1. Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik, kognitif, dan sosial emosional bayi dan anak usia 0-5 tahun secara bertahap per 3 bulan. Termasuk pula pendidikan yang dianjurkan untuk mendukung perkembangan anak.
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik, kognitif, dan sosial emosional bayi dan anak usia 0-5 tahun secara bertahap per 3 bulan. Termasuk pula pendidikan yang dianjurkan untuk mendukung perkembangan anak.
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan motorik, kognitif, dan sosial emosional bayi dan anak usia 0-5 tahun secara bertahap per 3 bulan. Termasuk pula pendidikan yang dianjurkan untuk mendukung perkembangan anak.
Belajar mengikuti objek dengan matanya Melihat ke muka orang dengan tersenyum Bereaksi terhadap suara/ bunyi Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak Menahan barang yang dipegangnya Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Dari 3 bulan sampai 6 bulan: Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya. Menahan benda-benda di mulutnya Berusaha memperluas lapangan pandangan Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang Dari 6 bulan sampai 9 bulan: Dapat duduk tanpa dibantu Dapat tengkurap dan berbailik sendiri Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari telunjuk Bergembira dengan melempar benda-benda Mengeluarkan kata-kata tanpa arti Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian Dari 9 bulan sampai 12 bulan: Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu Dapat berjalan dengan dituntun Menirukan suara Mengulang bunyi yang didengarnya Belajar menyatakan satu atau dua kata Mengerti perintah sederhana atau larangan Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya berpartisipasi dalam permainan
Dari 12 bulan sampai 18 bulan: Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah Menyusun 2 atau 3 kotak Dapat mengatakan 5-10 kata Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing Dari 18 sampai 24 bulan: Naik turun tangga Menyusun 6 kotak Menunjuk mata dan hidungnya Menyusun dua kata Belajar makan sendiri Menggambar garis di kertas atau pasir Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/ kencing Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka Dari 2 sampai 3 tahun: Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki Membuat jembatan dengan 3 kotak Mampu menyusun kalimat Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya Menggambar lingkaran Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya Dari 3 sampai 4 tahun: Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga Berjalan pada jari kaki Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri Menggambar garis silang Mengenal 2 atau 3 warna Menggambar orang hanya kepala dan badan Bicara dengan baik Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya Banyak bertanya Bertanya bagaimana anak dilahirkan Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang Mendengarkan cerita-cerita Bermain dengan anak lain Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana Dari 4 sampai 5 tahun: Melompat dan menari Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan Menggambar segi empat dan segi tiga Pandai bicara Dapat menghitung jari-jarinya Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita Minat kepada kata baru dan artinya Memprotes bila dilarang apa yang diingininya Mengenal 4 warna Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan: Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman Menyanyi, menggambar Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita Menggambar Membuat permainan dari kertas Mengenal tugas, larangan-larangan Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar (BAB), kontrol buang air kecil (BAK)
1. Mental Retardasi (MR) MR (keterbelakangan mental) adalah suatu keadaan dimana kemampuan intelektual di bawah rata-rata dan di sertai dengan penurunan perilaku adaptasi dan manivestasinya selama masa perkembangan. Biasanya kelihatan saat umur anak di atas 3 tahun. MR dapat di klasifikasikan menjadi 3 : a. Educable (mampu untuk di didik) = IQ 50 s/d 75. b. Try Enable (mampu untuk di latih) = IQ 25 s/d 49. c. Custodial (mampu rawat) = IQ 0 s/d 24. Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah : Pre Natal (saat kehamilan) : anoxia (kurang oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma rubella, sipilis, kekurangan gizi. Natal (saat kelahiran) : anoxia, prematur, lahir dengan di vakum, dll. Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun) : anoxia, trauma kepala, kuarang gizi, dll. 2. Down Sindrome Down Sindrome adalah gangguan mental syndrome akibat dari jumlah kromosom yang tidak normal dan memiliki ciri yang khas seperti wajah mongoloid. 90% kasus di sebabkan karena kelebihan kromosom ke-21, perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom yang lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2 garis kromosom yang sama (linear) menjadi tidak seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47 (pada normalnya 46). Penyebab yang lainnya adalah faktor usia pada saat ibu hamil. Berdasarkan penelitian dimana usia ibu melahirkan >= 40 tahun lebih beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari pada ibu-ibu muda. Cirri-ciri : Penderita syndrome down biasanya mempunyai tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki kadang-kadang bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak lebar antar kedua mata, kelopak mata mempunyai lipatan epikantus, sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata kadang-kadang berbintik, yang disebut bintik Brushfield.
3. Autis Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa kanak-kanak dengan karakteristik sebagai berikut : Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang lain. Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara. Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan. Gangguan berbicara seperti ecolalia. Melakukan sesuatu tanpa tujuan. Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun. Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, di duga autis disebabkan karena adanya gangguan reticular system aktif (system saraf pusat), faktor genetik, metabolic dan biochemical.
Banyak orang tua yang melaporkan anak autis mengalami kemajuan pesat setelah tidak mengkonsumsi susu sapi dan terigu. Kenapa demikian ? alasannya karena hampir semua anak autis menderita Multiple Food Alergi / Alergi Makanan, sehingga perlu dilakukan pengaturan dukungan nutrisi yang sesuai dan seimbang, sebagai contoh yang paling sering terjadi menurut pengalaman saya, kebanyakan anak autis lebih sering cenderung bersikap hiperaktif bila di beri susu sapi, cokelat, dan makanan yang terbuat dari terigu.
Pengaturan nutrisi dan diet untuk anak autis berikut contoh bahan makanan dan minuman yang dilarang, adalah : Diet bebas Gluten dan Kasein : Gluten : Makanan yang mengandung terigu ( Mie, roti, biskuit ). Kasein : mentega,mozarella butter, butter, susu sapi, yoghurt, susu kambing, susu bubuk, keju, laktalbumin, cream. Diet bebas gula : gula pasir, soft drink, sirup, fruit juice kemasan. Diet bebas jamur/fermentasi : minuman fermentasi, kecap, vermipan, tauco, baking soda, keju, soft drink. Diet bebas zat aditif : pewarna makanan, penambah rasa, dan pengawet makanan. Diet bebas fenol dan salisilat : buah berwarna cerah, anggur, apel, almond, cherry, plum, prune, jeruk, tomat. Diet rotasi dan eliminasi : diketahui dan dilakukan setelah melakukan test alergi. Pengaturan alat masak dan saat pemberian makanan : Alat masak dari bahan yang tidak mengandung logam berat. Makanan yang tinggi protein di berikan saat makan pagi untuk mencegah anak hiperaktif. Pemberian suplemen yang sesuai. Catatan : sebaiknya sebelum melakukan diet, lakukanlah test alergi terlebih dahulu.
4. ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) ADHD adalah suatu kondisi yang di gunakan untuk menggambarkan anak-anak dengan itelegensi rata-rata atau di bawah rata-rata yang mempunyai tingkat perkembangan yang tidak sesuai pada area atensi dengan adanya implusive dan hiperaktif. Penyebab gangguan ini tidak di ketahui secara pasti, faktor penyebabnya mungkin berhubungan dengan kerusakan sistem saraf pusat selama atau sebelum kehamilan, faktor genetik, hiperaktif di sebabkan oleh kurangnya penyaringan stimulasi eksternal. 5. Gangguan Congenital Gangguan Congenital adalah suatu kondisi yang di tandai dengan malformasi pada anggota tubuh yang terjadi selama proses kehamilan. Penyebab secara pasti masih belum di ketahui, kemungkinan faktor genetik atau metabolisme.
6. Cerebral Palsy CP (Cerebral Palsy) adalah kelainan anggota gerak yang di sebabkan oleh gangguan otak/cidera otak yang sifatnya tidak progresif, sehingga berdampak pada sistem motorik anak. Penyebabnya : a. Prenatal (saat kehamilan) Infeksi seperti : Rubella, toksoplasma, cipilis. Anoxia (kekurangan oksigen). Trauma kehamilan. b. Natal (saat kelahiran) Prematur Lahir dengan divakum Anoxia c. Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun) Trauma kepala Anoxia
CP (Cerebral Palsy) ada beberapa macam, yaitu : - CP Spastik : kerusakan terjadi di otak besar. - CP Atetoik : lokasi gangguan ada di otak besar. - CP Ataksia : terjadi gangguan pada otak kecil. - CP Flaccid : gangguan pada otot.