Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Dasar Teori
COD (Chemical Oxygen Demand) atau kebutuhan
oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar
bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi
kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan dioksidasi
oleh Kalium Dikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta jumlah
ion kromat. Kalium Dikromat atau K2Cr2O7 digunakan sebagai
sumber oksigen (oxidizing agent).
BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau kebutuhan
oksigen biologi adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar
bahan-bahan organik di dalam air buangan dapat terurai oleh
mikroorganisme.
Analisa COD berbeda dengan analisa BOD namun
perbandingan antara COD dengan angka BOD dapat
ditetapkan. Perbandingan antara COD dan BOD adalah
berbanding lurus. Semakin tinggi nilai COD maka semakin
tinggi nilai BOD. Sebenarnya hal ini disebabkan, apabila nilai
COD tinggi maka dalam air buangan tersebut terdapat banyak
bahan organik, jika dilakukan analisa BOD maka hasilnya juga
akan tinggi. Dalam tabel berikut tercantum perbandingan
angka tersebut untuk beberapa jenis air.
Tabel II.1. Perbandingan rata-rata angka BOD/COD untuk
beberapa jenis air
Jenis Air
BOD5/COD
Air buangan domestic
0,40-0,60
Air buangan domestik setelah pengendapan
0,60
II - 1
0,20
0,10
Dapat
dioksidasikan
melalui tes
COD
BOD
Nitrogen
organik
yang
biode
gradablea (protein dan sebagainya)
Nitrogen
organik
yang
non
2+
23+
biodegradable(NO2 , Fe , S , Mn )
NH4 bebas (nitrifikasi)
Hidrokarbon aromatik dan rantai
c
Keterangan:
a
: Biodegradable (dapat dicerna atau diuraikan)
b
-
b
c
100%
83%
70%
69%
59%
48%
42%
Pandangan Umum
COD tes banyak digunakan untuk pengukuran kadar
atau jumlah zat organik dari limbah industri dan rumah tangga.
Tes ini merupakan pengukuran limbah dalam arti jumlah total
oksigen yang dibutuhkan untuk oksidasi karbondioksida dan
air, sesuai dengan persamaan:
CnHaObNc + (n + a/4 b/2 3c/4)O2 nCO2 + (a/2 3c/2)H2O +
CNH3
Hal ini didasarkan atas semua senyawa zat organik
dapat dioksidasi oleh agen pengoksidasi dibawah kondisi
asam. Amino nitrogen (bilangan oksidasi 3) akan diubah
menjadi nitrogen ammonia. Jadi nitrogen organik jika pada
kondisi oksidasi tinggi, akan diubah menjadi nitrat.
Selama penentuan COD, zat organic diubah menjadi
karbondioksida dan air. Sebagai contoh, glukosa dan lignin
teroksidasi sempurna. Sebagai hasilnya, nilai COD lebih besar
dari nilai BOD, dan mungkin lebih besar ketika ada jumlah yang
berarti dari hambatan biologis zat organik. Limbah kayu dan
pulp merupakan contoh yang tepat karena mempunyai kadar
lignin yang besar. Sebagai hasilnya material COD seperti
glukosa selalu lebih besar nilai BOD. Manfaat utama dari COD
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Polliomyelitis
Cholera
Thypus Abdominalis
Dysentri amoeba
Ascariasis
Trachoma
Scabies
b. Penyakit tidak menular:
Keracunan Kadmium
Keracunan Kobalt
(Wisnu Arya W, Dampak Pencemaran Lingkungan)
Pengelolaan Limbah
Pemilihan dan perencanaan sarana pengolahan air
limbah adalah berdasarkan penelaan mengenai ciri ciri dari
air limbah :
1. Air yang harus diolah.
2. Mutu yang harus dijaga dalam lingkungan dimana air
limbah yang akan dibuang atau penggunaan kembali
air limbah yang bersangkutan.
3. Standart lingkungan yang berlaku atau ketentuan
pembuangan yang harus selalu dipatuhi.
Pengelolaan limbah merupakan salah satu cara
penanggulangan pencemaran limbah secara teknis. Semua
kegiatan industri selalu akan menghasilkan limbah yang
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Pengolahan limbah
dari bahan buangan industri dan teknologi dimaksudkan untuk
mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan limbah
sering disebut sebagai waste treatment (waste management).
Cara mengolah limbah industri dan teknologi bergantung pada
Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam
berbagai proses industri. Air pendingin tersebut setelah
digunakan akan mendapatkan panas dari media yang
didinginkan tersebut, kemudian dikembalikan keasalnya yaitu
sungai maupun laut. Jadi air buangan tersebut jelas
mempunyai suhu lebih tinggi dari asalnya.
Kenaikan suhu akan menimbulkan akibat :
1. Jumlah oksigen terlarut dalam air menurun
2. Kecepatan reaksi kimia meningkat
3. Kehidupan ikan dan hewan lain terganggu