Tes HAM (Acid Serum Test) digunakan untuk mendiagnosis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) dengan melihat lisis sel darah merah pasien dalam asam ringan. Laporan ini menjelaskan prosedur tes tersebut yang melibatkan inkubasi sel darah merah pasien dan normal dalam serum pasien dan normal dengan atau tanpa asam, untuk mengamati lisis sel darah merah. Hasil tes positif menunjukkan lisis sel darah merah pasien dalam serum diasamkan.
Tes HAM (Acid Serum Test) digunakan untuk mendiagnosis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) dengan melihat lisis sel darah merah pasien dalam asam ringan. Laporan ini menjelaskan prosedur tes tersebut yang melibatkan inkubasi sel darah merah pasien dan normal dalam serum pasien dan normal dengan atau tanpa asam, untuk mengamati lisis sel darah merah. Hasil tes positif menunjukkan lisis sel darah merah pasien dalam serum diasamkan.
Tes HAM (Acid Serum Test) digunakan untuk mendiagnosis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) dengan melihat lisis sel darah merah pasien dalam asam ringan. Laporan ini menjelaskan prosedur tes tersebut yang melibatkan inkubasi sel darah merah pasien dan normal dalam serum pasien dan normal dengan atau tanpa asam, untuk mengamati lisis sel darah merah. Hasil tes positif menunjukkan lisis sel darah merah pasien dalam serum diasamkan.
Judul : HAM Test (Acid Serum Acid) Ham tes adalah tes yang digunakan dalam diagnosis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). Tes ini melibatkan menempatkan sel darah merah dalam asam ringan, hasil positif (peningkatan kerapuhan RBC) menunjukkan PNH. Tujuan : Untuk mendiagnosis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) atau diduga anemia dyserythropoietic kongenital Persiapan Pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus. Pengumpulan Bahan : 1 mL darah 1 mL NaCl 0.9% Serum Pasien 1mL Serum Normal 1,5 mL HCl 0,2 N 1,5 mL RBC 50% pasien 200 uL RBC 50% Normal 50 uL Prinsip Kerja : Dengan Penambahan asam lemah, pH dari campuran eritrosit pasien yang telah dicuci dengan serum normal memberikan suasana optimum untuk teraktivasinya komplemen sehingga terjadi lisis eritrosit pada penderita Paroxymal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH). Indikasi Klinik : Uji HAM digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan dugaan PNH (Paroxysmal Noctural Hemoglobinuria) atau diduga anemia dyserythropoietic kongenital, terutama dengan hemosiderinuria, pansitopenia, penurunan RBC asetil cholinesterase, penurunan leukosit alkalin fosfatase, dan kegagalan sumsum tulang. Metode : Haemering dan cara lain Reagen : NaCl 0.9% HCl 0.2 N Standar / Kontrol : Pada tabung 5(Heamering) dan pada tabung 3,6 (cara lain) tidak mengalami lisis karena komplemen sudah diinaktifkan (merupakan kontrol) Alat Instrument : - Sentrifus 1. Tabung Reaksi 2. Balon Penghisap 3. Rak Tabung 4. Pipet ukur 5. Pipet Pasteur Prosedur Kerja : (Heamering ) Menyiapkan RBC 50% - 1 mL darah + 1 mL NaCl 0.9% diputar 3000 rpm selama 5 menit - Supernatan dibuang, lalu cuci dua kali lagi - Kemudian buat suspensi eritrosit 50% dengan NaCl 0.9% Menyiapkan Serum - Setelah darah beku, putar 3000 rpm 5 menit - Pisahkan serumnya Melakukan Uji Tab 1 Tab 2 Tab 3 Tab 4 Tab 5 Serum Pasien 0,5 mL 0,5 mL - - - Serum N - - 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL HCl 0.2 N - 0,5 mL 0,5 mL - 0,5 mL RBC 50% Pasien 50 uL 50 uL 50 uL 50 uL - RBC 50% N - - 50 uL Inkubasi 1 jam 37 Sentrifus
(Cara Lain ) Pasien Kontrol Reagen Tab 1 Tab 2 Tab 3 Tab 4 Tab 5 Tab 6 Serum N 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL Inkubasi 56 o C 20-30 mnt X X Suhu Kamar X X X X HCl 0,2 N 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL RBC Pasien 0,05 mL 0,05 0,05 RBC Normal 0,05 0,05 0,05 Inkubasi 1 jam X X X X X X Lihat lisis stlh disentrifus
Interprestasi Hasil : (Heamering ) Tabung ke - Hasil 1 Tidak Hemolisis 2 Hemolisis 3 Hemolisis 4 Tidak Hemolisis 5 Hemolisis
( Cara Lain ) Tabung ke - Hasil 1 Tidak Hemolisis 2 Tidak Hemolisis 3 Tidak Hemolisis 4 Tidak Hemolisis 5 Tidak Hemolisis 6 Tidak Hemolisis
Uji Mutu : Bila pada tabung kontrol mengalami Hemolisis, pemeriksaan harus diulang. Nilai Rujukan : Pada keadaan normal hasil test negatif. Hasil tes positif menunjukkan lisis sel dalam sampel serum diasamkan dengan sel pasien (tidak dengan sel normal). Alternatif lain : Dengan melakukan tes flow cytometry. Pembahasan : Pada cara Heamering pada tabung ke 5 mengalami hemolisis hal ini seharusnya tidak terjadi karena pada tabung ke 5 merupakan kontrol. Hemolisis terjadi mungkin dikarenakan pada tahap preanalitik terjadi kesalahan baik pada cara
Mengetahui, Palembang, 13 Desember 2013 Dosen Praktikum Praktikan