You are on page 1of 3

Dasar teori

Didalam urine terdapat berbagai macam urine, hal ini terggantung dari jenis makanan, banyak makanan,
kecepatan metabolisme dan kepekatan urine. Kristal-kristal yang ditemukan dalam urine ini sangat lah
wajar.
Kristal kristal sedimen urine yang sering ditemukan :
1. Tripel Fosfat (Struvite) :
Kristal-kristal Struvite (magnesium amonium fosfat, fosfat rangkap tiga, Strucomp) biasanya terlihat tak
berwarna, 3-dimensional, ortorombik, kadang mengkilat dengan bias putih dan hijau, bentuk seperti
piramida atau prisma (penutup peti mayat), sering juga menunjukkan suatu warna polarisasi.
Adakalanya, kristal ini menyerupai satu mata pisau cukur bermata dua (bagian dalam rangka) dan sedikit
birefringent.
Kristal ini paling sering terlihat pada urine dari individu secara klinis normal. Meskipun demikian mereka
dapat ditemukan di dalam urine pada pH tertentu, lebih banyak ditemukan dalam urine yang bersifat
alkali dengan nilai pH daripada 6,5. Infeksi/peradangan saluran kemih dengan bakteri urease positif
dapat memicu struvite kristaluria (dan urolithiasis) dengan peningkatan pH urine dan peningkatan
amoniak bebas.
Faktor yang utama terbentuknya formasi kristal tripel fosfat adalah konsentrasi amoniak. Alkalanisasi
suatu spesimen urine dengan amoniak menghasilkan tripel fosfat apabila tidak ada soda kaustik.
Spesimen voided baru secara normal berisi amoniak bebas kecil dan urea yang tinggi, namun oleh
bakteri pemecah urea menguraikannya menjadi amoniak sehingga kadarnya meningkat. Tripel fosfat
biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan bakteri. Pada spesimen pagi segar yang pertama,
ditemukannya Tripel fosfat dapat menandakan adanya infeksi/peradangan saluran kemih. Namun begitu
nilai klinis Tripel fosfat kecil untuk menduga adanya infeksi saluran kemih tanpa disertai dengan adanya
leukosit dan bakteri dalam urine.
Dalam urine yang bersifat maka alkali Struvite akan mengalami presipitasi membentuk batu. Struvite
sering ditemukan batu ginjal pada urine manusia dan kucing. Batu Struvite dapat menyebabkan infeksi
bakteri /peradangan yang disebabkan hidrolisa urea menjadi ammonium dan terjafi kenaikan pH
menjadi netral atau alkali. Urea menyebabkan berkembangnya organisme-organisme termasuk
Pseudomonas, Proteus, Klebsiella, Staphylococcus, dan Mycoplasma. Akumulasi kristal-kristal struvite di
dalam kandung kemih dapat menyebabkan gangguan saluran kemih, dengan gejala-gejala susah buang
buang air kemih (dikira sembelit) atau hematuria. Tindakan medis termasuk operasi diperlukan untuk
menghilangkan kristal ini.
2. Calcium Oxalat :
Kalsium oksalat dihidrat kristalnya pada umumnya terlihat segi empat dengan sudut diagnonal
memotong didalamnya pada lapang pandang yang tampak (mirip dengan amplop). Kristal ini dapat
ditemukan pada semua pH. Kristal-kristal ini ukurannya sangat bervariasi dari yang paling besar hingga
kecil, terlihat memiliki indeks bias biru pada bagian dalam apabila pengamat memutar mikrometer
mikroskop. Dalam beberapa hal, sejumlah besar dari oxalates yang kecil mungkin tidak berbentuk kristal
khas, kecuali jika yang diuji pada magnifikasi yang tinggi.
Urolithiasis karena kalsium oksalat sudah dilaporkan pada anjing dan kucing. Pada beberapa kasus,
gangguan skunder pemakaian kalsium (meningkat) seperti hiperparatiroidisme maka terjadi gangguan
metabolisme dan peningkatan ekskresi kalsium oleh tubuh. Miniatur Schnauzers menjelaskan bahwa
yang dapat mempengaruhi kepada kalsium oksalat urolithiasis tetapi walaupun begitu disertai juga
tanpa kelainan-kelainan dalam ekskresi kalsium dalam urine.
Kristal-kristal Kalsium oksalat dihydrate dapat juga dilihat pada kasus-kasus intoksikasi etilena glikol. Hal
ini dapat dilihat bila dalam urine ditemukan dalam jumlah banyak dengan gagal ginjal akaut, perlu
pertimbangan diagnosis karena keracunan etilena glikol.
3. Asam Urat :
Asam urat mengeristal di dalam sistim orthorombic. Kristal-kristal asam urat dapat muncul dalam
beberapa bentuk. Kristal-kristal yang klasik bersifat pelat-profil belah ketupat tipis dan yang lain
membentuk plat bersudut enam, jarum dan rosette.
Kristal asam urat biasanya mempunyai karakteristik warna kuning. Intensitas warna bergantung pada
ketebalan dari kristal, plat-plat sangat tipis terlihat berwarna kuning muda, sedangkan kristal yang lebih
besar dan tebal mungkin akan berwarna coklat. Di bawah cahaya yang dipolarisasikan, asam urat
menunjukkan suatu warna polarisasi, dan dengan kristal-kristal yang lebih tebal, satu rangkaian bentuk
hitam terpusat. Variasi warna di bawah cahaya yang dipolarisasikan adalah ciri khas asam urat.
4. Kalsium Fosfat :
Kristal kalsium fosfat juga dinamakan di-calcium fosfat atau hidroksil apatit. Nama mineralnya adalah
brushite. Bentuk kristal merupakan suatu prisma yang panjang pada ujungnya mungkin terlihat sharped.
Kristal ini adalah sedikit birefringent. Kristal kalsium fosfat ditemukan dengan fosfat-fosfat rangkap tiga
yang lainnya dan memiliki arti klinis yang sama. Penyebab utama kristaluria ini adalah pH yang bersifat
alkali bahwa berkurang daya larut kalsium fosfat dan sehingga secara perlahan terbentuk kristal
tersebut. Nilai pH alkali dapat disebabkan oleh diet (vegetarian, kaya akan fosfat) tetapi dapat juga
karena kondisi patologis. Biasanya, kehadiran kristal ini bukanlah yang penting. Perbedaan antara amorf
urates dan amorf fosfat berdasarkan pH yang urine. Kristal dari kalsium fosfat adalah putih, sedangkan
amorf urate merah muda.
5. Biurat :
Kristal Ammonium urate (atau biurate/ammonium asam urates/Ammonium biurates) secara umum
kelihatan sebagai warna coklat atau kuning kecoklatan berbentuk sferis dengan penonjolan yang tidak
beraturan (kecubung). Dapat pula ditemukan dalam bentuk seperti buah apel dengan lapisan berwarna
gelap melingkar. Beberapa kristal diproyeksikan seperti terompet atau bentuk seperti tanduk lembu
jantan dengan ujung meruncung bersifat birefringent. Ditemukan dalam urine di segala pH, tetapi akan
tampak jelas pada pH netral dan alkali karena merupakan sedimen yang bersifat alkali. Ammonium
biurates jarang ditemukan pada spesimen yang segar. Dapat ditenukan di dalam spesimen-spesimen
yang lama yang telah mengalami pH menjadi alkali. Kristal ini dapat ditemukan pada gangguan vaskuler
dengan gangguan keseimbangan pH darah.

http://mitsukoraynzz.wordpress.com/2012/06/10/pemeriksaan-urine-secara-makroskopis-
pemeriksaan-sedimen-urine/
Berat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur konsentrasi zat terlarut)
mengukur kepadatan air seni serta dipakai untuk menilai kemampuan ginjal untuk memekatkan dan
mengencerkan urin. Berat jenis urin sangat erat hubungannya dengan diuresis, makin besar diuresis
makin rendah berat jenisnya, dans ebaliknya. Diuresis adalah keadaan peningkatan urine yang
dibedakan menjadi dieresisair dan dieresis osmotic (Soewolo, 2005).Berat jenis urine normol berkisar
1,003 1,030 (Soewolo). Berat jenis yang lebih dari 1030 memberi isyarat adanya kemungkinan
glukosuri (Gandasoebrata, 2006). Efek fungsi dini yang tampak pada kerusakan tubulus adalah
kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine. Berat jenis urine yang rendah persisten menunjukkan
gangguan fungsi reabsorbsi tubulus. Nokturia dengan ekskresi urine malam > 500 ml dan Berat jenis
kurang dari 1.018, kadar glukosa sangat tinggi, atau mungkin pasien baru-baru ini menerima pewarna
radiopaque kepadatan tinggi secara intravena untuk studi radiografi,atau larutan dekstran dengan berat
molekul rendah (Gandasoebrata, 2006).Berat jenis urine mencerminkan sifat dan jumlah zat padat yang
terlarut dalamurine misalnya glukosa,karena glukosa memilki sifat sebagai pereduksi dan sebagaipartikel
yang padat. Berat jenis urine rendah dapat dijumpai pada Diabetes Insifidusdengan berat jenis berkisar
antara 1.001- 1.003 dan juga pada penderita Glumerulusnefritik, pielonefritik,kelainan ginjal lain (R.
Wirawan ,2010). Faktor yangmempengaruhi berat jenis urine adalah: Makanan, obat-obatan,
perombakan bakteri danureum (bau amoniak), dan adanya ketonuria (as.asetat, aseton).Berat jenis
urine tinggi dapat dijumpai pada keadaan insufisiensi adrenal, kelainanhati, payah jantung dan
kehilangan cairan badan yang berlebihan misalnya berkeringat banyak, muntah, diare (Kee Lefever,1997: 258).
Pemeriksaan berat jenis urine dapat dilakukan dengan menggunakan urinometer dan refraktometer. Penetapan berat
jenisurine biasanya cukup teliti dengan urinometer diukur pada suhu kamar (Baron, 1990).Bila urine pekat terjadi retensi air
dibandingkan zat terlarut dan bila urine encerterjadi ekresi air yang lebih dibandingkan zat terlarut, kedua hal ini memiliki arti
pentingdalam konservasi dan pengaturan osmolalitas cairan tubuh (Gandasoebrata, 2006).Pemeriksaan berat jenis urine
dapat dilakukan dengan cara Urinometer. Cara urinometermerupakan cara pengukuran berat jenis dengan kapasitas
pengapungan hydrometer atauurinometer dalam suatu silinder yang terisi kemih (Price dan loraine,1995). Urinometerakan
mengapung pada angkat dekat ujung yang menwentukan berat jenis secaralangsung, untuk meyakinkan urinometer
terapung bebas dapat memutar urinometersecara perlahan.

You might also like