You are on page 1of 5

1. Wanita hamil dengan obesitas, berdasarkan pada IMT > 29,9 kg/m2.

2. Insidensi malformasi kongital (neural tube defect) lebih tinggi pada wanita obes
dibandingkan wanita normal.
3. BMI seharusnya di hitung pada kunjungan ANC pertama, saat trimester pertama. Tapi
penelitian lain rata-rata berat badan dan komposisi tubuh tidak berubah pada awal
kehamilan.

4. Obesitas dan keguguran


a. Wanita dengan obes dapat meningkatkan risiko keguguran pada awal kehamilan
b. Obesitas memang dapat meningkat risiko keguguran setelah konsepsi spontan tapi
tidak ada cukup butkti yang menejlaskan efek obes terhadap keguguran.
c. Obesitas juga membuat teknik sonografi menjadi lebih susah.

5. Obesitas dan hipertensi dan CVD


a. Selama tahun periode tahun 2003-2005, CVD menjadi penyebab indirect kematian
dan dari 48 kematian akibat CVD, 29 (60%) terjadi pada wanita dengan
overweight atau obes.
b. Risiko preeklamsia meningkat 2-3 kali lipat pada wanita dengan obesitas
c. Pada penelitian kohort risiko preeklamsia menjadi meningkat 2x setiap
peningkatan BMI 5-7 kg/m2.
d. Penelitian lain : BMI sebagai prediktor lemah pada preeklamsia karena banyak
faktor perancu lain yang berperan dalam preeklamsia.
6. Obesitas dan stillbirth
a. OR stillbirth 1,47 dan 2,07 pada bumil dengan overweight dan obes dibandingkan
bnumil dengn imt normal. Tapi tidak ada penjelasan yang jelas mengenai
hubungan antara kedua hal ini.
b. Hal tersebut bisa jadi secara langsung disebabkan karena obesitasnya atau karena
berhubungan dengan komorbiditas seperti GDM, gangguan HT.
c. Pada orang obes, sulit untuk dilakukan fetal monitoring atau fetal assessment.
7. Obesitas dan GDM
a. Insidensi GDM

pada wanita obes lebih tinggi dibandingkan pada populasi

umumnya.
b. OR GDM 2.14, 3.56, 8.56 pada wanita dengan overweight, obese, dan severe obes
dibandingkan dengan wanita normal.

8. Obesitas dan persalinan


a. Obesitas meningkatkan komplikasi persalinan distosia dan PPH.
9. Obesitas dan VTE
a. Selama tahun periode tahun 2003-2005, tromboemboli menjadi penyebab
langsung kematian paling banyak di UK
b. Dari 41 kematian akibat tromboemboli, 20 (49%) terjadi pada wanita dengan
overweight atau obes
c. BMI > 29.9 berhubungan dengan peningkatan risiko VTE pada ante maupun
postpartum (OR 1,8)
d. Maternal obesity meningkatkan risiko VTE (OR 4,5)
e. Tapi masih sedikit informasi mengenai hubungan antara risikoVTE dengan IMT
selama kehamilan. Masih belum diketahui apakah risiko tersebut meningkat
karena obes itu sendiri atau karena komorbiditas atau perancu lain seperti SC.
Efek obesitas pada risiko VTE yang memeliki pengaruh cukup kuat adalah
imobilisasi.

10. Maternal complication


Berdasarkan penelitian prospektif pada lebih dari 16.000 pasien maternal obesitas
berhubungan dengan peningkatan risiko GDM (OR 2,6 dan 4,0), gestasioanl HT
(2,5 dan 3,2), preeklamsia (OR 1,6 dan 3,3) dan fetal makrosomia (OR 1,7 dan 1,9)
dibandingkan dengan BMI normal. Selain itu angka kejadian SC pada wanita dengan
BMI <29,9 adalah 20,7%, 33,8 % pada wanita dengan BMI 30-34,9 dan 47,4% pada
wanita dengan BMI 35-39,9 %.

11. Fetal complication


a. Wanita hamil dengan obesitas berisiko untuk melahirkan bayi dengan kelainan
kongnital karena kemampuan untuk mendeteksi kelainan janin selama
kehamilan pada wanita obes dengn sonografi cukup sulit.
b. Maternal obesitas dan kenaikan berat bedan selama kehamilan berhubungan
dengan makrosomia. walaupun diagnosis makrosomia tidak bisa ditegakkan
secara tepat.
c. Penelitian kohor di swedish maternal obesitas memiliki risiko hampir 4 kali
lipat untuk melahirkan bayi dengan makrosomia.
12. Obesitas dan SC

a. Obesitas pada primigravida meningkatkan risiko persalinan dengan SC 2-3 kali


lipat pada primgravida (RR =2,16) dan multipara (RR 1,97)
b. Dari seluruh SC yang dilakukan, 45,3 % nya dilakukan pada wanita dengan
obesitas
c. Obesitas berhubungan peningkatan SC elective maupun emergency.
d. Angka kejadian SC meningkat 2 kali lebih tinggi pada wanita dengan obes
dibandingkan normal (hasilnya lebih signifikan

untuk SC emergency

dibandingkan SC elektive. )
e. Wanita obes meningkatkan risiko untuk terjadinya komplikasi terkait waktu
persalinan dan proses persalinan. Angka kesuksesan melahirkan pervagina
menurun secara progresif seiring dengan peningkatan BMI maternal. Hasil meta
analisi dari 33 penelitian menunjukkan nilai OR SC adalah 1.46, 2.05, 2.89 untuk
maternal overweight, obese, dan severe obes dibanding maternal dgn BMI normal.
Tapi tidak diketahui apakah hal ini disebabkan karena faktor ukuran janin atau
faktor ibu lainnya.
f. Alasan kenapa wnaita hamil yang obes berakhir dengan SC belum diketahui
dengan jelas. Tetapi ada sebuah teori yang mengatakan bahwa wanita obes
mengalami persalinan disfungsional. Vahratian et al rate of cervical dilation
pada nulipara yang menjalani persalinan spontan mengalami penurunan seiring
dengan peningkatan BMI. Hasil penelitian ini menunjukkan wanita dgn BMI
normal membutuhkan waktu rata2 5,43 jam untuk mengalami dilatasi dari 4-10
cm dan wanita obes membutuhkan waktu 6,89 jam.
g. Denison et al BMI maternal yang meningkat berhubungan dengan penurunan
kejadian persalinan spontan, dan meningkatkan risiko komplikasi intrapartum.

Obese women are at increased risk of complications at the time of labor and
delivery. The rate of successful vaginal delivery decreases progressively as
maternal BMI increases. A meta-analysis of 33 studies showed that the ORs of
cesarean delivery were 1.46 (95% CI, 1.341.60), 2.05 (95% CI, 1.862.27), and
2.89 (95% CI, 2.283.79) among overweight, obese, and severely obese women,
respectively, compared with normal weight pregnant women.19 According to
Ehrenberg and coworkers, the cesarean delivery rate for women weighing less
than 200 lb was 18%, versus 39.6% in women who were classified as extremely
obese.20 This 2- to 3-fold increase in cesarean delivery rate is true for both
primigravid and multigravid women.1 Whether this is secondary to increased fetal
size or another maternal characteristic is not known.
Maternal obesity also influences the success rate of attempted vaginal birth after
cesarean (VBAC). Carroll and colleagues21 found that women weighing less than
200 lb had a VBAC success rate of 81.8% compared with 57.1% for women
weighing 200 to 300 lb and 13.3% for women heavier than 300 lb. A similar
relationship was observed in a subsequent study using BMI rather than absolute
maternal weight, with VBAC success rates ranging from 84.7% in women with a
BMI lower than 19.8 kg/m2 to 54.6% in those with a BMI higher than 30 kg/m2.22
The reason obese pregnant women are more likely to end up with a cesarean
delivery is not known, but a theory is that obese women are more likely to
experience dysfunctional labor. For example, Vahratian and colleagues24 found
that the rate of cervical dilation in nulliparous women in spontaneous labor
decreased as maternal BMI increased. In this study, normal weight women (BMI
19.826.0 kg/m2) took a median duration of 5.43 hours to dilate from 4 to 10 cm,
whereas obese women (BMI > 29.0 kg/m2) took 6.98 hours. This appears to be
true also in women undergoing induction of labor at term. Nuthalapaty and
colleagues25 demonstrated that, although multiparous women progressed faster
during induced labor than nulliparous women, in both groups an increase in
maternal weight quartile was associated with a decreased rate of cervical dilation
and an increase in the duration of labor. Denison and colleagues26 showed that a
higher maternal BMI in the first trimester and a greater increase in BMI
throughout pregnancy were associated with a reduced likelihood of spontaneous
labor at term, an increased risk of post-term pregnancy, and an increased rate of
intrapartum complications.

You might also like