You are on page 1of 5

ETIKA

A. PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu ethos dalam bentuk tunggal dan ta etha dalam
bentuk jamak. Ethos memiliki banyak pengertian antara lain adat, akhlak, watak, sikap, dan lain-
lain, sedang ta etha memiliki arti adat kebiasaan.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the
performance index or reference for our control system". Etika adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Drs.O.P SIMORANGKIR menjelaskan etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Dan
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah Teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Satu lagi
pengertian Etika menurut Drs.H. Burhanudin Salam adalah Cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Berdasarkan KBBI tahun 1998, K. Bertens menjelaskan secara rinci bahwa etika yang
memiliki tiga pengertian 1, yaitu :
Etika dalam arti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral.
Etika dalam arti ilmu tentang yang baik atau buruk.
Abuddin Nata melihat ada empat segi yang dapat digunakan untuk mengetahui etika ini,
yakni melihat dari segi obyek pembahasannya, sumbernya, fungsinya dan terakhir dilihat dari
segi sifatnya.
Kalau dilihat dari segi pembahasan, menurutnya, etika berupaya mem-bahas perbuatan yang
dilakukan oleh manusia. Sedangkan bila dilihat dari segi sumbernya, maka etika bersumber pada
akal pikiran atau filsafat. Oleh karena itu sebagai sebuah produk pemikiran maka ia tidak bersifat
mutlak dan absolut kebenarannya, pun tidak universal.



Sementara itu bila dilihat dari segi fungsinya maka etika berfungsi sebagai penilai, penentu
dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu ia
berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Karena
ia sebuah konseptor, hasil produk pemikiran karena itu dilihat dari segi sifatnya ia dapat
berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman dan keadaan, humanistis dan an-tropo-centris.


B. MACAM-MACAM ETIKA
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain
dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu
keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.

Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai
anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia
dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga,
masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-
idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual
saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html

C. JENIS ETIKA
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta
apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya
etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis.
Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff bahwa etika bersangkutan dengan nilai dan
ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Etika bersangkutan dengan pencatatan terhadap corak-
corak predikat serta tanggapan-tanggapan kesusilaan yang dapat ditemukan dalam
masyarakat. Sehingga ilmu ini hanya bersifat pemaparan atau penggambaran saja.
Etika deskriptif dapat disimpulkan sebagai bentuk implementasi perbuatan serta perilaku
yang diterapkan setiap manusia merupakan landasan pergaulan kehidupan antar manusia
dalam ruang lingkup lingkungan masyarakat.
2. Etika normative
Etika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-
norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku
seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari ukuran umum bagi baik
dan buruknya tingkah laku.
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang
bernilai dalam hidup ini jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun
agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat (Ruslan, 2002 : 38).
Etika normatif dapat disimpulkan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang
berkaitan dengan baik buruknya perbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Etika kefilsafatan
Analisis tentang apa yang orang maksudkan bilamana mempergunakan predikat-predikat
kesusilaan. Apa yang disebut perbuatan etis, tidak etis dan sebagainya. Analisis ini diperoleh
dengan mengadakan penyelidikan tentang penggunaan yang sesungguhnya dari predikat-
predikat yang terdapat dalam pernyataan. Secara lebih jelas kefilsafatan mempersoalkan
tentang arti-arti yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipergunakan oleh orang
dalam membuat tanggapan-tanggapan kesusilaan.
http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/11/etika-deskriptif-dan-normatif.html
Perbedaan Etika deskriptif dan normatif
Etika Deskriptif
Memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku
yang dilakukan.
Etika Normatif
Memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan
D. MANFAAT ETIKA DAN FUNGSI ETIKA

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
Fungsi Etika
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang
membingungkan.
2. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme.

http://sendyego.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-fungsi-etika.html

INI DARI DITA , RAJENDRA , N MIRA..
TINGGAL CARI DAPUS AJA UDAH ISI WEBNYA

You might also like