Professional Documents
Culture Documents
KIMIA KLINIK
Penelitian penyakit berdasarkan perubahan fisiologi
BAB I URINALISIS
MAKROSKOPIS URIN
MIKROSKOPIS URIN
CARIK CELUP
PEMERIKSAAN URIN KIMIAWI & ATAS INDIKASI
BAB II FAECES
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
PEMERIKSAAN KIMIA
CAIRAN URINE
PEMBENTUKKAN URINE di GINJAL
-Air (95%)
-Bahan hasil metabolisme tubuh
mis: Ureum, asam urat, kreatinin
Elektrolit: natrium, kalsium, fosfat, dan
klorida hormon
Ginjal
Hati
Saluran empedu
Pancreas
dll
Urinalisis:
- mudah didapat
- tidak invasif
- pemeriksaan relatif sederhana
- skrining(uji saring) awal
- informasi cukup banyak
MACAM2 BP URINE:
1. URINE PAGI:
- PERTAMA: diperoleh pagi hari saat bangun
tidur (pekat)
- PUASA: saat bangun tidur, bak, buang (urine
terbentuk saat malam hari + 8 jam yang lalu)
2. URINE SEWAKTU:
diperoleh sewaktu waktu atau kapan saja pada saat
penderita tidak puasa
3. URINE 2 JPP:
urine yang dikeluarkan 2 jam setelah makan
(untuk DM)
4. URINE 24 JAM:
seluruh urine yang dikeluarkan selama 24 jam (
bangun tidur jam 5.00, bak, buang, setelah itu
mulai jam 5 sampai dengan jam 5 keesokan
harinya, seluruh urine ditampung dalam tempat
yang bersih, kering, bermulut lebar dan
mempunyai tutup)
urine rutin/penyaring
Urin sewaktu
urin rutin dan hormon
Urin puasa
glukosuria
Urin post prandial
glukosuria
Urin 24 jam
pem. Kuantitatif mis. Protein
Timed specimen (urin siang 12 jam dll)
BP URINE:
PEMERIKSAAN HARUS SEGERA !!!!!
URINE SEGAR:
< 1 JAM STLH BERKEMIH
BILA HARUS DITUNDA
Simpan dalam lemari es 2-80C 2jam
KENAPA ??????????????
KENAPA ?????? :
Susunan/komposisi urine berubah:
pH meningkat (pemecahan ureaamonia oleh
urease yg dihslkan bakteri)
Eritrosit lisis
Leukosit lisis
Silinder lisis
Glukosa (+) menjadi negatif
Akibat glikolisis dan pemakaian glukosa oleh bakteri
Bakteri meningkat
Wadah urine
Toluena
Thymol
Formaldehida
Asam sulfat pekat
Natriumkarbonat
Chloroform
NaF
Bersih dan kering
Bermulut lebar
Tutup rapat
Terbuat dari gelas
Etiket/identitas pasien
MIKROSKOPIS
/SEDIMEN
KIMIAWI
PROTEIN
VOLUME
WARNA
KEKERUHAN
BERAT JENIS
pH
BAU
EPITEL
GLUKOSA
ERITROSIT
BILIRUBIN
LEKOSIT
UROBILINOGEN
KRISTAL
BENDA KETON
SILINDER/CAST
BAKTERI
JAMUR/PARASIT
SPERMA
DARAH SAMAR
PROTEIN
KUANTITATIF(URI
NE 24
JAM/ESBACH)
Urea
Asam urat
Kreatinin
Na, K, Cl, Ca
Fosfor
Magnesium
Ammonium dll
sedimen
- silinder/cast
- kristal tertentu
- eritrosit
- lekosit
- epitel
Makroskopis urine
VOLUME URINE:
NORMAL:
WARNA URINE:
NORMAL:
Kuning muda-tua(urokrom-urobilin)
Berasal dari Urochrom dan urobilin
KELAINAN DIPENGARUHI OLEH:
WARNA ABNORMAL:
- darah
- bilirubin
- phenol, salisilat, resorchinol
- antipirin
- fenasetin
- rifampicin
- porfirin
- Pus/nanah
: merah, coklat
: kuning tua/the, coklat
:hijau
: kuning hitam
: kuning
: merah
: coklat tua
: putih seperti susu
KEKERUHAN URINE:
NORMAL:
Jernih
KERUH:
- fosfat
- pus
- darah
- bakteri
- mukus
- epitel
- penyimpanan sampel terlalu lama
- lemak
- kristal
(untuk pemeriksaan tertentu sebaiknya disaring/disentrifuge)
-Diagnosis glukosuria
-Faal ginjal
ALAT : Urinometer / refraktometer
NORMAL :
Urine sewaktu : 1.003 1.030
Urine 24 jam : 1.015 1.025
ABNORMAL :
- Glukosuria
Rendah : 1.001-1.003: Diabetes insipidus
Tinggi : Diabetes Mellitus (w. jernih)
-Diuresis sedikit
-Faal ginjal
KEASAMAN URINE/pH:
NORMAL: 4,7 7,5 , rata-rata 6,00
FUNGSI :
Untuk pemeriksaan Protein Ph harus asam
Untuk memprediksi unsur yang terdapat
pada urine
Urine Alkali
Urine Asam
BAU:
Normal:
Bau aromatik, asam volatile
(disebabkan asm-asam yang mudah menguap)
Urine dibiarkan
: Bau amoniak
(pemecahan ureum oleh bakteri)
Abnormal:
: petai, jengkol
: ampicillin
: DM + ketonuri
FISHBERG :
Percobaan konsentrasi menurut fishberg
Baik
Mikroskopis urine
Tujuan untuk mengetahui unsur sedimen organik dan
an organik
Bagian penting untuk tes-tes fungsi ginjal
Penemuan sel leukosit, eritrosit dan Granuler silinder
merupakan indikasi
Pemeriksaan dengan Obyektif 10x (LPK) dan 40x (LPB)
Unsur organik :
Sel leukosit (Normal <8 / LPB)
Peradangan dalam sistem urogenital
Sel eritrosit (Normal 0 1)
Perdarahan, trauma, peradangan, dll
Sel epitel : bentuk bermacam-macam
Silinder
Unsur an organik :
Kristal asam urat, Ca oxalat
Triple phospat, Ca Fosfat, Ca casbonat
Kristal sistin, tirosin
Kristal dari obat / Sulponamida
dll
MIKROSKOPIK URINE:
NORMAL:
- eritrosit 0-2/lpb
- lekosit < 8/lpb
- epitel beberapa/lpk
- kristal kalsium oksalat
- kristal asam urat
- kristal kalsium fosfat/karbonat
- amorf urat/fosfat
ABNORMAL:
- eritrosit >>/lpb
- lekosit >>/lpb
- epitel >>/lpk
- kristal cystin
- kristal leucin
KIMIAWI URINE :
PROTEIN:
GLUKOSA:
Glukosuri:
- DM
- hipertiroid
- Laktosa (wanita hamil, menyusui)
BILIRUBIN:
Positif
: hepatitis
Aceton
Asam asetoasetan
Beta hidroksi butirat
urine 24 jam
DARAH SAMAR:
CARIK CELUP/DIPSTICK
PEMBACAAN:
- MANUAL (MEMBANDINGKAN WARNA
STRIP DENGAN TABEL WARNA)
- SEMIOTOMATIS/URINE ANALYZER
KEUNTUNGAN:
CEPAT, MUDAH, MURAH
PEMERIKSAAN URINE
DENGAN CARIK CELUP
BERAT JENIS
NITRIT
pH
PROTEIN
GLUCOSE
KETON BODY
UROBILINOGEN
BILIRUBIN
ERY
KEUNTUNGAN :
- CEPAT
- MUDAH
- MURAH
- AKURAT
PLASTIK ROD
NYLON COVER
TEST FIELD
(KERTAS MENGANDUNG REAGEN)
FILTER PAPER
Cara pemeriksaan:
1. Makroskopis Urine
A. Warna: kuning muda
kuning tua
merah dll
B. KEKERUHAN
KEMERAHAN
(NORMAL : JERNIH)
DARAH
SEDIMEN ?
(ERITROSIT)
BERKABUT
BAKTERI
KERUH
(GRAM)
- PUS
(FOSFAT/KRISTAL KARBONAT)
SPERMATOZOA
MERAH = ASAM
BIRU
= NORMAL
MERAH
RED
BIRU
= NORMAL
= BASA/ALKALIS
D. B A U
NORMAL
c/ BAU JENGKOL
INTOKSIKASI JENGKOL
+ ALBUMINURIA
HEMATURIA
KRISTALURIA
BUAH-BUAHAN
KETONURIA
E. BERAT JENIS
- REFRACTOMETER
KEUNTUNGAN :
-BAHAN SEDIKIT
-MUDAH
KERUGIAN :
< AKURAT
- URINOMETER
KEUNTUNGAN :
-> AKURAT
KERUGIAN :
-BAHAN BANYAK
1,000
1,020
1,040
Prinsip:
Dalam suasana alkali kuat, gula-gula (reduktor) akan
mereduksi Cupri menjadi Cuprohidroksida (CuOH) yang
berwarna kuning atau Cuprooksida (CuO) yang berwarna
merah
Metode :
Benedict (manual)
Reagen :
PEMERIKSAAN KIMIAWI
1. BENEDICT
(PEMERIKSAAN GLUKOSA)
SIGN
BLUE
TRACE GREEN
WITH YELLOW
YELLOW
GLUCOSE
gr/dl
14
0-0,1
28
0,5-1
++
56
1-1,5
DIPANASKAN
BENEDICT 5 ml
URINE 8 GTT
BROWN
+++
83
1,5-2,5
1000 C
WATER BATH
ORANGE
TO BRICK RED
++++
111
2,5-4
2. PEMERIKSAAN PROTEIN
Prinsip:
Protein
menggumpal
Reagen:
2. PEMERIKSAAN PROTEIN
A. BANG (MANUAL)
RESUL
HASIL
PANASKAN
BACA
REAGEN 0.5 ml
URINE 5 ml
1000 C
WATER BATH
10
SIM-
PROT
BOL
(mg %)
JERNIH
KEKERUHAN SDKT
SEKALI
KEKERUHAN SDKT
(TANPA BUTIR2)
KEKERUHAN
BER-BUTIR2
KEKERUHAN HEBAT
BER-KEPING2
MENGGUMPAL
< 10
+
++
++
10 - 50
50 - 200
+++++
++++
200 - 500
> 500
3. Pemeriksaan BILIRUBIN
Metode
: 1. Harrison (manual)
2. Hawkinson
(manual)
Tujuan
: mengetahui adanya bilirubin dalam urine
Prinsip
: BaCl2 bereaksi dengan sulfat dalam urine
membentuk endapan BaSO4 dan bilirubin akan
menempel pada molekul ini
HARISON
BaCl2 10 GTT
Urine 5 ml
kocok
Terjadi endapan
HAWKINSON
CUCI
...
(+ ) =
TEST :
1. TETESKAN URINE 1 TETES
2. SATU TETES FOUCHET SOL.
A. Pemeriksaan Makroskopis
1. Warna
Warna normal
: coklat muda
Warna abnormal :
Warna kuning : bertalian dengan susu, jagung, obat
santonin atau bilirubin yang belum berubah.
Warna hijau
: oleh makanan yang mengandung
banyak sayur mayur
:
a. Tidak ada urobilin dalam saluran makanan dan hal
itu di dapat pada ikterus obstruktif ( tinja acholik) dan
juga setelah dipakai garam barium pada pemeriksaan
radiologic.
Akholis : Faeces yang pucat, karena mengandung
sedikit atau tak mengandung sterkobilinogen
b. Makanan mengandung banyak lemak yang tidak
dicernakan karena defisiensi enzim pancreas.
Warna merah muda: perdarahan yang segar di bagian
distal, mungkin pula oleh makanan seperti bit.
Warna coklat
: perdarahan di bagian proksimal
atau dengan makanan coklat, kopi, dsb.
Warna hitam
: oleh carbo medicalis, oleh obatobatan yang mengandung besi dan mungkin juga oleh
melena.
Melena : faeces yang berwarna hitam karena suatu
perdarahan yang terjadi pada tempat yang agak
proksimal dari saluran gartrointestinal.
Warna hitam disebabkan karena darah telah dicerna
sebagian. Bila darah cukup banyak, maka selain warna
hitam juga bau busuk dan encer seperti bubuk.
Faeces berwarna hitam juga karena makan sayuran,
tapi faeces ini berbentuk keras.
2. Bau
Normal
butirat.
Abnormal : sangat bau, tengik, asam, anyir.
Bau busuk jika dalam usus terjadi pembusukan isinya,
yaitu protein yang tidak dicernakan dan dirombak
oleh kuman-kuman.
Bau asam disebabkan peragian zat-zat gula yang tidak
dicerna karena umpamanya diare.
Bau tengik disebabkan oleh perombakan zat lemak
dengan pelepasan asam-asam amino.
3. Konsistensi
Normal
4. Lendir
Normal
5. Darah
Normal
6. Parasit
Terdapatnya cacing Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
7. Sisa makanan
Misalnya sisa sayuran.
B. Pemeriksaan Mikroskopis
LCS
Adalah:
Normal :
- Jumlah cairan otak 120-150 ml
- Jernih
- tidak berwarna
- serta mengandung sedikit sel leukosit, glukosa dan protein
* Berbagai kelainan intrakranial dapat menyebabkan
perubahan pada cairan otak.
Pembentukan cairan otak dapat meningkat atau
Tujuan:
-
Indikasi diagnostik
Mendiagnosis meningitis
Mengetahui adanya perdarahan subarahnoid
Mengetahui adanya tumor/keganasan
Memasukkan bahan kontras
Indikasi terapeutik
Mengeluarkan darah dari ruang subarahnoid
Memasukkan obat atau anestesi spinal
Mikroskopis:
Kimiawi:
warna
jumlah sel
protein kualitatif:
kejernihan
hitung jenis
bekuan
BJ
RIVALTA
Protein kuantitatif
WARNA
KEJERNIHAN
TRANSUDAT
Jernih,serous
Kuning muda
EKSUDAT
Jernih, berkabut
Purulent, chylous,
hemorhagis
BJ
BEKUAN
< 1018
Negatif
> 1018
Positif
PROTEIN
Test RIVALTA
< 2,5 g%
Negatif
> 2,5 g%
Positif
JUMLAH SEL
Sedikit:
endotel + limfosit
Bakteri
Negatif
Banyak
Akut: PMN
Kronis: MN
Positif
Test RIVALTA
Prinsip:
CAIRAN SEMEN
Adalah: ejakulat yang berasal dari seorang pria
berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret dari
kelenjar prostat, kelenjar lain dan spermatozoa
Cairan semen dibagi 2 yaitu:
1. Plasma semen: sekret yang dihasilkan oleh kelenjarkelenjar asesoris tr. reproduksi laki-laki
( epididimis, vas deferens, vesikula seminalis
prostat, kel. bulbouretra dan kel. Uretra )
2. Spermatozoa: diproduksi ditestis dan menjadi
matur di dalam epididimis
Spermatozoa:
Merupakan sel tunggal yang terdiri dari kepala
(berbentuk oval; uk 3-5 u); leher uk 2-3 u; dan ekor;
panjang keseluruhan 45-50u.
Tujuan pemeriksaan :
Untuk menilai kesuburan pria
Pem. Disebut : Analisis semen
Tdd: tes makroskopis
tes mikroskopis
tes khusus
Tes Mikroskopis
1. Motilitas