You are on page 1of 6

SUMBER: http://auditorinternal.

com/
IPPF
Definisi Audit Internal pada IPPF 2009
BY
AUDITORINTERNAL
18/01/2010POSTED IN: BACK TO BASIC, DEFINISI AUDIT INTERNAL, IPPF
Audit Internal adalah kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya
melalui pendekatan yang sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola.
Definisi tersebut merupakan terjemahan bebas dari definisi yang termuat di dalam The International Professional
Practices Framework (IPPF) yang dirilis oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA) tanggal 1 Januari 2009.
Apabila Anda mendapati terjemahan yang kurang tepat sila untuk memberikan masukan. Teks definisi dalam bahasa
resmi dalam rilis The IIA ada di bawah ini.
Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve
an organizations operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
(English)
La Auditora Interna es una actividad independiente y objetiva de aseguramiento y consulta, concebida para
agregar valor y mejorar las operaciones de una organizacin. Ayuda a una organizacin a cumplir sus objetivos
aportando un enfoque sistemtico y disciplinado para evaluar y mejorar la eficacia de los procesos de gestin de
riesgos, control y gobierno. (Espanol)
LAudit Interne est une activit indpendante et objective qui donne une organisation une assurance sur le degr
de matrise de ses oprations, lui apporte ses conseils pour les amliorer, et contribue crer de la valeur ajoute. Il
aide cette organisation atteindre ses objectifs en valuant, par une approche systmatique et mthodique, ses
processus de management des risques, de contrle, et de gouvernement dentreprise, et en faisant des propositions
pour renforcer leur efficacit. (Francais)
Standar Internasional untuk Praktik Profesional Auditor
Internal (SIPPAI)
BY
AUDITORINTERNAL
20/01/2010POSTED IN: DEFINISI AUDIT INTERNAL, IPPF
Dibaca 4,205 kali
Standar adalah prinsip-prinsip yang menyediakan kerangka kerja bagi pelaksanaan audit internal. Standar adalah
persyaratan wajib (mandatory), yang terdiri dari Pernyataan (Statement) dan Interpretasi. Pernyataan adalah
persyaratan dasar atau minimal bagi praktik profesional audit internal sekaligus untuk mengevaluasi efektivitas
kinerjanya.
Persyaratan ini berlaku secara internasional baik pada tingkat organisasi maupun individu. Sedangkan Interpretasi
menjelaskan lebih lanjut istilah atau konsep tersebut dalam Pernyataan terkait. Pernyataan dan Interpretasi harus
digunakan secara bersama-sama untuk memahami dan menerapkan standar dengan benar. Standar menggunakan
istilah yang telah diberikan makna secara spesifik yang disertakan dalam Daftar Istilah (Glossary).
Standar terbagi dalam seksi-seksi sebagai berikut:
Pendahuluan
Standar Atribut, yaitu Standar yang berkaitan dengan karakteristik organisasi dan pihak-pihak yang
melakukan kegiatan audit internal.
Standar Kinerja, yaitu Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan sebagai kriteria
evaluasi kinerja.
Daftar Istilah

Kode Etik Auditor Internal
BY
AUDITORINTERNAL
19/01/2010POSTED IN: IPPF, KODE ETIK
Dibaca 18,666 kali
Prinsip
Auditor internal diharapkan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Integritas
Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar untuk landasan
penilaian mereka.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat
penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan
mereka sendiri atau pun orang lain dalam membuat penilaian
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan
informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan
layanan audit internal.
Aturan Perilaku
1. Integritas
Auditor Internal:
1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan dan
profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk
profesi audit internal atau pun organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
2. Objektivitas
Auditor Internal:
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap
dianggap mengganggu, ketidakbiasan penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-
hubungan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu, profesionalitas
penilaian mereka.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui yang, jika tidak diungkapkan, dapat
mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Internal:
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas mereka.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun akan
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
4. Kompetensi
Auditor Internal:
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
yang diperlukan.
4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan mereka.

Program Kerja Penugasan
BY
AUDITORINTERNAL
25/04/2012POSTED IN:
Dibaca 2,580 kali
Dalam Standar Butir 2240 diatur bahwa auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan program
kerja untuk mencapai tujuan penugasan.
Selanjutnya prinsip-prinsip yang perlu diikuti yaitu:
1. Auditor internal mengembangkan dan memperoleh persetujuan yang terdokumentasi atas program kerja
dimaksud sebelum memulai penugasan audit internal. Program kerja meliputi metodologi yang akan
digunakan, misalnya teknik audit berbantuan komputer dan teknik sampling.
2. Proses mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mendokumentasikan informasi perlu
disupervisi untuk memberi keyakinan yang memadai bahwa tujuan penugasan tercapai dan
bahwa objektivitas auditor internal tetap terjaga.
Singkatnya papai baca ini aja
Apa sih internal audit itu?
Beberapa waktu teman saya menelepon untuk bercerita bahwa hari itu dia dipindahkan ke
bagian internal audit untuk menjadi internal auditor. Meskipun sudah lebih dari 5 tahun
bekerja sebagai staff accounting di perusahaan tersebut, namun dia belum paham tentang
internal audit. Sehingga terlontar pertanyaan Apa sih internal audit itu? apa sih kerjaan
internal auditor itu seharusnya? Dan berbagai pertanyaan lain yang intinya menunjukkan
ketidakpahamannya terhadap internal audit.
Waktu saya dicerca pertanyaan itu, saya bisa mengerti apabila dia tidak paham, namun
sayangnya dia tidak mengerti bahwa tidak gampang menjawab pertanyaannya dalam waktu
singkat! Karena terus mendesak, akhirnya saya jawab singkat bahwa pada intinya bidang
internal audit adalah tentang tujuan organisasi, ancaman terhadap pencapaian tujuan-
tujuan tersebut, kontrol untuk mengurangi ancaman-ancaman ke tingkat yang dapat
diterima, dan secara berkesinambungan melakukan pemantauan dan perbaikan komponen-
komponen interaktif tersebut.
Menurut Institute of Internal Auditor (IIA), definisi resmi internal audit adalah sebagai
berikut:
Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to
add value and improve an organization's operations. It helps an organization accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control, and governance processes.
Internal Audit adalah aktivitas independen, objektif dan konsultasi yang dirancang untuk
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Ini membantu organisasi mencapai
tujuannya secara sistematis, pendekatan secara disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola
(apabila dapat diartikan dari governance process).
Dalam beberapa tahun terakhir inti definisi dari internal auditing tersebut tidak berubah,
namun demikian khasanah mengenai peranan (role) internal auditor banyak mengalami
perkembangan dan paradigma. Sesuai definisi di atas, peranan internal audit adalah untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan
proses governance.
Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh internal auditor?
Pada dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang berulang-ulang
dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang berbeda tergantung pada
sifat dan jenis area yang diaudit. Langkah-langkah dasar dalam proses audit internal adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan penilaian risiko formal bagi organisasi/perusahaan (apa yang penting untuk
dilihat)
2. Menyusun audit universe (apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit)
3. Menyusun rencana audit berbasis risiko (apa yang akan diaudit dan kapan dilaksanakan)
4. Pelaksanaan rencana audit tahunan (pelaksanaan audit)
5. Peninjauan kembali dan mereformasi (mulai dari awal lagi)
Ini adalah langkah-langkah dasar. Dalam setiap seksi, ada juga standar konsistensi
metodologi dan pendekatan yang harus diikuti. Sebagai contoh, untuk setiap pelaksanaan
rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah-langkah berikut:
1. Memahami dan mendokumentasikan proses dan prosedur dari fungsi atau area yang
akan diaudit diaudit (preliminary survey and analysis)
2. Menentukan sasaran audit dari area atau fungsi yang akan diaudit (audit objectives)
3. Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan-tujuan audit tersebut
4. Memahami pengendalian intern yang ada untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat
diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko
5. Melakukan pengujian terhadap desain yang memadai dan operasional yang memadai
efektiv serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut
6. Melaporkan temuan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian intern
dan / atau peningkatan efisiensi operasi
7. Memonitor dan melaporkan upaya mitigasi manajemen untuk mengontrol kelemahan
yang diidentifikasi berada di luar tingkat toleransi risiko manajemen.
Itulah proses berulang-ulang paling mendasar yang diikuti untuk setiap area yang akan
diaudit. Seluruhnya bermuara pada pada risiko, pengendalian intern serta proses
governance. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, maka kita dapat melakukan audit
apa pun.
Masalahnya adalah bahwa langkah-langkah tersebut di atas adalah suatu metodologi. Di
dalam pelaksanaan audit, bukan hanya metodologi yang dilaksanakan namun juga
dipengaruhi oleh faktor keahlian (expertise). Ini adalah tentang bagaimana analisa dan
rekomendasi yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 1 tahun dapat berbeda
dengan yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 10 tahun.
Dalam pekerjaannya, Internal Auditor terkadang memperoleh julukan sebagai polisi
Perusahaan. Hal tersebut karena internal auditor bekerja untuk memeriksa kesalahan-
kesalahan yang ada diperusahaan. Namun demikian, dalam perkembangannya, paradigm
audit internal modern semakin berkembang, termasuk tugas, peranan dan fungsinya. Salah
satu aspek yang memicu adalah risk management dimana Internal auditor modern
berhadapan dengan serangkaian risiko pada:
Efektivitas dan efisiensi operasi
Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional
Pengamanan aset
Hukum, peraturan, atau kepatuhan kontrak

Siapa yang melaksanakan fungsi internal audit?
Fungsi ini tentu saja dilaksanakan oleh Internal Auditor perusahaan. Dalam perkembangan
dewasa ini, hampir seluruh perusahaan telah memiliki fungsi internal audit yang
dilaksanakan oleh internal auditor perusahaan tersebut, meskipun terkadang hanya berada
di level holding company atau di kantor pusat grup perusahaan. Namun demikian, tidak
sedikit pula perusahaan yang memilih outsourcing pihak eksternal (konsultan) untuk
melaksanakan seluruh fungsi internal audit tersebut. Mekanisme lain adalah sebagian fungsi
internal audit dilakanakan oleh staf intern perusahaan (misalnya perencanaan dan
pelaksanaan) dan sebagian pelaksanaan fungsi audit lainnya (misalnya supervise dan
review) dilaksanakan melalui outsourcing. Mekanisme ini umumnya disebut internal audit
co-outsourcing. Internal auditor, Internal audit co-outsourcing atau internal audit
outsourcing masing-masing memiliki pertimbangan sisi keuntungan dan kelemahan. Dalam
praktiknya pihak internal perusahaan dianggap memiliki pemahaman yang memadai
terhadap operasional dan risiko perusahaan, namun pihak internal perusahaan memiliki
kelemahan dalam masalah faktor fixed-cost, kepentingan, independensi dan obyektivitas
serta benchmarking dan pemahaman best practices. Berbeda dengan pihak eksternal yang
memiliki keunggulan dalam independensi, obyektivitas, tidak memiliki kepentingan dalam
perusahaan, serta memiliki keunggulan dalam benchmarking terhadap best practices. Selain
advantages tersebut, dalam hal biaya, outsourcing tentu memiliki pertimbangan biaya yang
lebih efisien dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam
membangun departemen internal audit.

You might also like