You are on page 1of 21

PENGERTIAN

CARA BERKEMBANG BIAK


CONTOH
KLASIFIKASI
METAGENESIS
STRUKTUR TUBUH
GOLONGAN
PERANAN
CIRI-CIRI
PENGERTIAN (1)
Tumbuhan paku (Pteridophyta) sudah
termasuk ke dalam tumbuhan kormus
(Cormophyta) karena sudah memiliki akar,
batang, dan daun yang jelas.
Tumbuhan paku dapat hidup menempel pada
tumbuhan lain (epifit), hidup di air (hidrofit),
hidup di tempat lembab (higrofit), dan hidup
pada sisa-sisa tumbuhan lain (saprofit).

KEMBALI
`
PENGERTIAN (2)
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian
dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan
daerah kering (gurun).
Total spesies yang diketahui sekitar 10.000
(diperkirakan 3.000 diantaranya tumbuh di
Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah
tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini
cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang
terbatas.

KEMBALI
`
CARA BERKEMBANG BIAK
Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.

Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan
seksual. Daur perkembangbiakan tumbuhan paku juga mengalami
pergiliran keturunan.

Perkembangbiakan secara
aseksual dilakukan dengan
menggunakan rizom atau
pertunasan dan secara seksual
terjadi secara pergiliran keturunan
antara dua generasi.


KEMBALI
`
METAGENESIS
Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada
paku homospora, paku heterospora, ataupun
paku peralihan, pada prinsipnya sama.
Daur hidup tumbuhan paku mengenal
pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
utama:
GAMETOFIT dan SPOROFIT

KEMBALI
`
STRUKTUR TUBUH (1)

KEMBALI
`
1) Akar

Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang
terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan dengan sel sel akarnya
sendiri.


2) Batang

Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena
terdapat didalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau
sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat
pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan
paku seperti paku pohon/paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m
dan kadang kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.

STRUKTUR TUBUH (2)

KEMBALI
`
3) Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan
bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging
daun, dan tulang daun.

a) Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai
dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak
dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.

b) Mikrofil
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan bertulang daun,
serta bercabang cabang. Sel sel penyusunnya telah memperlihatkan
diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga
karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).

STRUKTUR TUBUH (3)

KEMBALI
`
Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku
dibedakan atas:

1. Tropofil
Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis.

2. Sporofil
Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora.
Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis,
sehingga disebut pula sebagai troposporofil.
CIRI-CIRI (1)

KEMBALI
`
1. Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan
paku termasuk kormophyta berspora.

2. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki
berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses
fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

3. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di
perairan serta ada yang hidupnya menempel.

4. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik.
CIRI-CIRI (2)

KEMBALI
`
5. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

6. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit,
yaitu tumbuhan paku sendiri.

7. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki
sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.

8. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya
fotoautotrof (dapat membuat makanannnya sendiri).
CONTOH

KEMBALI
`
KLASIFIKASI (1)

KEMBALI
`
Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta dan
Pterophyta.

1) Psilophyta

Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera, contoh
yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas didaerah tropic dan
subtropik.

2) Lycophyta

Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi
gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Sellaginella sp
merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora .
spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina
yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora
yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia.

KLASIFIKASI (2)

KEMBALI
`
3) Sphenophyta

Sering juga disebut paku ekor kuda. Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi
dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang
dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup
secara bebas.

4) Pterodophyta

Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta
mempunyai daun daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya .
Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan
pembuluh , sdangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang
mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.
Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus.
GOLONGAN
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan :

Homospora
Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).
Heterospora
Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin
jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea
(semanggi), Selaginella (paku rane).
Peralihan
Menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui
gamet jantan dan betinanya, misalnya Equisetum (paku ekor kuda).
KEMBALI
PERANAN

KEMBALI
`
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam
kehidupan, antara lain:

a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum
(suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium
biforme (paku simbar menjangan).

b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas
(Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.

c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.

d. Sebagai pupuk hijau.

e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi).
GAMETOFIT
KEMBALI
Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus)
atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil
berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar
(tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun.

Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab.
Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ
penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium
(archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).

Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi
berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru.
SPOROFIT
KEMBALI
Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari
merupakan generasi sporofit karena mampu
membentuk sporangium yang akan menghasilkan
spora untuk perkembangbiakan.

Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil
spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ
khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan
dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai
sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan
paku terkumpul pada permukaan bawah daun.
KEMBALI
Gambar Paku Homospora
KEMBALI
Gambar Paku Heterospora
KEMBALI
Gambar Paku Peralihan
PENUTUP

Sekian,
Terimakasih atas perhatiannya.

You might also like