You are on page 1of 8

Dari lahir sampai 3 bulan:

Belajar mengangkat kepala


Belajar mengikuti objek dengan matanya
Melihat ke muka orang dengan tersenyum
Bereaksi terhadap suara/ bunyi
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
Menahan barang yang dipegangnya
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Dari 3 bulan sampai 6 bulan:
Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya.
Menahan benda-benda di mulutnya
Berusaha memperluas lapangan pandangan
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Dari 6 bulan sampai 9 bulan:
Dapat duduk tanpa dibantu
Dapat tengkurap dan berbailik sendiri
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari telunjuk
Bergembira dengan melempar benda-benda
Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
Dari 9 bulan sampai 12 bulan:
Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
Dapat berjalan dengan dituntun
Menirukan suara
Mengulang bunyi yang didengarnya
Belajar menyatakan satu atau dua kata
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh
apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
berpartisipasi dalam permainan

Dari 12 bulan sampai 18 bulan:
Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
Menyusun 2 atau 3 kotak
Dapat mengatakan 5-10 kata
Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Dari 18 sampai 24 bulan:
Naik turun tangga
Menyusun 6 kotak
Menunjuk mata dan hidungnya
Menyusun dua kata
Belajar makan sendiri
Menggambar garis di kertas atau pasir
Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/ kencing
Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Dari 2 sampai 3 tahun:
Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
Membuat jembatan dengan 3 kotak
Mampu menyusun kalimat
Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
Menggambar lingkaran
Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya
Dari 3 sampai 4 tahun:
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjalan pada jari kaki
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Mengenal 2 atau 3 warna
Menggambar orang hanya kepala dan badan
Bicara dengan baik
Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
Banyak bertanya
Bertanya bagaimana anak dilahirkan
Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang
Mendengarkan cerita-cerita
Bermain dengan anak lain
Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya
Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana
Dari 4 sampai 5 tahun:
Melompat dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
Menggambar segi empat dan segi tiga
Pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
Minat kepada kata baru dan artinya
Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
Mengenal 4 warna
Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan:
Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
Menyanyi, menggambar
Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
Menggambar
Membuat permainan dari kertas
Mengenal tugas, larangan-larangan
Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar (BAB),
kontrol buang air kecil (BAK)

1. Mental Retardasi (MR)
MR (keterbelakangan mental) adalah suatu keadaan dimana kemampuan intelektual di bawah
rata-rata dan di sertai dengan penurunan perilaku adaptasi dan manivestasinya selama masa
perkembangan. Biasanya kelihatan saat umur anak di atas 3 tahun.
MR dapat di klasifikasikan menjadi 3 :
a. Educable (mampu untuk di didik) = IQ 50 s/d 75.
b. Try Enable (mampu untuk di latih) = IQ 25 s/d 49.
c. Custodial (mampu rawat) = IQ 0 s/d 24.
Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah :
Pre Natal (saat kehamilan) : anoxia (kurang oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma
rubella, sipilis, kekurangan gizi.
Natal (saat kelahiran) : anoxia, prematur, lahir dengan di vakum, dll.
Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun) : anoxia, trauma kepala, kuarang gizi, dll.
2. Down Sindrome
Down Sindrome adalah gangguan mental syndrome akibat dari jumlah kromosom yang tidak
normal dan memiliki ciri yang khas seperti wajah mongoloid. 90% kasus di sebabkan karena
kelebihan kromosom ke-21, perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom yang
lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2 garis kromosom yang sama (linear) menjadi
tidak seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47 (pada normalnya 46).
Penyebab yang lainnya adalah faktor usia pada saat ibu hamil. Berdasarkan penelitian dimana
usia ibu melahirkan >= 40 tahun lebih beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari
pada ibu-ibu muda.
Cirri-ciri :
Penderita syndrome down biasanya mempunyai tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki
kadang-kadang bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar,
hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak lebar antar kedua mata,
kelopak mata mempunyai lipatan epikantus, sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata
kadang-kadang berbintik, yang disebut bintik Brushfield.



3. Autis
Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa kanak-kanak dengan karakteristik
sebagai berikut :
Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang lain.
Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara.
Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan.
Gangguan berbicara seperti ecolalia.
Melakukan sesuatu tanpa tujuan.
Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun.
Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, di duga autis disebabkan karena adanya
gangguan reticular system aktif (system saraf pusat), faktor genetik, metabolic dan
biochemical.

Banyak orang tua yang melaporkan anak autis mengalami kemajuan pesat setelah tidak
mengkonsumsi susu sapi dan terigu. Kenapa demikian ? alasannya karena hampir semua
anak autis menderita Multiple Food Alergi / Alergi Makanan, sehingga perlu dilakukan
pengaturan dukungan nutrisi yang sesuai dan seimbang, sebagai contoh yang paling
sering terjadi menurut pengalaman saya, kebanyakan anak autis lebih sering cenderung
bersikap hiperaktif bila di beri susu sapi, cokelat, dan makanan yang terbuat dari terigu.

Pengaturan nutrisi dan diet untuk anak autis berikut contoh bahan makanan dan
minuman yang dilarang, adalah :
Diet bebas Gluten dan Kasein :
Gluten : Makanan yang mengandung terigu ( Mie, roti, biskuit ).
Kasein : mentega,mozarella butter, butter, susu sapi, yoghurt, susu kambing, susu
bubuk, keju, laktalbumin, cream.
Diet bebas gula : gula pasir, soft drink, sirup, fruit juice kemasan.
Diet bebas jamur/fermentasi : minuman fermentasi, kecap, vermipan, tauco,
baking soda, keju, soft drink.
Diet bebas zat aditif : pewarna makanan, penambah rasa, dan pengawet makanan.
Diet bebas fenol dan salisilat : buah berwarna cerah, anggur, apel, almond,
cherry, plum, prune, jeruk, tomat.
Diet rotasi dan eliminasi : diketahui dan dilakukan setelah melakukan test alergi.
Pengaturan alat masak dan saat pemberian makanan :
Alat masak dari bahan yang tidak mengandung logam berat.
Makanan yang tinggi protein di berikan saat makan pagi untuk mencegah anak
hiperaktif.
Pemberian suplemen yang sesuai.
Catatan : sebaiknya sebelum melakukan diet, lakukanlah test alergi terlebih
dahulu.

4. ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)
ADHD adalah suatu kondisi yang di gunakan untuk menggambarkan anak-anak
dengan itelegensi rata-rata atau di bawah rata-rata yang mempunyai tingkat
perkembangan yang tidak sesuai pada area atensi dengan adanya implusive dan
hiperaktif.
Penyebab gangguan ini tidak di ketahui secara pasti, faktor penyebabnya
mungkin berhubungan dengan kerusakan sistem saraf pusat selama atau sebelum
kehamilan, faktor genetik, hiperaktif di sebabkan oleh kurangnya penyaringan
stimulasi eksternal.
5. Gangguan Congenital
Gangguan Congenital adalah suatu kondisi yang di tandai dengan malformasi pada anggota
tubuh yang terjadi selama proses kehamilan. Penyebab secara pasti masih belum di ketahui,
kemungkinan faktor genetik atau metabolisme.

6. Cerebral Palsy
CP (Cerebral Palsy) adalah kelainan anggota gerak yang di sebabkan oleh gangguan otak/cidera
otak yang sifatnya tidak progresif, sehingga berdampak pada sistem motorik anak.
Penyebabnya :
a. Prenatal (saat kehamilan)
Infeksi seperti : Rubella, toksoplasma, cipilis.
Anoxia (kekurangan oksigen).
Trauma kehamilan.
b. Natal (saat kelahiran)
Prematur
Lahir dengan divakum
Anoxia
c. Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun)
Trauma kepala
Anoxia

CP (Cerebral Palsy) ada beberapa macam, yaitu :
- CP Spastik : kerusakan terjadi di otak besar.
- CP Atetoik : lokasi gangguan ada di otak besar.
- CP Ataksia : terjadi gangguan pada otak kecil.
- CP Flaccid : gangguan pada otot.

You might also like