You are on page 1of 9

HEMATURIA

dr. RODMAN TARIGAN, SpA., MKes


DEFINISI
Hematuria asimtomatik: hematuria merupakan gejala tunggal atau tanpa rasa sakit

Hematuria simtomatik: hematuria disertai rasa sakit

Hematuria persisten: hematuria timbul setiap kali miksi (miksoskopik)

Hematuria rekuren: hematuria diselingi oleh urin normal (makroskopik)

Hematuria makroskopik: darah dalam urin sehingga seperti air cucian daging

Hematuria mikroskopik: terdapat eritrosit dalam urin tanpa perubahan warna urin,
yang diketahui dengan tes kimia
PEMERIKSAAN URIN

1.PEMERIKSAAN SECARA SENTRIFUS
Fuchs Rosenthal: hematuria bila > 10 eritrosit/ml
Secara Langsung: eritrosit > 5/LPB
Pendapat lain mengangap hematuria bila eritrosit > 3/LPB atau
> 1 2/LPB

2. CARA KIMIAWI
Lebih praktis, memakai hemastix atau dipstix

3. PEMERIKSAAN ADDIS COUNT
Menghitung jumlah eritrosit di urin dalam 12 jam.

Secara umum hematuria mikroskopik apabila jumlah eritrosi di urin > 3/LPB
PENENTUAN ASAL PERDARAHAN

1. Uji Tabung 3 Gelas
- Hematuria awal: bila tabung pertama lebih merah dari tabung lain, perdarahan
dari uretra posterior atau stenosis meatus
- Hematuria akhir: bila tabung ketiga lebih merah, perdarahan dari leher buli-
buli atau uretra bagian proksimal
- Hematuria total: bila semua tabung berwarna merah, perdarahan dari ginjal
atau perdarahan buli-buli hebat, pada sistitis hemoragik akut

2. Pemeriksaan di bawah mikroskopik
- Bila ditemukan torak eritrosit atau torak granuler berarti hematuria berasal dari
ginjal
- Morfologi eritrosit: bila hematuria berasal dari glomerulus, maka tampak
eritrosit dengan bentuk, besar, dan kandungan hemoglobin yang tidak sama.

Bila perdarahan berasal dari non glomerulus, seperti tumor, batu, ISK bagian
bawah, maka tampak eritrosit dengan bentuk, besar, dan kandungan
hemoglobin yang sama
ETIOLOGI HEMATURIA
1. Berasal dari ginjal
1.1. Glomerulus
GNA,GMP,sindroma Alport, nefropati IgA
1.2. Ekstra glomerulus
PNA/K, TBC ginjal, tumor ginjal,ginjal polikistik dll

2. Berasal dari luar ginjal
ISK: sistitis, uretritis
Batu, trauma, kelainan kongenital, fimosis, stenosis meatus, intoksikasi ginjal

3. Penyakit sistemik
HSP, SLE, poliarteritis nodosa, endokarditis bakterial subakut

4. Penyakit darah
Leukemia,SHU, Trombositopenia purpura, hemofilia

5. Olahraga
PENYEBAB ASAL GINJAL
GNA: penyebab utama hematuria pada anak. Hematuria didahului ISPA atau pioderma
2 -3 mgg sebelumnya.
GMP: hematuria makroskopik bersama dengan penyakit infeksi.
GNK: hematuria mikroskopik serta proteinuria, dapat dijumpai hipertensi dan
penurunan fungsi ginjal
Sindroma Alport: disertai kelainan mata atau tuli
Nefropati IgA atau Maladie de Berger: hematuria makroskopik dapat berulang,Biopsi
ginjal ditemukan IgA dan IgM
Tbc ginjal, bila ditemukan hematuria tanpa sebab lain.Di negara berkembang.
PENYEBAB LUAR GINJAL
ISK: sistitis hemoragik akut, dengan gejala hematuria makroskopik
Batu ureter, trauma saluran kemih
Kelainan kongenial saluran kemih, bersifat obstruktif
Keracunan jengkol
PENYAKIT SISTEMIK
Sindroma Henoch Schonlein: hematuria mikro dan makroskopik
Endokarditis bakterial subakut:hematuria karena soluble immnune complex

PENYAKIT DARAH
Leukemia: hematuria karena infiltrasi sel leukemia pada ginjal
Olahraga
Diduga karena trauma langsung atau tidak lansung pada ginjal atau buli-buli,
Penelitian terakhir perdarahan berasal dari glomerulus dengan patogenesis tidak
Jelas. Tidak berbahaya, bersifat sementara. Menghilang dalam 48 jam sesudah
Aktifitas fisisk
ZAT DAN OBAT YANG MENIMBULKAN HEMATURIA
A. Metal: arsen,sulfat,emas, fosfat
B. Obat kemoterapi: amfoterisin, ampisilin,penisilin,sulfonomida, polimiksin
C. Obat biasa: asetilsalisilat,kortikosteroid,siklofosfamid,indometasin,
D. Zat organik:fenol,karbon tetraklrorida
E. Antikoagulan:heparin, warfarin
PENATALAKSANAAN HEMATURIA
1. Anamnesis
Riwayat sakit ISPA atau piodermi 2-3 mgg sebelumnya,mungkin GNAPS.
Mengalami disuria,polakisuria, urgensi, febris ISK
Hematuria dengan panas, sakit pinggang ISK atas (pielonefritis)
Hematuria dengan nyeri suprapubik, disuria ISK bawah (sistitis)
Bila disuria dengan hematuria yang timbul pada permulaan miksi mungkin
uretritis anterior, sedang bila hematuria terminal mungkin uretritir posterior
atau batu kandung kemih.
Trauma, ingat trauma ginjal. Kolik, mungkin batu, tumor atau kelainan kongenital.
Riwayat makan obat dan jengkol. Perdarahan gusi, epistaksis.Riwayat gangguan
pendengaran atau penglihatan.
Sakit sendi dan perut mungkin HS.

2. Pemeriksaan fisik
Adanya edema dan hipertensi: GNAPS, GNK, SN
Ruam, artralgia: SH atau SLE
Massa di abdomen: tumor Wilms, ginjal polikistik, hidronefosis, trombosis v.renalis,
atau tumor buli-buli.
Kelainan genitalia eksterna: laserasi orifisium eksterna atau fimosis
Tinggi dan berat badan tidak bertambah: GGK
Petekie dan ekimosis: penyakit darah
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Urin
Warna coklat seperti teh atau seperti air cucian daging: glomerulonefritis.
Pemeriksaan proteinuria sebaiknya dilakukan di luar serangan hamaturia
makroskopik, karena hematuria makroskopik dapat menyebabkan proteinuria.
Hematuria dengan proteinuria +++ atau ++++: kerusakan dari glomerulus.
Sedimen:
- torak eritrosit: tanda khas glomerulonefritis
- lekosit: hematuria dengan leukosit (> 5/LPB) menunjukkan ISK
- biakan urin positif menunjukkan ISK

2. Darah
Leukositosis: leukemia, nefritis lupus, SHU
Leukopenia: leukemia atau obat siklofosfamid
Pemeriksaan: albumin, kolesterol, protein, kalsium, fosfor, ureum, kreatinin
ASTO: menentukan GNAPS
Sel LE (+): nefritis lupus
Anti DNA antibodi: SLE
PEMERIKSAAN KHUSUS LAIN
1. Uji tuberkulin : untuk TBC
2. USG
3. PIV atau miksiosistouretrografi
4. Angiografi
5. Sistoskopi
6. Audiometri
7. Biopsi ginjal

You might also like