You are on page 1of 12

Fakta tentang Proses Interaksi Masyarakat di

Berbagai Daerah dengan Tradisi Hindu-Budha


Menurut penyelidikan ahli purbakala, Dr. J. L. Brandes, Bangsa
Indonesia memiliki 10 unsur budaya asli, yaitu :
1. Kepandaian bersawah
2. Kemampuan dalam pelayaran
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
4. Kemampuan dalam seni gamelan
5. Kepandaian membatik
6. Mengerjakan barang dari logam
7. Menggunakan aturan metrik
8. Menggunakan alat tukar logam
9. Mengenal sistem perbintangan
10. Telah terbentuk susunan masyakarat yang teratur

a. Seni Bangunan
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya
pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia pada bangunan Candi.
Candi Hindu maupun Candi Buddha yang ditemukan di
Sumatera, Jawa dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan
akulturasi budaya lokal dengan bangsa India. Pola dasar candi
merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi
megalitikum, yaitu bangunan punden berundak yang mendapat
pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi wujud candi, seperti
Candi Borobudur.

b. Seni Rupa/Seni Lukis


Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia.
Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya area Buddha berlanggam
Gandara di kota Bangun, Kutai, juga berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi
Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief
pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana
alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan
hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu
bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia,
karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi
yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat ceritera
Ramayana.

c. Seni Sastra
Seni sastra India turut memberi corak dalam seni sastra
Indonesia. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal
menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang
ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa
Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa.
d. Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di
Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan
penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra
Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa
dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka
huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa
gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.

e. Kepercayaan dan Filsafat


Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia,
bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan, yaitu
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaannya itu bersifat
animisme dan dinamisme. Kemudian, masuknya pengaruh HinduBuddha, ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi. Masuk dan
berkembangnya pengaruh terutama terlihat dari segi pemujaan
terhadap roh nenek moyang dan pemujaan dewa-dewa alam.
f . Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia
telah mengenal sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan kepala
suku berlangsung secara demokratis, yaitu salah seorang kepala suku
merupakan pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya, karena
memiliki kelebihan dari anggota kelornpok suku lainnya. Akan tetapi,
setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan
disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di
India. Seorang kepala pemerintahaii bukan lagi seorang kepala suku,
melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara
turun-temurun (Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan, melainkan
oleh keturunan).

You might also like