You are on page 1of 20

Pengaruh Interval Pemberian

Air melalui Irigasi Tetes (Drip


Irrigation) dan Pupuk Mineral
Plus Plus terhadap Produksi
Anggur pada Lahan Kering
Rusmin Nuryadin
240110120101

Latar Belakang
Pembangunan sektor pertanian dewasa ini diarahkan untuk
menuju pertanian yang efisien dan tangguh
Mengingat kebutuhan hasil-hasil pertanian yang terus meningkat
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk
Irigasi tetes (Drip Irrigation) merupakan salah satu teknologi
mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang hampir di
seluruh dunia.

July 22, 2012

Footer text here

Irigasi Tetes (Drip Irrigation)


Irigasi tetes (Drip Irrigation) merupakan salah satu teknologi
mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang hampir di
seluruh dunia. Teknologi ini mula pertama diperkenalkan di Israel,
dan kemudian menyebar hampir ke seluruh pelosok penjuru dunia.
Pada hakekatnya teknologi ini sangat cocok diterapkan pada
kondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas, iklim yang
kering dan komoditas yang diusahakan mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi (Bucks et al., 1982).

July 22, 2012

Footer text here

Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Gambar 1. Irigasi tetes

Sumber : Jain.com
4

July 22, 2012

Footer text here

Buah Anggur Bali


Buah anggur Bali berbentuk bulat. Buah yang matang kulitnya
berwarna ungu kehitaman dan mengandung tepung atau lilin yang
tebal. Daging buahnya berwarna putih dengan rasa manis. Setiap
buah berisi 2-3 biji yang ukurannya cukup besar. Setiap dompolan
buah berisi sekitar 35 buah. Setiap 100 buah mempunyai bobot 535
g. Umur panennya antara 105-110 hari setelah pangkas.
Tanaman anggur menghendaki tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat
tumbuh di segala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih
dahulu agar memenuhi syarat. Tanah yang cukup subur, gembur, dan berhumus merupakan tanah
yang baik untuk tanaman ini. Kedalaman air tanah yang baik untuk anggur adalah tidak lebih dari
1 m dan airnya tersedia dalam jumlah yang cukup.
5

July 22, 2012

Footer text here

Pembatasan Masalah
Rukmana (1999) menjelaskan bahwa, faktor iklim yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi anggur
meliputi ketinggian tempat yang berhubungan dengan suhu dan
kelembaban udara, curah hujan serta sinar matahari.

Pada

umumnya tanaman anggur dibudidayakan di dataran rendah yang

beriklim kering.

July 22, 2012

Footer text here

Tujuan Penelitian
Memperbaiki teknologi irigasi maka untuk
meningkatkan efisiensi pemakaian air, perlu pula
untuk meneliti tanaman anggur yang dikaitkan
dengan interval pemberian air dan pemberian
pupuk Mineral Plus.

July 22, 2012

Footer text here

Metodologi Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan pada lahan kering milik petani
di Desa Patas, Kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng. Percobaan
dilakukan pada musim tanam tahun 2003 (Januari sampai Desember
2003) untuk mengetahui pertumbuhan anggur dan tahun 2004
untuk mengetahui produksi tanaman anggur.

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan


Hasil pengamatan beberapa parameter
penelitian tahun pertama dan kedua yaitu :
1. Kadar air tanah,
2. Komponen pertumbuhan,
3. Komponen hasil,
4. Kadar gula
5. Warna buah anggur.
9

July 22, 2012

Footer text here

pada

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Pengaruh interval pemberian air melalui irigari tetes dan
pupuk Mineral Plus terhadap rata-rata kadar air tanah

10

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan


Tabel 2. Pengaruh interval pemberian air melalui irigari tetes dan pupuk Mineral Plus terhadap ratarata diameter batang, berat brangkasan segar dan berat brangkasan kering oven per pohon.

11

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan


Tabel 3. Pengaruh interval pemberian air melalui irigari tetes dan pupuk Mineral Plus terhadap rata-rata jumlah
tandan per pohon, berat buah segar per tandan, berat buah segar per pohon, dan berat buah kering oven per
tandan.

12

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan


Tabel 4. Pengaruh interval pemberian air melalui irigari tetes dan pupuk Mineral Plus terhadap ratarata jumlah buah per tandan, volume buah per biji, dan kadar gula buah anggur.

13

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan

14

July 22, 2012

Footer text here

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan

15

July 22, 2012

Footer text here

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggur relatif
cepat yang diindikasikan oleh pertambahan diameter batang, berat brangkasan
segar dan berat brangkasan kering oven. Pemberian pupuk Mineral Plus
berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Pemberian
pupuk Mineral Plus secara statistik berpengaruh tidak nyata terhadap kuantitas
dan kualitas hasil anggur, namun terdapat kecenderungan meningkatnya kuantitas
dan kualitas hasil anggur, serta interval pemberian air berpengaruh tidak nyata
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman anggur, baik pada perlakuan pupuk
Mineral.
16

July 22, 2012

Footer text here

Saran
Berdasarkan data berat buah anggur per pohon baik pada
perlakuan pupuk mineral maupun tanpa pupuk mineral dapat
dianjurkan bahwa interval pemberian air adalah 2 hari sekali.
Pemberian pupuk Mineral Plus belum bisa disarankan karena perlu
dilakukan penelitian mengenai uji beberapa dosis pupuk Mineral
Plus yang dapat meningkatkan hasil tanaman anggur.

17

July 22, 2012

Footer text here

TERIMA KASIH

Two Content Layout with Table


First bullet point here
Second bullet point here
Third bullet point here

19

July 22, 2012

Footer text here

Group A

Group B

Class 1

82

95

Class 2

76

88

Class 3

84

90

Two Content Layout with SmartArt


First bullet point here

Step 1
Title

Second bullet point here


Third bullet point here

Step 5
Title

Step 4
Title

20

July 22, 2012

Footer text here

Step 2
Title

Step 3
Title

You might also like