You are on page 1of 7

HELICOBACTER PYLORI

PAPER TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
DANI KURNIA WIBISONO
REIVANIA ROSIHAN

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013

Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah bakteri gram
negatif yang banyak ditemukan di dalam
antrum pilorus, bagian yang memisahkan
lambung dari duodenum. Helicobacter pylori
memiliki bentuk spiral rod shaped, tumbuh
secara microaerobic, mempunyai 7 flagella.
Organisme ini mempunyai ukuran kira-kira
Gambar 1. Helicobacter pylori (warna merah)

tebalnya 0,6 um dengan panjang 1,5 um.

Bakteri ini dapat tumbuh baik pada suhu 35-37C dan memproduksi enzim katalase,
cytochrome oxidase, urease, alkaline phosphatase dan glutamyl transpeptidase. Strain
Helicobacter pylori dapat dikultur dari duodenum, cairan lambung, dental plague walaupun
jarang dilakukan, dan feses. Habitat utama di saluran pencernaan manusia.
Bakteri Helicobacter pylori dapat merubah lingkungan mikro disekitarnya menjadi
bersifat agak basa, sehingga dia bisa tinggal dan berkoloni dilapisan lendir mukosa
lambung. bakteri ini mempunyai alat flagella, untuk membor mukosa lambung, sehingga
bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta atau cekungan mukosa dan menetap ditempat
itu. Bakteri ini juga mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali
dirinya sebagai benda asing/non-self, melainkan sebagai bagian organ jaringan
lambung/self sehingga tidak dapat dikenali sebagai invader atau penyusup yang harus
diberantas oleh sel limfosit.
Taksonomi dari Helicobacter pylori yaitu :
Kingdom : Bacteria
Phylum

: Proteobacteria

Class

: Epsilon Proteobacteria

Order

: Campylobacterales

Family

: Helicobacteraceae

Genus

: Helicobacter

Species

: Helicobacter pylori

Penularan bakteri Helicobacter pylori pada anak-anak dapat berasal dari ibunya atau
orang dewasa lain yang terinfeksi Helicobacter pylori melalui makanan yang dikunyah
dulu oleh ibu atau orang dewasa lain , sebelum disuapkan ke mulut anak. Makanan yang
terkontaminasi Helicobacter pylori dari air ludah si ibu atau pemberi makanan yang
sebelumnya dikunyah/mastikasi. Kebiasaan seperti ini sangat populer dan biasa dilakukan
diberbagai daerah di Indonesia. Jalan penularan seperti ini disebut rute oral-oral.
Seperti penyakit tifus dan cholera, Helicobacter pylori dapat juga ditularkan lewat
vektor yaitu lalat kotor yang hinggap di feces penderita, dan kemudian hinggap pada
makanan yang tidak tertutup dan

kita lahap sesudah itu. Bila tangan yang kotor

terkontaminasi feces tidak dibersihkan dengan cermat, maka kotoran yang menempel akan
masuk kedalam mulut, bila makan tidak menggunakan sendok alias makan dengan tangan.
Cara penularan seperti ini disebut rute feco-oral.
Helicobacter pylori merupakan salah satu penyebab infeksi lambung yang sering
terjadi. Sekitar dua pertiga dari populasi masyarakat di seluruh dunia membawa bakteri
patogen ini di dalam perut mereka. Sekitar empat dari lima orang yang memiliki bakteri
Helicobacter di dalam perut mengalami infeksi, dimana sebagian kecil lainnya tetap
asimtomatik bahkan sepanjang hidup mereka.
Namun ada pula yang mengalami berbagai gangguan di daerah perut, mulai dari
radang ringan di sepanjang lapisan lambung hingga pembentukan ulkus di duodenum dan
lambung. Meskipun tidak banyak, namun infeksi Helicobacter pylori dapat menyebabkan
kondisi yang fatal dan mengancam nyawa, seperti kanker lambung.
Gejala infeksi Helicobacter pylori diantaranya termasuk:
1. Gastritis.
2. Nyeri di daerah lambung.
3. Perut kembung.

4. Mual dan muntah.


5. Sering bersendawa.
6. Regurgitasi makanan yang tidak tercena atau darah.
7. Peningkatan refluks asam lambung.
8. Ulkus pada duodenum dan / atau lambung.
Pertumbuhan kanker di esophagus dan lambung juga bisa menjadi indikasi adanya infeksi
Helicobacter pylori.
Helicobacter pylori tinggal menempel pada permukaan dalam lambung melalui
interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida yang spesifik dari glikoprotein
membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi
pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Racun VacA akan menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai
cara,

diantaranya

adalah

melalui

pengubahan

fungsi

endolisosom,

peningkatan

permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis


(pengaktifan bunuh diri sel).

Gambar 2. Helicobacter pylori pada lambung

Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan


peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan
pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan
produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini
menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung.
Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya
mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung.
Tes akurat dan sederhana untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori tersedia. Mereka
termasuk tes darah antibodi, tes napas urea, tes antigen tinja, dan biopsi endoskopi. Tes
darah untuk adanya antibodi terhadap Helicobacter pylori dapat dilakukan dengan mudah
dan cepat. Namun, antibodi darah bisa bertahan selama bertahun-tahun setelah
pemberantasan Helicobacter pylori lengkap dengan antibiotik. Oleh karena itu, tes antibodi
darah mungkin baik untuk mendiagnosis infeksi, namun mereka tidak baik untuk
menentukan apakah antibiotik telah berhasil diberantas bakteri.
Urea breath test (UBT) adalah suatu tes yang aman, mudah, dan akurat untuk
kehadiran H. pylori dalam perut. Tes napas bersandar pada kemampuan dari Helicobacter
pylori mengurai kimia yang terjadi secara alami, urea, kedalam karbondioksida yang
diserap dari perut dan dieliminasi dari tubuh dalam napas. Sepuluh sampai 20 menit setelah
menelan sebuah kapsul yang mengandung jumlah menit urea radioaktif, sampel napas
dikumpulkan dan dianalisis untuk karbon dioksida radioaktif. Kehadiran karbon dioksida
radioaktif dalam napas (sebuah tes yang positif) berarti bahwa ada infeksi aktif. Tes
menjadi negatif (tidak ada karbondioksida radioaktif dalam napas) tidak lama setelah
pemberantasan bakteri dari perut dengan antibiotik. Sejak beberapa individu prihatin
bahkan jumlah menit radioaktivitas tes napas telah dimodifikasi sehingga juga dapat
dilakukan dengan urea yang tidak radioaktif.
Endoskopi adalah tes yang akurat untuk mendiagnosa Helicobacter pylori serta
peradangan dan bisul yang menyebabkan. Untuk endoskopi, dokter memasukkan pipa
pelihat elastis (endoscope) melalui mulut, kerongkongan bawah, dan ke dalam lambung dan
duodenum. Selama endoskopi, sampel jaringan kecil (biopsi) dari lapisan lambung dapat

dihapus. Sebuah spesimen biopsi ditempatkan pada slide khusus yang mengandung urea
(misalnya, slide tes CLO). Jika urea dipecah oleh Helicobacter pylori dalam biopsi, ada
perubahan warna di sekitar biopsi pada slide. Ini berarti bahwa ada infeksi Helicobacter
pylori di perut.
Helicobacter pylori sensitif dengan antibiotik tertentu misalnya amoxicillin

dan

antibiotik golongan makrolida misalnya clarithromycin. Antibiotik lini kedua yang


digunakan yaitu tetrasiklin, metronidazole, dan ciprofloxacin.

PUSTAKA

Anonim, 2006, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi 2006/2007, Edisi 6, Info Master, Jakarta.
DiPiro, T.J., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Pasey, l.M., 2005,
Pharmacotherapy : A Pathophysiological Approach, 6th Ed., The McGraw-Hill Inc., USA.
Hardman, J.G., Limbird, L.E., Molinof, P.B., Ruddon, R.w., 2006, The Pharmacological Basic of
Therapeutics, 9th Ed., The McGraw-Hill Companies Inc., USA.
Kimble, M.A., Young, L.E., Kradjan, W.A., Guglielmo, B.J., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., 2005,
Applied Therapeutics : The Clinical Use of Drugs, 8th Ed., Lippincot Williams & Wilkins,
USA.
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L., Drug Information Handbook, 14th
Ed., Lexicomp Inc., USA.

You might also like