Professional Documents
Culture Documents
TEORI / KONSEP
A. Pendahuluan
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana
klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara maksimal.
Adapun cara latihan batuk efektif yaitu dengan :
anjurkan klien menarik nafas selama 3x kemudian anjurkan klien batuk
secara menghentak.
Batuk
secara
terkekeh-tekeh
dapat
menyebabkan
seseorang
Bayi
biasanya
mengeluarkan
lendir
dengan
cara
memuntahkannya.
Latihan Batuk merupakan cara yang paling efektif untuk membersihkan
laring, trakea, bronkioli dari sekret dan benda asing.
Adapun latihan batuk yang bisa dilakukan adalah:
Anak duduk dengan agak membungkuk. Minta ia menarik napas
dalam-dalam lalu tahan dan kontraksikan otot perut. Tiup napas lebih
kuat dan batuk.
dengan
menggunakan
bantal
kecil
atau
Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada nervus
afferent pada percabangan bronkus.
Batuk efektif tergantung pada intaknya busur refleks afferent-efferent,
ekspirasi yang adekuat dan kekuatan dinding otot dada dan normalnya
produksi dan bersihan mukosiliar
Point penting
Umur
Durasi batuk
Dyspneu (saat istirahat atau aktivitas)
Gejala konstitusional
Riwayat merokok
Tanda vital (denyut jantung, respirasi, temperatur tubuh)
Pemeriksaan thorax
Radiologi thorax saat batuk yang tidak bisa dijelaskan terjadi lebih dari
3-6 minggu
C. Gejala
Membedakan batuk akut (<> 3 minggu) merupakah langkah awal
dalam mengevaluasi. Pada individu dewasa yang sehat, sebagaian
besar sindrom batuk diakibatkan oleh infeksi saluran respirasi oleh
virus.
Batuk post infeksi yang berlangsung 3 8 minggu di sebut sebagai
batuk sub akut untuk membedakan dari batuk akut dan kronik.
Gejala klinik tambahan seperti demam, kongesti nasal dan radang
tenggorokan dapat membantu dalam mendiagnosis. Dyspneu ( saat
istirahat atau aktivitas) mencerminkan kondisi yang serius dan
memerlukan evaluasi lebih lanjut termasuk penilaian oksigenasi (pulse
oksimetri atau pengukuran gas darah arteri), aliran udara (peak flow
atau spirometri) dan penyakit parenkim paru ( radiologi thorax).
Waktu dan karakter batuk tidak bermanfaat untuk menentukan
penyebab batuk akut ataupun persisten, meskipun varian batuk asma
sebaiknya dipertimbangkan pada orang dewasa dengan batuk
nokturna prominent.
Terapi
Batuk Akut
Dalam memberikan terapi batuk akut sebaiknya berdasarkan penyebab
penyakitnya, batuknya sendiri dan faktor-faktor tambahan yang membuat
batuk kambuh.
Ketika
diagnosa
influenza
ditegakkan,
terapi
dengan
amantadine,
menunjukan
pemberian
dextromethorphan
bermanfaat
dalam
meringankan batuk pada orang dewasa dengan infeksi saluran respirasi akut.
Terapi postnasal drip (dengan antihistamin, dekongestan, atau kortikosteroid
nasal) atau GERD (dengan H2 blocker atau proton-pump inhibittor) yang
disertai dengan batuk akut dapat menolong.
Terdapat bukti bahwa vitamin C dan echinacea tidak efektif dalam
mengurangi keparahan batuk akut, tetapi terdapat bukti juga bahwa vitamin C
(sedikitnya 1 gram sehari) bermanfaat dalam mencegah flu pada orang
dengan stress fisik (misal: setelah marathon) atau malnutrisi.
Batuk Persisten
Saat dicurigai infeksi pertusis, terapi dengan antibiotika makrolid tepat untuk
mengurangi penyebaran dan transmisi organisme.
Jika infeksi pertusis berlangsung 7-10 hari, terapi antibiotika tidak mengurangi
durasi batuk yang dapat berlangsung selama 6 bulan.
Tidak ada bukti yang merekomendasikan berapa lama terapi batuk persisten
dilanjutkan untuk postnasal drip, asma atau GERD.
Gejala yang kambuh lagi memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Pasien dengan batuk persisten tanpa sebab yang jelas dikonsultasikan
dengan otolaryngologist; terapinya dengan lidokain nebulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Call SA et al. Does this patient have influenza? JAMA. 2005 Feb
23;293(8):98797. [PMID: 15728170]
Haque RA et al. Chronic idiopathic cough: a discrete clinical entity? Chest.
2005 May;127(5):17103. [PMID: 15888850]
Hewlett EL et al. Clinical practice. Pertussisnot just for kids. N Engl J Med.
2005 Mar 24;352(12):121522. [PMID: 15788498]
Lin DA et al. Asthma or not? The value of flow volume loops in evaluating
airflow obstruction. Allergy Asthma Proc. 2003 MarApr;24(2):10710. [PMID:
12776443]
Metlay JP et al. Testing strategies in the initial management of patients with
community-acquired pneumonia. Ann Intern Med. 2003 Jan 21;138(2):109
18. [PMID: 12529093]
Pratter MR et al. An empiric integrative approach to the management of
cough: ACCP evidence-based clinical practice guidelines. Chest. 2006
Jan;129(1 Suppl):222S231S. [PMID: 16428715]
Schroeder K et al. Over-the-counter medications for acute cough in children
and adults in ambulatory settings. Cochrane Database Syst Rev. 2004;
(4):CD001831. [PMID: 15495019]
Wenzel RP et al. Acute bronchitis. N Engl J Med. 2006 Nov 16;355(20):2125
30. [PMID: 17108344]
(Downloaded from medicine and linux)