You are on page 1of 3

Hasil vs literatur

Hasil yang didapat pada percobaan untuk mengetahui pengaruh rute pemberian terhadap
bioavailabilitas suatu obat dengan menggunakan data darah, didapatkan hasil sebagai berikut :






Data diatas merupakan data pemberian obat sulfametoksazol melalui rute peroral pada kelompok
2, sedangkan pemberian obat sulfametoksazol dengan rute intramuskular pada kelompok kami 4
didapatkan data
sebagai berikut :




Dari kedua data diatas didapatkan nilai AUC pada rute pemberian p.o yaitu sebesar 82,652 mg.
menit/ml dan pada pemberian rute im sebesar 15, 7635 mg. menit/ml. Nilai AUC yang didapat
selain digunakan untuk menghitung nilai parameter klirens dan volume distribus juga digunakan
untuk menghitung ketersediaan hayati obat dalam tubuh (F) (Chow dan Liu,1992). Perbadingan nilai
AUC pada rute ekstravaskuler po dan im menghasilkan ketersediaan hayati relatif :
F relatif =

x



=


= 0,723
Kesimpulannya bioavailibilitas absolut rute po = %
bioavailibilitas absolut rute im = 57,1345 %
bioavailibilitas relatif rute im terhadap rute po = 0,723 %


t (menit) Absorbansi Kadar (cp) Recovery
AUC
10 0,987 115,8716 460,1548%
10,32
20 0,980 122,5688 486,7152%
20,76
30 0,249 55,5046 2204225%
19,1635
40 0,076 39,6330 157,3925%
16,712
50 0,023 34,7706 138,0827%
15,6965
AUC
10-50
82,652
t (menit) Absorbansi Kadar (cp) Recovery
AUC
10 0,187 49, 8156 487,870%
8,487
20 0,0145 45,9633 450,135%
16,799
30 0,035 35,8716 351,303%
16,085
40 0,076 39,6330 388,140%
15,7635
50 - - -
-
AUC
10-40

57,1345
Hasil yang didapat tidak sesuai dengan literatur yang didapat. Menurut Rowland (1995)
bioavailibilitas rute intra muskular lebih cepat dari per oral. Hal ini karena pada per oral diperlukan
proses adsorpsi yang lebih panjang daripada intramuskular. Menurut Joenoes (2000) apabila
semakin kecil partikel, maka proses absorpsi pada rute im akan semakin cepat. Selain itu nilai
recovery atau perolehan kembali yang didapat lebih besar dari ketentuan yang seharusnya.
Seharusnya nilai perolehan kembali yang didapat sekitar 75-90% . Hasil yang didapat menunjukkan
persentase bioavailibilatas po lebih tinggi daripada im dan nilai recovery yang sangat tinggi, hal ini
tidak sesuai dengan literatur. Ketidaksesuaian dengan literatur dimungkinkan adanya kesalahan
praktikan dalam mengambil sampel dan kesalahan perhitungan.
Dapus :
Chow SC & Liu JP. 1992. Design and Analysis of Bioavailability and Bioequivalence Studies. Marcel
Dekker,Inc. New York
Joenoes, Z. N., 2002, Ars Prescribendi Jilid 3, Airlangga University Press, Surabaya, hal.
Rowland M & Tozer TN. 1995. Clinical Pharmacokinetics : Concepts and Applications, 3
rd
ed.,
Lippincot Wiliams & Wilkins, A Wolters Kluwer Co., Philadhelphia.
Kurva pemberian obat secara po (kelompok 2)


Kurva pemberian obat secara im (kelompok 4)

You might also like