Professional Documents
Culture Documents
yang didirikan sebagai alternative dalam usaha pengembangan sumber daya alam,
khususnya di bidang perikanan guna mencukupi kebutuhan benih ikan air tawar
yang berkualitas, baik untuk kegiatan budidaya maupun restocking di perairan
umum. Adapun jenis-jenis ikan yang dibudidayakan yaitu Ikan Nila yang terdiri dari
Nila Gift, Salin, Gesit; Ikan Mas yang terdiri dari Punten, Majalaya, dan Sinyonya.
BBI Bantimurung memiliki keadaan topografi dimana wilayah yang landai
sekitar 6-9 hal ini termasuk menguntungkan karena memudahkan dalam proses
pengadaan air. Sedangkan jenis tanahnya liat berpasir dengan pH 6,5 7 (netral).
Sumber air diperoleh dari pegunungan yang berjarak 2 km dari lokasi BBI dengan
debit air 10-12 L/menit.
Sarana pokok dalam BBI Bantimurung yang menunjang proses pembenihan
yaitu meliputi Kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam
pendederan I, kolam pendederan II, kolam pemberokan, dan Kolam pembesaran.
Adapun sarana pelengkap yang menyangkut administrasi dan kegiatan BBI
terdiri dari kantor, aula, laboratorium basah dan kering, mess karyawan, dan rumah
jaga. Sarana penunjang seperti gudang pakan dan gudang serbaguna.
Prasarana
dalam
kegiatan
pemijahan
sampai
ke
proses
kegiatan
pembenihan seperti sistem penyediaan air, sistem penyediaan tenaga listrik, dan
sistem aerasi.
Salah satu contoh cara pembudidayaan yang dilakukan di BBI Bantimurung
yaitu pada ikan mas dengan melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:
1. Persiapan Kolam
a. Persiapan Kolam Pemijahan
1) Pembersihan Kolam
2) Pengisian Air
Kolam
yang
sudah
dibersihkan
dan
dikuras,
selanjutnya
diisi
air
menggunakan pompa celup dengan ketinggian 30-50 cm. Air yang digunakan
diambil dari air yang ditampung di bak tandon.
3) Pemasangan Waring
Setelah melakukan pengisian air, langkah selanjutnya yaitu pemasangan
waring. Sebelum waring digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan cara
menggosok-gosok atau menyikatnya, sampai kotoran yang menempel hilang.
Apabila
waring
sudah
dipasang
dikolam pemijahan. Pada setiap sudut waring dipasangi pemberat atau diikat
dengan tali agar waring tidak mengapung.
4) Pemasangan Kakaban
Setelah pemasangan waring, langkah selanjutnya yaitu pemasangan
kakaban yang berfungsi sebagai tempat menempelnya telur. Kakaban yang
digunakan yaitu kakaban yang terbuat dari tali rafiah.
2.
Penyediaan Induk
Induk Mas Koi yang disediakan adalah induk jantan dan betina. Induk
Induk yang digunakan untuk kegiatan perbenihan harus induk unggul, agar
benih yang dihasilkan juga unggul dan berkualitas. Karena itu calon induk harus
dipilih atau diseleksi terlebih dahulu.
Sebagai catatan, induk jantan dan betina harus berasal dari keturunan yang
berbeda. Hal ini untuk menghindari perkawinan satu turunan, Yang dapat
menghasilkan keturunan yang tidak unggul. Selain itu, induk yang sudah pernah
dipijahkan sebanyak lima kali, sebaiknya tidak dipijahkan kembali, karena sudah
mengalami penurunan kualitas (Darti Satyani dan Deden Daelani, 2009)
Adapun kriteria induk yang unggul (Zairin, 2004) antara lain sebagai berikut:
dipijahkan. Karena itu harus terlebih dahulu dilakukan kegiatan seleksi induk. Tujuan
utama dari seleksi induk yaitu untuk mengetahui tingkat kematangan gonadnya.
Faktor terpenting dalam pemijahan Mas Koi adalah induk yang dipijahkan
harus yang berkualitas. Karena kualitas benih yang dihasilkan sangat tergantung
pada kualitas induknya. Oleh sebab itu sebelum melaksanakan pemijahan, calon
induk Mas Koi perlu diseleksi.
Adapun ciri-ciri induk Mas Koi yang siap dipijahkan sebagai berikut:
1) Berumur 8 bulan
2) Sudah matang gonad
3) Tubuh normal (tidak cacat)
4) Sehat dan tidak mengalami steres
Adapun ciri-ciri induk yang matang gonad yaitu:
1) Induk jantan
a) Pergerakannya lincah
b) Bila diurut pada bagian perut ke arah pangkal anus akan keluar cairan
sperma berwarnah putih susu
2) Induk betina
a) Pergerakannya lambat
b) Perutnya terlihat membesar ke arah belakang, terasa lembek bila
diraba, lubang kelamin membengkak dan berwarna kemerahan serta
apabila diurut pada bagian perut ke arah pangkal anus akan keluar
telur (cairan berwarna kuning).
3.
Pemberokan
Pemberokan ialah setelah penyeleksian induk, induk disimpan dalam bak
khusus yang tujuannya untuk menyimpan induk sementara dan tidak diberi pakan
selama satu hari supaya pada saat pemijahan tidak mengeluarkan Feses yang akan
menganggu telur yang dihasilkan.
4.
Pemijahan
Pemijahan adalah mengawinkan induk jantan dan induk betina dalam satu
tempat sehingga induk jantan terangsang untuk mendekati induk betina, hingga
induk betina juga terangsang untuk memijah. Dalam proses pemijahan adapun alat
dan bahan yang harus disiapkan serta persiapan dan proses pemijahan.
Proses pemijahan sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena pada malam
harinya induk Mas Koi jantan akan mengejar-ngejar induk koi betina sambil
menyentuh bagian belakang betina. Dalam proses pemijahan, induk betina
mengeluarkan telurnya dan induk jantan mengeluarkan spermanya. Jika kondisi
demikian terjadi, itu berarti pemijahan akan terjadi.
Pemijahan dilakukan dengan teknik perenggangan. Teknik perenggangan
merupakan
teknik
untuk
Penanganan
Telur
Telur-telur yang telah terbuahi akan melekat pada kakaban, namun adapula
yang tidak menempel pada telur dan menempel pada waring. suhu sangat berperan
penting dalam proses penetasan telur. Apabila kondisi lingkungan cukup baik, maka
telur Ikan Mas Koi akan menetas selama 48 jam setelah memijah. Dengan suhu
berkisar antara 21-24 C. Telur Ikan Mas Koi yang baik biasanya berwarna putih
bening, sedangkankualitas yang buruk berwarna putih susu atau putih keruh.
6.
Pemeliharaan Larva
Larva anakan Mas Koi yang dihasilkan dari proses penetasan telur. Larvalarva tersebut masih dipelihara dalam bak penetasan telur untuk sementara waktu.
Proses pemeliharaan larva dimulai sejak telur-telur Ikan Mas Koi menetas.
Larva yang baru menetas tidak perlu diberikan makanan, sebab masih
mempunyai kuning telur (Yolk)sebagai cadangan makanan selama tiga hari
setelahtelurnya menetas. Kuning telur tersebut akan habis dalam empat hari. Pada
hari keempat, pakan mulai diberikan berupa PS-P dengan dosis 5-7% dari berat
badan tiga kali perhari.
7.
Pendederan
Pendederan adalah proses pemeliharaan larva hingga benih. Kegiatan
pendederan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pendederan I dan pendederan II.
Pendederan I yaitu proses pemeliharaan larva selama 7 hari. Ukuran larva
yang dipelihara yaitu mulai dari 0,7 cm-1 cm. Pakan yang diberikan dapat berupa
pakan tepung PS-P dengan dosis 5% dari bobot badan ikan.
Adapun pendederan II adalah proses pemeliharaan larva hasil pendederan I
mulai dari ukuran 1-5 cm. Pakan yang di berikan berupa ps-p dengan dosis 5% dari
bobot tubuh. Lama pemeliharaan berlangsung selama 1 bulan. Dari hasil
pendederan II ini, benih yang dipelihara sudah bisa dijual dengan harga Rp 500/23cm.
Akan tetapi sebelum dilakukan pendederan hal yang dilakukan adalah
persiapan sebagai berikut:
c) Pemberat
d) Tali
e) Palu / batu
2) Bahan :
a) Benih
b) Air
b. Pemasangan Waring
Pertama-tama siapkan alat dan bahan, selanjutnya bambu ditancapkan
dengan
kuat
dengan
kuat
dan
berbentuk
segiempat
didalam
kolam
pendederan sebanyak empat buah. Setelah itu bentangkan waring dan ikat ujung
waring menggunakan tali dengan kuat di bambu atau kayu yang sudah ditancapkan
dan dipasangi pemberat pada setiap sudut waring bagian bawah agar waring tidak
mengapung.
Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar benih tidak stres. Apabila
penebaran dilakukan disiang hari maka benih mudah stres dan menimbulkan
kematian karena suhu pada air tinggi.
Penebaran dilakukan dengan hati-hati. Caranya, wadah benih Mas Koi
diletakkan perlahan-lahan kedalam air kolam, lalu miringkan perlahan hingga air
kolam masuk kedalam wadah benih.
8.
Pemeliharaan Benih
Benih Mas Koi dipelihara di dalam waring yag berukuran 2 x 2 x 1,2
m. yang dapat menampung benih sebanyak 500 ekor-1000 ekor. Pemeliharaan Ikan
Mas Koi pada masa pendederan meliputi pemberian pakan.benih yang sudah
berumur 14 hari atau berukuran 1-8 cm sudah bisa diberikan pakan buatan dari
pabrik berupa PS-C yaitu tiga kali pemberian pakan dengan dosis 3-5% dari berat
badan.
9.
a. Panen
Panen atau pemanenan merupakan proses pengumpulan hasil benih
produksi dari kegiatan budidaya. Pemanenan ada dua macam yaitu panen selektif
dan panen total. Panen selektif atau panen sebagian adalah panen yang dilakukan
dengan menggunakan alat sortir ataupun seser. sedangkan panen total adalah
panen yang dilakukan dengan menjaring ikan yang ada dikolam.
Alasan pemanenan ada dua yaitu, panen karena memang sudah waktunya
dipanen, biasanya setelah benih berumur 21 hari. Adapula panen yang dilakukan
karena permintaan pembeli dimana ukuran benih tergantung dari permintaan.
Pada
pemanenan
ditahapan
benih
untuk
mengurangi
stres
yang
dialami benih. Maka penggunaan bahan alat tangkap serta proses penangkapan
sendiri perlu mendapat perhatian. Bahan alat tangkap terbuat dari bahan yang halus
dan lembut. Sementara proses penangkapannya sendiri dilakukan dengan lembut.
Waktu yang baik untuk melaksanakan panen adalah pada pagi dan sore hari. Hal ini
untuk menghindari panas matahari yang dapat mempengaruhi suhu kolam.
1) Proses pemanenan
Pemanenan yang dilakukan di dalam waring, pertama-tama waring diangkat
perlahan-lahan lalu benih dikumpulkan pada sudut waring. Selanjutnya untuk
menghindari terjadinya stres, benih yang sudah diseser ditampung dalam baskom
yang sudah berisi air.
2) Perhitungan benih
Sebelum melalukan kegiatan menghitung benih, terlebih dahulu menyiapkan
alat dan bahan sebagai berikut:
a) Alat
-
Baskom
Seser halus
Aerasi
b) Bahan
-
Benih
Air
Karet
Kantong plastik
Setelah alat dan bahan siap maka proses selanjutnya yaitu mengitung benih.
Pastikan semua prosedur kerja dilakukan dengan baik. Dua buah baskom sebagai
tempat menampung benih. Baskom satu digunakan untuk menampung benih yang
telah dipanen dan baskom kedua digunakan untuk menampung benih yang telah
dihitung. Pastikan dua baskom tersebut diisi air secukupnya yang dilengkapi dengan
aerasi. Penghitungan benih dilakukan dengan cara mengambil benih yang disimpan
dalam baskom menggunakan seser halus kemudian kemudian menghitungnya
di dalam baskom yang lainnya menggunakan sendok penghitung benih.
3) Pengepakan
Pengepakan adalah kegiatan dimana induk yang telah dipanen dibungkus
dengan menggunakan kantong plastik khusus. Proses kegiatan packing dimulai dari
pengisian air pada kantong, kemudian memasukkan benih. setelah itu diisi dengan
oksigen kemudian diikat menggunakan karet.
b. Pemasaran
benih
Ikan
Mas
Koi
yang
ada
di
Balai
Benih
Ikan
(BBI)
NAMA
NIM
KELOMPOK
ASISTEN