You are on page 1of 17

Hambatan-hambatan dalam komunikasi

Diposkan oleh Firdan / 13:01 /

Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antara satu orang dengan orang
yang lain. Sebagai makhluk sosial manusia pasti melakukan komunikasi agar dapat berinteraksi
satu dengan lainnya, oleh karena itu komunikasi saat erat hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial.
Komunikasi dapat dikategorikan menjadi 3 kategori:
1. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi yang dilakukan antar pribadi, agar diantara pribadi-pribadi tersebut mencapai suatu
kesamaan pengertian, sehingga tercapai tujuan bersama.
2. komunikasi Kelompok.
Komunikasi kelompok adalah suatu komunikasi yang terjadi di dalam suatu kelompok, sehingga
komunikasi menjadi lebih luas.
3. Komunikasi Massa.
Komunikasi massa adalah suatu komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan alat baik itu
media cetak maupun media elektronik.
Terdapat 5 unsur dalam komunikasi, yaitu:
1. Komunaktor.
2. Menyampaikan berita.
3. Berita-berita yang disampaikan.
4. Komunikasi.
5. Tanggapan / Reaksi.

Hambatan-hambatan Dalam Berkomunikasi


Dalam praktek berkomunikasi, kita akan mengalami berbagai macam hambatan-hambatan
sehingga tujuan atau pesan dari maksud informasi yang di komunikasikan itu tidak dapat
diterima degan baik oleh orang yang menerima informasi tersebut.
Adapun hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam suatu komunikasi antara lain:

a)Berkomunikasi sesuai dengan bahasa para pendengarnya


Seseorang yang hanya lulusan SD tentunya akan sulit mengerti pembicaraan seorang sarjana
psikologi yang berbicara menggunakan bahasa-bahasa psikologinya.
b)Gangguan
Gangguan ini dapat berupa suara yang bising pada saat komunikasi berlangsung.
c)Pengaruh Emosi
Pada saat marah seseorang akan kesulitan menerima informasi.
d)Mengerti keinginan arah pembicaraan para pendengarnya.
Sekelompok remaja SMA tentunya wajar jika tidak tertarik pada pembicaraan mengenai
permasalahan bagaimana merawat dan mendidik balita yang disampaikan seorang ibu rumah
tangga.
e)Mengerti kelas sosial para pendengarnya.
Sekelompok petani didesa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada pembicaraan seorang
pialang mengenai perdagangan saham.
f)Memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh para pendengarnya.
Seorang ahli presentasipun akan sangat kesulitan menembus dan merubah "kekebalan" (kekeraskepalaan) pendapat seorang individu apalagi kelompok masyarakat yang mengkonsumsi
makanan pokok nasi menjadi gandum, kentang atau lainnya walaupun didukung "bukti-bukti dan
alasan yang kuat dan benar".
Oleh karena itu kita harus mengetahui apa yang akan kita komunikasikan dan dengan siapa kita
berkomunikasi tersebut sehingga tujuan dari komunikasi tersebut dapat tercapai dan tidak
mengalami miss communication yang menyebabkan orang salah mengambil kesimpulan tentang
apa yang kita komunikasikan.

Hambatan-hambatan dalam Komunikasi


Posted on Oktober 13, 2009 by yusrizalfirzal

Hambatan-hambatan dalam Berkomunikasi


Oleh: Yusrizal, S.Pd.
Suatu ketika keluarga kecil yang memiliki anak berumur lebih kurang tiga tahun pulang
kampung mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati si nenek karena mendapat kunjungan
dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan bercengkrama bersama hingga sore hari. Merekapun
bermaksud untuk kembali pulang kerumah. Karena si nenek masih rindu dan ingin bermain
dengan cucunya, maka si nenek meminta agar si cucu tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya
karena si nenek mendesak dan si cucupun mau, maka jadilah si cucu menginap di rumah nenek
dan kedua orang tuanya pun pulang
Tengah malam, si cucu terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil. Lalu dia membangunkan
neneknya. Nek bangun nek, aku mau nyanyi. ( rupanya si cucu sudah terbiasa dengan orang
tuanya klo mau buang air bilang mau nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata: Cu, ini kan
udah malam, besok aja nyanyinya ya. Lalu merekapun tidur lagi.
Tidak berapa lama, si cucupun terbangun karena sudah gak tahan mau buang air kecil. nek
bangun nek, aku mau nyanyi, si cucu terus merengek kepada neneknya. Karena gak tahan
dengan rengekan cucunya maka si nenek berkata: baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja
ya. Kontan si cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa menahan
marahnya. Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek kalau si cucu mau
buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah sebuah anekdot yang berhubungan dengan hambatan dalam beromunikasi. Banyak
hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan
George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh
Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi
yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang
menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak
kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim
pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan
pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.

5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya
tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi,
mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu
menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi tidak
melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi.
apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak
yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot
tadi dapat kita lihat bahwa kata nyanyi di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu.
Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa
menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan nyanyi sebagai buang air kecil.
Semoga kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang efektif
bisa terjadi.

Pengantar Ilmu Komunikasi


Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
1

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI


1. Apa itu komunikasi?
2. Penerapan komunikasi dalam keseharian
3. Cara berkomunikasi yang efektif
4. Trend perubahan masyarkat/booming
5. Tujuan dan manfaat penting komunikasi
6. Interaksi hubungan/relasi
Apa itu komunikasi?
Komunikator pesankomunikan
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media terrtentu untuk menghasilkan
efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.
Komunikasi Interpersonal: komunikasi dalam diri

Komunikasi Transendenta: ex. Komunikasi dengan Tuhan


Komunikasi Organisasi: ex. Humas APMD mengadakan
jumpa pers
Tujuan komunikasi
membangun/menciptakan pemahaman/pengertian bersama
saling memahami tidak harus menyetujuui
Model:
Source Message Destination
Fungsi komunikasi:
1. To educate mendidik
2. To persuade meyakinkan
3. To entertain menghibur
4. To inform menginformasikan
1st meet ** R. A9
Sabtu, 8 April 2006
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
2

Soal Mid Term:


1. Apa itu Komunikasi?
2. Komponen-komponen komunikasi?
3. Tujuan komunikasi?
4. Mengapa komunikasi itu penting?
Pesan: kata-kata, lambang-lambang, simbol, ekspresi, angka,
gambar
Metode komunikasi:
Pidato retorika
PR humas seorang PR: terampil, pandai menulis,
pandai berbicara
Audio Visual
Audio
Komunikasi Organisasi
Propaganda kegiatan yang intens/kontinu untuk
mempersuasif pihak lain/person
Ex. Pada PD II Nazi Hitler dengan mencuci otak
Setelah PD II istilah propaganda dihinari karena
mengandung nilai negatif
Kampanye
pada kurun waktu tertentu
ex.

Musim demam berdarah kampanye kebersihan


Musim pemilihan kepala daerah kampanye calon
untuk mecari dukungan, menaruh simpati
Efek Komunikasi
Kognisi penambahan wawasan, pengetahuan
Afeksi sikap
Psikomotorik perubahan perilaku/perilaku baru
2nd meet ** R. A9
Minggu, 30 April 2006
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
3

Bentuk-bentuk Komunikasi:
1. Interpersonal/tatap muka
- Informal
- Tanpa terencana
- Efek yang ditimbulkan bisa ketiga-ketiganya (afeksi,
kognisi, psikomotorik), karena antara yang
berkomunikasi terlibat dialog batin face to face,
langsung
2. Kelompok/group
- Jumlah lebih dari 2 orang
- Ex. Kelas (guru & mahasiswa)
- Formal
- Terencana
3. Massa/mass
- Sekumpulan orang yang dimuat komunikator dan
komunikan tidak mengenal
- Kumpulan orang-orang yang tidak sama latar
belakangnya
Ex. Terjadi sebuah tabrakan/kecelakaan banyak orang
berkumpul untuk melihat, ada tukang becak, sopir,
mahasiswa, kernet, penjual asongan, dll.
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
4

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI


Dosen: Ade Chandra, S.Sos.
1. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media terrtentu untuk

menghasilkan efek /tujuan dengan mengharapkan feedback


atau umpan balik.
2. Komponen-komponen komunikasi
a. Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source
Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat
berupa
perorangan , jika dalam komunikasi individual atau
antar perorangan, atau seorang dengan beberapa
orang
Suatu lembaga atau organisasi, atau orang yang
dilembagakan (komunikasi dengan media massa)
b. Pesan/Message
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang
dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proses komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal
maupun non verbal., baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui media massa misalnya)
Pesan dapat berupa:
pesan verbal, misalnya: bahasa/kata-kata lisan atau
tertulis
pesan non verbal, misalnya: isyarat, gambar, warna
pesan paralinguistik, misalnya: kualitas suara, tekanan
suara(tinggi rendah nada bicara), kecepatan suara,
vokalisasi
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
5

c. Saluran/Media/Channel
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang
disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh
komunikan.
Misalnya: media massa (surat kabar, majalah, televisi,
radio dll.) telepon, surat,
d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver
Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bisa
terdiri dari seseorang atau beberapa orang atau suatu
lembaga/organisasi
e. Tujuan/Destination/Efect
Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi,
merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam proses

komunikasi
f. Umpan Balik/Feedback
Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan
apabila tersampaikan atau disampaikan kepada
komunikator
g. Gangguan/Noise
Gangguan tak terncana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat pesan yang diterima komunikan
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan.
Misalnya: perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat
terbang yang melintas rendah di atas kelas
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
6

3. Tujuan utama komunikasi adalah untuk


membangun/menciptakan pemahamam atau pengertian
bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus
menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu
perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan
secara sosial:
a. Perubahan sikap (attitude change)
seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian
sikapnya berubah, baik postif maupun negatif. Dalam
berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang
lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai
keinginan kita.
b. Perubahan pendapat (opinion change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara
cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator.
Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka
akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi
komunikan.
Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat kabar.
Informasi dapat diterima khalayak dalam waktu
bersamaan, namun opini/pendapat yang muncul tiap
individu berbeda-beda.
c. Perubahan perilaku (behavior change)
komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun

tindakan seseorang.
Contoh: Kampanye kesehatan misalnya mengenai merokok
menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
7

kampanye tersebut seorang perokok misalnya kemudian


berusaha mengurangi/berhenti merokok.
d. Perubahan sosial (social change)
membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan
orang lain sehingga
menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses
komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
Contoh: Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi
dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau
mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang
terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk
membina hubungan baik.
4. Manfaat penting komunikasi
a. Menyampaikan informasi (to inform)
memberitahukan/menerangkan informasi atau hal-hal
yang belum diketahui seseorang maupun publik terhadap
apa yang terjadi kepada seseorang ataupun publik,
sehingga informasi-informasi yang diberikan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Misalnya: Media massa, melaporkan hal-hal luar biasa
ataupun berita-berita aktual kepada publik/audiens
sehingga publik menjadi mengetahui dan mengerti akan
berita tersebut.
b. Mendidik (to educate)
memberikan pendidikan dan pengetahuan yang
bermanfaat baik secara formal, non formal maupun
informal sehingga mendorong pembentukan watak dan
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
8

pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan


pada semua bidang kehidupan

Misalnya: Seorang guru yang mengajarkan ilmu


pengetahuan kepada murid-muridnya
c. Membujuk (to persuade)
Membujuk, mempengaruhi atau membentuk suatu opini
seseorang maupun publik, meyakinkan tentang informasiinformasi
yang diberikannya sehingga benar-benar
mengetahui situasi yang terjadi di lingkungannnya
Misalnya: Iklan TV yang mengiklankan produk , dengan
gaya persuasinya membujuk atau mempengaruhi
pemirsanya untuk menggunakan produk tersebut
d. Menghibur (to entertaint)
memberikan hiburan atau kesenangan, sehingga
seseorang maupun publik memperoleh selingan dari
kejenuhan yang dialaminya karena takanan-tekanan baik
dalam pekerjaan, pergaulan dan lainlain yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari.
Misalnya: Musik, Komedi, Tari, Olah Raga
c fie d
(jawaban midterm)

Pengantar Ilmu Komunikasi


Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
9

Bentuk Komunikasi:
1. Interpersonal/Face to Face bertemu secara fisik
2. Group/Kelompok melalui perencanaan dan formal
3. Media Massa : elektronik & cetak
Elektronik
1. Radio/Audio
kecepatan dalam menyampaikan pesan
sangat akrab dengan khalayak dinikmati dengan
berbagai aktivitas
media imajinatif kejadian seakan-akan nyata
Untuk memenggal tayangan lebih mudah daripada TV
karena pada TV sudah ada jadwal-jadwal tertentu yang
dibookibg oleh sponsor.
2. Visual/Gambar/Foto
+ sebagai alat dokumentasi
3. Audio Visual
+ lebih jelas, tegas ex. penayangan gambar dilengkapi dengan
narasi dari reporter

- mahal
Media Cetak
Kelebihan mampu menjabarkan ha-hal yang rumit hingga detail
lebih bayak mendapat respon dari khalayak
Majalah Koran
Waktu terbit mingguan/bulanan Waktu terbit harian misalnya harian
pagi, sore dll.
Mengulas topik-topik tertentu Mengulas berita umum
Lebih awet karena bisa dikumpulkan Tidak awet, mudah rusak
3rd meet ** R. Sidang A9
Minggu, 20 Mei 2006

SW
AM jangkauan luas, audio tidak jernih
FM jangkauan sempit, sinyal utuh/jernih
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
10

Poster mengundang perhatian orang


Brosur menginformasikan maksud dan tujuan
Profile bisa cetak (media Koran) atau elektronik
Hambatan komunikasi:
perbedaan persepsi dan kepentingan bahasa, tk
pendidikan
ada persaingan nilai
kepentingan itu diikuti oleh mekanisme pasar
kekerasan kata-kata ex. agar akrab dengan
menggunakan kata-kata berbagai macam binatang
untuk memanggil seseorang mestinya tidak
dugunakan/diterpkan di semua situasi jadi hanya pada
kalangan tertentu
perbedaan budaya
Ujian Akhir:
Bentuk-bentuk komunikasi dan hambatan komunikasi
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
11

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI


Dosen: Ade Chandra, S.Sos.
1. Bentuk-bentuk komunikasi:
a. Komunikasi Persona
? Komunikasi Intrapersona: proses komunikasi yang

berlangsung dalam diri seseorang


Contoh: Seseorang sedang duduk menyendiri
merenungi nasibnya, secara fisik ia diam saja seperti
tidak melakukan komunikasi, tetapi di dalam dirinya
berlangsung proses komunikasi dengan dirinya sendiri.
? Komunikasi Antarpersona: proses komunikasi yang
berlangsung antara individu satu dengan individu lain.
Contoh: Seseorang bertemu dengan teman lama
kemudian saling bertukar cerita, berbagi
b. Komunikasi Kelompok: proses komunikasi yang berlangsung
pada suatu kelompok manusia.
? Komunikasi Kelompok Kecil: proses komunikasi yang
berlangsung dan dimungkinkan terjadi dialogis
Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum,
seminar, kuliah
? Komunikasi Kelompok Besar: proses komunikasi yang
berlangsung dan tidak dimungkinkan terjadi dialogis
Contoh: kampanye, rapat raksasa, demonstrasi
mahasiswa
c. Komunikasi Massa: jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Contoh: pers (surat kabar, tabloid, dll.), radio, televisi,
film
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
12

2. Jika diminta untuk menyelesaikan persoalan dengan dua orang


warga masyarakat, model komunikasi yang sebaiknya saya
pilih dengan pendekatan komunikasi antarpersona, karena
komunikasi antar persona adalah bukan sekadar komunikasi
yang terjalin antara dua orang tanpa media (face to face)
saja juga mampu memcerminkan bahwa manusia yang
berkomunikasi mampu mengekspresikan kehangatan,
keharmonisan, keterbukaan, dukungan terhadap pihak yang
sedang diajak berkomunikasi. Dengan model komunikasi ini
maka komunikasi dapat dilakukan secara dari hati ke hati. Dua
warga masyarakat yang sedang konflik (memiliki persoalan)
dapat kita pertemukan sehingga terjadi interaksi dalam

bentuk antar pribadi.


Dengan pendekatan ini maka warga yang terlibat dalam
komunikasi dapat mengemukakan pendapat, apa yang yang ada
dalam pikiran mereka, apa yang sedang terjadi diantara
mereka berdua, apa yang sedang mereka segketakan,
permasalahan apa yang menyebabkan timbul suatu persoalan.
Dengan mengeluarkan pendapat, argumen dan semua apa yang
mereka rasakan, kita sebagai mediator dapat lebih mudah
dalam memberikan perimbangan-pertimbangan dalam
penyelesaian persoalan (dalam hal ini sebagai mediator kita
tidak dapat memberikan pendapat pribadi yang dapat
menambah persoalan baru, kita tidak boleh memaksakan
pendapat kita, kita hanya sebagai perantara dalam
menyelesaikan persoalan tersebut).
Hal ini dapat dilakukan karena dalam komunikasi antar pribadi
masing-masing individu memiliki:
? Empati, proses kemampuan menangkap hal-hal yang
terdapat di dalam komunikasi dengan orang lain dengan
cara menganalisis pembicaraan, nada suara sehingga
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
13

seseorang dapat menangkap pikiran dan perasaan yang


sesuai dengan orang yang bersangkutan.
? Deskripsi, kemampuan untuk membuat pernyataan yang
konkrit, spesifik, deskriptif.
? Kemampuan merasakan dan memahami pernyataan yang
dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak
hanya menyalahkan orang lain terhadap perasaan yang
dialami
? Sikap kedekatan, keinginan untuk membicarakan perasaanperasaan
pribadi
? Tingkah laku yang fleksibel ketika menghadapi kejadian
yang baru dialami
Dengan komunikasi antarpribadi ini maka persoalan yang
terjadi antara dua warga masyarakat dapat diperbaiki dan
dibina kembali sehingga dapat terjlin hubungan yang harmonis.
3. Informasi terjadinya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di
DIY-Jateng, terdengar diseluruh penjuru dunia. Menurut
saya medai yang paling cepat untuk menginformasikan suatu

pesan dalam keadaan darurat adalah radio, karena radio


memiliki daya langsung (proses penyusunan dan penyampaian
pesan relatif cepat), daya tembus (menembus jarak dan
ketinggian, semakin tinggi maka semakin dapat menjangkau
khalayak yang lebih luas) dan daya tarik (adanya unsur-unsur
yang serba hidup yaitu musik, kata-kata dan efek suara.
Pada saat terjadi gempa, jaringan listrik dan telekomunikasi
terputus. Kita tidak tahu sumber gempa dari mana yang
kemudian disusul adanya isu tsunami yang menimbulkan
kepanikan masyarakat. Media yang pertama kali dicari
masyarakat adalah radio karena praktis, tidak memerlukan
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
14

aliran listrik. Dengan menggunakan baterey radio dapat


difungsikan sehingga kita segera dapat mengetahui bahwa
sumber gempa dari arah pantai selatan dengan skala 5,9
SRdan tsunami yang membuat kepanikan masyarakat hanyalah
isu.
Setelah mengetahui bahwa begitu parahnya kerusakan yang
terjadi akibat gempa maka radiolah yang selama ini menjadi
pusat informasi dan dialog masyarakat Jogja dan Jateng
pasca gempa di tengah terputusnya jaringan listrik dan
telekomunikasi di beberapa wilayah di Jogja-Jateng. Dari
radio ini kita dapat memantau perkembangan informasi
seputar gempa dan dapat memantau daerah mana saja yang
memerlukan bantuan dan jenis bantuan yang dibutuhkan.
Stasiun radio Sonora misalnya, bisa dijadikan sebagai
alternatif pusat informasi sehingga komunikasi lebih efektif
fan terpusat.
Dari stasiun radio Sonora ini masyarakat daerah Bantul
misalnya berusaha mencari bantuan dengan telfon melalui
wartel terdekat (di luar daerah yang tidak begitu parah
akibat gempa sehingga jaringan telekomunikasi jalan misalnya
daerah Gamping, dll.) ke staiun Radio Sonoro menyampaikan
kebutuhan merke misalnya tenda, obat-obatan, dan lain-lain.
4. Pasca gempa bumi di DIY-Jateng, banyak pihak yang
membantu program rekonstruksi merasa mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang menjadi korban
gempa tersebut karena beberapa faktor yang disebabkan

oleh unsur-unsur yang ada di dalam proses komunikasi.


1. Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang
akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
15

pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau


situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi,
yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai
dengan keinginan, kebutuham atau kepentingan. Banyak
pihak yang bermaksud untuk membantu program
rekonstruksi. Namun, tidak semua pihak tersebut
tanpa maksud dan tujuan tertentu. Ada kepentingan
yang berbeda-beda dalam keterlibatan banyak pihak di
dalam proses ini. Banyak bendera yang dikibarkan
dalam membantu proses ini, ada yang berasal dari
partai, lembaga non profit/LSM baik dari dalam
maupun luar negeri, golongan agama dan lain-lin.
Misalnya: keterlibatan dalam proses rekontsruksi
karena ingin mendapat dukungan dalam proses
pemilihan kepala daerah.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara
radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan. Pada situasi pasca gempa
tersebut jaringan listrik dan telekomunikasi terputus
sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan
baik dari para korban kepada pemerintah/tim
rekonstruksi maupun sebaliknya.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi
dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
16

Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya


perhatian pada saat menerima / mendengarkan pesan,
sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu
atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain,
misalnya: a) gangguan kesehatan karena banyak
masyarakat menjadi korban baik luka berat maupun ringan
akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang
masih berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan
fisik mereka tidak terjamin, b) sehubungan dengan
teputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca
gempa di beberapa wilayah di DIY-Jateng menyebabkan
komunikasi terganggu
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadangkadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas
atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima,
dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi. Dalam musibah ini komunikan
masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka.
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Ade Candra

Aufies scripts
17

Bencana yang yang telah mengambil keluarga dan harta


benda mereka menimbulkan dampa traumatik yang sangat
tinggi sehingga pada saat diajak untuk berkomunikasi
menjadi tidak nyambung bahkan ketidakmampuan mereka
dalam menghadapi bencana ini menimbulkan stress yang
berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang
membuat proses rekonstruksi menjadi sulit.

Selain itu faktor Prasangka: merupakan penilaian yang


sejak awal sudah tertanam dalam diri komunikan terhadap
komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan
negatif, sehingga menjadi hambatan paling berat dalam
komunikasi. Dalam keadaan membutuhkan akan bantuan
baik berupa tenda, obat-obatan dan lain sebagainya,
korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang
negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena
adanya orang-orang yang tidak mereka kenal masuk ke
wilayah mereka. Sehingga muncul dalam pikiran mereka
untuk berhati-berhati terlebih dahulu terhadap orangorang
asing/dari luar daerahnya. Misalnya: pada saat
situasi pasca gempa ini banyak terjadi tindak pencurian,
perampokan dan lain-lain yang mersahkan masyarakat.
Banyak orang yang tidak merkea kenal keluar masuk
daerah merekea tanpa alasan jelas. Untuk itu masyarakat
menjadi berhati-hati.
c fie-060708 d
(jawaban ujian akhir)

You might also like