Professional Documents
Culture Documents
_
p
11
p
12
p
1n
p
21
p
22
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
p
n1
p
n2
p
nn
_
_
adalah
matriks invertible dan D =
_
1
0 0
0
2
0
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0 0
n
_
_
yang memenuhi,
A = PDP
1
AP = PD
=
_
_
p
11
p
12
p
1n
p
21
p
22
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
p
n1
p
n2
p
nn
_
_
_
1
0 0
0
2
0
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0 0
n
_
_
=
_
1
p
11
2
p
12
n
p
1n
1
p
21
2
p
22
n
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1
p
n1
2
p
n2
n
p
nn
_
_
Dimisalkan
_
_
p
11
p
21
.
.
.
p
1n
_
_
= P
1
,
_
_
p
12
p
22
.
.
.
p
2n
_
_
= P
2
, ,
_
_
p
1n
p
2n
.
.
.
p
nn
_
_
= P
n
sehingga persamaan
diatas menjadi,
A
_
P
1
P
2
P
n
=
_
1
P
1
2
P
2
n
P
n
_
AP
1
AP
2
AP
n
=
_
1
P
1
2
P
2
n
P
n
Diperoleh AP
1
=
1
P
1
, AP
2
=
2
P
2
, , AP
n
=
1
P
n
. Karena P invertible
maka determinan P tidak sama dengan nol sehingga vektor-vektor kolomnya
yaitu P
i
= 0 dengan i = 1, . . . , n. Dimana
1
,
2
, ,
n
adalah nilai eigen dari
matriks A dan P
1
, P
2
, , P
n
adalah vektor-vektor eigen yang bersesuaian de-
ngan
1
,
2
, ,
n
. Karena P matriks invertible maka P
1
, P
2
, , P
n
adalah
vektor-vektor eigen yang bebas linear.
() Diketahui jika A memiliki n vektor eigen yang bebas linear. Akan dibuk-
tikan A dapat didiagonalisasi. Dimisalkan P
1
, P
2
, , P
n
adalah vektor-vektor
eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen
1
,
2
, ,
n
dengan
P =
_
_
p
11
p
12
p
1n
p
21
p
22
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
p
n1
p
n2
p
nn
_
_
Selanjutnya, kolom-kolom dari hasil kali matriks AP adalah AP
1
, AP
2
, , AP
n
.
Dari sini maka AP
1
=
1
P
1
, AP
2
=
2
P
2
, , AP
n
=
1
P
n
. Ini berarti bahwa,
AP =
_
1
p
11
2
p
12
n
p
1n
1
p
21
2
p
22
n
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1
p
n1
2
p
n2
n
p
nn
_
_
=
_
_
p
11
p
12
p
1n
p
21
p
22
p
2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
p
n1
p
n2
p
nn
_
_
_
1
0 0
0
2
0
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0 0
n
_
_
= PD
Berdasarkan Teorema 1 karena vektor-vektor kolom P bebas linier maka P
merupakan matriks invertibel. Dengan demikian A = PDP
1
yang berarti A
terdiagonalisasi.
3 Diagonalisasi Matriks Atas Ring
Pada bagian ini akan dibahas mengenai diagonalisasi matriks atas ring komu-
tatif dengan elemen satuan. Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai
denisi nilai eigen dan vektor eigen.
Denisi 3. Diberikan R adalah ring komutatif dengan elemen satuan dan A
M
nn
(R):
a. R disebut nilai eigen dari A jika A = untuk suatu R\{0}.
b. S(A) = { R| nilai eigen dari A} disebut spectrum dari A.
c. Vektor tak nol R
n
disebut vektor eigen dari A jika A = untuk suatu
R.
d. Misal S(A). E() = { R
n
|A = } disebut ruang eigen yang
bersesuaian dengan .
Jika kita berbicara pada matriks atas lapangan real, maka tidak semua ma-
triks punya nilai eigen.
Bukti.
A =
_
0 1
1 0
_
M
22
(R)
diperoleh C
A
() =
2
+ 1. Bila C
A
() =
2
+ 1 = 0, maka = i R. Jadi, A
tidak punya nilai eigen sehingga vektor eigen juga tidak ada.
Sekarang, misalkan A M
nn
(R) punya nilai eigen . Maka terdapat vektor
tak nol R
n
sehingga A = . Vektor disebut vektor eigen dari A yang
bersesuaian dengan sehingga E().
Jelasnya, karena E() maka A = sehingga:
A= 0
I A= 0
(I A)= 0
ini menyatakan bahwa NS(I A), sebaliknya juga berlaku sehingga di-
simpulkan E() = NS(i A). Jadi, E() adalah modul-R tak nol dari R
n
.
Vektor tak nol di E() adalah vektor eigen dari A yang bersesuaian dengan .
Lemma 1. Diberikan A M
nn
(R). Maka pernyataan berikut ekuivalen:
a. S(A).
b. { R|NS(I
n
A) = {0}}.
c. { R|C
A
() Z(R)}.
Bukti. (a b) Dari denisi 3, diperoleh
S(A) = { R| nilai eigen dari A}
= { R|A = untuk suatu = 0, R
n
}
= { R| A = 0 untuk suatu = 0, R
n
}
= { R|(I A) = 0 untuk suatu = 0, R
n
}
= { R|NS(I A) = 0}
jadi S(A) = { R|NS(I A) = {0}}
(a c) Andaikan S(A) maka terdapat vektor tak nol R
n
dengan =
(x
1
, x
2
, . . . , x
n
)
t
sehingga (I A) = 0. Maka C
A
() = C
A
()I
n
= adj(I
A)(I A) = 0. Karena = 0, maka terdapat suatu x
i
= 0, oleh karena
C
A
() = 0 maka C
A
() Z(R) sehingga S(A) { R|C
A
() Z(R)}.
(c a) Diketahui C
A
() Z(R) untuk suatu R. Karena C
A
() = det(I
A), berdasarkan Teorema 4.11 [1] rank(I A) < n. Selanjutnya berdasarkan
Teorema McCoy, maka (I A)X punya solusi nontrivial R
n
. Jadi, A =
sehingga S(A) dan dapat disimpulkan { R|C
A
() Z(R)} S(A).
Polinomial karakteristik C
A
(X) dari A dapat dipandang sebagai fungsi dari
R ke R. Nilai dari C
A
(X) di zZ R dinotasikan dengan C
A
(z). Pada Lemma
1 menyatakan S(A) = C
1
A
(Z(R)). Jadi, jika nilai eigen dari A maka C
A
()
adalah pembagi nol di R. Terdapat suatu kasus dimana adalah akar dari
C
A
(X).
Teorema 3. Diberikan S(A) dan A = untuk suatu R
n
dan = 0.
Jika {} bebas linier di R maka C
A
() = 0.
Bukti. Himpunan {} bebas linier atas R jika r = 0 berlaku r = 0. Misalkan
{} bebas linier atas R. Karena C
A
() = C
A
()I = adj(I A)(I A) = 0.
Maka C
A
() = 0. Sebaliknya tidak berlaku.
Jika S(A) dan C
A
() = 0, maka vektor eigen dari A yang bersesuaian
dengan adalah bebas linier tidak berlaku.
Contoh 1. Diberikan R = Z/4Z = {0, 1, 2, 3}
A =
_
3 0
0 3
_
M
22
(R)
maka C
A
(X) = det(XI A) = X
2
+ 2X + 1 = (X + 1)
2
diperoleh 1 sebagai
akar dari C
A
(X) sehingga 1 S(A). Perhatikan
E(1) = NS(1I A) = NS(I A) =
__
0
0
_
,
_
2
0
_
,
_
0
2
_
,
_
2
2
__
adalah tidak bebas linier atas R karena 2E(1) = (0).
Denisi 4. Diberikan A M
nn
(R) maka R(A) = {d R|C
A
(d) = 0}
Jadi R(A) merupakan himpunan akar-akar C
A
(X) di R. Jika R adalah inte-
gral domain, maka R(A) memuat paling banyak n akar berbeda. Tentu C
A
(X)
mungkin tidak punya akar di R. Contoh, jika
A =
_
0 1
1 0
_
M
22
(R)
maka C
A
(X) = X
2
+1 tidak mempunya akar di R. Oleh karena itu, S(A) = .
Untuk sebarang ring komutatif, C
A
(X) dapat mempunyai lebih dari n akar
berbeda. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Pada Lemma 1 menyatakan bahwa R(A) S(A). Teorema berikut me-
nunjukkan bahwa hanya dengan menyelidiki himpunan nilai eigen R(A) dapat
ditentukan kapan matriks A dapat didiagonalkan.
Teorema 4. Diberikan A M
nn
(R). A dapat didiagonalkan jika dan hanya
jika
dR(A)
E(d) memuat basis dari R-modul R
n
.
Bukti. () Diketahui A sD = Diag(d
1
, . . . , d
n
) di M
nn
(R). Maka terdapat ma-
triks invertibel P GI(n, R) sehingga P
1
AP = D. Misalkan P = (
1
|
2
| . . . |
n
)
adalah partisi dari vektor kolom dari P. Perhatikan bahwa
AP = PD
A(
1
| . . . |
n
) = (
1
| . . . |
n
) (d
1
| . . . |d
n
)
(A
1
| . . . |A
n
) = (d
1
1
| . . . |d
n
n
)
Ini berarti A
i
= d
i
i
untuk setiap i = 1, 2, . . . , n. Karena P invertibel, ber-
dasarkan Corollary 5.16 [1] (
1
| . . . |
n
) adalah basis R-modul bebas dari R
n
.
Sehingga himpunan {
i
} bebas linier atas R, berdasarkan Teorema 3 berakibat
C
A
(d
i
) = 0. Jadi d
1
, . . . , d
n
R(A) dan (
1
| . . . |
n
)
dR(A)
E(d). Oleh karena
itu,
R(A)
E() memuat basis R-modul bebas dari R
n
.
() Diketahui
dR(A)
E(d) {
1
, . . . ,
n
} adalah basis R-modul bebas R
n
.
Ini berarti untuk setiap
i
vektor eigen dari A yang bersesuaian ke suatu ni-
lai eigen d
i
R(A). Dibentuk P = (
1
| . . . |
n
), berdasarkan Corollary 5.16 [1]
maka P matriks invertibel, sehingga diperoleh
AP = A(
1
| . . . |
n
)
= (A
1
| . . . |A
n
)
= (d
1
| . . . |d
n
)
= (
1
| . . . |
n
) Diag (d
1
, . . . , d
n
)
= P Diag (d
1
, . . . , d
n
)
Oleh karena itu, P
1
AP = Diag (d
1
, . . . , d
n
) dengan demikian A dapat didia-
gonalkan.
Teorema 4 menyatakan bahwa untuk menentukan apakah A M
nn
(R) da-
pat didiagonalkan hanya butuh menyelidiki ruang eigen dari A yang bersesuaian
ke akar-akar dari C
A
(X). Jika ruang eigen tersebut memuat banyak vektor be-
bas linier yang cukup untuk membangun R
n
, maka A dapat didiagonalkan. Hal
ini berlaku juga ketika R adalah sebuah lapangan. Perhatikan contoh berikut.
Contoh 2. Diberikan R = Z/6Z = {0, 1, 2, 3, 4, }. Misalkan
A =
_
2 3
4 3
_
M
22
(R)
Dengan perhitungan biasa dapat diperlihatkan C
A
(X) = X
2
+X. Maka
C
A
(0) = 0 Z(R) C
A
(3) = 0 Z(R)
C
A
(1) = 2 Z(R) C
A
(4) = 2 Z(R)
C
A
(2) = 0 Z(R) C
A
(5) = 0 Z(R)
Oleh karena itu, S(A) = C
1
A
(Z(R)) = R, dan R(A) = {0, 2, 3, 5}. Perlu
diingat bahwa C
A
(X) R[X] adalah sebuah polinomial monik berderajat 2
yang memiliki empat akar yang berbeda di R. Setiap elemen dari R adalah
sebuah nilai eigen dari A, tapi hanya dibutuhkan untuk memeriksa ruang eigen
E(0), E(2), E(3), dan E(5) untuk mengetahui apakah A dapat didiagonalkan.
Dengan perhitungan sederhana diperlihatkan:
E(0) = NS
_
4 3
2 3
_
= R
_
3
2
_
, E(2) = NS
_
0 3
2 5
_
= R
_
1
2
_
E(3) = NS
_
1 3
2 0
_
= R
_
3
1
_
, E(5) = NS
_
3 3
2 2
_
= R
_
1
5
_
dengan demikian
_
R(A)
E() = R
_
3
2
_
R
_
1
2
_
R
_
3
1
_
R
_
1
5
_
perlu diingat bahwa
1
=
__
1
5
_
,
_
3
2
__
adalah sebuah basis R-modul bebas dari R
2
. Kemudian, Teorema 4 menyatakan
A merupakan matriks diagonal. Diberikan
P =
_
1 3
5 2
_
Maka
AP =
_
A
_
1
5
_
A
_
3
2
__
=
_
5 0
1 0
_
= P
_
5 0
0 0
_
Oleh karena itu, P
1
AP = Diag(5, 0). R adalah sebuah PIR, dan Diag(5, 0)
adalah bentuk normal Smith dari A.
Sekarang
2
=
__
1
2
_
,
_
3
1
__
juga merupakan basis R-modul bebas dari R
2
. Himpunan
Q =
_
1 3
2 1
_
Maka
AQ =
_
A
_
1
2
_
A
_
3
1
__
=
_
2 3
4 3
_
= P
_
2 0
0 3
_
Oleh karena itu, Q
1
AQ = Diag(2, 3).
A memiliki bentuk yang sama dengan sedikitnya dua buah matrik diagonal
di M
22
(R). Perlu diingat bahwa Diag(2, 3) bukan merupakan bentuk normal
Smith dari A karena 2 dan 3 tidak membagi elemen lain di R.
4 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada matriks atas lapangan, suatu matriks A M
nn
(F) dapat didiagonal-
isasi jika dan hanya jika A memiliki n vektor eigen yang bebas linier.
2. Pada matriks atas ring, suatu matriks a m
nn
(R) dapat didiagonalisasi
jika dan hanya jika
dR(A)
E(d) memuat basis R-modul bebas R
n
.
References
1. Brown, C.W.: Matrices Over Commutative Rings [ISBN 0-8247-8755-2]. Marcel Dekker, Inc. New
York, (1993)
2. Howard, A., Rorres, C.: Elementary Linier Algebra [ISBN 0-4716-6960-1]. John Wiley & Sons,
Inc. (2005)