You are on page 1of 65

 

AL-QURAN

YANG MENGAGUMKAN
OLEH:

DR.GARRY MILLER*

Original Text : www.islamhouse.com @2004


Translate by : www.hanifsoul.com @2009

 
*DR.Gary Miller (Abdul-Ahad Omar) shows how we can establish
true faithby setting standards of truth. He illustrates a simple but effective
method of finding out the right direction in our search for truth.

G.R.. Miller is a mathematician and a theologian. He was active in


Christian missionary work at a particular point of his life but he soonbegan
to discover many inconsistencies in the Bible. In 1978, hehappened to read
the Qur'an expecting that it, too, would contain amixture of truth and
falsehood.

He discovered to his amazement that the message of the Qur'an was


precisely the same as the essence of truth that he had distilled from the
Bible. He became a Muslim and since then has been active in giving public
presentations on Islam including radio and television appearances. He is
also the author of several articles and publications about Islam.
Catatan dari penerjemah :

Assalamu’alaykum wr.wb untuk kaum muslimin dimanapun


anda berada, dan salam hangat untuk para pembaca umum.
Saya memberikan catatan kaki atau footnote merupakan
penelitian langsung yang dilakukan oleh penerjemah untuk
menambah catatan dari penelitian yang dilakukan Dr.Gary
Miller, walaupun hal tersebut belum ada seijin pemilik buku
yang Asli dalam berbahasa Inggris. Namun buku ebook aslinya
tersebar dengan bebas dan gratis, maka buku terjemahan ini
pula bebas dan gratis diedarkan. Semoga ebook ini tercatat
sebagai amalan baik dan diterima di sisi Allah SWT kelak.
Allahuma Amien.

By: www.hanifsoul.com
@2009
DAFTAR ISI :

 
Introduction  ........................................................................................................ 1 
Merchant Marine ............................................................................................... 2 
The Smallest Thing  ........................................................................................... 4 
Honey  ..................................................................................................................... 5 
Prophet Muhammad (s) and the Quran  ................................................. 7 
Scientific Approach to the Quran  .............................................................. 9 
Falsification Test  ............................................................................................. 11 
Ask Those Who Have Knowledge ............................................................. 13 
Embriology  ............................................................................................................... 14 
Skeptic's Reaction  .................................................................................................. 16 
Geology  ...................................................................................................................... 18 
You Did Not Know This Before! ................................................................ 19 
Proof of Authenticity An Aproach  ........................................................... 21 
Exhausting the Alternatives  ................................................................................ 24 
The Critic's Trail  ..................................................................................................... 26 
A Revelation - Abu Lahab  .................................................................................... 29 
The Flight  ............................................................................................................ 31 
An Encounter with a Minister  ................................................................... 33
The Source of the Quran  .............................................................................. 35
Mythomania  ...................................................................................................... 37
New Catholic Encyclopedia  ........................................................................ 40
Testimony of an Intellectual  ...................................................................... 43
Burden of Proof on the Critic  .................................................................... 44
Origin of the Universe and Life ................................................................. 45
More on Falsification Test  .......................................................................... 47
People of the Book  ................................................................................................. 48
A Mathematical Approach  .......................................................................... 49
The Female Bee ....................................................................................................... 52
The Sun ...................................................................................................................... 54
Time Zones ................................................................................................................ 56
Conclusions ........................................................................................................ 57
Addendum 1 EGD ............................................................................................. 59
Addendum 2: 'Iram ......................................................................................... 60
 

 

PENGANTAR

Satu hal yang mengejutkan bagi nonmuslim yang menguji Al-Quran dengan
mendalam bahwa cara Al-Quran menunjukkan sesuatu dengan metode yang
sangat tidak disangka-sangka dari apa yang mereka harapkan. Apa yang
mereka asumsikan adalah mereka mendapatkan sebuah buku tua yang
datang 14 abad yang lalu dari daerah Arab berpadang pasir; dan mereka
mengira bahwa buku tersebut seperti buku biasa – sebuah buku dari padang
pasir. Dan kemudian mereka menemukan bahwa buku kitab Al-Quran
tersebut tidak mirip sama sekali dengan apa yang mereka duga duga. Selain
itu, salah satu persangkaan awal mereka bahwa karena buku tersebut berasal
dari padang pasir seharusnya buku tersebut berbicara tentang padang pasir.
Pada kenyataanya Al-Quran tidak hanya berbicara padang pasir; tapi juga
berbicara tentang lautan – seperti penggambaran badai di tengah laut.

ARMADA NIAGA

Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah cerita datang kepada kami dari Toronto
tentang seorang laki laki yang telah lama bekerja di Armada Niaga dan
hidupnya dihabiskan di dunia kelautan. Seorang muslim memberikannya Al-
Quran terjemahan untuk menjadi buku bacaan. Pelaut tersebut tidak tahu
menahu sama sekali tentang sejarah Islam akan tetapi dia sangat tertarik
untuk membacanya. Setelah dia selesai membacanya, dia mengembalikan
Kitab Al-Quran terjemahan tersebut kepada muslimin yang meminjamkan Al-
Quran tersebut dan bertanya,:

“Apakah Muhammad tersebut seorang Pelaut?”

Dia sangat terkesan dengan penggambaran Al-Quran yang sangat akurat


tentang badai di tengah lautan. Ketika dia diberitahu bahwa:

“Bukan, faktanya Muhammad hidup di padang pasir”,

ternyata fakta itu cukup baginya. Pelaut tersebut akhirnya memeluk Islam
saat itu juga.

Dia sangat terkesan dengan penggambaran Al-Quran, karena dia pernah


menghadapi badai di tengah lautan, dan dia meyakini bahwa siapapun dia
yang menulis tentang penggambaran badai tersebut pasti juga pernah
menghadapi badai di tengah laut. Penggambaran tersebut :

“…seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh


gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap.
Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia
mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya..”
(QS:An-Nur,24:40)

Bukan seperti seseorang yang sedang berimajinasi tentang badai di tengah


lautan kemudian menuliskannya; namun lebih dari itu, itu haruslah di tulis

oleh seseorang yang tahu persis dan pernah mengalami dan menghadapi
langsung dengan mata kepalanya sendiri badai di tengah lautan. Inilah salah
satu contoh bagaimana Al-Quran itu tidak terikat oleh tempat dan waktu.
Yang pasti, Scientific telah menyatakan secara tegas bahwa pendiskripsian
tersebut terlihat bukan berasal dari “padang pasir” di 14 abad yang lalu.1

                                                            
1
  Namun ternyata masih ada yang mencoba mematahkan pendapat ini bahwa setiap orang
yang menyelam tanpa alat ke dalam laut walau hanya beberapa meter dan pasti mengatahui
bahwa semakin dalam air laut cahaya yang masuk semakin berkurang, Namun ketika di
utarakan bahwa scientifik telah membuktikannya ayat tersebut tentang gelombang dalam
gelombang, mereka berlari ke pendapat lain bahwa ayat tersebut bukan berbicara tentang
kedalaman gelombang didalam gelombang air laut yang berlapis lapis tapi bahasa Al-Quran
itu tidak jelas kemana arahnya. Tapi ayat tersebut bagi mereka menceritakan seseorang yang
tenggelam di tengah badai yang terkena gelombang laut yang terus menerus. Pertanyaannya
“jika seseorang sedang tenggelam di tengah badai apakah dia bisa meneliti “scientifik”
tentang gelombang di dalam gelombang dalam laut atau tentang cahaya yang berkurang
dikedalaman laut, atau tentang awan gelap gulita yang berlapis-lapis, atau dia sibuk
berusaha menyelamatkan diri?”
Kemudian mereka berlari ke pendapat bahwa Nabi Muhammad SAW pastilah hanya
“menebak kemungkinan” dengan benar, karena dia tidak tahu sama sekali tentang badai,
mereka menganalogikan tebakan benar seseorang terhadap warna dasi yang dipakai
seseorang namun di tutup oleh baju jasnya. Jadi alasan mereka bahwa karena hampir hampir
gelap gulita sampai sampai tangan sendiri hampir tidak terlihat tentulah Nabi tidak bisa
menggambarkan detil tentang badai lautan. Jadi bagi mereka hal itu hanyalah tebakan
belaka. Tentang “tebakan” ini anda bisa melihat di buku ini dengan topik “pendekatan
matematika”.

SESUATU YANG TERKECIL

Abad sebelum Masa Permulaan Kenabian Muhammad, sudah diketahui


secara umum tentang “Teori Atom” yang di populerkan secara maju oleh
Filosofi Yunani, Democritus. Dia dan orang orang yang datang setalahnya
mengasumsikan bahwa zat terdiri dari bagian bagian kecil yang tidak bisa
dihancurkan dan partikelnya tidak bisa di bagi bagi yang disebut sebagai
atom. Pada saat itu di dunia Arab pun sama, setuju dengan konsep tersebut;
kenyataannya, kata “zharrah” biasanya disandangkan terhadap partikel yang
terkecil yang diketahui umum manusia. Sekarang, modern science telah
mengungkapkan bahwa Atom adalah unit terkecil dari materi (contoh:Atom,
dengan memiliki semua properti adalah sebagai elemennya) telah bisa di
pisah ke bagian bagian komponennya. Ini Adalah Ide baru, perkembangan
terbaru dari abad terakhir. Cukup menariknya adalah, informasi tersebut
telah didokumentasikan dalam Al-Quran (QS: Saba’:34:3) dengan kalimat:

“…Tidak ada yang tersembunyi bagi-NYA sekalipun seberat


“zharrah” baik yang di langit maupun di bumi, YANG LEBIH
KECIL DARI ITU atau yang lebih besar,…..”

Tidak bisa dibantah, kalimat tersebut di 14 abad yang lalu pastilah dianggap
luar biasa heboh, bahkan di dunia Arab sekalipun. Bagi Muhammad,
“Zharrah” adalah sesuatu yang terkecil pada saat itu. Tentu saja, hal tersebut
menunjukkan Al-Quran tidaklah kadaluarsa.

MADU

Contoh lain yang kuat yang bisa diharapkan ditemukan dalam “Buku Tua”
yang bersentuhan dengan topik kesehatan atau medicine yang tidak lagi
memakai obat-obatan dan perawatan yang lazim di perumahan di zaman
dahulu. Berbagai sumber sejarah mengatakan bahwa Muhammad Rasulullah
SAW memberikan beberapa petunjuk tentang pengobatan rumahan dan
kebersihan, walau belum banyak yang terungkap berasal dari Al-Quran. Pada
awal pandangan sekilas, bagi non muslim hal ini adalah kelalaian yang tidak
tercatat dalam Al-Quran. Mereka tidak bisa memahami mengapa Allah SWT
tidak “memasukkan” informasi yang sangat menolong tersebut ke dalam Al-
Quran. Beberapa muslimin berusaha menjelaskan “kelalaian” ini dengan
argument:

“Walaupun petunjuk kesehatan rumahan a la Rasulullah SAW sangat kuat


dan mudah diterapkan di zaman beliau hidup, Allah SWT, dengan
KebijaksanaanNYA yang abadi, mengetahui bahwa ada saatnya setelah
zaman Rasulullah SAW perkembangan Kesehatan dan Scientific yang bisa
jadi membuat “Petunjuk” Rasulullah SAW menjadi kadaluarsa. Ketika
Pengamatan modern sangat akurat, orang orang bisa berkata bahwa
informasi obat obatan dari rasulullah SAW kontradiksi dengan scientific
sekarang. Dengan demikian, sejak Allah SWT tidak akan pernah
mengijinkan kesempatan apapun bagi nonmuslim untuk mengklaim bahwa
di dalam Al-Quran atau petunjuk Rasulullah SAW terdapat kontradiksi.
Allah SWT hanya memasukkan informasi ke dalam Al-Quran dan Contoh
yang bisa berlaku dan diuji coba setiap waktu. Bagaimanapun juga, ketika
sebuah ujian realitas kebenaran Al-Quran dalam istilah lain hal ini
menunjukkan rahasia eksistensi Allah SWT yang terungkap, segala sesuatu
dengan secepatnya menjadi perspektif yang layak dan pantas, dan
kesalahan error di dalam argumentasi tersebut menjadi clear dan dapat
dimengerti.”
Hal ini harus dipahami bahwa Al-Quran adalah pengungkapan Wahyu Allah
SWT, dengan demikian, semua informasi didalamnya adalah berasal dari
Allah SWT. Allah SWT mengungkapkan Al-Quran dari DiriNYA sendiri. Al-
Quran adalah firman Allah SWT, yang mana eksis sebelum penciptaan
terjadi, dan hal itu tidak bisa ditambah, dikurangi atau dirubah. Secara

esensi, Al-Quran eksis dan telah selesai sebelum penciptaan Rasulullah SAW,
jadi sangat tidak mungkin isi dari Al-Quran merupakan petunjuk kata-kata
dari Rasulullah SAW sendiri. Dalam kesimpulannya informasi di dalam Al-
Quran haruslah bersih dari kontradiksi maksud dan tujuan untuk eksistensi
Al-Quran, kompromi dengan kekuasaannya dan membuatnya dengan tulisan
sebagai rahasia wahyu yang terungkap.

Konsekuensinya, tidak ada informasi “cara pengobatan rumah” di dalam Al-


Quran yang mana bisa jadi salah satu caranya telah diklaim kadaluarsa.
Maupun Al-Quran tidak mencantumkan “pandangan manusia” tentang apa
yang menguntungkan bagi kesehatan, makanan apa yang terbaik untuk
dimakan, atau obat apa yang dapat menyembuhkan penyakit menular.
Kenyataanya, Al-Quran menyebutkan salah satu item yang telah disepakati
dalam dunia kesehatan, dan hal ini tidak bisa di bantah oleh siapapun.
Informasi tersebut adalah MADU yang menyembuhkan. Dan secara pasti,
Saya yakin tidak ada satu pikiranpun dari siapapun yang meragukan hal
tersebut.

RASULULLAH MUHAMMAD SAW DAN AL-QURAN

Jika ada yang mengasumsikan bahwa Al-Quran adalah produk dari “pikiran
manusia” (seperti filsuf-penerjemah), maka hal tersebut haruslah merupakan
refleksi dari sesuatu apa apa yang terjadi di dalam pikiran seseorang yang
“menyusunnya”. Pada kenyataannya, ensiklopedia dan beberapa buku
mengatakan secara lantang bahwa Al-Quran adalah produk dari
“HALUSINASI” yang dialami Muhammad SAW. Jika klaim ini benar – jika
Al-Quran sungguh sungguh berasal dari orang yang memiliki masalah
psikologi di dalam pikiran Muhammad SAW – maka kemudian bukti bukti
fakta fakta untuk mendukung “halusinasi” tersebut harus terdapat di dalam
Al-Quran. Adakah BUKTI tersebut? Batas yang menentukan ada atau tidak
adanya hal tersebut, haruslah dimulai dari mengindentifikasi peristiwa apa
yang terjadi di dalam pikiran Muhammad di zaman beliau hidup dan
kemudian mencarinya malalui dan yang direfleksi di dalam Al-Quran.

Adalah pengetahuan yang lazim bahwa Rasulullah Muhammad SAW memilki


hidup yang sulit. Kedua Orang Tuanya telah meninggal dunia sebelum beliau
dewasa, dan dia mempunyai seorang istri beberapa tahun yang sangat dia
sayangi dan bagian terpenting bagi hidup beliau, yang tidak hanya
merawatnya saat sakit, akan tetapi istrinya meninggal dunia di saat saat
periode krisis kehidupan rasulullah SAW. Pada kenyataanya istrinya adalah
orang yang sangat tenang karena ketika wahyu pertama datang kepada
Rasulullah SAW, beliau berlari ke rumah dan datang kepada istrinya dengan
ketakutan. Pastinya, bahkan di hari sekarang sulit untuk ditemukan seorang
Arab yang mengatakan kepada kita:

“Saya sangat ketakutan sehingga saya berlari ke rumah untuk bertemu istri
saya”.
Orang Arab tidak memakai cara seperti itu. Namun Muhammad Rasulullah
SAW merasa cukup nyaman dengan istrinya untuk melakukan hal tersebut.
Hal ini menunjukkan sangat berpengaruhnya dan sangat kuatnya kepribadian

istri beliau. Meskipun contoh tersebut hanyalah sedikit topik yang semestinya
berada di dalam pikiran Muhammad, mereka (nonmuslim-penerjemah)
berhenti dalam intensitas untuk membuktikan point saya.

Al-Quran tidak menyebutkan tentang sesuatu yang berkaitan dengan


peristiwa tersebut di atas – tidak tentang kematian anak anak Rasulullah
SAW, tidak menyebutkan kematian orang yang sangat dicintai Rasulullah
SAW, tidak tentang ketakutannya ketika menerima wahyu pertama kali,
bagaimana indahnya berbagi peran tim keluarga dengan istri-istrinya – tidak
ada; belum lagi topik tentang sesuatu yang menyakitkan beliau, yang
mengganggu beliau, apa yang menyebabkan penderitaannya dan kesedihan
yang berlangsung dialami selama kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.
Tentu saja, jika Al-Quran adalah produk dari kondisi “refleksi psikologis”,
maka kemudian semua subjek topik di atas pastilah disebutkan secara merata
dan disebut seluruhnya.

PENDEKATAN SCIENTIFIC KEPADA AL-QURAN

Pendekatan kebenaran scientific untuk Al-Quran adalah mungkin karena Al-


Quran menawarkan suatu pendekatan yang tidak ditawarkan oleh kitab-kitab
agama lain secara khusus maupun agama agama lain secara umum. Hal
tersebut merupakan tuntutan scientific. Hari ini banyak orang orang yang
memiliki ide dan teori tentang bagaimana alam semesta bekerja. Orang-orang
ini tersebar di berbagai tempat, akan tetapi di dalam komunitas scientific
tidak menghiraukan sama sekali untuk mendengarkan mereka. Hal ini
dikarenakan di dalam abad sekarang komunitas scientific dituntut
menggunakan sebuah “test of falsification” (prove it wrong - test
pemalsuan-penerjemah). Mereka mengatakan bahwa

“Jika anda membawa sesuatu dengan teori, jangan mengganggu kami,


hingga sampai pada saat kamu membawa sebuah metode/cara kepada
kami untuk di buktikan apakah anda salah atau tidak”.
Contoh test of falsification yang tepat adalah bagaimana komunitas scientific
mendengarkan Einstein yang mengantarkan permulaan abad scientific.
Einstein datang dengan teori baru dan mengatakan:

“Saya percaya bahwa alam semesta bekerja seperti ini; dan ada tiga
cara/metode untuk membuktikan apakah saya salah atau tidak!”
Jadi dalam dunia scientific subjek dalam teori milik Einstein di uji coba, dan
dalam enam tahun semuanya lulus uji dengan tiga metode yang diajukan
tersebut. Tentu saja, hal tersebut tidak menunjukkan bahwa Einstein adalah
sempurna, tapi hal itu membuktikan bahwa dia pantas untuk didengarkan,
karena dia berkata, “Ini adalah ide saya; dan jika anda ingin membuktikan
saya salah, lakukanlah ini atau cobalah itu.”

Inilah cara yang dilakukan oleh Al-Quran sejak dari dahulu – falsification
tests. Beberapa adalah klasik (maksudnya telah terbukti benar sejak dari
dulu), dan beberapa masih eksis hari ini. Pada dasarnya hal ini dikatakan,:
10 

“Jika buku ini tidak sesuai dengan apa yang diklaim didalamnya, maka
kemudian apa yang perlu kamu lakukan adalah ini atau ini atau ini untuk
membuktikan bahwa Al-Quran adalah salah.”
Tentu saja, dalam 1400 tahun lebih lamanya tidak ada seorangpun telah bisa
melakukan “ini atau ini atau ini,” dan hal tersebut membuktikan bahwa Al-
Quran adalah kebenaran dan authentic.
11 

FALSIFICATION TEST

Saya menyarankan kepada Anda jika di lain waktu berdiskusi dengan


seseorang tentang sesuatu dan dia mengklaim bahwa dia memiliki kebenaran
dan anda dalam kegelapan, pertama-tama yang perlu anda lakukan adalah
meninggalkan semua argument dan saran. Tanyakan kepadanya,

"Apakah ada test pemalsuan di dalam keyakinan anda? Adakah sesuatu


dalam keyakinan Anda yang akan membuktikan bahwa Anda adalah salah
jika saya bisa membuktikan kepada Anda bahwa hal tersebut adalah eksis –
apa saja?”
Yah, aku bisa menjanjikan sekarang bahwa orang tersebut tidak akan
memiliki apa-apa - tidak ada tes, tidak ada bukti, tidak ada sama sekali ! Hal
ini karena mereka tidak membawa ide bahwa mereka sebaiknya tidak hanya
menyajikan apa yang mereka percaya tetapi juga harus memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk membuktikan bahwa mereka salah.
Namun, Islam melakukan itu.

Sebuah contoh sempurna bagaimana Islam memberikan kesempatan kepada


seseorang untuk memverifikasi keasliannya dan "membuktikan itu salah"
terjadi pada bab ke-4. Dengan tenang dan jujur, saya sangat terkejut ketika
saya pertama kali menemukan tantangan ini.Tantangan tersebut di dalam
Surah An-Nisa:4:82 :

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau


kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

Ini adalah tantangan yang sangat jelas untuk non-muslim. Pada dasarnya, Al-
Quran mengundang mereka untuk menemukan kesalahan. Sebagai fakta, di
samping tantangan yang serius dan sulit, tantangan yang sebenarnya terjadi
pada awalnya bahkan tidak terjadi dalam kebiasaan manusia dan tidak sesuai
dengan kepribadian manusia. Tidak seorangpun yang mengambil ujian di
12 

sekolah dan setelah menyelesaikan ujian, menulis catatan kepada Gurunya


dan berkata,:

"Ini ujian yang sempurna. Tidak ada kesalahan didalamnya. Temukan satu
kesalahan saja jika Guru bisa! Tidak satupun cara yang guru bisa lakukan
untuk menemukan kesalahan”.
Guru tersebut tidak akan bisa tidur sampai dia menemukan sebuah
kesalahan! Namun sebelum itu, inilah metode pendekatan Al-Quran yang
scientific kepada orang-orang.
13 

TANYAKAN KEPADA ORANG YANG BERILMU

Ada sikap yang menarik lainnya dalam Al-Quran yang memberikan saran
secara berulang-ulang kepada para pembaca. Al-Quran memberitahukan
kepada pembaca tentang berbagai bukti dan fakta dan kemudian memberikan
saran:

“Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang ini dan itu, atau jika anda ragu
apa yang telah dikatakan, maka kemudian anda harus bertanya kepada
orang yang memiliki ilmunya.”
Ini adalah sikap Al-Quran yang sangat mengejutkan. Bukanlah hal biasa
untuk memiliki sebuah buku yang datang dari seseorang yang tidak memiliki
pelatihan di dalam ilmu geografi, bitani, biologi dan lain sebagainya. Yang
mendiskusikan subjek tertentu dan menyarankan pembaca untuk bertanya
kepada orang yang memiliki ilmunya dan kemudian mendebat segalanya
yang berkaitan dengan topik tersebut. Namun di setiap zaman ada orang
orang muslim yang mengikuti saran dari Al-Quran tersebut dan membuat
penelitian yang mengejutkan. Jika kita melihat salah satu pekerjaan Muslim
Scientific di abad yang lalu, kita akan menemukan salah satunya penuh
dengan kutipan-kutipan yang bersumber dalam Al-Quran. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa mereka melakukan penelitian di suatu tempat dan
mencari sesuatu. Dan mereka menegaskan bahwa alasan mereka mencari di
tempat di sana dan di sini karena Al-Quran memberi petunjuk kepada mereka
secara langsung.

Sebagai contoh, Al-Quran menyebutkan asal-usul manusia dan kemudian


mengatakan kepada pembaca, "Lakukanlah penelitian!" Hal itu memberikan
pembaca sebuah petunjuk kemana harus mencari dan kemudian menyatakan
bahwa seseorang harus mencari tahu lebih banyak tentang hal itu. Ini adalah
Jenis saran Al-Quran yang tampaknya sebagian besar umat Islam saat ini
mengabaikannya - tetapi tidak selalu, seperti digambarkan pada contoh
berikut.
14 

EMBRIOLOGI

Beberapa tahun yang lalu, sekelompok orang di Riyadh, Arab Saudi


mengumpulkan semua ayat dalam Al-Quran yang membahas embriologi -
pertumbuhan manusia dalam rahim. Mereka berkata:

"Ini adalah apa yang dikatakan Al-Quran. Apakah hal ini merupakan
kebenaran?"
Pada intinya, mereka mengikuti nasihat dari Al-Quran:

"Tanyakan pada orang yang berilmu."

Mereka memilih cara seperti itu, dan seperti itulah yang terjadi, seorang non -
Muslim Profesor Embriologi di University of Toronto. Namanya adalah
Dr.Keith Moore, dan dia adalah penulis buku teks embriologi – seorang ahli
di dalam dunia embriologi. Mereka mengundang dia ke Riyadh dan berkata,:

"Apa yang dikatakan Al-Quran tentang subjek ilmu Embriologi yang Anda
ketahui. Apakah itu benar? Dapatkah Anda ceritakan kepada kami? "
Sementara beliau di Riyadh, kelompok tersebut memberikan semua bantuan
yang Profesor perlukan dalam terjemahan dan semua kerjasama yang beliau
minta. Dan Prof.Keith Moore begitu terkejut dengan apa yang ia temukan dan
kemudian diubah ke dalam buku pelajaran. Bahkan, di edisi kedua salah satu
bukunya, yang berjudul “Before We are Born…....” di bagian tentang sejarah
embriologi, ia memasukkan beberapa materi yang tidak ada di edisi pertama
karena apa yang ia ditemukan dalam Al-Quran itu merupakan petunjuk pada
waktu itu dan bahwa mereka yang percaya dalam Al-Quran tahu apa yang
orang lain tidak mengetahui.

Saya merasa senang bisa mewawancarai Dr.Keith Moore untuk presentasi di


televisi, dan kami berbicara banyak tentang ini - itu digambarkan oleh slide
dan sebagainya. Dia menyebutkan bahwa beberapa hal bahwa Al-Quran
menyatakan tentang pertumbuhan manusia tidak diketahui semenjak tiga
15 

puluh tahun yang lalu. Bahkan, dia mengatakan bahwa satu item pada
khususnya - Deskripsi Al-Quran tentang manusia sebagai "lintah-seperti
bekuan "( 'alaqah) [QS:Ghafir 40:67] - yang baru baginya, tetapi ketika
dia memeriksa itu, ia menemukan bahwa hal itu benar, dan begitu ia
menambahkannya ke bukunya. Dia berkata,:

"Aku tidak pernah memikirkan itu sebelumnya,"

dan ia pergi ke departemen zoologi dan bertanya untuk melihat gambar


lintah. Ketika ia menemukan bahwa itu tampak hanya seperti embrio
manusia, ia memutuskan untuk menyertakan kedua gambarnya dalam salah
satu buku pelajaran.

Meskipun dalam contoh tersebut orang yang meneliti informasi yang


terkandung dalam Al-Quran adalah orang non-Muslim, hal tersebut
diperbolehkan, karena ia adalah salah satu dari mereka yang berpengetahuan
dalam subjek yang diteliti. Jika orang awam mengklaim bahwa apa yang Al-
Quran katakan tentang embriologi adalah benar, maka orang lain mungkin
tidak menerima kata-katanya. Namun, karena posisi yang tinggi, terhormat,
dan memiliki kewenangan memberikan penghargaan dan gelar sarjana
akademisi, maka anggapan yang alamiah adalah jika mereka melakukan
penelitian tentang subjek yang merupakan keahliannya dan tiba pada suatu
kesimpulan yang didasarkan pada penelitian, maka kesimpulannya adalah
VALID.
16 

REAKSI SKEPTIK

Dr Moore juga menulis sebuah buku tentang clinical embryology, dan ketika
itu ia menyajikan informasi tersebut di Toronto, hal itu disebabkan karena
jika ditampilkan di kanada cukup membuat kegemparan di seluruh Kanada.
Saat itu di halaman depan dari beberapa surat kabar di seluruh Kanada, ada
beberapa judul utama berita cukup menggelikan. Sebagai contoh, satu judul:
“SURPRISING THING FOUND IN ANCIENT PRAYER BOOK!” Sepertinya
jelas dari contoh ini bahwa orang-orang tidak mengerti dengan jelas tentang
apa semua ini. Sebagai fakta, salah satu surat kabar reporter bertanya
Profesor Moore,:

"Jangan sampai Anda berpikir bahwa orang-orang Arab tersebut mungkin


tahu tentang hal-hal ini – deskripsi tentang embrio, bentuk penampilannya
dan bagaimana perubahan dan pertumbuhannya? Mungkin mereka bukan
ilmuwan, mungkin mereka melakukan beberapa pembedahan kasar mereka
sendiri - ukiran atas orang-orang dan memeriksa hal-hal ini.”

Profesor segera menunjukkan kepadanya bahwa dia [yaitu, wartawan] telah


melewatkan satu hal yang sangat penting - semua slide dari embrio yang telah
ditunjukkan dan yang telah diproyeksikan dalam film ditunjukkan dari
gambar yang diambil melalui mikroskop.
Dr Keith Moore berkata:

"Itu tidak masalah jika ada orang yang mencoba untuk menemukan
embriologi empat belas abad yang lalu. Mereka tidak bisa melihatnya! "

Semua deskripsi dalam Al-Quran dari penampilan embrio adalah item


tersebut ketika itu masih terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang,
karena itu, orang perlu mikroskop untuk melihatnya. Karena alat tersebut
baru berada di sekitar sedikitnya lebih dari dua ratus tahun kemudian (Abad
16-Penerjemah), Dr Moore berkata dengan nada mengejek wartawan
tersebut:
17 

"Mungkin 14 abad yang lalu seseorang diam-diam memiliki mikroskop dan


melakukan penelitian ini, dan tidak membuat kesalahan di mana saja. dan
meyakinkan. Lalu ia entah bagaimana ia mengajarkan Muhammad dan dia
Muhammad kemudian memasukkan informasi tersebut dalam bukunya.
Kemudian ia menghancurkan perlengkapannya dan merahasia-kannya
selamanya. Apakah Anda percaya itu? Anda benar-benar tidak boleh,
kecuali jika Anda membawa beberapa bukti karena itu adalah teori yang
menggelikan."

Bahkan, ketika Dr.Keith Moore ditanya:

"Bagaimana Anda menjelaskan informasi ini dalam Al-Quran? "

Dr Moore menjawab:

" Itu hanya mungkin diwahyukan oleh Allah! "


18 

GEOLOGI

Salah satu kolega Profesor Moore, Marshall Johnson, mengajar secara


menyeluruh tentang Geologi di Universitas Toronto. Dia menjadi sangat
tertarik pada kenyataan bahwa pernyataan Al-Quran tentang Embriologi
adalah akurat, dan dengan begitu ia juga meminta kepada kaum Muslimin
untuk mengumpulkan segala sesuatu yang terkandung dalam Al-Quran yang
berkaitan dengan keahliannya yaitu Geologi. Sekali lagi orang-orang sangat
terkejut dengan apa yang diketemukan.

Karena terdapat jumlah yang luas bidang ilmu pengetahuan yang dibahas
dalam Al-Quran, sudah tentu membutuhkan banyak waktu yang dihabiskan
untuk membahas setiap bidang ilmu pengetahuan. Hal Ini cukuplah untuk
tujuan dari diskusi buku ini untuk menyatakan bahwa Al-Quran membuat
pernyataan yang sangat jelas dan ringkas tentang berbagai bidang ilmu
pengetahuan sekaligus memberikan nasihat kepada pembaca untuk
memverifikasi keaslian pernyataan Al-Quran ini dengan penelitian oleh para
ahli dalam bidang ilmu pengetahuan masing-masing. Dan sebagaimana
digambarkan oleh contoh sebelumnya yaitu embriologi dan geologi, Al-Quran
telah jelas dan otentik.
19 

ANDA TIDAK TAHU SEBELUMNYA

Sebuah keniscayaan, ada sikap dalam Al-Quran yang tidak ditemukan di


tempat lain. Sangat menarik bagaimana Al-Quran memberikan informasi
yang jelas , kemudian Al-Quran sering kali mengatakan kepada pembaca,:

"Anda tidak tahu hal ini sebelumnya."

Memang, tidak ada satupun kitab suci yang ada membuat klaim sama seperti
Al-Quran. Semua tulisan-tulisan kuno lainnya dan kitab suci dari orang yang
telah ada hanya memberikan banyak informasi, tetapi mereka selalu
menyatakan informasi tersebut dari mana referensinya.

Sebagai contoh, ketika Al-kitab Bible membahas sejarah kuno, hal itu
dinyatakan bahwa raja ini tinggal di sini, yang satu ini bertempur di suatu
pertempuran, satu lagi begitu mungkin anak laki-laki, dll. Namun selalu
menetapkan bahwa jika Anda ingin informasi lebih lanjut, maka Anda harus
membaca buku ini dan buku itu karena dari situlah informasi itu berasal.
Berbeda dengan konsep tersebut, Al-Quran memberikan pembaca dengan
informasi dan negara bahwa informasi ini adalah sesuatu yang benar benar
baru. Tentu saja, selalu ada petunjuk untuk melakukan riset terhadap
informasi yang disediakan dan memverifikasi keasliannya.

Sangat menarik bahwa seperti sebuah konsep yang tidak pernah ditantang
oleh non-Muslim sejak empat belas abad yang lalu. Memang, orang Mekkah
yang membenci kaum muslimin, dari waktu ke waktu mereka mendengar lagi
bahwa wahyu Al-Quran mengklaim membawa informasi yang baru, namun,
mereka (orang mekkah) tidak pernah berkata,:

"Ini bukan hal baru. Kita tahu kemana Muhammad mendapatkan


informasi ini. Kami belajar ini di sekolah. "
20 

Mereka tidak pernah menantang keasliannya karena informasi itu adalah


benar-benar baru!
21 

MEMBUKTIKAN KEASLIAN: SEBUAH METODE PENDEKATAN

Harus ditekankan di sini bahwa Al-Quran selalu akurat tentang banyak hal,
Namun demikian keakuratan belum tentu berarti sebuah buku adalah wahyu
ilahi. Bahkan, ketepatan hanya salah satu kriteria untuk sebuah buku disebut
sebagai wahyu ilahi. Misalnya, buku telepon adalah akurat, tapi itu tidak
berarti bahwa itu diwahyukan. Masalah sebenarnya terletak pada salah
satunya harus ada beberapa bukti yang ditetapkan yang bersumber dari Al-
Quran. Penekanannya ke arah lain, dalam beban penetapan pembuktian
berada pada pihak pembaca. Anda tidak dapat langsung menyangkal keaslian
Al-Quran tanpa cukup bukti. Jika, memang ada orang yang menemukan
kesalahan, maka ia mempunyai hak untuk mendiskualifikasi itu. Inilah beban
pembuktian yang ditekankan dalam Al-Quran.

Sekali seorang pria datang kepada saya setelah saya menyampaikan ceramah
di Afrika Selatan. Dia sangat marah tentang apa yang saya katakan, dan
begitulah katanya,:

"Aku akan pulang malam ini dan menemukan kesalahan dalam Al-Quran. "

Tentu saja, aku berkata,:

"Selamat. Itu adalah sesuatu hal yang paling cerdas dari perkataan Anda. "

Tentu saja, ini adalah cara pendekatan yang dipakai Muslimin kepada orang-
orang yang meragukan keaslian Al-Quran, karena Al-Quran sendiri
menawarkan tantangan yang sama. Dan mau tidak mau, setelah menerima
tantangan itu dan menemukan bahwa Al-Quran itu benar, orang-orang ini
akan datang dengan kepercayaan karena mereka tidak bisa membatalkan
keaslian Al-Quran. Pada intinya, Al-Quran mendapatkan rasa hormat dari
22 

mereka, karena mereka sendirilah yang harus memverifikasi keaslian Al-


Quran.

Fakta terpenting yang harus diulangi terus menerus tentang keaslian Al-
Quran adalah bahwa jika salah satu orang yang tidak mampu untuk
menjelaskan sebuah fenomena tertentu, tidak berarti dia perlu menerima
penjelasan fenomena tersebut dari orang lain. Secara khusus, hanya karena
orang-orang tidak dapat menjelaskan sesuatu, tidak berarti bahwa kita harus
menerima penjelasan orang lain. Akan tetapi, Penolakan orang lain akan
kembali beralih kepada orang tersebut untuk penjelasan penolakannya
dengan beban pembuktian kembali pada dirinya sendiri untuk menemukan
jawaban yang layak.

Teori umum ini telah berlaku untuk berbagai konsep dalam berbagai
kehidupan, akan tetapi, yang paling mengagumkan adalah teori umum
tersebut sangat identik dengan Tantangan Al-Quran, tantangan tersebut
dibuat untuk menciptakan kesulitan bagi orang-orang yang berkata:

"Aku tidak percaya."

Ketika dia memberi pernyataan sebuah penolakan, sesegera mungkin dia


mempunyai beban kewajiban untuk memberikan penjelasan/pembuktian
dari dirinya sendiri, jika dia merasa penjelasan orang lain adalah ‘jawaban
yang tidak memuaskan’.

Bahkan, di salah satu ayat Al-Quran tertentu, saya selalu melihat kesalahan
terjemahan ke dalam bahasa Inggrisnya, Allah SWT menyebutkan bahwa
seseorang telah mendengarkan penjelasan tentang kebenaran. Hal Ini
menyatakan bahwa orang yang telah mendapatkan penjelasan tersebut
sedang lalai dalam kewajibannya karena setelah ia mendengar informasi
23 

tersebut, dia pergi begitu saja tanpa memeriksa/ memverivikasi


kebenaran/kejujuran dari apa yang telah ia dengar. Dengan kata lain, ada
yang salah jika ia hanya mendengar sesuatu dan tidak meneliti informasi itu
dan memeriksanya untuk melihat apakah informasi itu benar atau tidak.
Seharusnya salah satu cara yang dilakukan adalah untuk memproses semua
informasi yang didengar dan memutuskan informasi apa yang sampah untuk
dilempar keluar dan informasi apa yang berharga untuk disimpan dan
bermanfaat langsung atau bahkan untuk di kemudian hari.

Tidak satupun informasi itu yang bisa dibiarkan hanya berputar-putar di


dalam kepalanya saja. Harus dimasukkan ke dalam kategori yang tepat dan
dengan melakukan pendekatan dari sudut pandang tersebut. Sebagai contoh,
jika informasi tersebut masih bersifat spekulatif, maka orang harus
membedakan apakah itu lebih mendekati kebenaran atau kesalahan. Akan
tetapi jika semua fakta valid telah disajikan dan dibuktikan, maka wajib
memutuskan salah satu kemutlakan antara kedua pilihan BENAR atau
SALAH. Dan bahkan jika seseorang tidak yakin tentang keaslian dari
informasi, dia masih perlu untuk melakukan proses tertentu secara terus
menerus terhadap semua informasi tersebut dan membuat pengakuan bahwa
dia hanya tidak tahu pasti. Meskipun pada titik terakhir tampaknya sia-sia,
dalam kenyataannya, hal tersebut menjadi sangat bermanfaat untuk tiba pada
kesimpulan yang positif di kemudian hari nanti, bahwa hal tersebut akan
memaksa orang-orang setidak-tidaknya untuk mengakui penelitian dan fakta
yang telah ditinjau.

Hal ini sangat familiar dengan cara pemberian informasi “catatan pinggir”
kepada orang-orang yang melakukan penelitian di masa mendatang dan
menyajikan informasi tambahan. Yang terpenting adalah bahwa seseorang
menjanjikan fakta-fakta dan mendapatkan rasa empati dan ketertarikan.
24 

JALAN ALTERNATIF YANG MELELAHKAN

Kepastian yang nyata tentang kebenaran Al-Quran adalah Jelas sekali dalam
keyakinan yang umum dikeseluruhannya; dan keyakinan ini berasal dari
metode pendekatan yang berbeda -- “Exhausting the alternatives” Atau
"Jalan alternatif yang melelahkan." Pada dasarnya, Al-Quran menyatakan,:

"Buku ini adalah wahyu Ilahi,bahwa jika anda tidak percaya itu, lalu apa
itu? "

Dengan kata lain, pembaca ditantang mendatangkan dengan beberapa


penjelasan alternatif lain. Berikut adalah sebuah buku terbuat dari kertas dan
tinta. Dari mana asalnya? Al-Quran dikatakan adalah wahyu ilahi, jika bukan,
maka dari mana sumbernya?. Fakta yang menarik adalah bahwa tidak ada
seorang pun yang mendatangkan sebuah penjelasan yang berhasil. Bahkan,
semua jalan alternatif seperti lebah yang sedang kelelahan. Telah diketahui
oleh non-Muslim, jalan alternatif ini pada dasarnya direduksi menjadi dua
kegiatan yang terpisah secara eksklusif yaitu dari ide Akademis, di satu sisi
lain bersikeras pada di luar ide Akademis.

Di satu sisi, terdapat orang orang kelompok besar yang telah meneliti Al-
Quran selama ratusan tahun dan mengklaim,:

"Satu hal yang kita tahu pasti - orang itu, Muhammad SAW mengira dia
adalah seorang nabi. Muhammad SAW adalah orang gila! "

Mereka yakin bahwa Muhammad SAW tertipu entah bagaimana caranya.


Kemudian di sisi lain, ada kelompok yang menuduh,:

"Karena fakta-fakta ini, satu hal yang kita yakini adalah bahwa laki-laki
itu, Muhammad SAW adalah seorang pembohong! "
25 

Ironisnya, kedua kelompok ini sepertinya tidak pernah bersatu bersama-sama


tanpa saling bertentangan.

Bahkan, banyak referensi Islam biasanya telah menyatakan kedua teori


tersebut. Biasanya mereka memulai dengan menyatakan bahwa Muhammad
SAW adalah orang gila dan mereka kemudian berakhir dengan mengatakan
bahwa Muhammad SAW adalah seorang pembohong. Sepertinya mereka
tidak pernah menyadari bahwa Muhammad SAW tidak mungkin memiliki
kepribadian keduanya! Sebagai Contohnya, jika ada yang menipu dan benar-
benar berpikir bahwa ia adalah seorang nabi, maka ia tidak duduk sampai
larut malam untuk melakukan perencanaan,:

"Bagaimana saya menipu orang-orang besok sehingga mereka pikir aku


seorang nabi? "

Dia benar-benar percaya bahwa ia adalah seorang nabi, dan dia percaya
bahwa jawabannya akan diberikan kepadanya oleh wahyu.
26 

PENDEKATAN KRITIK SEDERHANA

Sebagai soal fakta, banyak dari Al-Quran datang dengan menjawab


pertanyaan. Seseorang akan bertanya kepada Muhammad SAW sebuah
pertanyaan, dan wahyu akan datang dengan jawaban untuk pertanyaan itu.
Tentu saja, jika Muhammad SAW adalah orang gila dan percaya bahwa
malaikat menaruh kata-kata di telinganya, maka ketika seseorang bertanya
kepadanya, Muhammad SAW berpikir bahwa malaikat akan memberinya
jawaban. Karena dia gila, dia benar-benar berpikir seperti itu. Muhammad
SAW tidak memberitahu seseorang yang bertanya tersebut untuk menunggu
beberapa saat dan kemudian Muhammad SAW lari ke teman-temannya dan
bertanya kepada mereka,:

"Apakah ada yang tahu jawabannya?"

Jenis perilaku ini merupakan karakteristik dari orang yang tidak percaya
bahwa ia adalah seorang nabi (pembohong-penerjemah). Apa yang non-
Muslim menolak untuk menerima adalah bahwa Anda tidak bisa memiliki
kepribadian kedua-duanya. Orang bisa menjadi orang gila, atau dia dapat
menjadi seorang pembohong. Dia bisa menjadi salah satu atau salah satu
yang lainnya, tetapi seseorang jelas tidak bisa memilki kepribadian gila dan
pembohong sekaligus keduanya! Penekanannya adalah pada fakta bahwa
kepribadian gila atau kepribadian pembohong tidak diragukan lagi saling
eksklusif ciri kepribadian yang mandiri.

Skenario berikut adalah contoh yang baik dari jenis siklus lingkaran yang
non-Muslim berkeliling di terus-menerus. Jika Anda meminta salah satu dari
mereka,:

"Apakah asal-usul Al-Quran?"


27 

Dia memberitahu Anda bahwa itu berasal dari pikiran seorang pria yang gila.
Kemudian Anda bertanya kepadanya,:

"Jika itu datang dari kepalanya, kemudian dari mana ia mendapatkan


informasi yang terkandung di dalamnya? Tentu Al-Quran menyebutkan
banyak hal yang masih asing di telinga orang-orang Arab padang pasir. “

Jadi, dalam rangka untuk menjelaskan fakta yang Anda bawa, ia berubah
posisi dan berkata, :

"Yah, mungkin dia tidak gila. Mungkin beberapa orang asing


membawakanya informasi. Jadi, ia berbohong dan mengatakan kepada
orang-orang bahwa ia adalah seorang nabi. "

Pada titik ini, maka Anda memiliki bertanya kepadanya, :

"Jika Muhammad adalah pembohong, lalu di mana ia mendapatkan rasa


percaya dirinya? Mengapa dia bersikap seolah-olah dia benar-benar
berpikir ia adalah seorang nabi? "

Akhirnya ia mundur ke sebuah sudut, seperti bulu mata kucing ia cepat-cepat


keluar dengan yang tanggapan pertama yang datang kepikirannya. Lupa
bahwa ia telah lelah dengan kemungkinan jawaban pertama itu, katanya,:

"Yah mungkin dia bukan pembohong. Mungkin ia gila dan benar-benar


berpikir bahwa ia adalah seorang nabi. "

Dan dengan demikian ia memulai siklus sia-sia lagi. Sebagaimana telah


disebutkan, ada banyak informasi terkandung dalam Al-Quran sumber yang
tidak dapat dikaitkan kepada siapa pun selain dikaitkan langsung kepada
Allah SWT . Sebagai contoh, Siapa yang telah mengatakan kepada
Muhammad SAW tentang dinding Dzul-Qarnayn – tempat ratusan
kilometer di utara? Siapa yang menceritakan tentang embriologi kepada
28 

Muhammad SAW? ketika ia mengumpulkan fakta-fakta seperti ini, jika


mereka tidak bersedia untuk menerima jawaban yang bersumber dari Ilahi,
mereka secara otomatis terpaksa mengambil jalan pintas dengan asumsi
bahwa seseorang telah membawa informasi kepada Muhammad SAW
kemudian menggunakannya untuk menipu masyarakat. Namun, teori ini
dapat dengan mudah dengan pertanyaan sederhana:

"Jika Muhammad SAW adalah seorang pembohong, darimana dia


mendapatkan kepercayaan diri yang tinggi? Mengapa Muhammad SAW
memberitahukan jawaban langsung kepada beberapa orang yang
dihadapan mereka yang bertanya secara langsung, tanpa sempat
Muhammad SAW berlari bertanya kepada orang lainnya yang asing? "

Itu menunjukkan Muhammad SAW sepenuhnya bergantung pada keyakinan


yang seyakin-yakinnya bahwa hal itu benar-benar wahyu Ilahi.
29 

ABU LAHAB – RAHASIA YANG TERUNGKAP

Nabi Muhammad SAW memiliki seorang paman yang bernama Abu Lahab.
Orang ini membenci Islam sedemikian rupa sehingga ia memanfaatkan
kebenciannya untuk mengikuti di sekitar Nabi Muhammad SAW dalam
rangka untuk mendiskreditkan Kenabian Muhammad SAW. Jika Abu Lahab
melihat Nabi Muhammad SAW berbicara kepada orang asing, dia menunggu
hingga Nabi Muhammad SAW pergi berpisah dengan orang yang diajak
bicara itu, dan Abu Lahab datang kepada orang asing tersebut dan bertanya
kepadanya,:

"Apa yang dia katakan? Apakah dia berkata, 'Hitam'? Yah, itu adalah
putih. Apakah dia bilang 'pagi'? Yah, itu adalah malam. "

Abu Lahab selalu mengatakan sesuatu kebalikan dari apapun yang ia dengar
dari perkataan Muhammad SAW dan kaum Muslimin. Namun, sekitar
sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal, turun Surat dalam Al-Quran
(QS Al-Lahab, 111) yang sedikit mengungkap tentang rahasia Abu Lahab.
Yang sangat jelas menyatakan bahwa ia akan masuk ke dalam api (i.e.,
Neraka). Dengan kata lain, ia menegaskan bahwa ia tidak akan pernah
menjadi seorang Muslim dan oleh karena itu akan dihukum selama-lamanya.

Semenjak Surat tersebut turun, selama sepuluh tahun kehidupan Abu Lahab
sebenarnya sangat bisa mendeskreditkan kenabian Muhammad SAW. Yaitu
dengan cara ia hanya perlu mengatakan suatu pernyataan yang bertentangan
dengan isi surat Al-Lahab tersebut dengan perkataan :

"Saya mendengar bahwa telah diwahyukan kepada Muhammad bahwa


saya akan tidak pernah berubah - bahwa saya tidak akan pernah menjadi
seorang Muslim dan akan dimasukkan ke dalam neraka. Yah, aku ingin
menjadi muslim sekarang. Bagaimana dengan seperti itu? Apa pendapat
Anda tentang wahyu Illahi Muhammad sekarang? "
30 

Tapi dia tidak pernah melakukannya. Padahal, seperti itulah persisnya


perilaku yang diharapkan dari dia karena dia selalu berusaha untuk
bertentangan dengan Islam apapun itu.

Pada intinya, Muhammad SAW berkata :

"Paman sangat benci dan selalu bertentangan terhadap saya dan paman
ingin menghabisi saya? Baiklah, ucapkanlah kalimat itu, dan saya telah
tamat. Ayolah, katakanlah kalimat itu paman! "

Tapi Abu Lahab tidak pernah mengatakan kalimat itu. Sepuluh tahun!! Dan
dalam semua waktu itu ia tidak pernah menerima Islam atau bahkan tidak
menjadi bersimpati terhadap Islam.

Bagaimana mungkin Muhammad SAW telah mengetahui dengan pasti


bahwa Abu Lahab tidak akan bertentangan dengan wahyu Al-Quran Surah Al-
Lahab jika ia (yakni, Muhammad SAW) tidak benar-benar utusan Allah SWT?
Bagaimana mungkin ia telah begitu percaya diri untuk memberi seseorang
kesempatan 10 tahun untuk mendiskreditkan klaim kenabiannya? Satu-
satunya jawaban adalah bahwa ia adalah utusan Allah SWT, karena untuk
mengajukan tantangan semacam itu sangatlah berisiko besar, seseorang
harus sepenuhnya yakin bahwa ia memiliki wahyu Illahi.
31 

MIGRASI

Contoh lain dari tingkat kepercayaan diri yang tinggi dari Nabi Muhammad
SAW sendiri dan konsekuensi dalam perlindungan Illahi terhadap kenabian
dirinya beserta pesannya sampai selamat adalah ketika dia meninggalkan
Makkah dan bersembunyi di sebuah gua bersama Abu Bakr RA selama
migrasi mereka ke Madinah. Kedua-duanya dari dalam gua dengan jelas
melihat orang-orang datang untuk membunuh mereka, dan Abu Bakr RA
merasa takut. Tentu saja, jika Muhammad SAW adalah seorang pembohong,
pemalsu dan mencoba menipu orang-orang menjadi percaya bahwa ia adalah
seorang nabi, orang akan mengharapkan dia berkata kepada temannya,:

"Hei, Abu Bakr, lihat apakah Anda dapat menemukan kembali jalan keluar
dari gua ini.! "
Atau,
" berjongkoklah ke pojok bawah sana dan diam. !"

Namun, dalam kenyataannya, apa yang Muhammad SAW katakan kepada


Abu Bakr RA dengan jelas terlihat rasa percaya dirinya. Dia mengatakan:

"Bersabarlah! Sesungguhnya Allah SWT beserta kita, dan Allah SWT akan
menyelamatkan kita! "

Sekarang, jika orang tahu bahwa ia menipu rakyat, dari mana dia
mendapatkan sikap semacam ini pada saat terjepit? Bahkan, seperti kerangka
berpikir, perkataan itu bukanlah karakteristik dari pembohong atau pemalsu
sama sekali.

Jadi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, non-Muslim berkeliling dan


berputar-putar, mencari jalan keluar - Beberapa cara untuk menjelaskan
temuan-temuan dalam Al-Quran tanpa menghubungkan mereka ke sumber
32 

yang tepat. Di satu sisi, mereka memberitahu Anda pada hari Senin, Rabu
dan Jumat,:

"Orang itu adalah pembohong, "

dan di sisi lain, pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu mereka bilang,:

"Dia gila."

Apa yang mereka menolak untuk menerima adalah bahwa seseorang tidak
dapat mendapatkan keduanya, namun mereka memaksakan kedua teori,
baik alasan untuk menjelaskan informasi dalam Al-Quran.
33 

PERTEMUAN DENGAN PENDETA

Tujuh tahun yang lalu, Seorang Pendeta datang ke rumah saya. Di ruangan
khusus yang kami duduk bersama ada Al-Quran di atas meja, menghadap ke
bawah, sehingga Pendeta tidak sadar tentang isi buku itu. Di tengah-tengah
diskusi, saya menunjuk Al-Quran dan berkata, :

"Saya memiliki keyakinan dalam buku itu. "

Melihat Al-Quran tapi tidak tahu buku mana yang dimaksud itu, dia
menjawab,:

"Yah, Aku berkata kepadamu, jika buku itu bukan Alkitab Bible, berarti itu
ditulis oleh seorang laki-laki! "

Sebagai tanggapan atas pernyataan, aku berkata,:

"Biarkan saya mengatakan sesuatu tentang apa yang dalam buku itu. "

Dan hanya dalam waktu tiga sampai empat menit, saya mengaitkan dia
dengan beberapa hal yang terkandung dalam Al-Quran. Setelah mengaitkan
semuanya hanya tiga atau empat menit, ia benar-benar mengubah posisi dan
menyatakan,:

"Kau benar. Seorang pria tidak menulis buku itu. The Devil menulis itu! "

Memang, memiliki sikap seperti itu sangat disayangkan - karena berbagai


alasan. Untuk satu hal, itu adalah alasan yang sangat instan dan murahan.
Ini adalah jalan keluar instan dari sebuah situasi tidak nyaman.

Sebagai soal fakta, ada sebuah kisah terkenal dalam Alkitab Bible yang
menyebutkan bagaimana suatu hari beberapa orang Yahudi sebagai saksi
34 

ketika Yesus A.S menghidupkan seorang laki-laki dari antara orang mati. Pria
tersebut sudah mati selama empat hari, dan ketika Yesus tiba, ia hanya
berkata,:

"Bangunlah!"

dan pria itu bangkit dan berjalan jauh. Pada saat seperti pemandangan itu,
beberapa orang Yahudi yang sedang menonton berkata tidak percaya, :

"Ini adalah Iblis. Iblis membantu dia! "

Sekarang cerita ini dibacakan sangat sering di gereja di seluruh dunia, dan
orang-orang yang menangis air mata besar itu, berkata, :

"Oh, kalau aku berada di sana, aku tidak akan bodoh seperti orang Yahudi!
"

Namun, ironisnya, orang-orang ini (Pendeta-Penerjemah) melakukan persis


apa yang orang Yahudi lakukan ketika kejadian Nabi Isa A.S menghidupkan
seorang pria, hanya dalam tiga menit Pendeta tersebut menunjukkan kepada
mereka hanya sebagian kecil dari Al-Quran dan semua yang mereka dapat
katakan adalah,:

"Oh, Iblis melakukannya. Iblis menulis buku itu! "

Karena mereka benar-benar mundur ke sudut yang tersisa dan tidak memiliki
Jawaban layak lainnya, mereka terpaksa menggunakan itu dengan cepat
tanpa pikir panjang dan murahan.
35 

THE SOURCE OF THE AL-QURAN

Contoh lain dari penggunaan orang sikap lemah ini dapat dapat ditemukan di
Mekkah penjelasan mengenai sumber pesan Muhammad SAW. Mereka sering
berkata, :

"Para setan Muhammad itu membawa Al-Quran! "

Tapi sama halnya dengan setiap saran dibuat, Al-Quran memberikan


jawaban. Satu ayat (QS Al-Qalam 68: 51-52) dengan kutipan singkat :

"…..Dan mereka berkata," Sesungguhnya Muhammad telah


terpengaruh [oleh jin], 'tetapi Al-Qur'an tidak lain adalah untuk
peringatan untuk alam semesta "2

Hal itulah memberikan argumen dalam menjawab teori seperti itu.


Kenyataannya, banyak argumen dalam Al-Quran untuk menjawab teori
tentang setanlah memberikan Muhammad SAW pesan. Sebagai contoh,
dalam QS. Asy-Syu'ara 26:210-212 Allah SWT dengan tegas menjelaskan:

“Dan Al Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.


Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur'an itu, dan
merekapun tidak akan kuasa. Sesungguhnya mereka benar-
benar dijauhkan daripada mendengar Al Qur'an itu.”

Dan di tempat lain (QS. An-Nahl 16:98) Al-Quran memerintahkan kita:

“Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta


perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”

                                                            
2
 Dalam terjemahan bahasa Inggris resmi adalah seperti itu yang kemudian diterjemahkan ke
Indonesia, namun dalam terjemahan Arab ke bahasa Indonesia resmi ada perbedaan
terjemahan QS:69:51 yang berbunyi : “….dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang yang gila” 
36 

Sekarang apakah seperti ini caranya Setan bisa menulis sebuah buku? Setan
mengatakan sesuatu,:

“Sebelum Anda membaca buku saya, mintalah Allah SWT untuk melindungi
Anda dari saya? "

Ini adalah sesuatu yag sangat-sangat rumit dan menipu. Memang, seseorang
bisa menulis sesuatu seperti ini, tapi apakah setan akan melakukan ini?
Banyak orang sangat jelas menggambarkan bahwa mereka tidak bisa datang
ke salah satu kesimpulan pada subyek tersebut. Di satu sisi, mereka
mengklaim bahwa setan tidak akan melakukannya hal seperti itu dan bahkan
jika dia bisa, Tuhan tidak akan mengizinkannya, namun, di sisi lain, mereka
juga percaya bahwa Setan adalah satu-satunya yang jauh lebih kecil daripada
Allah SWT. Pada dasarnya mereka menyatakan bahwa Iblis mungkin bisa
melakukan apa pun yang Allah SWT dapat lakukan. Dan sebagai hasilnya,
ketika mereka melihat Al-Quran, bahkan walaupun mereka terkejut karena
bagaimana luar biasa Al-Quran itu, mereka masih menegaskan, :

"Iblis yang membuat ini!",

Segala Puji Bagi Allah SWT, umat Muslim tidak memiliki sikap seperti itu.
Meskipun Setan mungkin memiliki beberapa kemampuan, Namun cara
kemampuan setan sangatlah jauh terpisah dan berbeda dengan cara yang
Allah SWT miliki. Dan tidak ada seorang muslim adalah seorang Muslim,
kecuali jika ia percaya hal tersebut. Adalah umum diketahui bahkan di
kalangan non-Muslim bahwa Iblis dapat dengan mudah membuat kesalahan,
dan itulah yang diharapkan bahwa Setan akan membuat kontradiksi terhadap
dirinya sendiri jika dan ketika dia menulis sebuah buku. Dan memang,
Pernyataan dalam Al-Quran (QS an-Nisa 4:82):
"Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Apakah itu
dari selain Allah, tentulah mereka menemukan dalamnya
banyak pertentangan. "
37 

MYTHOMANIA

Dalam hubungannya dengan alasan bahwa non-Muslim yang mahir telah


berupaya dengan sia-sia memberikan alasan yang tidak dapat dijelaskan
dalam Al-Quran, ada serangan lain yang sering ditampakkan dan dianggap
merupakan kombinasi dari dua teori bahwa Muhammad SAW adalah gila
dan sekaligus pembohong. Pada dasarnya, orang-orang ini berpendapat
bahwa Muhammad SAW itu gila, dan sebagai hasil dari angan-angan, ia
berbohong dan menyesatkan orang. Ada sebutan istilah untuk kepribadian
ganda ini dalam dunia psikologi. Hal ini disebut sebagai penyakit
mythomania. Arti sederhanya yang satu memberitahukan tentang
kebohongan dan kemudian mereka mempercayainya . Ini apa yang
dituduhkan orang-orang non-Muslim bahwa Muhammad SAW menderita
penyakit tersebut.

Tapi satu-satunya masalah dengan pendapat ini adalah bahwa seseorang


yang menderita penyakit mythomania tidak dapat membedakan antara
kenyataan dan bukan kenyataan, seorang mythomaniac tidak sepenuhnya
menyadari bahwa ia sedang berbohong. Ia tidak mampu membedakan antara
'kenyataan' yg berasal dari imaginasinya dan kenyataan yang sebenarnya.
Kebohongan-kebohongan yang dilakukan olehnya cenderung 'di luar'
kesadaran.

Namun demikian pada kenyataannya keseluruhan isi Al-Quran adalah


didasarkan sepenuhnya pada fakta kenyataan. Segala sesuatu yang
terkandung didalamnya dapat diteliti dan ditetapkan sebagai hal yang benar.
Karena “kenyataan” adalah masalah krusial untuk mythomaniac, ketika
seorang psikolog mencoba untuk menyembuhkan penderita dari kondisi
seperti itu, Psikolog terus-menerus melawan penderita dengan memberikan
‘kenyataan’.
38 

Sebagai contoh, jika seseorang sakit mental mythomaniac dan mengklaim:

"Aku adalah raja Inggris, "

seorang psikolog tidak lantas mengatakan padanya :

" bukan, bukan Anda Rajanya. Anda Gila! "

Namun Psikolog tersebut tidak melakukan hal itu. Sebaliknya, Psikolog


menkonfrontir penderita dengan fakta-fakta dan berkata:

"Oke, kau mengatakan bahwa Kau adalah raja Inggris. Jadi, katakan
padaku di mana ratu pada hari ini?. Dan di mana Perdana Menteri? Dan
mana Penjaga Anda? "

Sekarang, ketika orang mengalami kesulitan mencoba untuk menangani


pertanyaan-pertanyaan ini, ia mencoba untuk membuat alasan, mengatakan:

"eehm ... ratu ... dia telah pergi ke ibunya. Uhhh ... Perdana Menteri ...
mungkin dia meninggal. "

Dan akhirnya dia sembuh karena dia tidak bisa menghadapi kenyataan. Jika
Psikolog tetap menghadapi dia dengan cukup fakta, akhirnya penderita
mythomaniac menghadapi kenyataan dan berkata,:

"Saya kira Saya bukan raja Inggris. "

Uniknya Al-Quran juga melakukan banyak pendekatan kepada setiap orang


yang membaca Al-Quran dengan salah satu cara pendekatannya sama seperti
39 

seorang Psikolog memperlakukan para penderita penyakit mythomania. Ada


salah satu ayat dalam Al-Quran (QS. Yunus 10:57) yang menyatakan:

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran


dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang yang beriman."

Sekilas, pernyataan ini muncul samar-samar, akan tetapi makna dari ayat ini
adalah sangat jelas ketika pandangan seseorang itu menjadi sangat terang
karena membaca contoh-contoh yang disebutkan sebelumnya. Pada
dasarnya, salah satu yang diharapkan adalah kesembuhan bagi pembaca dari
Delusi dengan cara membaca Al-Quran. Intinya, ini adalah terapi. Cara
harfiah inilah yang digunakan untuk menyembuhkan orang yang tertipu
dengan cara mengkonfrontir mereka dengan fakta fakta yang benar-benar
fakta autentic. Sebuah sikap umum di seluruh Al-Quran adalah salah satunya
yang berkata, :

"Hai manusia, kamu berkata ‘ini’ dan ‘itu’ tentang ‘ini’; tapi bagaimana
dengan ‘ini’ dan ‘itu’? Bagaimana kau bisa berkata ’ini’ ketika kau tahu ’itu’?
"

Dan seterusnya. Hal tersebut memaksa seseorang untuk mempertimbangkan


apa saja yang relevan dan apa yang penting sementara sekaligus
menyembuhkan pembaca dari delusi bahwa fakta-fakta disampaikan
langsung kepada umat manusia oleh Allah SWT dapat dengan mudah
dijelaskan yang sangat jauh dari teori-teori tipis dan alasan alsan yang tidak
beralasan.
40 

ENSIKLOPEDIA KHATOLIK BARU

Inilah salah satu fakta dari kenyataan yang sangat bermacam-macam -


mengkonfrontir orang-orang dengan fakta - yang telah menguras banyak
perhatian orang-orang non-Muslim. Bahkan pada kenyataannya, terdapat
referensi yang sangat menarik tentang subjek ‘kenyataan’ ini di New Catholic
Encyclopedia. Dalam sebuah artikel di bawah Judul Al-Quran, Gereja Katolik
menyatakan:

"Selama berabad-abad, banyak teori telah ditawarkan mengenai darimana


asal usul Al-Quran ... Hari ini bukanlah manusia yang bijaksana jika
menerima teori-teori tersebuti!! "

Sekarang ini Gereja Katolik dengan usianya yang sangat tua, sekitar
berabad-abad lamanya, menyangkal usaha yang sia-sia tersebut untuk
menjelaskan kepalsuan Al-Quran.

Memang, Al-Quran adalah permasalahan bagi Gereja Katolik. Pernyataan


bahwa Al-Quran adalah wahyu Illahi, karenanya mereka mempelajari Al-
Quran. Tentu saja, mereka akan sangat senang sekali jika menemukan bukti
bahwa Al-Quran itu bukan wahyu Illahi, tapi mereka tidak bisa. Mereka tidak
dapat menemukan penjelasan yang layak. Tapi setidaknya mereka jujur
dalam penelitian mereka dan tidak menerima argumen penafsiran yang tidak
substansif yang diajukan dari pendahulu-pendahulu mereka. Gereja Katolik
menyatakan bahwa sejak dari abad empat belas yang lalu itu belum ada
penjelasan yang masuk akal yang dapat dipresentasikan. Setidaknya hal itu
diakui bahwa Al-Quran bukanlah subjek yang mudah untuk ditolak. Tentu
saja, apalagi ada orang lain yang tidak jujur. Mereka dengan sangat cepat
berkata,:
41 

"Oh, Al-Quran datang dari ‘sini’ Al-Quran datang dari ‘sana’. "3

Dan mereka bahkan tidak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk


memeriksa kredibilitas dari apa yang mereka nyatakan sendiri.

Tentu saja, seperti pernyataan oleh Gereja Katolik tersebut di atas, hal ini
juga terwariskan kepada Penganut Kristen dalam kesulitan setiap harinya.
Mungkin saja bahwa orang Kristian memiliki ide sendiri mengenai asal-usul
Al-Quran, akan tetapi sebagai salah satu anggota Gereja, ia tidak dapat benar-
benar berbuat banyak terhadap teorinya sendiri. Perbuatan seperti itu akan
bertentangan dengan ketaatan, kesetiaan dan loyalitas karena tuntutan dari
Gereja. Dengan kebajikan dari keanggotaan Gereja, ia harus menerima apa
yang Gereja Katolik nyatakan tanpa boleh mengajukan pertanyaan dan tetap
pada ajaran-ajarannya sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Sehingga,
pada dasarnya, jika Gereja Katolik secara keseluruhan berkata,:

"Janganlah kalian mendengarkan laporan yang belum dikonfirmasikan


tentang Al-Quran, "

kemudian apa yang bisa dikatakan tentang sudut pandang Islam? Jika
bahkan kalau non-muslim yang mengakui bahwa ada sesuatu dalam Al-
                                                            
3
  Penerjemah sering menemukan bahwa banyak dari para penentang memiliki kerakter
seperti ini, kadang mereka menuduh, oh itu sudah ada di zaman yunani kuno, sisi lain, oh itu
sudah ada di zaman mesir kuno, oh itu ada di zaman china, jepang, india, semith,
alexanderia, oh sudah ada di kitab bible ada di kitab ini dan itu dsb dsb. Atau seperti :oh itu
sudah ada seperti itu dari dulu di konsep yin yang, konsep kalender, konsep ini dan konsep
itu, oh itu berasal dari bahasa ini, dari bahasa itu yang intinya Muhammad SAW entah
bagaimana mencontek dari semua sumber itu.
Secara eksplisit hal tersebut menyatakan bahwa mereka mendukung kebenaran dari isi itu,
namun mereka menolak bahwa itu adalah dari Muhammad SAW. Dan kenyataannya tidak
ada bukti satupun yang bisa mengatakan Muhammad SAW mencontek sana sini, tidak
seperti mereka dan kita di zaman sekarang tinggal cari di google.com maka dapatlah
informasinya. Di sisi lain klo lah mereka memaksakan pendapat Nabi Muhammad SAW
mencontek sana sini, bagaimana mungkin dia bisa mencontek ke Mesir, besoknya ke Yunani,
Besoknya lagi ke Israel, besoknya memakai bahasa semith, besok bahasa yunani, besok ke
India, china, konsep kundalini, konsep buku aristoteles? Sedangkan perjalanan tercepat
adalah dengan menggunakan hewan. Atau bukti bukti “teman teman informan rahasia dari
berbagai penjuru dunia” juga tidak ada. 
42 

Quran - sesuatu yang harus diakui - maka mengapa orang begitu keras kepala
dan defensif serta bermusuhan ketika umat Islam yang berilmu memajukan
teori yang sama? Hal ini menjelaskan sesuatu kepada mereka dengan
pikirannya untuk direnungkan -- sesuatu yang untuk direnungkan bagi
mereka yang Paham!
43 

TESTIMONI DARI SEORANG INTELEKTUAL

Baru-baru ini, intelektual terkemuka dari Gereja Katolik – seorang laki-laki


bernama Hans -mempelajari Al-Quran dan memberikan pendapatnya tentang
apa yang dibacanya. Orang ini telah meniliti Al-Quran sekitar selama
beberapa waktu, dan dia sangat dihormati di kalangan Gereja Katolik, dan
setelah melakukan pengawasan dengan hati-hati, ia melaporkan temuannya,
dan menyimpulkan,:

"Allah telah berbicara kepada manusia melalui manusia, Muhammad. "

Sekali lagi ini adalah kesimpulan yang disampaikan yang bersumber dari
non-muslim - intelektual yang sangat terkemuka di kalangan Katolik Gereja
sendiri!

Saya tidak berpikir bahwa Paus setuju dengan dia, tapi meskipun demikian,
pendapat semacam itu dicatat, orang yang telah dikenal sebagai publik figur
itu harus membawa beberapa pembelaan yang berat kepada pihak Muslim. Ia
harus dihargai karena menghadapi kenyataan bahwa Al-Quran bukanlah
sesuatu yang dapat dengan mudah dikesampingkan dan bahwa, pada
kenyataannya Allah SWT adalah sumber dari kata-kata ini.

Berdasarkan bukti-bukti dari informasi tersebut di atas, semua kemungkinan


teori telah habis, sehingga kesempatan untuk menemukan kemungkinan
yang lain untuk menolak Al-Quran semakin sulit bahkan tidak ada sama
sekali.
44 

BEBAN PEMBUKTIAN KRITIK

Jika sebuah buku bukanlah wahyu, maka itu adalah penipuan, dan jika itu
adalah penipuan, seseorang harus bertanya, :

"Darimana asal-usulnya? Dan bagian mana hal itu bisa menipu kita? "

Memang, jawaban yang benar dari pertanyaan-pertanyaan ini semakin


memancarkan keaslian Al-Quran dan klaim sunyi yang tidak berdasar yang
pahit dari orang-orang peragu.

Tentu saja, jika orang-orang akan bersikeras bahwa Al-Quran adalah sebuah
penipuan, maka mereka harus mendatangkan bukti untuk mendukung klaim
seperti itu. Beban pembuktian ada pada mereka, bukan kami! Seseorang tidak
pernah diharapkan untuk memajukan sebuah teori tanpa cukup menguatkan
fakta; jadi saya berkata kepada mereka, :

"Tunjukkan pada saya satu penipuan! Tunjukkan di mana Al-Quran


menyesatkan aku! Pertunjukan kepada saya; jika tidak, jangan
mengatakan bahwa itu adalah penipuan! "
45 

ORIGIN OF THE UNIVERSE AND LIFE

Karakteristik menarik Al-Quran adalah bagaimana menangani fenomena


yang mengejutkan yang tidak hanya berhubungan dengan masa lalu namun
hingga ke zaman modern. Pada intinya, Al-Quran bukan sebuah masalah dan
masalah lama. Memang masih ada yang menjadi permasalahan bahkan
sampai saat ini - suatu masalah yang dibebankan kepada non-muslim yang
ada. Setiap hari, setiap minggu, setiap tahun mereka membawa lebih banyak
dan lebih banyak bukti bahwa Al-Quran adalah kekuatan yang terus menerus
terisi --yang keasliannya semakin tidak dapat ditentang! Sebagai contoh, satu
ayat dalam Al-Quran (Surah Al-Anbiya 21:30) berbunyi:

"Jangan orang-orang kafir melihat bahwa langit dan


bumi itu bergabung bersama-sama, kemudian Kami cengkeh
mereka terbelah, dan dibuat dari air segala sesuatu yang hidup?
Maka apakah mereka tidak percaya? "

Ironisnya, Fakta ini adalah sama dengan apa yang mereka teliti yang
mendapatkan penghargaan Nobel tahun 1973 kepada beberapa orang-orang
kafir.

Al-Quran mengungkapkan asal-usul alam semesta - bagaimana hal itu


dimulai dari satu bagian - dan umat manusia terus untuk memverifikasi
wahyu ini, bahkan hingga sekarang. Selain itu, fakta bahwa Semua
Kehidupan Berasal Dari Air4 bukan hal yang mudah untuk diyakinkan
kepada orang-orang dari empat belas abad yang lalu. Memang, jika 1400
tahun yang lalu Anda telah tinggal di padang pasir dan mengatakan kepada
seseorang, :
                                                            
4
  Di zaman modern sekarang Para peneliti Ruang angkasa raya yang mencoba
mengindentifikasi Planet baru yang bisa di tinggali manusia adalah dengan melihat adakah
“struktur air” di planet asing tersebut. 
46 

"Semua ini, Yang Anda lihat (menunjuk kepada diri sendiri), sebagian besar
adalah terbuat kebanyakan dari air, "

Tidak ada seorang pun akan percaya kepada anda. Bukti yang tidak tersedia
sampai ditemukannya mikroskop. Mereka harus menunggu untuk
mengetahui bahwa sitoplasma, substansi dasar sel, dibuat-up 80% air.
Meskipun demikian, bukti-bukti telah datang seiringnya waktu, dan sekali
lagi Al-Quran berdiri kokoh dalam ujian waktu.
47 

LEBIH BANYAK LAGI TENTANG FALSIFICATION TEST

Dalam pemalsuan referensi untuk tes yang disebutkan sebelumnya, adalah


menarik untuk dicatat bahwa mereka juga, berhubungan dengan baik masa
lalu dan kini. Beberapa dari mereka digunakan sebagai ilustrasi
Kemahakuasaan dan Pengetahuan Allah SWT, sementara yang lain terus
berdiri sebagai penantang di hari ini. Sebuah contoh pertama adalah
pernyataan yang dibuat dalam Al-Quran tentang Abu Lahab. Dengan jelas
menggambarkan bahwa Allah SWT, mengetahui yang gaib, tahu bahwa Abu
Lahab tidak akan pernah mengubah cara hidupnya dan menerima Islam.
Demikianlah Allah SWT mendiktekan bahwa ia akan dihukum ke dalam
neraka selamanya. Seperti hal sekarang bagian kedua sebuah ilustrasi tentang
kebijaksanaan dan peringatan Allah SWT kepada orang-orang seperti Abu
Lahab yang memilih jadi Penentang.
48 

ORANG-ORANG DI DALAM AL-QURAN

Contoh menarik dari jenis terakhir dari buku ini tentang falsification test
yang terkandung dalam Al-Quran adalah ayat yang menyebutkan hubungan
antara Muslim dan yahudi. Ayat ini berhati-hati untuk tidak
mempersempit ruang lingkup pada hubungan antara para anggota individu
masing-masing agama, tetapi lebih dari itu, ini meringkas hubungan antara
dua kelompok masyarakat secara keseluruhan. Pada intinya, Pernyataan
Al-Quran bahwa orang Kristen akan selalu memperlakukan kaum
Muslimin lebih baik daripada orang Yahudi memperlakukan
muslim. Memang, banyak dampak dari pernyataan demikian yang hanya
dapat dirasakan setelah pertimbangan yang hati-hati mengambil arti
sebenarnya dari ayat tersebut. Memang benar bahwa banyak orang Kristen
dan banyak orang Yahudi telah menjadi Muslim, tapi secara keseluruhan,
masyarakat Yahudi akan dipandang sebagai musuh yang ingin sekali
menghancurkan Islam. Selain itu, sangat sedikit orang menyadari apa yang
seperti deklarasi undangan terbuka dalam Al-Quran. Pada dasarnya, ini
adalah kesempatan yang mudah bagi orang Yahudi untuk membuktikan
bahwa Al-Quran adalah palsu - bahwa itu bukan wahyu Ilahi. Yang harus
mereka lakukan adalah mengatur diri mereka sendiri, memperlakukan kaum
muslim dengan sebaik-baiknya selama beberapa tahun dan kemudian
berkata,:

"Sekarang apa yang kitab suci anda katakan tentang teman terbaik di
dunia orang orang anda? - orang-orang Yahudi atau orang Kristen?
Melihat apa yang kita (Yahudi) lakukan untuk Anda! "

Itu yang harus mereka lakukan untuk menyangkal keaslian Al-Quran, namun
mereka tidak melakukannya pada tahun 1400 tahun. Tetapi, seperti biasa,
tawaran masih terbuka lebar sampai sekarang dan masa depan!
49 

PENDEKATAN MATEMATIKA

Semua contoh yang disuguhkan sejauh ini memberikan berbagai sudut


pandang yang mana satu dengan lainnya dapat digunakan sebagai metode
pendekatan Al-Quran yang tidak dapat dibantah lagi secara subjektif. Namun
ada sudut pandang yang lain yang eksis, antara lain, dengan tingkat
keobjektifan dan yang didasarkan kepada matematika.

Hal ini mengejutkan bagaimana Al-Quran menjadi otentik ketika seorang


menyusun apa yang dapat disebut sebagai “Teka teki daftar yang baik”. Secara
matematis, hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan cara menerka
teka-teki dan contoh prediksi. Sebagai contoh, jika seorang memiliki dua
pilihan (yaitu, satu yang benar, dan yang satu adalah salah), dan dia menutup
matanya dan membuat pilihan, kemudian setengah dari kesempatannya
(yaitu, satu kali kesempatan keluar dari dua kesempatan) ia akan benar. Pada
dasarnya, ia memiliki satu kesempatan dari dua kesempatan, karena ia bisa
memilih pilihan yang salah, atau dia bisa memilih pilihan yang benar.

Sekarang jika orang yang sama memiliki dua situasi seperti itu (yaitu, dia
mungkin benar atau salah tentang situasi nomor satu, dan ia bisa benar atau
salah tentang situasi nomor dua), dan dia menutup matanya dan menebak,
maka ia hanya akan memiliki kesempatan benar seperempat dari
kesempatannya (yakni, satu kali kesempatan dari empat kesempatan). Dia
sekarang memiliki satu dari empat kemungkinan karena sekarang ada tiga
cara baginya untuk menjadi salah dan hanya satu cara baginya untuk dapat
benar. Dalam istilah yang sederhana, ia dapat membuat pilihan yang salah
dalam situasi nomor satu dan kemudian membuat pilihan yang salah situasi
nomor dua, atau dia bisa membuat pilihan yang salah dalam situasi nomor
satu dan kemudian membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor dua,
50 

atau dia bisa membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor satu dan
kemudian membuat pilihan yang salah situasi nomor dua, atau dia bisa
membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor satu dan kemudian
membuat pilihan yang tepat situasi nomor dua.

Tentu saja, yang (hanya contoh di mana ia bisa benar keseluruhan adalah
skenario terakhir di mana ia bisa menebak dengan benar dari kedua situasi
benar salah tersebut). Kemungkinan menebak-nebak dengan tepat
berpeluang semakin kecil karena jumlah kesempatan baginya untuk menebak
telah meningkat; dan persamaan matematika mewakili skenario seperti
adalah ½ x ½ (yaitu, satu kali kesempatan keluar dari dua untuk situasi
pertama dikalikan oleh salah satu kesempatan dari dua kesmepatan untuk
situasi kedua).

Melanjutkan dengan contoh, jika orang yang sama sekarang memiliki tiga
situasi di mana untuk membuat dugaan-dugaan buta, kemudian dia hanya
akan benar seperdelapan dari waktunya (yakni, satu kali waktu keluar dari
delapan waktu benar atau salah atau ½ x ½ x ½). Sekali lagi, kemungkinan
memilih pilihan yang tepat dalam ketiga situasi menurunkan peluang
menjadi sepenuhnya benar hanya satu kali dalam delapan kesempatan. Perlu
dipahami bahwa jika jumlah situasi pilihan meningkat, kemungkinan peluang
yang benar mengalami penurunan dan semakin mendekati nol, untuk kedua
fenomena tersebut berkaitan saling berbanding terbalik.

Sekarang kita terapkan contoh ini pada situasi dalam Al-Quran, jika menarik
daftar semua tentang subjek di dalam Al-Quran yang membuat pernyataan
benar, menjadi sangat jelas bahwa sangat tidak mungkin sama persis dengan
kemungkinan semua yang benar dengan cara terkaan buta. Memang, topik
yang dibahas dalam Al-Quran sangat banyak sekali, dan dengan demikian
peluang kemungkinan seseorang untuk benar dengan terkaan buta itu
51 

menjadi hampir mendekati nol. Jika ada sejuta cara untuk menyalahkan Al-
Quran, namun setiap kali hal itu benar, maka tidak mungkin kebenaran
tersebut berasal dari tebakan buta seseorang.

Berikut ada tiga contoh subjek dalam Al-Quran yang telah membuat
pernyataan benar secara kolektif menggambarkan bagaimana Al-Quran
berpeluang untuk berdenyut terus.
52 

LEBAH BETINA

Dalam QS. An-Nahl 16:68-69 Al-Quran menyebutkan bahwa lebah betina


meninggalkan rumahnya untuk mengumpulkan makanan. Sekarang,
seseorang bisa menebak itu, berkata, :

"Lebah yangAnda lihat terbang sekitar - itu bisa laki-laki, atau bisa
perempuan. Saya rasa saya akan menebak betina. "

Tentu saja, ia memiliki satu dalam dua kesempatan untuk menjadi benar.
Jadi hal itu terjadi bahwa Al-Quran benar. Tetapi juga terjadi bahwa bukan
itu yang paling dipercayai orang orang pada saat Al-Quran diwahyukan.
Dapatkah Anda memberitahu perbedaan antara lebah laki-laki dan lebah
betina? Yah, dibutuhkan seorang spesialis untuk melakukan itu, akan tetapi
telah ditemukan bahwa lebah jantan tidak pernah meninggalkan rumahnya
untuk mengumpulkan makanan. Namun, dalam drama Shakespeare, Henry
The Fourth, beberapa karakter lebah menceritakan dan menyebutkan bahwa
lebah adalah prajurit dan memiliki seorang raja. Itulah yang orang tebak
dalam pikirannya.5

                                                            
5
  Yang mengejutkan penerjemah adalah ternyata topik LEBAH sendiri telah mengalami
perkembangan yang mengagumkan sepanjang sejarah kehidupan manusia, dari menjadi
simbol simbol di zaman kuno hingga sampai sekarang menjadi hewan ternak, kembali ke
topik, ada sebagian kalangan berusaha mematahkan pendapat tersebut dengan mengatakan
bahwa Al-Quran berbicara tentang lebah betina menyontek pendapat Aristoteles–Sang Ahli
Lebah. Mereka mengklaim perkataan Aristoteles dalam buku “The History Of Animal”
dengan judul Honey Bee, yang dikatakan bahwa ada istilah lebah betina.
Namun mereka hanya berhenti sampai di titik itu dan tidak menelitinya lebih lanjut.
Setelah penerjemah menelusuri buku lain : The female in Aristotle's biology: reason or
rationalization Oleh Robert Mayhew cetakan tahun 2004, di halaman 20 s.d. 24 dengan bab
judul : “King Bees and Mother Wasps” ternyata memang ada istilah mother bee namun
sebutannya bukanlah Ratu lebah tapi lebih kepada King Bee. Aristoteles memberi sebutan
mother bee dengan King Bee, padahal dia membagi serangga menjadi tiga bagian : Raja,
lebah dan tawon. Tapi mengapa ratu disebut sebagai raja lebah? padahal Aristoteles
beraliran rasionalis maka arti KING itu adalah Male pikirnya.inilah yang dikritik di dalam
buku tersebut bahwa ada Bias Gender dalam sebutan Aristoteles terhadap Ratu lebah=Raja
Lebah. Hal ini telah dikritik oleh kalangan Non-Muslim sendiri bahkan kaum feminis bahwa
Sebutan Aristoteles masih penuh dengan bias ideologi keberpihakan gender terhadap laki
53 

Zaman Shakespeare - bahwa lebah yang satu melihat terbang sekitar adalah
lebah jantan dan bahwa mereka pulang ke rumah dan menjawab untuk
seorang raja. Namun, itu tidak benar sama sekali. Kenyataannya adalah
mereka adalah betina, dan mereka tunduk kepada ratu lebah. Namun untuk
mendapatkan hasil tersebut butuh penyelidikan ilmiah modern dalam 300
tahun terakhir untuk menemukan bahwa hal ini terjadi.

Jadi, kembali ke daftar dugaan-dugaan yang baik, mengenai topik lebah, Al-
Quran memiliki kesempatan 50/50 menjadi benar, dan Kemungkinan adalah
SEPERDUA.

                                                                                                                                                                          
laki. Akhirnya dalam buku The History Of Animal di atas tadi dalam bab kesimpulannya
telah diketahui secara umum bahwa Lebah tawon dipimpin oleh King Bee. Hingga 1700
tahun kemudian (selisih 300 tahun dari zaman nabi SAW) baru di jelaskan kemudian oleh
Charles Butler.
Kalaupun mereka tetap memaksakan bahwa Al-Quran menyontek Aristoteles tentang lebah
betina, maka yang mereka perlu buktikan adalah siapakah yang memberitahukan Nabi
Muhammad SAW tentang “Arsitoteles –Bee Master” yang berideologi bias gender tersebut?.
Dan tentu sangat berisiko menebak dari pernyataan Aristoteles “ratu lebah=raja lebah”,
mana yang benar?, apalagi Rasulullah SAW juga seorang laki laki. Sekali lagi tidak ada bukti.

 
54 

MATAHARI

Selain subjek lebah, Al-Quran juga membahas tentang matahari dan


perjalanan matahari yang bergerak di ruang angkasa. Sekali lagi, seseorang
bisa menebak pada subjek tersebut. Ketika matahari bergerak melalui ruang
angkasa, ada dua pilihan: ia dapat melakukan perjalanan seperti batu yang
dilempar seseorang, atau dapat bergerak dengan sendirinya. Al-Quran
menyatakan yang terakhir - yang itu bergerak sebagai hasil dari gerak sendiri
(QS Al-Anbiya 21:33). Untuk melakukan itu, Al-Quran menggunakan
bentuk kata sabaha untuk menggambarkan gerakan matahari melalui ruang
angkasa. Dalam artian hal ini memberikan para pembaca dengan
pemahaman yang komprehensif tentang implikasi dari pemilihan kata kata
Arab, seperti contoh berikut yang diberikan.

Jika seorang pria berada di dalam air dan kata kerja sabaha diterapkan
kepada gerakan pria tersebut, dapat dipahami bahwa ia sedang berenang,
bergerak atas kemauannya sendiri dan bukan sebagai akibat dari kekuatan
yang diberikan langsung kepadanya. Jadi ketika kata kerja sabaha ini
digunakan dalam referensi untuk gerakan matahari melalui ruang angkasa,
sama sekali tidak menyiratkan bahwa matahari akan terbang tak terkendali
melalui ruang angkasa sebagai akibat kekuatan yang melemparkannya atau
sejenisnya. Ini hanya berarti bahwa matahari berevolusi dan berotasi di
dalam perjalanannya. Sekarang, hal ini adalah yang ditegaskan Al-Quran,
tetapi apakah hal itu mudah untuk dibuktikan? dapatkah setiap orang biasa
mengatakan bahwa matahari sedang berjalan memutar? Hanya di zaman
modern dengan peralatan yang tersedia dibuat untuk memproyeksikan citra
matahari ke sebuah maja laboratorium sehingga orang bisa melihatnya tanpa
menjadi buta. Dan melalui proses ini diketahui bahwa tidak hanya ada bintik-
bintik pada matahari tapi bintik ini bergerak sekali setiap 25 hari. Gerakan
ini disebut rotasi matahari di sekitar sumbu dan meyakinkan membuktikan
55 

bahwa, sebagai Al-Quran menyatakan 1400 tahun yang lalu, matahari tidak,
memang, gilirannya bergerak melalui ruang angkasa.

Dan kembali sekali lagi untuk subjek dugaan-dugaan yang benar, peluang
menebak dengan benar tentang kedua subyek – jenis kelamin lebah dan
pergerakan matahari - adalah SEPEREMPAT!
56 

ZONA WAKTU

Mengingat kembali zaman 14 abad yang lalu orang mungkin tidak mengerti
banyak tentang konsep zona waktu, pernyataan Al-Quran tentang subjek ini
adalah sangat mengejutkan. Konsep bahwa satu keluarga yang sarapan pagi
disaat matahari terbit sementara diwaktu yang sama keluarga yang lain
menikmati udara malam yang dingin, hal ini benar-benar sesuatu yang
mengagumkan, bahkan di zaman modern sekarang. Memang, 14 abad yang
lalu, seorang laki-laki tidak bisa melakukan perjalanan lebih dari tiga puluh
mil dalam satu hari, dan dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan
perjalanan dari India ke Maroko, sebagai contoh. Dan ketika ia sedang makan
malam di Maroko, iapun berpikir sama, :

"Jika pulang ke rumah di India sekarang pasti sedang makan malam. "

Ini karena dia tidak menyadari bahwa, dalam menempuh jarak perjalanan, ia
bergerak melintasi zona waktu. Namun, karena itu adalah firman Allah SWT,
- Semua Pengetahuan, Al-Quran membenarkan fenomena zona waktu
tersebut.

Yang menarik dalam ayat ini yang menyatakan bahwa ketika sejarah alam
semesta berakhir dan hari kiamat tiba, semua peristiwa akan terjadi secara
cepat, dan kiamat digambarkan sangat cepat tertangkap mata orang-orang di
siang hari dan orang-orang di malam hari sekaligus. Ini jelas menggambarkan
kebijaksanaan Allah SWT dan PengetahuanNya sebelum keberadaan tentang
konsep zona waktu diketahui manusia, meskipun penemuan itu tidak ada
pada 14 abad lalu. Tentu saja, fenomena ini bukanlah sesuatu yang dilihat
seseorang secara kasat mata atau hasil dari penelitian seseorang, dan fakta
ini, dalam Al-Quran sendiri, cukuplah sebagai bukti keaslian dari Al-Quran.
57 

KESIMPULAN

Kembali terakhir kali untuk subjek teka teki dugaan yang benar untuk tujuan
dari contoh ini, kemungkinan bahwa seseorang menebak dengan benar
tentang ketiga subjek tersebut - jenis kelamin lebah, pergerakan matahari,
dan adanya zona waktu - adalah SEPERDELAPAN!

Tentu saja, seseorang bisa saja terus menerus dengan misalnya, menyusun
daftar lagi dan lagi tentang tebakan yang benar; dan tentu saja, kemungkinan
tebakan benar akan semakin kecil dan berbanding terbalik dengan
bertambahnya daftar subjek masing-masing yang bisa ditebak. Akan tetapi
apa yang tidak seorangpun dapat menyangkalnya adalah sebagai berikut:
Muhammad SAW, seorang buta huruf, bahwa tebakannya tentang beribu ribu
topik telah dinyatakan benar, tidak pernah sama sekali membuat kesalahan,
terlalu tinggi tingkat kebenarannya dibanding jumlah daftar subjeknya yang
banyak bahwa setiap teori karangan untuk Al-Quran haruslah benar-benar
ditolak - bahkan oleh musuh-musuh yang paling memusuhi Islam!

Pada dasarnya, Al-Quran mengharapkan tantangan semacam ini. Tidak


diragukan lagi, jika seseorang datang ke sebuah daerah asing dan datang
kepada seseorang penduduk asli dan berkata,:

"Aku tahu ayahmu. Saya telah bertemu dengannya, "

mungkin orang penduduk asli itu akan meragukan perkataan pendatang


baru tersebut, dan berkata,:

"Anda baru saja datang ke sini. Bagaimana Anda bisa tahu ayahku? "

Sebagai hasilnya, peduduk asli tersebut akan kembali bertanya kepadanya,:


58 

"Katakan padaku, ayahku tinggi, pendek, gelap, kuning langsat? Seperti


apa dia? "

Tentu saja, jika pengunjung asing tersebut terus menjawab semua pertanyaan
itu dengan benar, penduduk asli yang skeptis tersebut tidak akan punya
pilihan selain mengatakan,:

"Saya rasa Anda tahu Ayah saya. Aku tidak tahu bagaimana cara anda
mengenal Ayahku, tapi saya rasa Anda tahu! "

Situasi ini sama dengan Al-Quran. Al-Quran menyatakan bahwa berasal dari
Dia yang menciptakan segalanya. Sehingga setiap orang memiliki hak untuk
mengatakan,:

"Yakinkan aku! Jika pengarang buku ini benar-benar berasal dari


Kehidupan dan segala sesuatu di langit dan di bumi, maka Dia harus tahu
tentang ini, tentang itu, dan seterusnya. "

Dan mau tidak mau, setelah meneliti Al-Quran, semua orang akan
menemukan kebenaran yang sama. Selain itu, kita semua tahu sesuatu yang
pasti:
Kami semua tidak harus menjadi ahli untuk memverifikasi apa yang
ditegaskan dalam Al-Quran. Keimanan seseorang(keyakinan) tumbuh sebagai
salah satu penerus untuk memeriksa dan mengkonfirmasi kebenaran yang
terkandung dalam Al-Quran. Dan seseorang melakukan apa yang seharusnya
untuk kehidupannya sendiri.

Semoga Allah SWT membimbing setiap orang untuk dekat dengan


kebenaran.
59 

Catatan Tambahan I :
Efisiensi Group Discussions

Seorang insinyur di University of Toronto yang tertarik dalam bidang


psikologi dan telah membaca sesuatu pada itu, melakukan penelitian dan
menulis tesis tentang Efisiensi Group Discussions. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mencari tahu seberapa banyak orang yang
dibutuhkan ketika mereka bersama-sama untuk berbicara dalam kelompok
berdua-dua, bertiga-tiga, bersepuluh, dll. Grafik temuan-nya naik dan turun
berjalan di tempat, tetapi mencapai puncak titik tertinggi pada variabel dua
(2). Temuan: orang akan mencapai hasil yang efektif ketika mereka
berbicara dalam kelompok berdua-dua. Tentu saja, penemuan ini sepenuhnya
berada di luar harapan, tetapi ada nasihat yang sangat tua diberikan dalam
Al-Quran (QS Saba 34:46):

"Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingat- kan


kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah
(dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian…..”."
60 

Catatan Tambahan 2:
Kota Pilar : 'Iram

Selain itu, Al-Quran (Surah Al-Fajr 89:7) menyebutkan sebuah kota


tertentu dengan nama 'Iram (sebuah kota pilar), yang tidak dikenal dalam
sejarah kuno dan belum ada sejarawan yang berkonsentrasi terhadap kota
tersebut. Namun, dalam edisi Desember 1978 National Geographic
memperkenalkan informasi yang menarik menyebutkan bahwa pada tahun
1973, kota Elba adalah digali di Suriah. Kota ini ditemukan sudah berumur
43 berabad-abad lamanya, tetapi itu bukan bagian yang paling menakjubkan.
Peneliti menemukan bahwa di perpustakaan Elba ada catatan semua kota-
kota yang telah melakukan perdagangan bisnis dengan Elba. Percaya atau
tidak, dalam catatan tersebut ada nama kota 'Iram. Orang Elba telah
melakukan bisnis dengan orang-orang dari 'Iram! 6
                                                            
6
  Ternyata penemuan inipun segera dibantah dengan bahwa Al-Quran itu penuh dengan
kesalahan dialek grammar Arab dan tidak sesuai dengan pola Puisi atau frasa bahasa Arab.
Bahkan mereka menuduh Muhammad SAW dan teman temannya telah menghancurkan
semua perpustakaan buku buku zaman jahiliyah baik buku puisi-puisi dan buku pengetahuan
sebelum zaman Islam datang sehingga bukti tentang Kota Iram hanya di ketahui oleh orang
Islam saja.
Untuk permasalahan kesalahan grammar dalam Al-Quran Mereka mengutip perkataan The
Egyptian scholar Taha Hussain, dalam bukunya : Fi al-Adab al-Jaheli yang berisi bahwa:
“The vast quantity of what is called pre-Islamic poetry has nothing to do with the pre-
Islamic literature, but it is fabricated after Islam.”... Jadi bagi mereka berdasarkan
perkataan Taha tersebut bahwa Al-Quran itu tidak bisa ditafsirkan dengan metode Puisi atau
Frasa. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran tidak pernah menyebutkan istilah “kota” iram.
Namun sebaliknya mereka menganggap bahwa Iram itu dalam bahasa hebrew adalah Aram
yang dalam statemen Hebrew tua adalah Aram adalah anak dari Shem dan cucu dari Noah
dalam bahasa Arab cucunya Nuh. Dan ini di dukung tafsiran dari Ibnu Katsir dan Ibnu Ishaq.
Namun mereka tidak sadar bahwa perkataan Taha itu menguatkan pendapat bahwa Al-
Quran itu memang berbahasa Arab tapi bukan puisa bukan pula frasa gramatikal bahasa
Arab yang merupakan produk kebudayaan orang-orang Arab, Al-Quran memiliki pola sendiri
yang tidak terdapat dalam pola puisi maupun pola frasa bahasa Arab. Sehingga tafsiran
mereka tentang berdasarkan bahasa hebrew, Aram dari syiria = adalah seorang anak aram
yang anak dari Sam dan cucunya Nuh, bukan kota Iram adalah tidak benar sama sekali.
Sedangkan tafsiran Ibnu Katsir dan Ibnu Ishaq tentang anak bernama Aram bukan tentang
tafsiran surah Al-Fajr: 89:7 tersebut namun benar benar ditafsirkan sebagai kerajaan Kota
Iram oleh Ibnu Katsir lihat :
http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/089%20Fajr.htm. (diakses tanggal 26
Nopember 2009).
Terakhir tentang pemusnahan massal perpusatakaan di Arab Mekkah bahkan perpustakaan
Alexanderia oleh Muhammad SAW sudah terbantahkan karena tidak ada bukti kuat yang
61 

Sebagai kesimpulan saya meminta Anda untuk mempertimbangkan dengan


hati-hati surat berikut (Surah 29:50-51):

"Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah


menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) sedang dia
dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Qur'an) itu
terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang
yang beriman. "
  

                                                                                                                                                                          
menunjukkan pernah terjadi peristiwa itu terjadi. Silahkan lihat situs debat antara muslim
Nadir Ahmad dan stranger sina di:
http://www.examinethetruth.com/Challenge_Sina.htm (diakses tanggal 26 Nopember 2009)

You might also like