Pengembangan Mesin Sortasi Tandan Kelapa Sawit Otomatis Berbasis Teknik
Pemeriksaan Non Destruktif Untuk Meningkatkan Produksi Dan Kualitas CPO
Harga CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah dipasaran dunia yang terus meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir serta kecenderungan peningkatan permintaan CPO yang melebihi laju pertumbuhan produksi CPO dunia. 70 pabrik yang baru didirikan tidak memiliki kebun sendiri membuka peluang untuk kembali meningkatkan harga beli !"# oleh pihak pabrik$ yang pada akhirnya kembali meningkatkan harga jual CPO di pasar dunia. Hal ini merupakan peluang baik yang harus diman%aatkan oleh kedua belah pihak$ yaitu pihak petani dan pihak pabrik. Pihak Pabrik terpacu untuk meningkatkan produksi CPO yang pada akhirnya berlomba untuk mendapatkan #uplai !"# dari Petani. Pihak petani yang membaca kondisi ini juga berlomba untuk meningkatkan produksi !"#nya untuk disuplai ke pabrik. (#umber& 'akky$ '. (00)) *amun belakangan$ terjadi %enomena penurunan kualitas CPO asal +ndonesia yang disebabkan oleh tindakan kecurangan dari beberapa oknum Petani dan pabrik kelapa sawit. Pihak petani sebagai pemasok hanya mementingkan jumlah Produksi !"# yang disuplai ke pabrik untuk mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas dari produknya. Produk !"# yang disuplai oleh petani bukan hanya !"# matang sesuai standar pabrik$ namun bercampur dengan !"# yang kondisinya masih mentah$ atau lebih buruk lagi$ yaitu dalam kondisi busuk. Pihak pabrik sendiri juga melakukan kecurangan dengan melakukan sortasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku$ yaitu dimana mutu !"# yang disuplai petani pada saat dilakukan sortasi oleh pabrik diturunkan mutunya agar harga beli dari pihak petani dapat ditekan. (#umber& 'akky$ '. (00)) Proses sortasi yang ada saat ini dipabrik kelapa sawit masih dilakukan secara manual sehingga kapasitas kerja serta keakuratan sortasi yang dilakukan masih rendah (hanya mencapai (, ton-jam)$ sehingga waktu tunggu !"# untuk diolah masih cukup lama. Hal ini pada akhirnya menurunkan rendemen hasil pengolahan CPO serta . meningkatkan kadat asam pada CPO yang pada akhirnya menurunkan kuantitas dan kualitas CPO. (#umber& 'akky$ '. (00)) /engan demikian harus ada standar mutu dan standar proses sortasi agar kedua belah pihak tidak dirugikan. Proses sortasi pada pabrik sendiri masih dilakukan secara manual dimana kapasitas proses sortasi masih rendah. Hal ini menyebabkan waktu tunggu !"# matang untuk diolah menjadi lebih lama. Penundaan pengolahan !"# mengakibatkan rendemen CPO yang diperoleh menurun serta kadar keasaman CPO meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah produksi CPO menurun demikian juga dengan kulitas CPO yang dihasilkan akan terjadi penurunan. #elain 0apasitas kerja$ tingkat akurasi sortasi yang dilakukan secara manual oleh pabrik menyebabkan masih bercampurnya !"# mentah dan !"# busuk pada proses pengolahan$ sehingga jumlah dan kualitas CPO yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan semakin menurun. (#umber& 'akky$ '. (00)) 1ntuk itu perlu kiranya dikembangkan 2lat dan mesin sortasi !"# sawit yang memiliki keakuratan dan kapasitas kerja yang cukup tinggi."ila proses sortasi kelapa sawit dapat dilakukan menggunakan suatu alat sortasi yang berjalan secara otomatis$ memiliki akurasi dan kapasitas kerja tinggi$ memiliki standar baku mutu serta dapat beroperasi dengan biaya rendah$ maka akan diperoleh peningkatan kualitas CPO (kadar asam lemak rendah) serta peningkatan Produksi CPO (rendemen meningkat). #ecara teoritis$ rendemen CPO yang dapat diperoleh bila mengolah !"# matang adalah (3 4 (5 $ namun pada kenyataanya$ karena kelemahan pada proses sortasi$ rata6rata rendemen yang didapatkan baru mencapai .7 4 (0. /engan demikian masih dapat diperoleh peningkatan produksi CPO sebesar .) 6 30 dari hasil semula bila dilakukan proses sortasi !"# matang dengan mesin yang baik. (#umber& 'akky$ '. (00)) Pelaksanan Penelitian ini telah dimulai pada awal bulan 'ei (007. sesuai dengan metode penelitian$ maka pada tahap awal penelitin ini terlebih dahulu ditentukan si%at %isik dari tandan buah sawit matang$ menggunakan data sekunder dari hasil penelitian 'akky$ (00).$ diperoleh beberapa data sebagai berikut& /imensi !andan "uah #awit & "obot & (0 4 ,0 kg Panjang & 30 4 50 cm ( 8ebar & (0 4 ,0 cm 8ingkar !andan & 70 4 .(0 cm 9arna 'atang & :ingga 0ehitaman ;arietas & /olok #inumbah$ 'arihat dan <anganbi ;arietas tersebut tersebar merata didaerah =iau$ :ambi$ "engkulu dan #umatera "arat. (#umber& 'akky$ '. (00)) /ari data hasil pengukuran dimensi tersebut diperoleh acuan dasar dalam melakukan perancangan mesin sortasi tandan kelapa sawit. mesin sortasi yang dirancang menggunakan con>eyor belt sebagai media perpindahan tandan kelapa sawit saat proses sortasi dilakukan. Pemilihan con>eyor belt didasari dari beberapa keuntungan yang dimiliki pada model sortasi menggunakan con>eyor belt$ yaitu proses sortasi dapat berjalan secara kontonyu$ kecepatan proses sortasi dapat diatur$ proses penginderaan menggunakan teknik pengolahan citra dapat dilakukan tanpa terganggu oleh %aktor manusia dan kapasitas kerja teoritis dari mesin sortasi dapat dihitung secara matematis secara lebih akurat. (#umber& 'akky$ '. (00)) 'esin sortasi tandan kelapa sawit dirancang untuk mampu bekerja selama .7 jam nonstop dengan kapasitas kerja ) !on perjam. 'esin ini sedianya akan dioperasikan diareal perkebunan bila telah layak operasional. #umber tenaga mesin yang digunakan adalah 'otor listrik !erkontrol putaran rendah$ yang dikontrol menggunakan 'ikrokontroller. /i areal perkebunan sendiri$ sumber listrik tersedia secara melimpah$ karena pada umumnya Pabrik 0elapa sawit memiliki Pembangkit 8istrik sendiri dengan kapasitas yang cukup tinggi (hingga satuan 'ega watt). /engan demikian$ maka penggunan motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak mesin sortasi akan menjadikan biaya operasional mesin menjadi lebih murah. (#umber& 'akky$ '. (00)) 2gar kapasitas kerja mesin dapat mencapai ) !on perjam$ maka 'esin sortasi harus dapat melakukan proses sortasi kurang dari 0.) detik untuk setiap tandan yang disortir. untuk itu maka dimensi 'esin sortasi dibuat =ingkas$ 0ompak dan 'emiliki daya kinerja tinggi. setiap tandan yang disortasi akan mengalami empat tahap proses$ yaitu proses loading atau pemuatan tandan ke mesin sortasi$ kemudian proses penginderaan menggunakan in%ra merah untuk mengukur ketebalan lapisan minyak$ lalu proses penginderaan menggunakan citra digital dan terakhir adalah proses rerouting 3 (proses pemilahan antara tandan sawit matang dan mentah). dengan rata6rata dimensi panjang tandan kelapa sawit adalah )0cm$ maka untuk dapat dilakukan empat tahap proses ini panjang con>eyor belt mesin sortasi minimal adalah )0cm ? , yaitu (00cm. sedangkan lebar con>eyor dibuat berdasarkan rata6rata lebar tandan kelapa sawit sebesar ,0cm$ dimana dicadangkan sebanyak .0 dengan asumsi terdapat beberapa tandan yang ukurannya diatas rata6rata. berdasarkan data ini maka dimensi mesin sortasi yang dirancang memiliki panjang (00cm$ lebar )0 cm dan tinggi 3)cm dengan jarak con>eyor dari tanah )0cm. @round clearance sebesar )0 cm ini dimaksudkan untuk mempermudah proses loading tandan kelapa sawit kedalam mesin sortasi$ serta mengurangi risiko rusaknya tandan akibat terjatuh dari mesin sortasi pada proses rerouting. berikut adalah gambar proyeksi hasil rancangan mesin sortasi tandan kelapa sawit. (#umber& 'akky$ '. (00)) , Gambar ! Gambar Pro"eksi #an$angan Mesin Sortasi Tandan Kelapa Sawit (#umber& 'akky$ '. (00)) "erdasarkan hasil =ancangan tersebut$ maka alat sortasi telah dibuat sesuai dengan @ambar (. menggunakan bahan berupa besi siku ukuran )0?)0 dengan tebal 3mm. Hasil 2lat sortasi yang dibuat dapat dilihat pada @ambar 3 berikut ini&
Gambar %! &asil #an$angan 'lat Sortasi Kelapa Sawit /ari hasil pengujian pendahuluan pada alat sortasi yang dibuat$ didapati bahwa struktur rangka alat masih memiliki kelemahan terhadap beban tekan sehingga alat mengalami de%leksi sebesar .63 cm. 1ntuk itu maka struktur alat diperkuat kembali menggunakan slope dan range serta bantalan Con>eyor juga diper kuat menggunakan besi siku yang dipasang membujur sebanyak empat buah. (#umber& 'akky$ '. (00)) #etelah dilakukan perbaikan struktur pada rangka alat$ alat tersebut kembali diuji untuk mengetahui reaksi terhadap bebean tekan. 2lat diberi beban maksimum berupa tiga buah tandan sawit dengan berat total .70 kg. /ari hasil pengujian diperoleh bahwa dengan diperbaikinya struktur alat maka de%leksi berkurang menjadi 0 hingga 0.) cm. /engan demikian maka diputuskan bahwa rancangan konstruksi alat yang telah dimodi%ikasi sudah cukup kuat dan dapat dioperasionalkan. (#umber& 'akky$ '. (00)) /ari hasil pengukuran diketahui bahwa luas bidang alas alat sortasi adalah 8uas 2rea A Panjang ? 8ebar A .70 ? )0 cm A B000 cm ( ) /engan demikian$ maka beban tekan yang diterima oleh bantalan con>eyor adalah & Pa A "obot-8uas 2rea A .70 kg - B000cm ( A 0.0( kg-cm ( /ari perhitungan ini$ dapat di hitung gaya gesek dari bantalan con>eyor sebesar 30 kg. (#umber& 'akky$ '. (00)) #elanjutnya untuk alat penggerak digunakan motor elektro dengan daya .-7 HP$ sedangkan untuk sistem transmisi daya digunakan gear reduksi dengan ratio .& )0$ sedangkan perbandingan %inal gear antara motor elektro dengan gear reduksi adalah . & 3. dengan demikian maka ratio antara putaran motor dengan putaran poros con>eyor adalah .&.)0. "antalan poros con>eyor yang digunakan adalah karet pejal berdiameter 7 cm. /engan demikian$ maka kecepatan operasional dari alat sortasi dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut& ; con>eyor A Putaran motor ? =asio =eduksi gear ? keliling poros A (700 rpm ? .-.)0 ? C.7cm A (700-50 rps ? .-.)0 ? (..BB cm A 5.7,( cm-detik #edangkan torsi yang disalurkan ke poros con>eyor adalah sebesar& !orsi akhir A !orsi awal - =asio =eduksi gear ? nilai e%isiensi A 0..() k* - (.-.)0) ? 0.7 A .() * - 0.0057 ? 0.7 A .3.() * A .3..() k* (#umber& 'akky$ '. (00)) /engan demikian maka torsi yang dihasilkan lebih besar dari kebutuhan untuk menjalankan con>eyor. /ari hasil perhitungan kecepatan con>eyor maka kapasitas kerja teoritis alat dapat dihitung menjadi& 00! A "obot sawit ? ; con>eyor - panjang con>eyor A .70 kg ? 5.7,( cm-detik - .70 cm A 5.7,( kg-detik A 5.7,( ? 3500 kg-jam 5 A (,53..( kg-jam A (,.53.( !on-jam (#umber& 'akky$ '. (00)) =ancangan system sensor yang dibuat menggunakan 2;= 2! 'ega 7))) dengan system pengindera menggunakan sensor >isual dan sensor in%ra merah. Hasil rancangan system sensor dapat dilihat pada gambar , berikut ini&
Gambar (! &asil #an$angan Sistem Kontrol 'lat Sortasi menggunakan Sensor )nfra Mera* dan +isual (#umber& 'akky$ '. (00)) =ancangan perangkaian sirkuit sistem kontrol dapat dilihat pada beberapa gambar berikut ini.& #istem kontrol dan sensor yang dibuat didesain untuk dapat merekam citra tandan sawit dengan inter>al .0 ms dimana waktu proses akusisi citra adalah sebesar .00ns. 'odel sistem pengaturan waktu dari sistem sensor adalah seperti gambar berikut ini& #ecara keseluruhan gambar denah rangkaian sirkuit sistem kontrol adalah seperti gambar berikut ini& Perangkaian sistem kontrol menggunakan sirkuit pracetak yang dibuat menggunakan teknik gra%is dan sablon sehingga dihasilkan bentuk sirkuit yang lebih teratur dan presisi. Hal ini akan memudahkan proses perangkaian komponen elektronik dan memudahkan diagnosa kesalahan serta proses kontrol dan minimalisasi error. #edangkan rangkaian sistem sensor in%ra merah yang dibuat terdiri dari delapan cell in%ra merah type 12=! yang disusun secara paralel dan dihubungkan ke rangkaian pengolah data analog ke data digital. =angkaian cell in%ra merah yang disusun secara paralel ini menggunakan gerbang logika *O= dimana apabila jumlah cell yang mendeteksi intensitas cahaya in%ra merah dengan kekuatan 3 >olt atau lebih$ lebih banyak dari jumlah cell yang tidak medeteksi$ maka @erbang 8ogika akan mengirimkan sinyal 7 berlogika . ke mikroprocessor$ sehingga sistem kontrol akan memutuskan bahwa tandan sawit yang lewat telah matang. "ila terjadi hal sebaliknya$ maka gerbang logika akan mengirimkan sinyal berlogika 0 ke mikroprocessor$ dan sawit yang lewat akan di sortasi. 2logaritma pemrograman pada sistem kontrol yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman assembler dengan instruksi mneomic yang sudah termodi%ikasi. #elanjutnya program yang telah selesai dibuat di kon>ersikan kedalam bahasa mesin dan selanjutnya di download kedalam memori mikrokomputer. Pada tahap pengujian sensor diperoleh hasil pencitraan tandan sawit menggunakan sensor >isual sebagai berikut&
Gambar ,! &asil Pen$itraan Sensor -isual 'lat Sortasi (#umber& 'akky$ '. (00)) Citra tersebut selanjutnya diolah menggunakan program PROGRAM PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN THRESHOLD NILAI RGB DAN HSV (Copyright to 'uhammad 'akky (00)). Program ini mampu mengolah citra menggunakan teknik thresholding enam komponen warna sehingga hasil akurasi lebih baik. Hasil pengolahan citra menggunakan program adalah sebagai berikut& 7 Gambar ./ &asil Pengola*an Citra Menggunakan Program (#umber& 'akky$ '. (00)) /ari hasil pengolahan citra menggunakan program$ tampak pada tandan sawit yang belum matang (kiri) jumlah pi?el warna yang memenuhi kuota thersholding jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tandan sawit matang (kanan). Program pengolah citra yang digunakan tidak hanya mampu menganalisa tingkat kematangan tandan sawit$ B tetapi juga mampu menganalisa hingga tingkat kematangan brondolan. (#umber& 'akky$ '. (00)) /ari hasil pengujian diperoleh data bahwa kapasitas kerja e%ekti% dari alat sortasi adalah (.., ton-jam dengan tingkat akurasi B).(#umber& 'akky$ '. (00)) /ari hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah telah dihasilkanya rancang bangun alat sortasi !andan "uah #egar (!"#) kelapa sawit dengan rancang bangun konstruksi baja yang diperkuat dengan penggunaan slope$ range dan elbow sehingga dihasilkan konstruksi yang cukup kuat untuk mendukung beban !"# hingga 300 kg. #elanjutnya system penggerak belt con>eyor yang dibuat mampu untuk menggerakkan con>eyor dengan beban !"# dengan kapasitas kerja (.., ton-jam. #edangkan system sensor yang di rancang mampu untuk mendeteksi tingkat kematangan !"# dengan metode perekaman yang singkat dan memiliki tingkat akurasi hingga B).(#umber& 'akky$ '. (00)) Perbaikan kinerja belt con>eyor serta penyempurnaan sistem sensor untuk meningkatkan akurasi deteksi kematangan !"# serta Pengujian kinerja %ungsional dan struktural alat skala pengujian laboratorium. "erikut adalah hasil akhir dari penelitian yang dilakukan& (#umber& 'akky$ '. (00))
(#umber& 'akky$ '. (00)) .0 K0S)MPU1'N .. /ari data hasil pengukuran dimensi diperoleh acuan dasar dalam melakukan perancangan mesin sortasi tandan kelapa sawit. mesin sortasi yang dirancang menggunakan con>eyor belt sebagai media perpindahan tandan kelapa sawit saat proses sortasi dilakukan (. Pembuatan 'esin #ortasi !andan 0elapa #awit Otomatis "erbasis !eknik Pemeriksaan *on /estrukti% 1ntuk 'eningkatkan Produksi /an 0ualitas CPO dilaksanakan di "engkel P#!DP. Pada tahap ini dilakukan proses desain dan pembuatan mesin sortasi !"# yang akan dilengkapi dengan sistem sensor yang ber%ungsi untuk menganalisa kematangan !"# serta sistem kontrol yang memungkinkan proses sortasi dilakukan secara kontinyu dan otomatis tanpa bantuan langsung operator. 3. /ari hasil sementara yang diperoleh pada penelitian ini adalah telah dihasilkanya rancang bangun alat sortasi !andan "uah #egar (!"#) kelapa sawit dengan rancang bangun konstruksi baja yang diperkuat dengan penggunaan slope$ range dan elbow sehingga dihasilkan konstruksi yang cukup kuat untuk mendukung beban !"# hingga 300 kg. #elanjutnya system penggerak belt con>eyor yang dibuat mampu untuk menggerakkan con>eyor dengan beban !"# dengan kapasitas kerja (.., ton-jam. #edangkan system sensor yang di rancang mampu untuk mendeteksi tingkat kematangan !"# dengan metode perekaman yang singkat dan memiliki tingkat akurasi hingga B). ..