Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui spora. Siklus hidupnya melibatkan dua generasi yaitu gametofit dan sporofit.
Original Description:
Berisi PETA KONSEP TUMBUHAN PAKU PELAJARAN KELAS XI SMA TENTANG TUMBUHAN PAKU, Berisi PETA KONSEP TUMBUHAN PAKU PELAJARAN KELAS XI SMA TENTANG TUMBUHAN PAKU, Berisi PETA KONSEP TUMBUHAN PAKU PELAJARAN KELAS XI SMA TENTANG TUMBUHAN PAKU, Berisi PETA KONSEP TUMBUHAN PAKU PELAJARAN KELAS XI SMA TENTANG TUMBUHAN PAKU, Berisi PETA KONSEP TUMBUHAN PAKU PELAJARAN KELAS XI SMA TENTANG TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui spora. Siklus hidupnya melibatkan dua generasi yaitu gametofit dan sporofit.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkembang biak secara aseksual dan seksual melalui spora. Siklus hidupnya melibatkan dua generasi yaitu gametofit dan sporofit.
CONTOH KLASIFIKASI METAGENESIS STRUKTUR TUBUH GOLONGAN PERANAN CIRI-CIRI PENGERTIAN (1) Tumbuhan paku (Pteridophyta) sudah termasuk ke dalam tumbuhan kormus (Cormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Tumbuhan paku dapat hidup menempel pada tumbuhan lain (epifit), hidup di air (hidrofit), hidup di tempat lembab (higrofit), dan hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain (saprofit).
KEMBALI ` PENGERTIAN (2) Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui sekitar 10.000 (diperkirakan 3.000 diantaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas.
KEMBALI ` CARA BERKEMBANG BIAK Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.
Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Daur perkembangbiakan tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan dan secara seksual terjadi secara pergiliran keturunan antara dua generasi.
KEMBALI ` METAGENESIS Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama: GAMETOFIT dan SPOROFIT
KEMBALI ` STRUKTUR TUBUH (1)
KEMBALI ` 1) Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan dengan sel sel akarnya sendiri.
2) Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon/paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.
STRUKTUR TUBUH (2)
KEMBALI ` 3) Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
a) Mikrofil Daun ini berbentuk kecil kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.
b) Mikrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan bertulang daun, serta bercabang cabang. Sel sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).
STRUKTUR TUBUH (3)
KEMBALI ` Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan atas:
1. Tropofil Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis.
2. Sporofil Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil. CIRI-CIRI (1)
KEMBALI ` 1. Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
2. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
3. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
4. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik. CIRI-CIRI (2)
KEMBALI ` 5. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
6. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.
7. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
8. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof (dapat membuat makanannnya sendiri). CONTOH
KEMBALI ` KLASIFIKASI (1)
KEMBALI ` Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta.
1) Psilophyta
Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera, contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas didaerah tropic dan subtropik.
2) Lycophyta
Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora . spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia.
KLASIFIKASI (2)
KEMBALI ` 3) Sphenophyta
Sering juga disebut paku ekor kuda. Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas.
4) Pterodophyta
Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai daun daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya . Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh , sdangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus. GOLONGAN Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan :
Homospora Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat). Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). Peralihan Menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya, misalnya Equisetum (paku ekor kuda). KEMBALI PERANAN
KEMBALI ` Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain:
a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d. Sebagai pupuk hijau.
e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi). GAMETOFIT KEMBALI Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.
Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. SPOROFIT KEMBALI Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun. KEMBALI Gambar Paku Homospora KEMBALI Gambar Paku Heterospora KEMBALI Gambar Paku Peralihan PENUTUP