You are on page 1of 9

1

TINJAUAN PUSTAKA
MESENCHYMAL STEM CELL SEBAGAI ALTERNATIF
TERAPI KERUSAKAN SISTEM SARAF PERIFER
Lastri Adiseputro*, Suswardana**
*Dokter Muda pada Kepaniteraan Klinik FK UPH/RSMC
**Sub Dep !l"u Kese#atan Kulit dan Kela"in
Korespondensi $ lastriadieputro@yahoo.com
ABSTRAK
Kerusakan sistem saraf perifer merupakan kasus yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan kelumpuhan. Hingga saat ini terapi ditujukan pada nerve-grafting.
Namun, hal ini memerlukan teknik yang sulit dan prosedur yang invasif. Sel Schwann
diketahui memegang peranan penting dalam proses penyembuhan saraf perifer. enelitian
baru-baru ini mendapatkan bahwa sel punca mesenkim dapat dikultur secara in vitro dan
berdiferensiasi menjadi sel Schwann, sehingga dapat memperbaiki sel saraf perifer.
Kata kunci! sel punca mesenkim - sel schwann - mielin - saraf perifer
ABSTRACT
Perip#eral ner%e in&uries are a 're(uent and )an )ause disablin* )ondition Up till now
treat"ents are usin* ner%e+*ra'tin*, but it is li"ited b, te)#ni)al di''i)ulties and
in%asi%eness S)#wann )ells are known to #old a ke, role in perip#eral ner%e repair
Re)ent studies s#owed t#at "esen)#,"al ste" )ells were )ultured in %itro and )ould
di''erentiate into S)#wann )ell+like, t#ere'ore )ould *i%e )ontribution to perip#eral ner%e
repair
Ke, words$ "esen)#,"al ste" )ell + s)#wann )ell + ",elin + perip#eral ner%e
2
PENDAHULUAN
Kejadian cedera saraf perifer di negara berkembang diperkirakan antara "# sampai $# per
"%%.%%% orang per tahun.
"-#
enyebab tersering yang dilaporkan termasuk kecelakaan
kendaraan bermotor, laserasi dengan pisau, patah tulang, dan cedera olahraga. Selain itu,
kerusakan saraf sekunder dapat terjadi karena iatrogenik, seperti ! disfungsi ereksi
sekunder karena operasi prostatektomi radikal.
&, '

(edera saraf perifer dapat diklasifikasikan menjadi !
Derajat Jaringan yang terkena
) *yelin
)) *yelin, akson
))) *yelin, akson, endoneurium
)+ *yelin, akson, endoneurium, perineurium
+ *yelin, akson, endoneurium, perineurium, epineurium
,egenerasi saraf terjadi setelah terjadinya cedera saraf dan biasanya tidak sampai
melampaui "$ bulan.
-
.ika pemulihan saraf tidak terjadi dalam jangka waktu tersebut,
penyembuhan jarang terjadi sehingga menyebabkan kerusakan menjadi kronis dan
menimbulkan kecacatan. ada cedera yang parah, intervensi bedah biasanya diperlukan.
Hal ini bertujuan untuk menyambung kembali ujung akson yang rusak, baik melalui
jahitan ujung ke ujung atau dengan penempatan sebuah cangkokan saraf /nerve-grafting0.
Namun bagaimanapun, sering kali hasil pemulihan masih belum optimal.
$, 1, -
Salah satu pendekatan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penerapan ste" )ell
/sel punca 2 sel induk0. Hingga saat ini telah dilakukan beberapa penelitian mengenai
berbagai sumber ste" )ell dan aplikasinya terhadap kerusakan saraf perifer.
PRSES PENYEMBUHAN CEDERA SARAF PERIFER
3
ada saat terjadi cedera saraf perifer, terjadi kaskade yang diikuti oleh respon dari
segmen akson proksimal dan distal ke daerah yang rusak, dan dari saraf sekitarnya serta
sel non-neural. Sebagai upaya reparatif pertama, ukuran badan sel saraf bertambah, badan
Nissl larut, nukleus bermigrasi ke tepi, dan memulai proses sintesis protein. Saraf distal
dari tempat lesi mengalami fragmentasi intrinsik, sebagai tahap pertama dari degenerasi
3allerian yang didukung oleh sel Schwann. Setelah itu, aksonal dan sisa-sisa debris
mielin difagosit oleh sel Schwann dan makrofag. Sel-sel yang tersebut masuk melalui
blood-brain barrier yang rusak dan selubung mielin, akibat stimulus oleh kemokin dan
sitokin tertentu. Setelah itu terjadi regenerasi aksonal.
4

SEL SCH!ANN
Sel Schwann memegang peranan penting dalam perbaikan sel saraf, yaitu dalam
degenerasi 3allerian, remielinasi, dan juga dalam meningkatkan pertumbuhan aksonal.
Studi menunjukkan bahwa sel-sel ini menurun jumlahnya atau dibuat menjadi tidak aktif
pada akson yang tidak beregenerasi. Hal ini membuat sel Schwann menjadi komponen
utama dari proses regeneratif.
4
Setelah terjadi cedera saraf, sel-sel Schwann menjadi
aktif, dan merangsang pertumbuhan aksonal, dengan meregulasi protein-protein yang
berhubungan dengan pertumbuhan, termasuk yang mengodekan faktor neurotropik dan
faktor-faktor transkripsi.
$, 4
Sel Schwann yang diaktifkan memproduksi kolagen dan
laminin, membuat protein matriks ekstraseluler, dan mengekspresikan molekul adhesi sel
dan reseptor, termasuk )5-", N-cadherin, integrin gamma, dan molekul adhesi sel saraf
/N-(6*0.
$
Sel Schwann merupakan glia /neuron penyokong0 dari sistem saraf perifer yang berasal
dari neural )rest. ada fase embrio prekursor neural )rest berdiferensiasi menjadi sel
Schwann imatur. Sel Schwann imatur ini nantinya akan berdiferensiasi menjadi ! /"0 sel
Schwann tipe mielin atau /$0 sel Schwann non-mielin. Sel Schwann tipe mielin inilah
yang akan berproliferasi membentuk selubung pembungkus akson, yang dinamakan
selubung mielin. Sedangkan sel Schwann tipe non-mielin masih belum diketahui
fungsinya secara jelas.
"%,""
4
roses perkembangan dan diferensiasi sel Schwann imatur menjadi sel matur tersebut
diatur oleh beberapa protein spesifik. Salah satunya adalah laminin. 5aminin adalah
protein matriks-ekstraselular yang merupakan komponen utama dari lamina basal sistem
saraf perifer. 5aminin nantinya akan berikatan dengan reseptor integrin dan memulai
kaskade proliferasi sel Schwann dan mielinisasi. .enis laminin pada saraf perifer orang
dewasa adalah laminin-$"", yang mengandung rantai 7$, 8", 9". enelitian menunjukkan
bahwa tanpa adanya laminin, sel Schwann tidak dapat berdiferensiasi sehingga tidak
terjadi mielinisasi.
"%
APLIKASI STEM CELL UNTUK PERBAIKAN SISTEM SARAF
PERIFER
erbaikan saraf memerlukan interaksi yang kompleks dari sel Schwann, faktor
pertumbuhan /*rowt# 'a)tor0, dan matriks ekstraseluler.
$
:leh karena itu, penelitian
akhir-akhir ini ditujukan pada bidang kedokteran regeneratif di mana sumber utamanya
merupakan sel punca mesenkim. *esenchymal stem cell /*S(0 adalah sel induk
multipoten somatik, dari prekursor non-hematopoietik, yang berada di sumsum tulang.
*S( dapat berdiferensiasi menjadi sel mesodermal, dan juga ke sel seperti sel Schwann
Ketika *S( ditempatkan pada media kultur yang tepat, *S( akan berdiferensiasi
menjadi fenotipe sel glial yang mengekspresikan S"%%, ;<6, dan -' yang merupakan
marker sel Schwann.
=
Selain itu, dilakukan penelitian juga terhadap sel punca adiposa /adipose-derived stem
cell 2 6S(0 yang berasal dari jaringan adiposa. ,eid dkk. menunjukkan bahwa 6S(
mengekspresikan laminin dan mengandung faktor neurotropik yang diperlukan untuk
menunjang remielinasi dan neural sur%i%al
=-""

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN APLIKASI STEM CELL
5
enerapan klinis terapi sel punca tentu tak luput dari pertimbangan faktor untung dan
rugi. 6dapun keuntungan dari "esen)#,"al ste" )ell /*S(0 adalah !
". Kurang invasif dibandingkan nerve-grafting. *S( dapat diambil dari sumsum tulang
krista iliaka.
$. *udah didapat /banyak sumbernya0. *S( dapat diambil dari sumsum tulang, jaringan
lemak, kulit.
#. 6man. Hingga saat ini masih belum dilaporkan adanya keganasan yang diakibatkan
oleh aplikasi *S(.
&. .arang terjadi reaksi penolakan. Hal ini membuat *S( dapat diambil secara autologus
maupun alogenik. Hal ini juga membuat pemakaian *S( tidak memerlukan
imunosupresan untuk mencegah terjadinya graft-versus-host disease.
Sedangkan pertimbangan yang harus dipikirkan mengenai stem cell adalah !
". *empertahankan viabilitas sel. Hal ini dikarenakan prosedur penerapan stem cell,
mulai dari pengambilan, pembiakan /pada media dan suhu tertentu0, dan transplantasi.
Stem cell harus terhindar dari infeksi yang dapat menghancurkan kelangsungan hidup sel.
$. Keganasan. *eskipun hingga saat ini belum ada dilaporkan mengenai keganasan, tapi
mengingat sifat stem cell adalah sel yang dapat terus membelah kemungkinan ini juga
harus dipikirkan. enelitian terhadap hal ini juga masih diperlukan lebih lanjut.
#. <aktor donor. <aktor usia /usia tua0, perokok, diabetes melitus bukanlah kandidat yang
cocok untuk donor stem cell.
"#-"'
KESIMPULAN
*S( diketahui dapat berdiferensiasi menjadi sel Schwan-like dan 6S( mengekspresikan
laminin dan mensekresikan neurotropik /N;< dan >?N<0 yang diperlukan untuk
regenerasi saraf perifer. @erapi kedokteran regeneratif dengan menggunakan *S( dapat
6
dipertimbangkan sebagai alternatif di kemudian hari. Namun, hal ini masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.

7
DAFTAR PUSTAKA
". 6splund *, Nilsson *, .acobsson 6, Holst H+. !n)iden)e o' trau"ati) perip#eral
ner%e in&uries and a"putations in Sweden between -../ and 0112. Neuroepidemiology.
$%%=A /#$0 # ! $"-B$$4.
$. Cvans ;,?. Perip#eral ner%e in&ur,$ a re%iew and approa)# to tissue en*ineered
)onstru)tsD @he 6natomical ,ecord. $%%"A /$'#0 $ ! #=1B&%&.
#. @aylor (6, >raEa ?, ,ice .>, ?illingham @. 3#e in)iden)e o' perip#eral ner%e in&ur,
in e4tre"it, trau"a 6merican .ournal of hysical *edicine F ,ehabilitation, vol. 4-,
no. ', pp. #4"B#4', $%%4.
&. Kundu S?, ,oehl K6, Cggener SC, 6ntenor .6, *. Han, (atalona 3.. Poten),,
)ontinen)e and )o"pli)ations in 5,677 )onse)uti%e radi)al retropubi) prostate)to"ies.
.ournal of Grology. $%%&A /'"0 -$ ! $$$-B$$#", $%%&.
'. *ay <, *atiasek K, +roemen * et al. 8D9F+transdu)ed s)#wann )ell *ra'ts en#an)e
re*eneration o' ere)tile ner%es Curopean Grology. $%%4A /'0 '& ! ""-=B""4-
1. (ampbel 3. :%aluation and "ana*e"ent o' perip#eral ner%e in&ur,. (linical
Neurophysiology. $%%4A /""=0 = ! "='"B"=1'.
4. (hen H5, Strickland S. 5aminin gamma" is critical for Schwann cell differentiation,
aIon myelination, and regeneration in the peripheral nerve. . (ell >iol. $%%#A"1#/&0!44=B
==.
=. (rigler 5, ,obey ,(, 6sawachaicharn 6, ;aupp ?, hinney ?;. Human
mesenchymal stem cell subpopulations eIpress a variety of neuro-regulatory molecules
and promote neuronal cell survival and neuritogenesis. CIp Neurol. $%%1A"=4/"0!'&B1&.
"%. <eltri *5, ?J6ntonio *, revitali S, <asolini *, *essing 6, 3rabetE 5. %-(re
transgenic mice for inactivation of adhesion molecules in Schwann cells. 6nn N K 6cad
Sci. "===A44#!""1B$#.
"". <eltri *5, 3rabetE 5. 5aminins and their receptors in Schwann cells and hereditary
neuropathies. . eripher Nerv Syst. $%%'A"%/$0!"$4B&#.
8
"$. <ujimura ., :gawa ,, *iEuno H, <ukunaga K, SuEuki H. Neural differentiation of
adipose-derived stem cells isolated from ;< transgenic mice. >iochem >iophys ,es
(ommun. $%%'A###/"0!""1B$".
"#. ;otherstrom (. )mmunomodulation by multipotent mesenchymal stromal cells.
@ransplantation. $%%-A4&/" Suppl0!S#'B-.
"&. Kuang 3, Lu H, +achon H, 5iu 5, 5oechel <, 3ewer G*, Cngvall C. *erosin-
deficient congenital muscular dystrophy. artial genetic correction in two mouse models.
. (lin )nvest. "==4A"%$/&0!4&&B'$.
"'. 5e >lanc K, ,ingden :. *esenchymal stem cells! properties and role in clinical bone
marrow transplantation. (urr :pin )mmunol. $%%1A"4/'0!'41B=".
9
REFERAT
MESENCHYMAL STEM CELL SEBAGAI
ALTERNATIF TERAPI KERUSAKAN
SARAF PERIFER






?isusun :leh!
5astri 6diseputro
/%-"$%%=%%"40
Kelompok '"


embimbing!
dr. Suswardana, Sp. KK, M. Kes




Ke"aniteraan K#inik I#$% Ke&e'atan K%#it (an Ke#a$in
Fak%#ta& Ke()kteran Uni*er&ita& Pe#ita Hara"an
R%$kita# Marinir Ci#an(ak
Peri)(e +, Fe-%ari . /0 Maret +01,

You might also like