You are on page 1of 11

TINJAUAN PUSTAKA

Demam & ruam


sering ditemukan
pada anak
batasan spektrum:
Infeksi lokal/sistemik
Toksin
Vaskulitides
Terkadang sulit
untuk penegakan
diagnosis; ruam
yang menandakan
penyakit serius
salah diagnosis
kematian
Anamnesis sangat
penting:
Usia
Riwayat kontak
Musim (di negara
dengan 4 musim)
Fase prodromal
Pemeriksaan fisik:
Struktur dan
persebaran ruam
Etiologi terbanyak:
infeksi virus
eksantema virus
Patogenesis:
Virus menyebar ke
kulit selama infeksi
sistemik replikasi
virus munculnya
erupsi
Lesi dapat berupa
lesi klasik atau non
spesifik:
Infeksi yang sering
di Indonesia:
Measles (morbili)
Rubella
Roseola (exanthema
subitum)
Varicella
Erythema infectiosum
Infeksi bakteri:
Scarlet fever
Exanthema Subitum
Etiologi: HHV 6 & 7
Usia: 6 bl 2 th
Bisa terdapat pada musim
apapun
Transmisi: tidak diketahui;
dicurigai dari saliva/carrier
tanpa gejala
Masa inkubasi: 5-15 hari
Prodromal:
Rewel, demam tinggi 3-4
hari, pembesaran kelenjar
servikal & oksipital

Ruam:
Makula pada tubuh,
terutama leher
Ruam mendadak timbul lalu
menghilang antara 12 jam-2
hari
Beberapa pasien bahkan
tidak menunjukkan adanya
ruam sama sekali
Komplikasi:
Sindroma hemofagositik
Ensefalopati
Prevensi:
Tidak ada
Measles/Morbili
Etiologi: virus campak
Usia: bayi dan remaja
Musim: dingin, semi
Transmisi: droplet
pernapasan
Masa inkubasi: 10-12 hari
Prodromal:
Demam tinggi
Batuk & pilek selama 2-4
hari
Bisa terdapat konjungtivitis
Ruam:
Makulopapular (konfluen)
Mulai dari wajah, menyebar
ke tubuh
3-6 hari kemudian lesi
menjadi coklat, deskuamasi
halus
Pasien dapat mengalami
fotofobia
Ruam tidak muncul bila
pasien immunocompromised
Enantema:
Kopliks spot
Komplikasi:
Kejang demam
Otitis
Pneumonia
Ensefalitis
Laringotrakeitis
Trombositopenia
Prevensi:
Vaksin campak (lebih baik
lagi jika MMR Mumps,
Measles, Rubella) pada
saat anak usia 9 bulan,
kemudian pada usia 6 tahun
Rubella/German Measles
Etiologi: virus rubella
Usia: bayi, dewasa muda
Musim: dingin, semi
Transmisi: droplet
pernapasan
Masa inkubasi: 14-21 hari
Prodromal:
Malaise
Demam tidak tinggi
Pembesaran kelenjar leher,
belakang telinga, & oksipital
Gejala tersebut selama 1-4
hari
Ruam:
Makula dan papula
berwarna merah muda
Dimulai dari wajah dan
menyebar ke bawah
Lesi bertahan selama 1-3
hari
Enantema:
Berbagai makula eritematus
pada palatum molle
Prevensi:
Vaksin Rubella
Erythema infectiosum
Etiologi: parvovirus B19
Usia: prepubertas
Musim: dingin, semi
Transmisi: droplet
pernapasan, transfusi
darah, plasenta
Masa inkubasi: 5-15 hari
Prodromal:
Nyeri kepala
Malaise
Myalgia
Demam

Ruam:
Eritema lokal pada pipi
(slapped cheek)
Eritema berwarna merah
muda pada tubuh dan
ekstremitas
Lesi mungkin gatal
Ruam mungkin tertunda
masa prodromal hingga 3-7
hari
Berlangsung selama 2-4 hari
Dapat berulang 2-3 minggu
kemudian
Komplikasi:
Vaskulitis
Granulomatosis Wegener
Scarlet fever
Etiologi: Streptococcus
hemolitikus grup A
Usia: usia sekolah
Musim: musim gugur,
dingin, semi
Transmisi: kontak
langsung, droplet
pernapasan
Inkubasi: 1-4 hari
Prodromal:
Nyeri tenggorokan
Nyeri kepala
Nyeri perut
Pembesaran kelenjar leher
Demam
Gejala berlangsung selama
1-2 hari
Ruam:
Eritema difus; seperti
sandpaper pada perabaan
Aksentuasi eritema pada
daerah lipatan fleksural
Kepucatan di sekeliling
mulut
Bisa mengalami eksfoliasi
Ruam bertahan antara 2-7
hari

Enantema:
Petekiae di palatum molle
Strawberry tongue
Komplikasi:
Abses peritonsiler
Demam reumatoid
Glomerulonefritis
Prevensi:
Tidak ada
Cegah komplikasi saja bila
sudah terkena dengan terapi
antibiotik yang adekuat
Terapi:
Bila ruam disebabkan
oleh virus self limiting
Berikan terapi suportif dan
simptomatik
Sebagian besar bisa
dirawat jalan, kecuali bila
terdapat gejala lain yang
dicurigai merupakan
infeksi sekunder & ada
penyulit rawat inap
Isolasi pasien untuk
membatasi area
penyebaran penyakit
Untuk infeksi
Streptococcus terapi
dengan penisilin G
600.000 unit IM selama
10 hari

You might also like