Professional Documents
Culture Documents
Makna C1 - C6
Disusun oleh :
Nama: Sarah Hanifah
NIM: 4915127072
Pendidikan IPS Non Reg12
C1-C6
Pada tahun 1950-an Benyamin Bloom memimpin suatu tim yang terdiri atas para ahli
psikologi dalam menganalisis perilaku belajar akademik. Hasil pekerjaan tim ini dikenal
dengan taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajar
dan saling melengkapi (overlapping).
Bloom mengklasifikasi lebih lanjut kognitif menjadi 6. Keenam klasifikasi ranah
kognitif bloom adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Penilaian
Pengetahuan Pemahaman
(Cl)
Mengutip
(C2)
Memperkirak
an
Menyebutkan Menjelaskan
Menjelaskan
Mengkategori
Penerapan
(C3)
Menugaskan
Menganalisis Mengabstraksi
Mengurutkan Mengaudit
Mengatur
Menentukan
Memecahkan Menganimasi
Menggambar Mencirikan
Menerapkan
Menegaskan
Membilang
Menyesuaikan Mendeteksi
kan
Merinci
Penilaian
(C6)
Membanding
kan
Menyimpulka
n
Menilai
Mengumpulkan Mengarahkan
Mengkategorika Mengkritik
n
Mengidentifl Mengasosiasi Mengkalkulas
kasi
Mendaftar
kan
Membandingk
an
Menunjukkan Menghitung
Memberi
Mengkontrasi
label
kan
Memberi
indek
Mengubah
Memasangka Mempertahan
Memodifikasi Menyeleksi
Mengklasifika
si
Menghitung
Membangun
Mengurutkan
kan
Menamai
Menguraikan Membiasakan
Menandai
Menjalin
Membaca
Membedakan Menentukan
Menyadap
Menghafal
Menim
Mencatat
Mengulang
Mencegah
Mendiskusika Menggambark
n
an
Menggali
Menggunakan
Mencontohka
n
Menilai
Menerangkan Melatih
Mengemukak
an
Mereproduksi Mempolakan
Mendiagnosis Mengkode
Menggali
Memerinci
Menominasik
an
Mendiagramk
an
Mengkorelasi
kan
Meninjau
Memperluas
Mengadaptasi
Memilih
Menyimpulka Menyelidiki
kan
Memutuskan
Menyusun
Memisahkan
Mengarang
Memprediksi
Membangun
Memperjelas
Menanggulangi Menugaskan
Merasionalka Menghubungka
n
Menguji
Menciptakan
Menafsirkan
Mempertahan
kan
Mengoreksi
Mengukur
Merancang
Merangkum
Merencanakan
Membuktikan
Menemukan
Mendikte
Memvalidasi
Menelaah
Meningkatkan
Mengetes
Memperjelas
Mendukung
Memfasilitasi
Memilih
Membentuk
Memproyeksi
Membaganka
n
Menyimpulka
n
Mengemukak Memaksimalk
an
Mengkombinasi
Menimbang
an
Memerintahk
an
Mengedit
n
Menyatakan
Meramalkan
Mempelajari Merangkum
Mentabulasi
Menjabarkan
Memberi
kan
Mengoperasik
an
Mempersoalk
an
Mengkonsepk
an
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Merumuskan
Menggeneralisa
si
Menggabungka
n
Melaksanakan Melatih
Memadukan
Menelusuri
Meramalkan
Membatasi
Menulis
Memproduksi
kode
Mentransfer
Mereparasi
Memproses
Mengaitkan
Mensuimulasi
kan
Menampilkan
Menyiapkan
Memecahkan
Memproduksi
Mel.akukan
Merangkum
Mentabulasi
Merekonstruksi
Menyusun
Memproses
meramalkan
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang
dimaksud adalah:
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
secara baik dan benar, sebagai salah satu materi pelajaran kedisiplinan yang diberikan oleh
guru Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu
apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu
dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan
berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Salah satu contoh hasil belajar
ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta didik atas pertanyaan Guru
Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang makna kedisiplinan yang terkandung
dalam surat al-Ashar secara lancar dan jelas.
Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata
cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam
situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat
lebih tinggi ketimbang pemahaman. Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang
penerapan misalnya: Peserta didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep
kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat.
Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagianbagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah
setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi. Contoh: Peserta didik dapat merenung dan
memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan seorang siswa dirumah,
disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari
ajaran Islam.
Sintesis (syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis.
Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara
logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola
baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah
satu jasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis
karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam.
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi
Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada
beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan
patokan-patokan atau kriteria yang ada.1