You are on page 1of 6

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan

didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air
ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
letak sungsang, ataupun letak lintang. Pada kehamilan trimester terakhir janin
tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong
dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong
dipaksa menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala
berada dalam ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian
dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian
besar ditemukan dalam presentasi kepala. Faktor-faktor lain yang memegang
peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya adalah multiparitas, hamil
kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan panggul sempit. Kadang-
kadang letak sungsang disebabkan karena kelainan uterus dan kelainan bentuk
uterus. Plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula
menyebabkan letak sungsang karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah
fundus (Prawirohardjo, 2008).
1) Bagaimana klasifikasi presentasi khususnya presentasi sungsang (breech
presentation)?
Jawab:
a. Presentasi bokong (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat
ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya
terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan
dalam hanya dapat diraba bokong.

b. Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) (5-10%). Pada presentasi
bokong kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.

c. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (incomplete or
footling) (10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya
terdapat satu kaki disamping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke
atas. Pada presentasi kaki bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.


Rumus perhitungan Berat Badan Ideal Ibu Hamil (BBIH) :
BBIH : BBI + (UH x 0.35)
BBIH : berat badan ideal ibu hamil yang akan dicari
BBI : berat badan ideal ibu sebelum kehamilan
: TB 110 bila TB > 160 cm
: TB 105 bila TB < 160 cm
UH : umur kehamilan (minggu)
0,35 : koefisien, penambahan berat per minggunya.
Pada kasus ini, seharusnya ibu ini memiliki berat badan sebanyak :
BBIH : (150-105) + (31 x 0.35)
: 45+ 10.85
: 55,85 kg
Interpretasi: gizi ibu hamil kurang.
Penyebabnya dapat bermacam macam, namun yang sesuai kasus adalah akibat
jarak kehamilan terlalu dekat (1 tahun) dan banyak (>4x) menyebabkan tubuh si-
ibu belum siap menerima kehamilan selanjutnya, dan kurang gizi akibat asupan
nutrisi yang kurang (sosioekonomi rendah).
Tekanan Darah
Pada trimester pertama normal, sedikit turun pada trimester kedua (5-10/10-15
mm hg), dan kembali normal pada trimester ketiga, sehingga rujukan yang dipakai
ialah nilai dewasa normal.
TD Sistol TD Diastol Klasifikasi
TD< 90 - Hipotensi
90 119 < 80 Normal
120 139 80 89 Prehipertensi
140 159 90 99 Hipertensi derajat
160 100 Hipertensi derajat
Interpretasi : normal-prehipertensi. Penyebabnya tekanan darah sedikit naik akibat
usaha kompensasi tubuh atas anemia yang berlangsung.
Nadi
Normal : 60 100, <60 brakikardi, >100 takikardi. Pada kasus 92 x/menit,
normal.
Respiratory Rate
Normal : 14-20, <14 bradipneu, > 20 takipneu. Pada kasus 22x /menit, takipneu,
usaha kompensasi tubuh atas anemia yang berlangsung.
Konjungtiva palpebra: pucat. Normalnya terlihat kemerahan.Kapiler tipis pada
konjungtiva tampak pucat karena kandungan hemoglobin yang lebih rendah dari
nilai normalnya.Terjadi akibat anemia yang didertia nyonya ini.
Outer examination: hard parts are palpabled in the right side of mothers
abdomen.
Berdasarkan leopold III, kemungkinan besar itu merupakan kepala janin.


Variabel
Pemeriksaan
Kasus
Nilai Normal pada
Ibu Hamil
Interpretasi
Hb 7,8 g/dl 12-15 g/dl
Anemia jika Hb <
11 g/dl.
MCV 68 fl 80- 94 fl Anemia microcytic
MCHC 28 % 32-37 % Hipokrom
Iron serum 32 ug/dl 37-145 mg% Rendah
TIBC 510 mg/dl 270-350 mg%
Tinggi,
menunjukan
terjadinya
defisiensi besi
White cell
count
11.200/L 5.000 12.000 Normal
Platelets 237.000/L
150.000
400.000/L
Normal
Urinalysis Negatif Negatif Normal
Blood group A negatif
No atypical
antibodies
detected

Tidak terbentuk
kompleks antibodi
akibat perbedaan
resus ibu dan anak
pada kehamilan
sebelumnya.
Klasifikasi anemia pada ibu hamil:
1. Tidak anemia : Hb < 11,00 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
4. Anemia berat : Hb < 7,00 gr%
Jadi, pasien ini mengalami anemia sedang.
Mekanisme abnormal:
Asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan yang meningkat
selama kehamilan untuk pertumbuhan janin deplesi cadangan besi
eritropoesis defisiensi besi sintesis heme Hb menurunMCV, SI dan
MCHC dan TIBC meningkat (anemia defisiensi besi)

You might also like