You are on page 1of 21

SISTEM RUJUKAN DALAM

PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI

Pendahuluan
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Merupakan Hak Asasi Manusia dan
Investasi Masa Depan Bangsa

Dalam kesehatan reproduksi kita mengenal


bentuk / model pelayanan, dari yang baku
sampai khusus.
Setelah disadari, proses reproduksi yang
terdiri atas kehamilan, persalinan & nifas,
bukan hanya masalah klinik / biomedis
saja, tetapi berkaitan dengan masalah
sosioekonomi dan budaya
Berkembanglah model yang bersifat lebih
proaktif, salah satunya Sistem Rujukan

Sitem Rujukan

Pengertian Konseptual
Adalah suatu sistem pelayanan kesehatan
di mana terjadi pelimpahan tanggung
jawab timbal balik atas kasusu atau
masalah kesehatan yang timbul, baik
secara horizontal maupun vertikal, baik
untuk kegiatan pengiriman penderita,
pendidikan, maupun penelitian

Pengertian (Teknik) Operasional


Merupakan suatu tatanan, dimana berbagai
komponen dalam jaringan pelayanan
kesehatan reproduksi dapat berinteraksi dua
arah timbal balik, antara bidan di desa, bidan
dan dokter puskesmas di pelayanan
kesehatan dasar, dengan para dokter
spesialis di RS Kabupaten, untuk mencapai
rasionalisasi penggunaan sumber daya
kesehatan, dalam upaya penyelamatan ibu
dan bayi baru lahir, melalui penanganan ibu
risiko tinggi dan gawat darurat obstetri,
secara profesional, efisien, efektif, rasional,
dan relevan.

Tujuan Utama
Mampu menyelamatkan ibu dan anak baru
lahir, melalui program Rujukan Terencana
dalam satu wilayah Kabupaten,
Kotamadya, atau provinsi.

Tujuan Spesifik
Mampu menjembatani pelayanan kesehatan
dasar di wilayah pedesaan dengan akses rujukan.
Mampu menyamakan strategi/langkah antar
petugas kesehatan.
Mampu mengenal secara dini adanya golongan
risiko tinggi dan kegawatdaruratan obstetri di
pedesaan.
Mampu mencegah Rujukan Terlambat melalui
pemanfaatan fasilitas kesehatan secara efisien.
Mampu melakukan advokasi kepada Pimpinan
Wilayah serta melakukan sosialisasi dan
mobilisasi masyarakat dalam koordinasi Gerakan
Sayang Ibu.

Rujukan Upaya Kesehatan


Dalam Sitem Kesehatan Nasional (1982)
dinyatakan bahwa rujukan upaya
kesehatan, terdiri atas :
1. Rujukan Kesehatan.
2. Rujukan Medik.

Kebijakan yang ada pada saat ini


difokuskan kepada :
Penanganan ibu hamil dengan komplikasi
2. Pencegahan terhadap Tiga terlambat :
terlambat mengambil keputusan,
transportasi pengiriman ke Pusat
Rukujan, dan penanganan yang adekuat
di RS Rujukan.
1.

Kebijakan Operasional di Negara Lain


Persalinan ditolong oleh tenaga
profesional
2. Sistem Pelayanan Keshatan Ibu Berbasis
Masyarakat
3. Pendekatan melalui Pelayanan Kesehatan
Primer dan Rujukan
1.

Rujukan Terlambat
Yang dimaksud terlambat disini :
Kondisi ibu dan bayi dalam rahim sudah
tidak dalam keadaan optimal, bahkan
mungkin sudah dalam keadaaan gawat
atau gawat darurat.
2. Jarak waktu antara rumah dan rumah
sakit rujukan primer sangat panjang.
3. Pertolongan yang dibutuhkan tidak
segera diberikan di rumah sakit rujukan.
1.

Pengalama lapangan menunjukkan, bahwa


Rujukan terlambat terjadi karena adanya
tiga kendala pokok, yaitu :

Perangkap geografis
2. Perangkap Sosial budaya
3. Perangkap Sosio Ekonomi
1.

Faktor nonmedis yang besar pengaruhnya


terhadap terjadinya Rujukan Terlambat
adalah

Komplikasi Persalinan yang tidak terduga


Penolong pertama, jumlah penolong, dan
lama pertolongan di luar rumah sakit
Pertolongan estafet
Geografis

Gambaran Kesulitan pada Kasus Rujukan


Terlambat

Di rumah
Di perjalanan
Di RS
Pascatindakan
Prognosis

Pendekatan Masalah Melalui Sistem Rujukan


Paripurna Terpadu

Strategi ini mencakup 6 program :


1.

2.
3.
4.
5.
6.

Penanganan golongan risiko tinggi dan


komplikasi persalinan
Pemantapan fungsi rujukan
Pencatatan/Pelaporan kesakitan/ kematian
ibu dan bayi baru lahir
Peningkatan pertolongan persalinan oleh
bidan
Pendampingan persalinan dukun oleh bidan
AMP

Pelayanan Kesehatan Berbasis Risiko


Berbasis Keluarga
Umum
Khusus
Rujukan terencana

Rujukan Terencana

Perencanaan yang baik mengandung


komponen:
Komponen waktu
Komponen risiko
Komponen jalur

Rujukan Dini Berencana


Keuntungan
Pada pengiriman ibu ke RS, ada kemudahan dalm
bentuk kesehatan ibu hamil masih optimal.
Saat sampai di RS, keadaan ibu yang sehat tidak
memerlukan upaya stabilisasi, informed consent
dapat dilakukan dengan tenang dan tindakan
dapat direncanakan waktunya secara optimal.
Penanganan dilakukan dengan prosedur baku
Prognosis baik
Bagi bayi, pada sistem ini, dimana rahim berfungsi
sebagai alat transportasi yang paling murah,
aman, nyaman, hangat, bersih dan steril.

Rujukan Tepat Waktu


Persyaratan RTW
RTW hanya akan berhasil bila didukung dengan 4 syarat
yang bisa mencegah terjadinya 4 Terlambat :
1.

2.

3.
4.

Pengenalan dini adanya tanda bahaya, melalui


skrining antenatal proaktif, diikuti dengan informed
consent
Pengambilan keputusan oleh keluarga tentang
persiapan dan perencanaan persalinan, tempat dan
penolong yang sesuai dengan kondisi ibu hamil
Pengiriman dan transportasi segera dilakukan
Penanganan di RS rujukan diberikan dengan segera

Upaya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah 4 Terlambat :
Peningkatan Komunikasi Informasi dan
Edukasi kepada ibu hamil, suami, dan
keluarga secara dini dan terus menerus.
2. Pemberdayaan ibu hamil, suami, dan
keluarga
3. Peningkatan pemanfaatan
fasilitas/tenaga kesehatan untuk
persalinan bersih dan aman.
1.

TERIMA KASIH

You might also like