Professional Documents
Culture Documents
<
C%D
dan 8
gb
adalah kecepatan group gelombang pada breaker line,
' !
= =
b
b gb
9
g gd 8 C&D
dimana : adalah indeks breaker ;
b
'd
b
. -E8
g
.
b
adalah /luks energi gelombang yang dihi-
tung pada daerah breaker, dan G
b
adalah sudut gelombang pecah terhadap garis pantai.
Laju perpindahan beban basah I
l
mempunyai satuan yang sama dengan P
l
92'dt:, se-
hingga hubungan kesamaan tersebut dapat dituliskan 4
I
l
; <P
l
C>D
5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ... !>>
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
dan < adalah koefisien perbandingan empiris yang tidak berdimensi. )ni adalah
keuntungan lain dari penggunaan I
l
dari pada laju perpindahan 1olume 6
l
. Persamaan di
atas disebut dengan Persamaan 8E08.
Selanjutnya persamaan =HI= dapat ditulis 4
I
l
=< P
l
=<(E.8
g
)
b
sin
b
cos
b
C#D
dimana dengan mengasumsikan shallow water breaking, memberikan 4
I
l
=< P
l
=<
[
g 9
b
<
]
[
g 9
b
]
!/
sin
b
cos
b
C"D
I
l
=< P
l
=<
[
g
%/
!#
!/
]
9
b
>/
sin(
b
)
C<D
6emudian dengan menggunakan persamaan di awal, hubungan I
l
dapat di jelaskan ter-
hadap laju perpindahan 1olume sebagai berikut 4
P
n g
<
6
s
: ! 9 : 9
=
C*D
: sin9
: ! 9 : 9 !#
' >
' ! b b
s
P9
n g
g
< 6
C!$D
@ariasi < berdasarkan diameter butir rata-rata adalah 4
( )
>$
> .
& . !
4
e < =
C!!D
Dimana D
>$
adalah 0kuran butir rata-rata dari sedimen pantai dalam millimeter.
Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah ada, nampak bahwa untuk aplikasi
berupa studi lapangan, penggunaan secara fisik terhadap data lapangan dari Persamaan
=HI= sangat diperlukan.
?leh karena itu sebelum melakukan perhitungan laju perpindahan sedimen sepanjang
pantai, ada beberapa data yang perlu dilengkapi. Data-data tersebut didapat dari peneli -
tian dengan pengambilan sampel sedimen langsung di lapangan maupun berdasarkan
data-data sekunder, seperti yang telah di jelaskan di sub bab di atas.
La0u T"an-o"! S(dim(n S(-an0an+ Pan!ai
Laju (ransport Sedimen Sepanjang Pantai 9Longshore Sediment (ransport Iate: pada
kawasan pengembangan pelabuhan diperoleh dari tabulasi perhitungan dengan menggu-
nakan Persamaan =HI=. ;asil dari perhitungan tersebut dijelaskan pada B-B & D-(-
D-2 -2-L)S-.
!># 5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ...
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
P("1i!un+an Lim-aan P("mu$aan
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya aliran permukaan
adalah dengan menggunakan metode ;idrograf Satuan Sintetik 2akayasu, dimana param-
eternya dikalibrasikan terlebih dahulu dengan karakteristik daerah pengaliran yang ditin-
jau.
Iumus tersebut adalah sebagai berikut 4
6
p
=
*
%.#($.%!
p
+!
$.%
)
C!D
Dimana 4
J
p
E debit puncak 9m
%
'dt:
(
p
E tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir
(
$.%
E waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari Debit Puncak. Sampai
menjadi %$ K dari debit puncak 9jam:.
0ntuk memperhitungkan waktu tenggang dari hidrograf satuan sintetik 2akayasu tergan-
tung dari panjang sungai yaitu 4
0ntuk L L !> 6m 4 (g
!
E $.! L
$."
0ntuk L M !> 6m 4 (g
E $.&$ N $.$>< L
(p E (g N $.< (r
(r E $.> (g sampai dengan (g 9jam:
(
$.%
E (
g
E 9untuk daerah pengaliran biasa:
6ur1a (urun 4
0ntuk Jt M $.% Jp
6t ; 6p = &.'
-t >!p)!
&.'
.
C!%D
0ntuk 9(p N (
$.%
: L t L 9(p N (
$.%
N !.>: 4
6
t
=6
p
x $.%
[
((tt
p
)+$.>!
$.%
)
!.>!
$.%
]
C!&D
0ntuk t M 9(p N (
$.%
N !.>: 4
6
t
=6
p
x $.%
[
((t t
p
)+$.>!
$.%
)
!
$.%
]
C!>D
5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ... !>"
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
Setelah didapat kur1a hidrograf selanjutnya dibuat hidrograf banjir akibat hujan untuk
tiap kala ulang , >, !$, $, > dan >$ tahun. Sehingga pada debit puncak hidrograf akan
didapat debit aliran permukaan. Perhitungan dilakukan untuk tiap-tiap DPS yang
berpengaruh, dan hasilnya adalah nampak pada lampiran.
2& HASIL DAN PEMBAHASAN
P(n+ambi)an Ti!i$ Sam-()
3ambar . Lokasi pengambilan titik sampel
0ntuk mengetahui laju transportasi sedimentasi di lokasi pembangunan Pelabuhan P(.
Sumatera Bahtera Iaya 9SBI: diambil # titik lokasi sampel sedimen. Dimana lokasi
sample tersebut berada pada kordinat4
(itik ! 4 S 4 >
o
"O*.<<7
H 4 !$>
o
!<O >.*>7
(itik 4 S 4 >
o
"O#.&7
H 4 !$>
o
!"O >>.$"7
(itik % 4 S 4 >
o
"O."%7
H 4 !$>
o
!"O &#.&!7
(itik & 4 S 4 >
o
#O><,">7
H 4 !$>
o
!"O &#.&!7
(itik > 4 S 4 >
o
#O&*.#*7
H 4 !$>
o
!"O ,>7
(itik # 4 S 4 >
o
#O&<.""7
H 4 !$>
o
!"O !#.""7
P(n+u0ian Sam-() S(dim(n
Pengujian sampel sedimen dilaksanakan di Laboratorium Departemen )lmu (anah dan
Sumber Daya Lahan /akultas Pertanian )PB 9)nstitut Pertanian Bogor:.
Pengujian yang dilakukan meliputi 4
a. Pengujian Besaran Butiran Sedimen
Prosedur pengujian besaran butiran sedimen ini adalah 4
+encampurkan benda uji, bahan pengurai dan air suling.
!>< 5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ...
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
+erendam campuran diatas, kemudian mengaduknya dengan pengaduk gelas sampai rata
dan biarkan selama & jam.
Sesudah melakukan perendaman, pindahkan campuran tersebut ke dalam mangkok pen-
gaduk dan tambahkan air suling sampai mengisi setengah mangkok, kemudian aduk se-
lama !> menitP
+emindahkan campuran tadi ke dalam tabung gelas ukur dan menambahkan air suling,
kemudian menutup rapat-rapat tabung dan kocok dalam arah mendatar selama ! menit
Berdasarkan hasil laboratorium maka didapat nilai butiran sedimen sebagai berikut4
(itik ! E $,%% mm
(itik E $," mm
(itik % E $,># mm
(itik & E $,<" mm
(itik > E $,## mm
(itik # E $,&% mm
b. Pengujian +assa .enis Sedimen
Pengujian +asa jenis sedimen ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat menentukan be-
sarnya massa jenis sedimen dengan menggunakan teknik penetapan berat isi sedimen.
Serta membuktikan bahwa banyaknya pori yang mempengaruhi berat sedimen.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ring sample berbentuk silinder,
timbangan halus, labu ukur !$$ml, bea1er glass, o1en, dan botol semprot.
Prosedur pengujian massa jenis sedimen ini adalah4
+enimbang sampel tanah sedimen sesuai ukuran yang di inginkan.
+engo1en sampel tanah sedimen menggunakan o1en selama & jam.
+enimbang labu ukur dalam keadaan kosong.
+emasukkan sampel tanah sedimen ke dalam labun ukur.
+enimbang labu ukur yang berisi sampel tanah sedimen.
Lalu, enghitung bobot jenisnya.
Berdasarkan hasil laboratorium maka didapat nilai butiran sedimen sebagai berikut4
(itik ! E !#*# kg'm
%
(itik E !""# kg'm
%
(itik % E !&$# kg'm
%
(itik & E !>% kg'm
%
(itik > E !"%& kg'm
%
(itik # E !&%> kg'm
%
Hai) Ana)ia Da!a S(dim(n
T"an-o"!ai S(dim(n
/aktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, 1egetasi
dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan
sedimen adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air,
angin, dan bahkan salju. +ekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah
berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air, maka angin sangat
susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran
sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. 6edua,
karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi 9confined: seperti
5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ... !>*
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat
luas bahkan sampai menuju atmosfer. Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di
suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungki-
nan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan
karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka
susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan se-
makin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan
dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang
terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari
sedimen yang ada, dan kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan
seperti adanya patahan.
Bentuk lahan terbentuk banyak dipengaruhi oleh sedimen yang mempunyai ukuran yang
beragam dari yang halus sampai yang kasar dengan karakteristik fisik yang berbeda-beda.
0kuran dari sedimen berhubungan dengan faktor hidro-oseanografi yang merupakan agen
penggerak utama, seperti gelombang, arus, pasut, dan angin. 6arateristik fisik sedimen
dipengaruhi lima faktor seperti komposisi mineralogis, ukuran butiran, bentuk butiran,
orientasi butiran, dan kemasan butiran.
Setiap waktu sedimen di dasar laut akan bertambah, apabila pertambahan sedimen terse-
but telah melebihi ambang batas yang telah direncanakan, maka harus dilakukan
pengerukan.
Pengerukan sedimen merupakan pekerjaan mengambil tanah 9sedimen: dasar laut atau
dasar sungai secara mekanis 9 atau hidrolis, atau mekanis-hidrolis: dari perairan laut atau
sungai.
Prinsip pelaksanaan pekerjaan pengerukan terdiri dari rangkaian kerja 4
a. +emecah struktur tanah.
b. +engangkut material secara@ertical 9transport 1ertikal:.
c. +engangkut material secara horiQontal 9transport horiQontal:.
d. +embuang material hasil kerukan 9dumping:.
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang telah didapat maka kita dapat menghitung
laju transportasi yang terjadi pada areal pembangunan pelabuhan P(. Sumatera Bahtera
Iaya dengan menggunakan persamaan 4
I
b
=
g 9
b
<
<=!.& e
(.>4
>$
)
P
l
=(E8
g
)
b
sin
b
sin
b
P
l
=(E8
g
)
b
sin
b
sin
b
=&$#."#%
<=!.& e
(.>4
>$
)
=$,#!>
!#$ 5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ...
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
6eterangan 4
6 E Laju transportasi sedimen
s
E kerapatan massa dari butir sedimen.
E 6erapatan massa air.
g E Percepatan gra1itasi
n E Porositas antar partikel sediment
E
b
E Hnergi gelombang
R E Hla1asi gelombang
Berdasarkan rumus-rumus tersebut maka didapat perhitungan sesuai tabel !..
Dengan contoh perhitungan di titik -
;
b
E $,>$ m
D
b
E $,* m
G
b
E %$ inS
D
>$
E $,%% mm
s
E !#*# kg'm
%
E !$> kg'm
%
g E *,<! m'dt
n E $,>><
1=
9
b
d
b
=
$,>
$,*
=$,>&%
6
l
=
<
(
s
)g(!n)
P
l
=$,$<#m
%
/ dt / m
Dari (able perhitungan tersebut, didapatkan nilai sebagai berikut 4
Laju sedimen rerata E .!"#.$"!,%#& mT'(h'm Berarti, dalam jangka waktu tahun, luasan
sedimen sebesar .!"#.$"!,%#& mU
Data yang ada4 Batas ambang maksimum tinggi sedimen E m. Luas daerah kawasan
pelabuhan 9Laut: E &$#.*># mUE &$#.*># mU. +aka, waktu pada saat tinggi maksimum
sedimen yang diperbolehkan adalah4
!=
luas sedimenuntu1 t =!tahun
luas 1awasan pelabuhan
!=
".!"#.$"!,%#&
&$#.*>#/
=!$,#*tahun
Berdasarkan hitungan tersebut maka setelah !$,#* tahun atau !$ tahun < bulan harus di -
lakukan pengerukan terhadap sedimen di dasar laut, khususnya di daerah kolam
pelabuhan. Selanjutnya perlu dilakukan pengulangan perhitungan dan pengujian laju sedi-
men kembali. (etapi untuk mengantisipasi dampak lain yang mungkin dapat mempen-
garuhi laju sedimen, maka pengerukan akan lebih baik jika dilakukan setiap > tahun
sekali.
5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ... !#!
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka diperoleh pula arah laju transportasi sedimen
yang dapat diilustrasikan dengan gambar berikut ini4
3ambar %. )lustrasi laju transport sedimen P(. Sumatera bahtera raya.
Berdasarkan gambar tersebut arah laju transportasi sedimen terjadi dari arah timur ke
barat, selain itu pendangkalan sedimen terjadi paling besar pada daerah dekat daratan dan
muara, hal ini disebabkan oleh sedimen pasir dan tanah terbawa oleh aliran dan faktor
lain penyebab terbawanya sedimen dari daratan ke muara. +aka, kolam pelabuhan sam-
gat rentan terjadi pendangkalan sedimen. ;al ini juga dipengaruhi oleh kedalaman air,
arah angin, dan besarnya gelombang di tempat tersebut yang berakhir di pinggiran pantai.
Dengan demikian, jika ingin melakukan pengerukan maka daerah yang maksimal harus
dikukan pengerukan adalah muara mendekati pantai'daratan di pelabuhan tersebut.
3& SIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut,
2ilai kerapatan massa butiran sedimen yang didapat 4
(itik ! E !#*# kg'm
%
(itik E !""# kg'm
%
(itik % E !&$# kg'm
%
(itik & E !>% kg'm
%
(itik > E !"%& kg'm
%
(itik # E !&%> kg'm
%
2ilai laju sedimen yang didapat 4
(itik ! E "!!%#,*!# mT'(h'm.
(itik E %*$>#>,!% mT'(h'm.
(itik % E #!!*$>,<! mT'(h'm.
(itik & E !$$#>&,$*> mT'(h'm.
(itik > E !$$!$<",*#" mT'(h'm.
(itik # E %%%<<>,>* mT'(h'm.
Laju sedimen rerata E !"#.$"!,%#& mT'(h'm.
Vaktu maksimum yang diperlukan untuk melakukan pengerukan kembali adalah setelah
!$,#* tahun ataua !$ tahun < bulan. Lokasi yang maksimal harus dikukan pengerukan
adalah muara mendekati pantai'daratan di pelabuhan tersebut.
!# 5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ...
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
DA.TAR PUSTAKA
Dahuri, ;.I., .. Iais, I.S. 3inting, dan Sitepu, +... $$!, Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan autan Secara !erpadu. P(. Pradnya Paramita. .akarta. %$> hal.
Da1is, .r., -.I. !**!, ?ceanography@ *n Introduction !o !he Aarine Environment.
Vm.=. Brown Publishers, )owa. 0S-. >!# hal.
Du8bury, -.B. dan Du8bury, -.=. !**%, Bundamental of ?ceanography. Vm. = Brown
Publisher. Vashington. *! hal.
Dyer, 6. D.!*<#, 8oastal and Estuarine Sediment 4ynamics. .ohn Viley and Sons.
=hichester. %& hal.
/oth, ;. D. !**&, 4asar-dasar Ilmu !anah. edisi 1eenam. 9alih bahasa Soenarto. -:.
Hrlangga..akarta. %"& hal.
3ross, 3.+., !**%, ?ceanography Sixth Edition. Prentice ;all, )nc. 2ew .ersey, &&# hal.
;akim, 2. 2yakpa, +. B. Lubis, -. +. 2ugroho, S. 3. Diha, +. -. ;ong, 3. B. dan
Bailey, ;. ;. !*<#, 4asar-dasar Ilmu !anah. 0ni1ersitas Lampung, &<< hal.
;utabarat, S. dan S.+ H1ans, !*<>, Pengantar ?seanografi, 0ni1ersitas )ndonesia Press.
.akarta, !>" hal.
6aharuddin, !**&, Aarine Sediment and Preparation, Program Studi )lmu 6elautan, 02
;-S, 0jung Pandang, !%# hal.
6ing, =.-.+. !*#!, ,eaches and 8oast, Hdward -rnold 9Publisher: Ltd. London, &$%
hal.
6ramadibrata, S. !*<>, Perencanaan Pelabuhan. 3aneca H8act. Bandung. &<$ hal.
2ontji, -. $$, aut 3usantara, Penerbit Djambatan, .akarta, %#< hal.
2ybakken, ..V. !**, ,iologi aut Suatu Pende1atan E1ologis, P(. 3ramedia Pustaka
0tama, .akarta, &>* hal.
?pen 0ni1ersity, !**%, Cave, !ides, and Shallow Cater Process, Pergamon press )nc.,
2ew Bork, !<" hal.
Pethick, .. !**, *n Introduction to 8oastal Deomorphology, Hdward -rnold Pulisher
Ltd. London, >* hal.
Pratikto, V.-., ;.D -rmono, dan Suntoyo, !**", Perencanaan Basilitas dan aut. BP/H
- Bogyakarta, < hal.
Iahajeng, H. $$%, ing1ungan Pengendapan Sedimen 4i Pantai, +akalah dalam
Bidang 3eomorfologi Pantai, Program Studi )lmu 6elautan, /akultas Perikanan
Dan )lmu kelautan, 02SI-(, +anado, $ hal.
Iepi, D.P. !***, Studi Dranulometri Sedimen !erumbu <arang Pinggiran di
SemenanEung Ainahasa. Skripsi dalam Bidang 3eomorfologi Pantai dan ;idro-
?seanogtafi, Program Studi )lmu 6elautan /P)6 02SI-(, +anado, <> hal.
Selley =. I. !*<<, *pplied Sedimentology, -cademic Press. London, &&# hal.
Setiyono, ;. !**#, <amus ?seanografi, 3adjah +ada 0ni1ersity Press. Bogyakarta, !!
hal.
Sunarto, !**!, Deomorfologi Pantai, Pusat -ntar 0ni1ersitas, )lmu (eknik, 0ni1ersitas
3adjah +ada, Bogyakarta, >! hal.
(ornbury, V. D. !*#&, Principle of Deomorphology, .ohn Villey and Sons )nc.
=anada, #!< hal.
Vuisan, +.?. $$$, Sedimen Pada 9utan ,a1au. Aa1alah dalam ,idang Deomorfologi
Pantai, Program Studi )lmu 6elautan, /akultas Perikanan dan )lmu 6elautan, 02
SI-(, +anado, % hal.
5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ... !#%
/urnal 0e1ayasa, 2ol. #%, 3o. ', 4esember "&#"
!#& 5uda 0omdania, *nalisis transpor sedimen ...