You are on page 1of 6

MAKALAH

DASAR DASAR AGRONOMI


SISTEM PERTANIAN
IRIGASI

DISUSUN OLEH
Bima Saputra
Amalia Gustiarini
Vebriadi
Dimas Pandu

UNIVERSITAS JAMBI
2014

D1A013102
D1A013110
D1A013125
D1A013129

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


senantiasa memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dengan segala
usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
SISTEM PERTANIAN IRIGASI.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangandan jauh dari kata sempurna akibat dari keterbatasan dan
pengetahuan kami. Namun kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Kami mengharapkan keritik dan
saran demi perbaikan lagi.

Jambi, 23 Sebtember 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

....................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........
1.2 Rumusan Masalah ..
1.3 Tujuan

................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan pustaka

BAB III PEMBAHASAN


3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............

DAFTAR PUSTAKA .......

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Air merupakan sumberdaya alam yang sangat dibutuhkan oleh semua


makhluk yang ada di dunia ini termasuk tumbuhan. .Ketersediaan sumber air yang
semakin lama cenderung menurun karena berbagai bentuk praktek pengelolaan
alam yang tidak memperhatikan keseimbangan, tidak sebanding dengan
kebutuhan air yang semakin meningkat.Oleh karenanya pengelolaan sumber daya
air wajib dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidupdan
ekonomi secara selaras.Pengguna air terbesar di Indonesia adalah pertanian yaitu
untuk irigasi sehingga pemerintah membuat kebijakan untuk mengatur
pengelolaan irigasi. Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik
secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi
kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Secara alamiah air disuplai
kepada tanaman melalui air hujan. Seara alamiah lainnya, adalah melalui
genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan menggenangi suatu daerah
selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap ditanami pada musim
kemarau. Secara buatan : Ketika penggunaan air ini mengikutkan pekerjaan
rekayasa teknik dalam skala yang cukup besar, maka hal tersebut disebut irigasi
buatan ( Artificial Irrigation ). Irigasi buatan secara umum dapat dibagi dalam 2
( dua ) bagian :
Irigasi Pompa ( Lift Irrigation ), dimana air diangkat dari sumber air yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi, baik secara mekanis maupun manual.
Irigasi Aliran ( Flow Irrigation ), dimana air dialirkan ke lahan pertanian
secara gravitasi dari sumber pengambilan air. .
Sejak Indonesia tidak mampu lagi mencapai swasembada pangan, berbagai
perubahan kebijakan terus dilakukan pemerintah dalam pengelolaan irigasi.
Dominasi pemerintah dalam pembangunan irigasi pada masa revolusi hijau
dipandang sebagai penyebab utama kegagalan pembangunan irigasi termasuk di
Indonesia. Dengan demikian pemindahan tanggung jawab operasional dan
pemeliharaan jaringan irigasi dari pemerintah kepada petani (P3A) dipandang
sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor
irigasi. Dari uraian diatas hal menjadi topik adalah perlunya pengaturan air untuk
tanaman agar dapat maksimal dan efifien dalam pemanfaatannya, dan salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan membangun irigasi.

1.2 TUJUAN
A. Sistem irigasi
1. Mengetahui sistem irigasi lahan kering
2. Mengetahui sistem irigasi tanaman padi
3. Mengetahui sistem tanam campuran tanaman semusim dan tahunan
B. Sistem pertanian di indonesia
1. Untuk mengetahui sistem irigasi di indonesia
2. Untuk mengetahui lebih dalam sistem pertanian di indonesia

1.3.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan fungsi sistem irigasi?


2. Apa saja jenis-Jenis sistim irigasi yang ada di indonesia?
3. Apa sistem pertanian yang diterapkan di indonesia?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi adalah semua atau segala kegiatan yang mempunyai hubungan
dengan usaha untuk mendapatkan air guna keperluan pertanian. Usaha yang
dilakukan tersebut dapat meliputi : perencanaan, pembuatan, pengelolaan, serta
pemeliharaan sarana untuk mengambil air dari sumber air dan membagi air
tersebut secara teratur dan apabila terjadi kelebihan air dengan membuangnya
melalui saluran drainasi. Secara garis besar, tujuan irigasi dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :
-Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membasahi tanah
berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat
dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman
yang ada di tanah tersebut.
-Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang meliputi :
mengatur suhu dari tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengangkut
bahan pupuk dengan melalui aliran air yang ada, menaikkan muka air tanah,
meningkatkan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan air dan
mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah
adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam
menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang
memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis.
Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
1. Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah
hujannya kurang atau tidak menentu.
2. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi
sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun
musim penghujan.
3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung
lumpur & zat zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut,
sehingga tanah menjadi subur.
4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan
pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.

You might also like