Nama : Tn. S No .RMK : 00347427 Tanggal Lahir : Kebumem, 25-12-1963 Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Masuk RS : 24-09-2014 Diagnosa medis : cephalgia observasi ephilepsi
Keluhan utama : Klien mengatakan pusing
Riwayat perjalanan Penyakit : Klien mengatakan datang ke UGD dengan keluhan pusing Survey primer : Airway : terpasang ETT Breathing : terdapat sputum, stridor Circulation : TD : 110/80 mmHg N : 87x /m S : 35,6 c RR : 24x /m Disability : koma Pupil kanan 5, kiri 5 isokor Exposure : Tidak ada luka
Survey sekunder : Kepala :kepala bulat,tidak ada benjolan . Wajah :bentuk simetris,tidak ada kelemahan otot wajah ( nervus VII ) bentuk wajah bulat dan simetris. Mata :Bola mata bulat, Sclera ikterik, konjungtiva tidak anemi, pupil : reflek cahaya mata kanan dan kiri (-), kesamaan ukuran pupil isokor dengan ukuran 5mm mata kiri dan mata kanan. Telinga : tidak dapat dikaji Hidung : Hidung simetris, terpasang NGT Mulut : terpasang ETT Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis Dada : Kardiovaskuler : suara jantung lup dup Pernapasan Inspeksi klien menggunakan alat bantu nafas ETT Nafas klien cepat Perkusi hipersonor Auskultasi suara nafas ronchi Abdomen : bentuk perut simetris, bising usus 5x/menit, tidak ada nyeri tekan pada setiap kuadran abdomen, tidak teraba masa atau benjolan. Genitourinari: terpasang kateter Ekstremitas : bentuk simetris, integritas kulit klien kering Integumen : kulit klien terlihat kering.
Daftar Masalah : Data subyektif Data obyektif Masalah keperawatan Etiologi - Klien mengatakan sesak, lemas - Penyempitan jalan nafas, bunyi nafas ronchi, frekuensi jalan nafas 28x/menit jalan nafas sesak Ketidak efektifan jalan nafas Penyempitan jalan nafas, penumpukan secret
- - Pasien mengalami penurunan kesadaran
Resiko kerusakan integritas kulit Penurunan kesadaran
Diagnosa keperawatan : 1. Ketidak efektifan jalan nafas b.d penyempitan jalan nafas, penumpukan secret 2. Resiko kerusakan intergritas kulit b.d penurunan kesadaran
Rasional ( dengan patoflow/consep map ) :
Obstruksi sal nafas (bronchus spasme) Spasme otot bronchus Sumbatan mucus Kurang pengetahuan Edema Inflamasi dinding bronchus Penyempitan jalan nafas Peningkatan kerja pernapasan Peningkatan kebutuhan oksigen Hyperventilasi Retasi CO 2 Asidosis respiratorik Ketidak efektifan jalan nafas
Tujuan dan Intervensi Tanggal Dx Tujuan Intervensi 23-09-2014 Ketidak efektifan jalan nafas b.d penyempitan jalan nafas (penumpukan Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pernafasan - Kaji status pernafasan sekurangnya 4 jam atau standar yang ditetapkan untuk secret) jalan nafas : - kembali efektif - pasien mengeluark an sputum - tidak ada suara nafas yang tidak biasa - kadar gas darah mendeteksi tanda awal bahaya. - Guunakan posisi semi fowler dan sangga lengan pasien untuk membantu bernafas dan ekspansi dada serta ventilasi lapangan baru basilar. - Bantu pasien untuk mengubah posisi, batuk dan bernafas dalam setiap 2 sampai 4 jam untuk membantu mengeluarkan sekresi dan mempertahankan patensi jalan nafas - Isap sekrasi sesuai keperluan, untuk nafas. (waspadai pemburukan gangguan pada jalan nafas). - Berikan kelembapan yang adekuat untuk mencairkan sekresi. - Berikan cairan (sekurangnya 3 liter setiap hari) - Lakukan drainase postural, perkusi dan vibrasi setiap 4 jam atau sesuai program. - Moblisasi pasien dengan kemampuan penuh. - Sediakan tisu dan kantong kertas sebagai tempat pembuangan sputum - Pantau dan dokumentasikan karakteristik sputum setiap pergantian jaga
Impelementasi dan Evaluasi Tanggal Dx Implementasi Evaluasi 23-09-2014 Ketidak efektifan jalan nafas b.d penyempitan jalan nafas (penumpukan secret) - Memonitor TTV klien - Mengisap sekresi sesuai keperluan ( sucsen) - Memantau dan dokumentasikan karakteristik S : . O : tidak ada penumpukan secret, stridor berkurang A : Ketidak efektifan jalan napas sputum