik Medik Harus Menggunakan Alat Bukti yang Sah PEMBUKTIAN PERILAKU SALAH MEMBUKTIKAN PERILAKU SALAH YG MELANGGAR HUKUM
PIDANA ATAUPUN PERDATA MIS. MEMBOHONG, MENGGELAPKAN, KETERANGAN PALSU, PELECEHAN, PENCEMARAN NAMA BAIK, DLL TIDAK SELALU MUDAH, TERUTAMA APABILA DI BIDANG KLINIS
PEMBUKTIAN PELANGGARAN JANJI BUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI PERJANJIAN YANG DILANGGAR ATAU TIDAK TERPENUHI
DAPAT BERUPA JANJI UPAYA TERTENTU ATAUPUN JANJI HASIL
PERJANJIAN MUDAH DIBUKTIKAN APABILA TERTULIS
IKLAN BUKAN TERMASUK PERJANJIAN, TETAPI BILA TELAH MENGAKIBATKAN KEPUTUSAN YG SALAH DAPAT DITUNTUTKAN Prof. Dr. dr. Palui, M.Sc, PKK, NBA, BSS, DKK, DST PEMBUKTIAN KELALAIAN UMUMNYA SUKAR
BUKTIKAN ADANYA KE-4 CIRI KELALAIAN (Duty, Dereliction of duty, Damages, Direct causation)
BUKTIKAN ADANYA RES IPSA LOQUITUR : FAKTA SUDAH MEMBUKTIKAN ADANYA KELALAIAN MISALNYA : TERTINGGALNYA GUNTING ATAU KASA DI DALAM LUKA OPERASI CARA PEMBUKTIAN MEMBANDINGKAN ANTARA APA YG DIKERJAKAN (DAS SEIN) DENGAN APA YG SEHARUSNYA DIKERJAKAN (DAS SOLLEN).
MEMBANDINGKAN ANTARA REKAM MEDIS, DOKUMEN/CATATAN, KESAKSIAN, PETUNJUK (BARANG BUKTI) DENGAN STANDAR / KESAKSIAN AHLI / PEDOMAN ADANYA KEWAJIBAN ADANYA KEWAJIBAN PROFESI KODE ETIK, DISIPLIN PROFESI, BYLAWS DAN ATURAN SARYANKES LAIN
ADANYA KEWAJIBAN HUKUM ADMINISTRATIF, PIDANA DAN PERDATA
ADANYA KEWAJIBAN AKIBAT PERJANJIAN / KONTRAK TERAPEUTIK
Pada umumnya dokter sulit membela diri dengan cara memungkiri adanya kewajiban ADANYA PELANGGARAN KEWAJIBAN MEMBUKTIKAN ADANYA PELANGGARAN ATAS KEWAJIBAN-KEWAJIBAN TSB
ISU: SERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU KEWAJIBAN YG DAPAT BERTENTANGAN SERING TERDAPAT LEBIH DARI SATU STANDAR / PEDOMAN, ATAU COMMON PRACTICE SERING TERDAPAT SITUASI YG AKIBATKAN PELANGGARAN YG TERPAKSA DAPAT DIBENARKAN DAPAT DIMAAFKAN ADANYA CEDERA / KERUGIAN SERINGKALI SULIT MEMBUKTIKAN ADANYA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT ANTARA PELANGGARAN KEWAJIBAN DENGAN KERUGIAN / CEDERA / MATI.
TIDAK DILAKUKAN AUTOPSI ATAU PEMERIKSAAN KHUSUS UNTUK ITU KAUSA UMUMNYA MULTI-FAKTORIAL ADA PEMBELAAN: REMOTENESS OF DAMAGES KERUGIAN Kerugian immateriel - Sakit dan penderitaan - Kehilangan kesenangan/kenikmatan (amenities) - Kecederaan fisik dan / atau psikiatris
Kerugian materiel Kerugian akibat kehilangan kesempatan Kerugian nyata : - Biaya yang telah dikeluarkan hingga saat penggugatan - Biaya yang akan dikeluarkan sesudah saat penggugatan ADANYA HUBUNGAN KAUSAL Biasanya diperlukan keterangan ahli WMA: An injury occurring in the course of medical treatment which could not be foreseen and was not the result of the lack of skill or knowledge on the part of the treating physician is untoward result, for which the physician should not bear any liability KELALAIAN MEDIS = PIDANA ? Pasal 359-360 KUHP HANYA YG CULPA LATA
KELALAIAN: Harus ada KEWAJIBAN YG DILANGGAR Harus ada DAMAGE (cedera / kerugian) yang DISEBABKAN oleh pelanggaran tsb
DAMAGE tersebut FORESEEABLE
Adanya Ketidakhatihatian yang nyata (Tidak terdapat faktor pemaaf atau faktor pembenar) Tidak semua sengketa medik merupakan Mal Praktik Medik !!! Tidak adanya sengketa tidak memastikan tidak terjadi Mal Praktik Medik !!!