You are on page 1of 18

DISENTRI BASILER

Pendahuluan
Indones
ia
Negara
berkembang
Disentri
Basiler
Definisi
dys = gangguan
Enteron = usus
Peradangan pada usus besar yang ditandai
nyeri perut, buang air besar cair terus menerus
dan disertai lendir dan darah.

Epidemiologi
Seluruh dunia : 120 juta kasus
Negara maju 0,5 2 episode/orang/ tahun
Mayoritas di negara berkembang
1,1 juta orang diperkirakan meninggal/th, dmn
60% terjadi pada balita.
34 95 % resisen ampicilin, cotrimoxsazole,
chlorampenicol,dan tetracycline.
(WHO, 2009)
Etiologi
Shigella
1. S. dysentriae
2. S. bondii
3. S. flexneri
4. S. sonnei
Kemampuan invasi 10
3
mikroorganisme
Enterotoksin berupa endotoksin dan
eksotoksin

Patogenesis

Patogenesis
Patogenesis
1. Shigella masuk ke sel M melalui endositosis
2. menuju makrofag dan menginduksi apoptosis mengeluarkan IL
-1
3. Bergerak ke kutub basilateral sel epitel usus dan masuk ke epitel
tsb menginduksi terbentuknya IL-8
4. Pada sel epitel, shigella mempengaruhi polimerisasi aktin
sehingga terjadi protrusi dinding sel epitel
5. Shigella berpindah dari 1 sel epitel ke sel epitel lain
6. Menginduksi masuknya monosit melalui celah antar sel
masuknya bakteri lain ke dalam epitel.
7. Terjadi mikroabses pada dinding usus besar, ulserasi, perdarahan,
dan terbentuk pseudomembran.
Manifestasi Klinis
Diare
Ingin berak terus-menerus perut mjd cekung
Berlendir dg kemerahan (Red currant jelly)
Sakit perut dengan rasa kolik, tenesmus kuadran kiri
Suhu badan bervariasi subnormal - >39c
Cepat dehidrasi timbul rasa haus, kulit kering, ekstremitas dingin,
turgor kulit <<
Vomit
Sakit kepala
Nadi cepat
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja Mikroskopis :
leukosit PMN dan eritrosit
Benzidin test Mikroskopis :
fecal leukosit (petanda adanya kolitis), fecal blood.
Enzim immunoassay :: deteksi toksin
Aglutinasi : (+) pd pengenceran 1/50
PCR
Sigmoidoskopi/ kolonoskopi
Tampak mukosa hemoragik, ulserasi, kadang etrtutup oleh eksudat


Shigella stool
Sigmoidoskopi pada disentri
basiler
Penatalaksanaan
Cairan dan elektrolit
Diet
Pengobatan spesifik antibiotika
a) Cotrimoxsazole
b) Ciprofloxacin
c) Ampisilin
d) As nalidiksat
Simptomatis (antipiretik, antispasmodik)

Antibiotik
Di Jakarta Utara, Indonesia, anak-anak usia 1-2
tahun memiliki insidensi tertinggi shigellosis
(32/1000/tahun) dengan 34% - 95% isolat resisten
ampicilin, cotrimoxazole, chloramphenicol dan
tetracycline (WHO, 2009)
::
Ciproflocaxin 2x500mg/hr selama 3 hari
( Kontraindikasi pd bumil dan anak )
Asam nalidiksat 3x1gr/hr selama 5 hari

Komplikasi
Ekstraintestinal : bakteremia, arthritis, neuritis
perifer
Hemolytic Uremic syndrome
Pencegahan
Menjaga hygiene
makanan
Mencuci tangan
sebelum makan
Menjaga kebersihan
lingkungan
Terima Kasih

You might also like