You are on page 1of 6

Problem

Hypotesis Mechanism More Info Dont Know Learning Issue Problem Solving
Anamnesa (20-4-
2014) :
Pasien datang ke
poli anak rujukan
puskesmas dengan
ke keluhan badan
terasa bengkak
terutama di pipi,
mata, dan perut.
Bengkak dirasakan
sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Pagi SMRS
mengeluhkan nyeri
perut tapi sudah
tidak dirasakan lagi.
Batuk (-), pilek (-),
demam (-), sesak (-
), mual (-), muntah (-
), nyeri dada (-),
pusing (-), akhir-
akhir ini frekuensi
BAK berkurang
dan kemerahan 2-
3x sehari biasanya
5-6x sehari. Hari ini
belum BAB,
sebelumnya BAB
normal cair(-), lendir
(-), darah (-) nafsu
makan dan minum
Glomerulon
efritis Akut

GLOMERULONEFRITIS AKUT adalah
Jenis penyakit ginjal yang
menunjukkan peradangan glomerulus
dan nefron yang paling sering
menyerang anak usia 2 15 tahun.
Kebanyakan kasus adalah pasca infeksi
streptokokus beta hemolitikus grup A
(GNAPS).
Gejala klinis :
Hematuria
Edema
Hipertensi
Azotemia (peningkatan
creatinin dan nitrogen urea)
Proteinuria (<3 gram/hari)
Oliguria



20-4-2014
DL :
HB :10,4
AL : 6,79
AE : 4,39
AT : 200
HMT : 30,6
(R)

EOS : 2
BAS : 0
BAT : 3
SEG : 59
LIM : 32
MON : 4

Protein total
: 5,86 (R)
Albumin :
3,65
Globulin :
2,21 (R)

Ureum : 74
(T)
Creatinin :
0,48 (R)

GDS : 91

Kolesterol
Penegakan
diagnosis
pada pasien
?

Apa
penyebab
terjadinya
GNA :

Terapi
pada GNA?

Prognosis
pada pasien
?




Penegakan Diagnosis
-Anamnesis
Keluhan yang didapatkan:
Bengkak (2hari SMRS)
Menandakan salah satu penyebab
dari gangguan ginjal (penurunan
laju filtrasi glomerulus).
Frekuensi BAK berkurang
Karena gangguan sekresi urin.
Urin kemerahan
Karena keusakan dinding kapiler
glomerulus.

Tekanan darah : 150/100 mmHg

-Pem.Fisik
Status general
Liat keadaan umum pasien secara
keseluruhan, organ kepala (anemis
(-),icterus(-), edema palpebral (+),
thorax, ekstremitas. (Normal)
abdomen Asites (+)
Shifting dullness(+)
Undulasi (+)
Menunjukkan adanya penumpukan
cairan di rongga abdomen.
Ekstremitas edema (+).

-Pem. Penunjang
Darah lengkap
Pada pasien terjadi Hemoglobin
Decision Making
Dx pasien NF di
tegakkan dari :

Anamnesis
Pem. Fisik
Pem. Lab
Pem. Penunjang


Dx utama:
Glomerulonefri
tis akut



Treatment :

Inf. D 5%
Inj.Ampicilin
3x400 mg
Inj. Lasik 3x17,5
mg
Captopril 12,5
mg

menurun.
Riwayat : 6 hari
SMRS mengalami
batuk (+), pilek (+)
tapi 2 hari
setelahnya sembuh.

RPD :
Belum pernah
mengalami gejala
serupa (-)
Belum pernah
mondok (-)

Riw. Hipertensi (-)
Riw. Alergi (-)
Riw. Gang. ginjal (-)
Riw. Gang. hati (-)
Riw. Sakit lupus(-)
Riw. Sakit kulit (-)

RPK :
Belum ada keluarga
yang mengalami
gejala serupa.


KU : Sedang, CM
BB : 17 kg, gizi
cukup.
TD : 150/100 mmHg
HR : 112
S : 37,8 C
total : 172
CRP
kuantitatif :
4
ASTO :
positif

RO thorax :
Bronchitis.

URINALISA
Kekeruhan :
Keruh
Reduksi :
-
bilirubin :
1+
keton urin :
trace
BJ ;
1.015
darah
samar : 3+
PH : 5.50
protein : 3+
urobilinogen
: 0,20
nitrit : -
lekosit
esterase :
trace
eritrosit :
>50
sedikit rendah (<11) karena adanya
hemodilusi (pengenceran darah)
akibat retensi cairan.
Protein total rendah,, globulin
rendah.
Ureum meningkat, creatin menurun
merupakan salah satu tanda GNA.
Urinalisa:
Bilirubin :1+
Darah samar : 3+

Protein :3+ (proteinuria)

RO THORAX
Bronchitis menunjukkan adanya
infeksi pada saluran pernafasan.
ASTO positif merupakan salah
satu tanda pasien mengalami
infeksi (ISPA) karena
streptococcus yang menjadi
penyebab terbesar dari GNA.

Dari hasil yang di dapat dari
pemeriksaan fisik dan
penunjang di dapatkan pasien
mengalami Glomerulonefritis
akut.

ETIOLOGI / PENYEBAB
INFEKSIUS
O Streptococus beta
hemoliticus gol A type 12
O Infeksi (post streptococcal
R : 20 x/mnt

Kepala : CA (-/-) SI
(-/-)
Palpebral edema
(+/+)
Hidung : secret (-)
Mulut : sariawan (-)
Sianosis (-)
Faring ; hiperemis (-
)
Leher : pembesaran
limfonodi (-)
Thorax : Vesikuler -
/-
Simetris
-/-
Suara tambahan : -/-
Cor : S1S2 reguler
Bising (-) gallop(-)
Hepar : 1/3-1/2
Lien : tidak teraba
Abdomen :
Peristaltic (+)
Hipertimpani (+)
Nyeri tekan (-)
Asites (+)
Shifting dullness (+)
Undulasi (+)

Ekstremitas :
Akral hangat (+)
Edema pitting(+)
lekosit : 10-
12
sel epitel :
+
Ca oksalat :
-
Asam urat :
-
Amorf : -
Silinder :
Eritrosit :-
Granular : -
Bakteri : -
Lain : SIL
hialin (0-1)

glomerulonepritis, bakteri)
O Multisystem disease (SLE.
Vasculitis)
O Primary glomerular disease
(bergers disease)

NON INFEKSIUS

Non Infeksius
1. Vaskulitis ( misalnya ,
Wegener granulomatosis )
2. Penyakit kolagen - vaskular
( misalnya , lupus
eritematosus sistemik [ SLE
]
3. Hipersensitivitas vaskulitis
4. Cryoglobulinemia
5. Poliarteritis nodosa
6. Henoch - Schnlein purpura
7. Sindrom Goodpasture


TERAPI
FARMAKOLOGI
hipertensi ringan (130/90 mmHg)
di- observasi tanpa diberi terapi.
Hipertensi sedang (> 140 150/>
100 mmHg) : hidralazin oral/IM,
nifedipin oral/sublingual.
Bila berat badan tidak berkurang
diberi diuretik: furosemid 2mg/
kgBB, 1-2 kali/hari.
Jika biakan positif : antibiotik
Rash kulit
/kemerahan (-)



(injeksi benzathine penisilin 50.000
U/kg BB IM atau eritromisin oral 40
mg/kgBB/hari selama 10 hari bila
alergi penisilin).

NON FARMAKOLOGI
Mengurangi konsumsi garam
untuk mencegah/ mengurangi
timbulnya gejala hipertensi.
Mengurangi komsumsi protein
untuk mencegah/mengurangi
proteinuria.

PROGNOSIS
Anak kecil mempunyai prognosis
lebih baik dibanding orang dewasa
.
Perbaikan klinis yang sempurna
dan urin yang normal menunjukkan
prognosis yang baik.
Gangguan fungsi ginjal berkisar 1-
30%.
0,5-2% = penurunan fungsi ginjal
cepat dan progresif dan dalam
beberapa minggu atau bulan jatuh
ke fase gagal ginjal terminal.



Nama : Dewi Agustina Nama Pasien : Nur Fatonah
NIM : 20090310200 Jenis Kelamin : Perempuan
Bagian : Penyakit Anak Umur : 2 Tahun
Preceptor : dr.Anik Dwiani S,pA Berat badan : 17 kg


SINDROM NEFROTIK

You might also like