You are on page 1of 3

PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) UNTUK IBU MENYUSUI

Kenapa perawatan payudara penting ketika masa menyusui ?


Selama masa menyusui, payudara akan mengalami beberapa perubahan dan seringkali
payudara bermasalah ketika masa menyusui. Dengan adanya perawatan payudara (breast
care) akan membantu ibu mencegah dan mengatasi payudara yang bermasalah selama masa
menyusui, sehingga ibu dan bayi bisa menikmati segala kebaikan dari menyusui.

Perubahan apa yang terjadi pada payudara selama menyusui?
Pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, tubuh akan menghasilkan ASI
(kolostrum) . Setelah 2-5 hari, baru payudara akan menghasilkan ASI yang matang.
Biasanya membutuhkan waktu 10 hari atau lebih agar ASI yang matang ini bisa
terbentuk. Ketika ASI yang matang terbentuk, maka payudara ibu akan terasa penuh,
kenceng dan terasa lembut.
Setelah menyusui bayi selama 7 hari atau lebih, rasa penuh dan kenceng pada
payudara akan berkurang secara perlahan-lahan. Puting susu juga akan kembali
terlihat seperti semula (sebelum menyusui). Payudara yang sebelumnya terasa penuh
dan setelah menyusui terasa kosong merupakan salah satu tanda bahwa proses
menyusui berjalan baik dan tidak ada masalah.

Masalah apa saja yang bisa muncul ketika ibu menyusui ?
Luka (nyeri) pada puting susu. Terjadi karena posisi bayi yang tidak benar saat
menyusui. Untuk mengurangi luka atau rasa nyeri ini, maka usahakan sekali2 untuk
mengubah posisi bayi selama menyusui dan berikan kompres basah hangat pada
puting susu tersebut.
Sumbatan pada saluran ASI. Bisa menimbulkan benjolan pada payudara yang
terasa nyeri. Disebabkan karena ibu tidak mengosongkan payudara dengan sempurna
selama menyusui, sehingga ASI yang tersisa di dalam payudara akan menyumbat
saluran tempat keluarnya ASI tersebut. Sebaiknya setelah bayi berhenti menyusui, ibu
melakukan pemijatan dan pemompaan dengan benar pada payudara, sehingga sisa
ASI yang tertinggal di dalam bisa dikeluarkan dan tidak terjadi sumbatan. Selain itu
hindari juga penggunaan baju/atasan ketat, bra ketat atau bra dengan kawat dibagian
bawahnya, karena dapat menimbulkan penekanan pada payudara.
Pembengkakan (pembesaran) payudara. Dapat terjadi saat ibu mulai menyusui.
Hal ini disebabkan karena ibu jarang menyusui bayi atau melewatkan waktu untuk
menyusui. Cara terbaik untuk mengurangi pembengkakan ini adalah mengosongkan
payudara ibu dengan cara menyusui bayi sesering mungkin. Pembesaran payudara
juga akan menyulitkan bayi untuk menempel pada payudara saat disusui. Kompres
dingin atau dengan air es dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri (konsultasikan
dengan bidan yang merawat ibu).
Infeksi payudara (Mastitis). Berawal dari sumbatan saluran ASI atau pembengkakan
payudara yang terus-terusan. Mastitis ditandai dengan payudara yang kemerahan,
bengkak, dan terasa nyeri. Ibu biasanya juga mengeluhkan adanya demam dan
menggigil. Kompres hangat pada payudara yang sakit dapat mengurangi rasa nyeri
untuk sementara (konsultasikan dengan bidan anda mengenai pengobatan lebih
lanjut).

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi masalah payudara selama
masa menyusui?
Menjaga kebersihan payudara dengan cara :
- Ibu mencuci tangan sebelum menyusui bayi
- Mencuci/membersihkan payudara hanya dengan air.
- Biarkan ASI menempel dan kering di puting susu setelah menyusui
- Mengganti bra secara rutin setiap selesai menyusui atau ketika basah
- Hindari menggunakan bra dengan bantalan plastik, karena mengganggu
kelembaban payudara dan menyebabkan kulit sekitarnya menjadi kering
- Sesekali ubah posisi bayi saat sedang menyusui.
Temukan posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi. Pastikan bahwa mulut
bayi mencakup areola ibu (bagian hitam disekitar puting susu), jangan hanya
menempel di puting susu saja. Jika mulut bayi tidak menempel dengan benar, maka
jauhkan bayi dari payudara ibu, kemudian stimulasi refleks menyusu bayi (babys
rooting reflex) dengan cara menyentuh bibir atas bayi sampai ia membuka mulutnya
dengan lebar, kemudian secara cepat dekatkan mulut bayi ke payudara ibu hingga ia
menempel dengan benar. Posisi bayi yang benar akan membantunya untuk mendapat
ASI yang cukup dan mencegah perlukaan pada puting susu.
Berikanlah ASI secara teratur. Susui bayi anda setiap 8-12 kali sehari. Usahakan
agar bayi menyusu dari kedua payudara ibu. Jika dalam 1 hari bayi hanya menyusu
dari salah 1 payudara ibu, maka untuk hari selanjutnya usahakan agar bayi menyusu
dari payudara sisi yang lain.
Kunjungan rutin ke pelayanan kesehatan. Konsultasikan ke petugas kesehatan
mengenai masalah yang ibu alami selama menyusui dan mengikuti kelas menyusui
yang diselenggarakan.

Kapan ibu harus menghubungi petugas kesehatan?
Hubungi petugas kesehatan, jika :
Ibu mengalami demam dan menggigil
Ibu merasa nyeri dan tidak bertenaga (lemes)
Salah satu/kedua payudara kemerahan, bengkak/keras, nyeri dan terasa hangat/panas
Mengalami pembesaran/pembengkakan payudara yang tidak membaik dalam 24 jam
Melihat atau merasakan adanya benjolan di payudara dan sakit ketika disentuh
Nyeri pada puting susu saat menyusui atau diantara waktu menyusui
Puting susu kemerahan, kering, pecah2, atau berdarah


Menyusui tidak hanya sekedar ASI tetapi juga Cinta. Ketika menyusui tidak lagi
menjadi pilihan yang tepat untuk setiap orangtua, ia tetap menjadi pilihan yang terbaik
untuk sang bayi. Breastfeeding with love--Phk

You might also like