You are on page 1of 9

SISTEM

PRODUKSI
TANAMAN CABAI
MERAH

PENDAHULUAN
Cabai

merah merupakan salah satu


komoditas sayuran yang mempunyai nilai
ekonomis cukup penting. Cabai merah
banyak ditanam oleh petani di Indonesia
dari dataran rendah sampai dataran
tinggi (0 1.200 m d.p.l).
Pemanfaatan komoditas cabai sebagian
besar adalah untuk keperluan rumah
tangga, yaitu dikonsumsi dalam bentuk
segar, kering, atau olahan.

Survei
Jenis

cabai yang di Survei: Cabai Merah


Lokasi: Daerah Sayang
Luas lahan: 100m x 80m
Narasumber: Pa Halim dan Pa Yana
Pekerjaan: Buruh tani

Pra Penanaman
Pembelian

bibit

1 amplok
= Rp 30.000,00
1 bata (14 meter) = Rp 52.000,00

Perawatan
Pupuk

-Pupuk NPK 1 kg(subsidi) = Rp 2.000,00


-Biasanya dibutuhkan 100 kg
-Pemberian pupuk 3-4 kali setiap bulan
Pestisida
1 kaleng= Rp 200.000,00
-Biasanya dibutuhkan paling banyak 10
kaleng (tergantung kondisi tanaman)

Panen
Waktu

Panen
Hasil Panen
Penjualan

: 3 bulan ( 90 hari)
: 1 x panen = 1,5 kuintal
Umumnya 14 kali panen
: Rp 15.000 Rp 60.000/kg
: Jual ke pasar caringin
: Angkutan Rp 15.000/kg

Perhitungan keuangan
Biaya

hingga tiba di pasar: Rp 10.000.000


Hasil penjualan: Rp 16.000.000
Modal awal: Rp 3.000.000
Untung bersih: Rp 3.000.000
*Perhitungan pada umumnya, pada saat
kondisi tertentu akan mendapatkan untung
besar maupun rugi.

Pendapat
Menurut

Pa Halim masalah yang paling


besar adalah hama. Karena bila hama
tidak diatasi dapat menimbulkan gagal
panen.
Harga pestisida terlalu mahal, dan
pemberian yang terlalu sering merusak
tekstur cabai.

Kesimpulan
Biaya

yang dikeluarkan cukup besar


untuk penanaman cabai, terutama untuk
pembelian pestisida.
Cabai merah membutuhkan waktu
panen 3-4 bulan dan dapat dipanen
hingga 14 kali.

You might also like