You are on page 1of 2

A.

Penatalaksanaan
1. Intoleransi Makanan (PMK No.5 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter
di Fasyankes Primer Tahun 2014)
a. Penanganan Umum
1) Pembatasan nutrisi tertentu
2) Suplemen vitamin dan mineral
3) Suplemen enzim pencernaan
b. Rencana Tindak Lanjut
Setelah gejala menghilang, makanan yang dicurigai diberikan kembali
untuk melihat reaksi yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
penyebab intoleransi.
c. Konseling dan Edukasi
1) Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi tertentu
pada pasien.
2) Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama pengobatan.
d. Kriteria Rujukan
Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit bila keluhan tidak
menghilang walaupun tanpa terpapar
2. Intoleransi Laktosa (Yohmi et al, 2001)
a. Pemberian probiotik atau susu fermentasi
Penggunaan susu fermentasi (yogurt) yang berasal dari fermentasi
bakteri Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus, yang
mengandung enzim b-galaktosidase sangat bermanfaat bagi penderita
intoleransi laktosa.16,42 Sedangkan penggunaan probiotik yang
mengandung

Lactobacillus

acidophilus

dan

bifidobacteriae

menghasilkan aktivitas laktase 4 kali lebih tinggi dibanding dengan


yogurt
b. Pemberian diet rendah atau bebas laktosa
1) Susu formula rendah laktosa
2) Mengganti dengan susu kedelai
B. Diagnosis Banding
1. Pankreatitis
2. Penyakitt Chrons pada illeum terminalis

3. Sprue Celiac
4. Penyakit whipple
5. Amiloidosis
6. Defisiensi laktase
7. Sindrom Zollinger-Ellison
8. Gangguan paska gasterektomi, reseksi usus halus atau kolon

DAPUS
Yohmi, Elizabeth., Boediarso, Aswitha D., Hegar, Badriul., Dwipurwantoro,
Pramita G., Firmansyah, Agus. 2001. Intoleransi Laktosa pada Anak
dengan Nyeri Perut Berulang. Sari Pediatri. Vol. 2 (4) : 198 204
PMK No.5 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer Tahun
2014

You might also like