Professional Documents
Culture Documents
dengan:
Q = debit rata-rata bulanan (m/dt)
R = curah hujan bulanan (mm)
Et = evapotranspirasi bulanan (mm)
A = luas DAS (km)
M = jumlah hari dalam sebulan
Kelemahan ?
Kerugian ?
Contoh Soal
36
Suatu DAS mempunyai luas (A) 51 km
2
. Data hujan
bulanan dan evapotranspirasi bulanan seperti pada
tabel. Akan diperkirakan debit bulanan di A
Bulan Hujan Evapot Debit Aliran Dasar Debit Total
(R mm) (Et mm) (m^3/dt) (m^3/dt) (m^3/dt)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jan 135,00 5,43 2,47 10,00 12,47
Feb 113,00 5,20 2,28 10,00 12,28
Mar 98,00 5,35 1,77 10,00 11,77
Apr 45,00 4,38 0,80 10,00 10,80
Mei 23,00 4,23 0,36 10,00 10,36
Jun 0,00 4,46 -0,09 10,00 9,91
Jul 0,00 4,21 -0,08 10,00 9,92
Ags 0,00 4,86 -0,09 10,00 9,91
Sep 54,00 6,26 0,94 10,00 10,94
Okt 68,00 6,62 1,17 10,00 11,17
Nov 88,00 6,42 1,61 10,00 11,61
Des 145,00 5,91 2,65 10,00 12,65
37
Keterangan:
Kolom (1): Bulan
Kolom (2): Hujan Bulanan (diketahui)
Kolom (3): Evapotranspirasi Bulanan (diketahui/ bisa
dihitung)
Kolom (4): 0,0116 x ((kolom 2 kolom 3) x A)/ hari
dalam bulan ybs)
Kolom (5): aliran dasar (diketahui/ bisa dihitung)
Kolom (6): kolom (4) + Kolom (5)
B. METODE PERBANDINGAN DAS
Q = C . I . A
2 2 2
I I 1
II
I
A I C
A I C
Q
Q
dengan:
QI = debit DAS I (m/dt)
QII = debit DAS II (m/dt)
C = koef. Pengaliran DAS I
C = koef. Pengaliran DAS II
I = intensitas hujan DAS I
I = intensitas hujan DAS II
A = luas DAS I
A = luas DAS II
Kelemahan?
Keuntungan?
Contoh Soal
39
DAS A dan B mempunyai karakteristik yang hampir sama. Luas DAS A
= 51 km
2
dan Luas DAS B = 76 km
2
. Aliran Dasar di A = 10 m
3
/dt
sedang di B = 12 m
3
/dt. Data debit bulanan di B seperti pada tabel.
Akan diperkirakan data debit bulanan di A.
Bulan Hujan A Hujan B Debit B Debit A Aliran Dasar A Debit total A
(I
mm/jam) (I mm/jam) (QB m^3/dt)
(QA
m^3/dt) (m^3/dt) (m^3/dt)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jan 7,00 7,30 22,60 14,54 10,00 24,54
Feb 6,50 6,80 18,90 12,12 10,00 22,12
Mar 4,80 5,10 17,30 10,93 10,00 20,93
Apr 2,30 3,80 15,10 6,13 10,00 16,13
Mei 1,20 2,20 14,40 5,27 10,00 15,27
Jun 0,00 1,30 14,00 0,00 10,00 10,00
Jul 0,00 0,00 13,50 0,00 10,00 10,00
Ags 0,00 0,00 13,20 0,00 10,00 10,00
Sep 2,70 1,80 14,70 14,80 10,00 24,80
Okt 3,40 4,20 15,80 8,58 10,00 18,58
Nov 4,40 6,80 18,50 8,03 10,00 18,03
Des 7,20 7,90 23,50 14,37 10,00 24,37
40
Keterangan:
Kolom (1): Bulan
Kolom (2): Intensitas hujan di A (diketahui)
Kolom (3): Intensitas hujan di B (diketahui)
Kolom (4): debit di B (diketahui)
Kolom (5): ((51 x kolom 2)/(76 x kolom 3)) x kolom 4
Kolom (6): aliran dasar di A (diketahui)
Kolom (7): kolom (5) + kolom (6)
C. SIMULASI MOCK
Dr. F.J. Mock (1973)
model sederhana simulasi keseimbangan air
bulanan untuk aliran
meliputi data hujan, evaporasi dan karakteristik
hidrologi daerah pengaliran.
Kriteria perhitungan dan asumsi yang
digunakan dalam analisa ini adalah sebagai
berikut :
42
Evapotranspirasi aktual Evaporasi pot. metode Penman (ETo).
Hubungan antara Evaporasi pot dengan Evapotrans.aktual :
Ea = ETo - E (Ea = Et) (2-5)
E = ETo x (m/20) x (18 n) (E = E) (2-6)
dengan :
Ea = Evapotranspirasi aktual (mm/hari)
Et = Evapotranspirasi terbatas (mm/hari)
m = prosentase lahan yang tidak tertutup tanaman, ditaksir dari
peta tata guna lahan
m = 0 untuk lahan dengan hutan lebat
m = 0 untuk lahan dengan hutan sekunder pada akhir musim
hujan dan bertambah 10 % setiap bulan kering berikutnya.
m = 10 40 % untuk lahan yang tererosi
m = 30 50 % untuk lahan pertanian yang diolah (misal :
sawah, ladang)
n = jumlah hari hujan dalam sebulan
1. Evapotranspirasi Aktual (Ea)/ Evapotranspirasi
Terbatas (Et)
43
a. Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan sbb.:
Ds = P Et (2-7)
dengan
Ds = Air hujan yang mencapai permukaan tanah (mm/hari)
P = Curah hujan (mm/hari)
Et = evapotranspirasi terbatas (mm/hari)
- Jika Ds positif (P > Et) air akan masuk ke dalam tanah bila
kapasitas kelembaban tanah belum terpenuhi dan sebaliknya akan
melimpas bila kondisi tanah jenuh.
- Jika Ds negatif (P < Et) sebagian air tanah akan keluar dan
terjadi kekurangan (defisit). P = curah hujan.
2. Keseimbangan Air di Permukaan Tanah
44
b. Perubahan kandungan air tanah (soil storage)
tergantung dari harga Ds.
- Bila Ds < 0 kapasitas kelembaban tanah akan berkurang d
- Bila Ds > 0 akan menambah kekurangan kapasitas
kelembaban tanah bulan sebelumnya.
c. Kapasitas Kelembaban tanah (Soil Moisture Capacity)
diperlukan pada saat dimulainya simulasi
besarnya tergantung dari kondisi porositas lapisan tanah atas
dari daerah pengaliran.
Biasanya diambil 50 s/d 250 mm, yaitu kapasitas kandungan air
dalam tanah per m
3
.
porositas tanah lapisan >> kapasitas kelembaban tanah >>
* Jika pemakaian model dimulai bulan Januari (pertengahan musim
hujan) tanah dianggap pada kapasitas lapangan (field capacity).
Jika model dimulai musim kemarau terdapat kekurangan dan
kelembaban tanah awal mestinya di bawah kapasitas lapangan.
45
a. Koefisien Infiltrasi (i)
ditaksir berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan
daerah pengaliran.
Lahan yang porous:
pasir halus mempunyai infiltrasi > tanah lempung berat.
Lahan yang terjal: koefisien infiltrasi <<
Batasan koefisien infiltrasi adalah 0 1,0.
b. Penyimpanan Air Tanah (Groundwater Storage)
permulaan simulasi penyimpanan awal (initial storage)
tergantung dari kondisi geologi setempat dan waktu.
contoh:
Dalam daerah pengaliran kecil yang kondisi geologi lapisan
bawah adalah tidak tembus air dan mungkin tidak ada air di
sungai pada musim kemarau penyimpanan air tanah nol.
3. Limpasan dan Penyimpanan Air Tanah
(Run Off & Groundwater Storage)
46
Vn = k . V
n-1
+ (1 + k) . In (2-8)
DVn = Vn V
n-1
(2-9)
dengan :
Vn = volume air tanah bulan ke n
V
n-1
= volume air tanah bulan ke (n - 1)
k = qt/qo = faktor resesi aliran air tanah (catchment area
recession factor)
qt = aliran air tanah pada waktu t (bulan ke t)
qo = aliran air tanah pada awal (bulan ke 0)
In = Infiltrasi bulan ke n
DV
n-1
= perubahan volume aliran air tanah
Faktor resesi air tanah (k) adalah 0 1,0.
Harga k yang tinggi akan memberikan resesi yang lambat
pd kondisi geologi lapisan bawah yang sangat lulus air (permeable).
Rumus-rumus yang digunakan :
47
c. Limpasan (Run Off)
Aliran dasar : infiltrasi dikurangi perubahan
Volume air dalam tanah (DVn)
Limpasan langsung : kelebihan air (water surplus)
infiltrasi
Limpasan : aliran dasar + limpasan langsung
Debit andalan : aliran sungai (m
3
/bulan).
48
1. Mempersiapkan data-data yang dibutuhkan, antara lain:
rerata hujan daerah (P), evapotranspirasi potensial (Eto),
jumlah hari hujan (n), faktor resesi aliran air tanah (k), dan
angka koefisien infiltrasi (i).
2. Menentukan evapotranspirasi terbatas Pers. (2-5)
3. Menentukan besar hujan di permukaan tanah (Ds) Pers.
(2-7)
4. Menentukan harga kelembaban tanah (SMC)
5. Menentukan infiltrasi (i), dengan koefisien antara 0 1,0
6. Menentukan air lebihan tanah (water surplus)
7. Menentukan kandungan air bawah tanah (Vn) Pers (2-8)
8. Menentukan perubahan kandungan air bawah tanah (DVn)
Pers (2-9)
9. Menentukan aliran dasar dan aliran langsung
10.Menentukan debit yang tersedia di sungai.
Langkah-langkah perhitungan debit Metode
F.J. Mock:
Contoh Soal
49
Perhitungan Debit 10 Harian Dengan Metode F.J. Mock
Tahun 2001
DAS : Lesti
Luas DAS : 385,37 km
2
50
No U R A I A N
Hitungan Satuan Jan Feb
I II III I II III
I JUMLAH HARI DALAM 1 PERIODE Data hari 10 10 11 10 10 8
II DATA HUJAN
1 Curah Hujan (P) Data mm/10hr 194 59 144 244 75 39
2 Hari Hujan (h) Data hari 6 5 6 9 6 1
III EVAPOTRANS TERBATAS (Et)
3
Evapotranspirasi Potensial
(ETo) ETo mm/10hr 2,29 2,29 2,29 2,23 2,23 2,23
4 Permukaan Lhn Terbuka (m) Hitungan % 29 29 29 29 29 29
5 (m/20) * (18 - h) Hitungan - 0,17 0,18 0,17 0,12 0,18 0,24
6 E = (ETo) * (m/20) * (18 - h) (3) * (5) mm/10hr 0,40 0,42 0,39 0,28 0,40 0,54
7 Et = (ETo) - (E) (3) - (6) mm/10hr 1,89 1,87 1,90 1,95 1,83 1,69
IV KESEIMBANGAN AIR
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/10hr 191,66 56,70 142,22 241,69 73,50 37,21
9 Daya Serap Tanah (S) mm/10hr 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10 Kapasitas Kelembaban Tanah (SMC) SMC mm/10hr 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
11 Kelebihan Air (WS) (8)- (9) mm/10hr 191,66 56,70 142,22 241,69 73,50 37,21
V ALIRAN DAN PENYIMPANAN AIR TANAH
12 Infiltrasi (I) (11) * (i) mm/10hr 38,33 11,34 28,44 48,34 14,70 7,44
13 0.5 (1 + k) In Hitungan - 34,50 10,21 25,60 43,50 13,23 6,70
14 k * V
(n - 1)
Hitungan - 40,00 59,60 55,84 65,15 86,93 80,13
15 Vol. Air Tanah (Vn) (13) + (14) mm/10hr 74,50 69,81 81,44 108,66 100,16 86,82
16 Perub. Volume Air Tanah (DVn) Vn - V(n-1) mm/10hr 24,50 -4,69 11,64 27,21 -8,50 -13,33
17 Aliran Dasar (BF) (12) - (16) mm/10hr 13,83 16,03 16,81 21,12 23,20 20,78
18 Aliran Langsung (DR) (11) - (12) mm/10hr 153,33 45,36 113,77 193,35 58,80 29,77
19 Aliran Total (R) (17) + (18) mm/10hr 167,16 61,39 130,58 214,47 82,00 50,55
VI DEBIT ALIRAN SUNGAI
21 Debit Aliran Sungai A * (19) m
3
/det 74,56 27,38 52,95 95,66 36,58 28,18
22 Debit Aliran Sungai lt/det 74559,60 27383,21 52947,54 95660,62 36576,08 28181,92
51
Parameter terpakai :
- m = 30 - 50% untuk lahan pertanian
yang diolah
- Kapasitas kelembaban
tanah SMC (Soil Moisture
Contents)
= 100
- Daerah Aliran Sungai = 385,4
- Koefisien infiltrasi I = 0,2
- Faktor resesi aliran air
tanah k= 0,8
- Penyimpanan awal
(initial storage)
IS = 50 mm
Ketentuan :
m = prosentase lahan tak tertutup vegetasi, dari peta tata guna lahan
m = 0% untuk lahan dg hutan lebat
m= 0% pd akhir musim hujan, dan bertambah 10 % setiap bulan keing
untuk lahan dg hutan sekunder
m=10% - 40% untuk lahan yg tererosi
m= 30% - 50% untuk lahan pertanian yg diolah (mis: sawah, ladang)
Musim kemarau m harus dibesarkan sekitar 10% dr musim hujan
SMC = berdasarkan kondisi porositas lapisan tanah
atas dari catchment area.
SMC = 50 - 250 mm, kapasitas kandungan air dalam
tanah per m
2
, porositas makin besar, SMC makin
besar pula
SMC = 100 + 0.2 * hujan rerata tahunan
Koefisien infiltrasi : tergantung kondisi porositas
tanah dan kemiringan daerah pengaliran
Lahan yg porous, infiltrasi besar, lahan yg terjal
koefisien Infiltrasi kecil
Besar koefisien Infiltrasi (i)< 1
Sumber Daya Air Hujan
Panen Air Hujan
Kebutuhan Air Irigasi Embung, Waduk
Kebutuhan Air Baku Embung, Waduk,
Kolam Tampungan, Bak Penampung Air
Hujan
Pengelolaan Air Hujan
Memanen, meresapkan ke dalam tanah
Sumur resapan, kolam resapan, lubang
biopori, parit resapan
Mengeksploitasi sumur gali, sumur
dalam
Air Permukaan
Air Sungai
Dinaikkan dengan membuat bendung untuk
irigasi
Transportasi
Pembangkit listrik tenaga air
Sumber air baku setelah diolah
Air Danau, Rawa, Situ
Irigasi, kebutuhan air baku, PLTA
Air Laut
Transportasi
Sumber air baku setelah proses desalinasi
Air Tanah
Air Tanah Dangkal
Sumur gali
Air Tanah Dalam Sumur dalam
Aquifer tertekan
Aquifer tidak tertekan/bebas
Aquifer setengah tertekan
Tugas 3
Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pelajari dan diskusikan dalam kelompok,
maknanya pendayagunaan sumber daya air; 5
kegiatan pendayagunaan sumber daya air; 2
pendekatan implementasi pendayagunaan
sumber daya air; serta contoh-contoh
pendayagunaan sumber daya air
Buat suatu makalah dari hasil diskusi tersebut.
Secara pribadi tulis tugas ini dengan tangan tinta
biru dalam kertas dan disusun pada saat
perkuliahan berikutnya