Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut Samuelson, Ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang dan
masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang dengan
menggunakan sumber daya terbatas dan digunakan dalam berbagai cara
untuk menghasilkan berbagai jenis barang atau jasa dan mendistribusikannya
untuk keperluan konsumsi bagi masyarakat saat ini dan dimasa yang akan
datang
Ilmu ekonomi dibagi dalam 2 bagian yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu
ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi makro adalah kajian tentang gejala atau fenomena
perekonomian secara luas, misalnya: tentang perilaku negara, pertumbuhan
ekonomi, serta inflasi dan pengganguran
Ilmu ekonomi mikro adalah kajian tentang bagaimana rumah tangga dan
perusahaan membuat keputusan, dan bagaimana mereka berinteraksi di
pasar tertentu, misalnya: prinsip-prinsip yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan konsumen atau sebuah perusahaan.
2. Ruang Lingkup Teori Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Lingkup makro ekonomi meliputi :
Pendapatan Nasional
Kesempatan kerja dan pengangguran
Tingkat harga umum dan pengendalian inflasi
Perilaku konsumsi masyarakat, investasi, dan anggaran
Ekspor-impor dan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan-kebijakan ekonomi (fiskal-moneter serta perdagangan atau
pembayaran)
BAB II
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
1. Permintaan
Permintaan (demand) adalah suatu skedul atau kurva yang
menggambarkan hubungan antara berbagai kuantitas suatu barang yang
diminta konsumen pada berbagai tingkat harga barang tersebut, ceteris
paribus.
Konsep dasar dari fungsi permintaan untuk suatu produk dapat
dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas yang diminta
dengan sekumpulan variabel spesifik yang mempengaruhi permintaan
dari produk tersebut.
Model matematis ; QdX=f(Px,I,Pr,T,N,A,)
Px = harga dari produk X
I = pendapatan konsumen
Pr = harga produk lain yang berkaitan
T = Selera konsumen
A = pengeluaran iklan
Skedul Permintaan:
Harga
Kuantitas
Permintaan
2000
1500
500
250
100
0
0
25
75
87,5
95
100
P (Rp)
2000
D
1000
500
50
75
100
Q (Unit)
7
Kurva permintaan akan terjadi pergeseran jika salah satu atau lebih
dari variabel-variabel yang dianggap konstan (ceteris paribus) akhirnya
berubah. Arah pergeseran tergantung kepada hubungan antara
kuantitas yang diminta dan variabel yang berubah tersebut.
Contoh :
2. Perubahan harga barang
pengganti
1. Kenaikan Pendapatan
P
Po
Po
Q0
Q0
Keterangan gambar :
1. Kenaikan pendapatan kemungkinan besar akan menggeser
kurva permintaan ke kanan (D D). Tambahan pendapatan
tersebut akan menaikkan kuantitas yang diminta pada masingmasing harga.
2. Jika harga barang substitusi turun dengan tajam maka kurva
permintaan akan bergeser ke kiri (D D). Konsumen akan
membeli suatu barang lebih sedikit pada tiap tingkat harga
karena konsumen akan membeli barang penggantinya dengan
harga yang lebih murah.
3. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
Harga barang itu sendiri
Harga barang lain yang terkait
Harga faktor produksi
Biaya produksi
Teknologi produksi
Jumlah pedagang / penjual
Kebijakan pemerintah
4. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan
matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
10
Model matematis :
QSX = f (Px, Py,Pi,C, tek,ped,kebij)
Skedul Penawaran
Harga
Kuantitas
Permintaan
2000
1500
500
250
100
0
100
75
25
12,5
5
0
P (Rp)
2000
1500
1000
500
50
75
100
Q (Unit)
11
Q
12
Keterangan Gambar :
1. Kenaikan harga faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang akan menaikkan biaya produksi dan
akhirnya akan menggeser kurva penawaran ke kiri (S S).
Produsn akan menjual kuantitas yang lebih sedikit pada suatu
harga tertentu.
2. Kemajuan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang
tersebut akan menurunkan biaya produksi dan pada akhirnya
akan menggeser kurva penawaran ke kanan (s S) Pada tingkat
harga tertentu penjual akan menjual lebih banyak.
5. Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen tidak
ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan
dijual (permintaan=penawaran). Jika harga dibawah titik
keseimbangan terjadi kelebihan permintaan, sebab permintaan
akan meningkat dan penawaran berkurang. Dan demikian
sebaliknya jika harga diatas titik keseimbangan.
13
14
S : Qs=-40+5P
Kelebihan
penawaran
170
150
200
160
120
Kelebihan
permintaan
80
40
0
25
40
50
75
100 125
D : Qd=200-10P
Q (ribu unit)
15
P1
P0
Kelebihan
penawaran
E0
16
P0
S0
E0
P1
S1
E1
D
Q
Q0 Q1
P
P1
P0
E1
E0
D0
Q0 Q1
D1
Q
BAB III
KONSEP ELASTISITAS
1. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit
barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya (ceteris paribus). Di bab sebelumnya dibahas
setidaknya ada tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan
terhadap suatu barang, yaitu barang itu sendiri, harga barang lain, dan
pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut
elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang
dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross
elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).
18
atau
Ep =
=
=
% Q
% P
Q/Q
P/P
P
Q
Q
P
19
Ep
SEBUTAN
KETERANGAN
Ep < 1
Inelastis
Ep > 1
Elastis
Ep = 1
Unitari
Ep = 0
Inelastis
sempurna
Ep =
Elastis tak
terhingga
20
Ep = 0
45
Ep =
Makin elastis
Ep = 1
Q
21
Q1 Q2
Ep =
Q1 + Q2 / 2
Ep =
P1 P2
P1 + P2 / 2
=
Dimana : Q = Q2 Q1
P = P2 P1
Q / Q
P / P
P
Q
Q
P
22
P2
Elastisitas
Titik
Elastisitas
Busur
P1
Q1
Q2
Elastisitas
Titik
23
Ec=
Atau
Ec =
=
=
% Qx
% Py
Qx/Qx
Py/Py
Py
Qx
Qx
Py
24
Ei =
=
=
Q
I
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) adalah angka yang menunjukkan berapa
persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga barang
berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dikaitkan
dengan faktor2 atau variabel2 lain yang dianggap
mempengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga
bahan baku dan harga bahan antara lainnya.
Es =
% Q
% P
Q/Q
P/P
P
Q
Q
P
26
Es = 0
Es = 1
Makin elastis
Es =
45
Q
27
BAB IV
TEORI PERILAKU KONSUMEN
1. Pengertian-pengertian dan Asumsi-asumsi Utama
Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum.
Untuk dapat membahasnya kita harus mengetahui beberapa pengertian
dan asumsi dasar (utama).
a. Barang (commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh
manfaat atau kegunaan. Barang yang dikonsumsi mempunyai sifat makin
banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good).
b. Utilitas
Utilitas adalah manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang.
Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan
alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total (total utility/TU)
adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang
dikonsumsi. Utilitas marjinal (Marginal utility/MU) adalah tambahan
manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit
barang
28
29
2. Teori Kardinal
Teori kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal.
Utilitas total (TU) merupakan nilai kegunaan yang diperoleh dari
konsumsi, sedangkan marginal utilitas (MU) adalah tambahan kegunaan
dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi
Misal : Tabel Utilitas total dan utilitas marginal dari mengkonsumsi
baju
Harga
baju/helai
Jumlah baju
yang
dikonsumsi
Uang yang
harus
dikeluarkan
TU
MU
25000
25000
25000
25000
25000
25000
25000
25000
1
2
3
4
5
6
7
8
25.000
50.000
75.000
100.000
125.000
150.000
175.000
200.000
50.000
125.000
185.000
225.000
250.000
250.000
225.000
100.000
50.000
75.000
60.000
40.000
25.000
0
-25.000
-125.000
30
Utilitas
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
..
.
.
..
. .
..
.
.
TU
MU
Baju
31
32
Makan Sate
(porsi per bulan)
25 kali
4 porsi
20 kali
5 porsi
10 kali
10 porsi
5 kali
20 porsi
4 kali
25 porsi
33
Makan bakso
25
20
15
10
5
4
IC
45
10
15
20
25
Makan sate
34
Y2
BL
Y1
X1
X2
X3
35
Harga X turun
BL2
Harga X naik
BL3
BL1
BL2
BL3
BL1
Pendapatan nominal
turun
36
d. Keseimbangan konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah
mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Dengan uang
yang ada (jumlah tertentu) digunakan untuk mencapai tingkat
kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan
tertentu dapat dicapai dengan anggaran yang paling minim
(minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai
pada saat kurva garis anggaran bersinggungan dengan kurva
indifferens
Y
Y1
X1
X
37
BAB V
TEORI PRODUKSI
a. Perilaku produsen
Bagaimana produsen menggunakan sumberdaya atau input
yang dimilikinya untuk mencapai tingkat produksi output yang
maksimum dengan ongkos tertentu.
Teori Produksi : teori pemilihan berbagai alternatif
bagaimana produsen mengkombinasikan berbagai sumberdaya
yang tersedia untuk mencapai tujuannya.
Produksi : penggunaan atau pemanfaatan sumber yang
mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama
sekali berbeda, baik dalam pengertian apa, di mana dan kapan
komoditi-komoditi itu dialokasikan dan dapat dikerjakan oleh
konsumen terhadap komoditi itu.
38
39
Q = f (K, L, X AZ)
40
TP = f(K,L)
41
Tenaga
Kerja
TP
MP
AP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
20
45
80
105
120
126
120
108
90
5
15
25
35
25
15
6
-6
-12
-18
5
10
15
20
21
20
18
15
12
9
42
BAB VI
Pendapatan Nasional
Indikator untuk mengetahui telah terjadinya alokasi yang efisien secara
makro adalah output nasional, karena :
1. Besarnya output nasional mrpkn gambaran awal tentang seberapa
efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (TK, brg, modal,
uang, dan kemampuan kewirausahaan) digunakan untuk memproduksi
barang & jasa. Makin besar pendapatan nasional st negara, semakin
baik efisiensi alokasi sumber daya ekonominya.
2. Besarnya output nasional mrpkn gambaran awal tentang produktivitas
dan tingkat kemakmuran st negara
3. Besarnya output nasional mrpkn gambaran awal tentang masalahmasalah struktural (mendasar) yang dihadapi st perekonomian. Jika
sebagian besar .
43
Pajak
Pemerintah
Pajak
Rumah Tangga
Gaji, pembayaran
bunga, penghasilan
Gaji, upah, dividen, sewa
Impor
Dunia
Internasional
Ekspor
44
45
Sektor Produksi
Nilai Output
Nilai Input
Nilai Tambah
Pertanian (kapas)
Pabrik Benang
Pabrik Tekstil
Industri Garmen
Perdagangan (pakaian
300
400
600
800
1000
0
300
400
600
800
300
100
200
200
200
46
2. Pendekatan Pendapatan
PN (Y) dihitung dengan menjumlahkan semua pendapatan yang
diperoleh semua pelaku ekonomi dari aktivitas ekonominya dalam
suatu masyarakat pada periode ttt.
PN = w + i + r + , dimana :
w = upah/gaji ; i = pendapatan bunga ; r = pendapatan sewa ;
= keuntungan , contoh :
Penghasilan dari
Nilai
2600
1000
230
210
66
Pendapatan Nasional
4106
47
3. Pendekatan Pengeluaran
PN (Y) dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh semua sektor industri yaitu, Rumah tangga,
Perusahaan, pemerintah, dengan LN (X-M) pada periode
tertentu.
GNP = Y = C + I + G + X M,
contoh :
Jenis Pengeluaran
Nilai
3236
1208
890
30
GNP = Y
5364
48
BAB VII
Teori Konsumsi
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi
Diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu :
Faktor-faktor Ekonomi
Faktor-faktor Demografi
Faktor-faktor Non-Ekonomi
a. Faktor-faktor Ekonomi
Empat faktor ekonomi yang menentukan tingkat konsumsi :
1. Pendapatan Rumah Tangga
2. Kekayaan Rumah Tangga
3. Tingkat Bunga
4. Perkiraan tentang masa depan
49
b. Faktor demografi
1. Jumlah penduduk
2. Komposisi Penduduk
c. Faktor Non-Ekonomi
Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor sosial budaya.
2. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)
a. Hubungan Pendapatan Disposibel dan konsumsi
C = C0+bYd,
Dimana :
C = Konsumsi
C0= Konsumsi otonomos
b = Marginal Propensity to consume (MPC)
Yd=Pendapatan Disposabel
50
MPC =
C
Yd
C
Yd
51
Hubungan Antara
Pendapatan Disposabel, Konsumsi, APC, dan MPC
Pendapatan
Pendapatan
Konsumsi
konsumsi
Disposabel
Disposabel
0
1000
2000
3000
4000
5000
200
1000
1800
2600
3400
4200
1000
1000
1000
1000
1000
800
800
800
800
800
MPC
APC
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
1
0,9
0,87
0,85
0,84
52
53
Pendapatan
Disposabel
Konsumsi
Tabungan
Pendapatan
Disposabel
konsumsi
Tabungan
MPC
MPS
APC
APS
0
1000
2000
3000
4000
5000
200
1000
1800
2600
3400
4200
-200
0
200
400
600
800
1000
1000
1000
1000
1000
800
800
800
800
800
200
200
200
200
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,2
0,2
0,2
0,2
1
0,9
0,87
0,85
0,84
0
0,1
0,13
0,15
0,16
54
BAB VIII
INFLASI DAN PENGANGGURAN
1. Inflasi (Inflation)
a. Definisi Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum
dan terus menerus.
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatkan terjadinya
inflasi :
kenaikan harga
bersifat umum
berlangsung terus menerus
55
56
57
Demand Inflation
Harga
D
P1
P2
D1
Q1
Q2
Kuantitas
58
Cost Inflation
Harga
S1
P1
P2
Q1
Q2
Kuantitas
59
2. Pengangguran
a. Definisi Pengangguran
Dalam definisi ekonomi tentang pengangguran tidak identik dengan orang
yang tidak (mau) bekerja, sesorang baru bisa dikatakan menganggur bila dia
ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namun tidak
mendapatkannya.
Bekerja
Tidak Bekerja
Pengangguran
60
b. Jenis-jenis Pengangguran.
61
BAB IX
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik
dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Penerimaan pemerintah diasumsikan berasal dari pajak (T), sedangka
pengeluaran pemerintah dinotasikan dengan G (Government
Expenditure)
62
BAB IX
ANALISIS KESEIMBANGAN
63
64