You are on page 1of 46

PAPER RADIOLOGI

TUMOR PARU

Pembimbing : dr. Syaifuddin Lubis, Sp.Rad


oleh :

Fitriyani Simangunsong
Retno Nurul Mandasari
Jennie Rafdiani Telaumbanua

100100004
100100111
100100231

Binartha Utami Perangin-angin


Dina Maulida Lubis

100100241
100100329

BAB 1 PENDAHULUAN

tumor paru adalah salah satu penyakit keganasan yang paling


sering didiagnosis setiap tahunnya sejak tahun 1985

Tumor paru adalah tumor yang paling sering terjadi pada lakilaki di seluruh dunia

Diperkirakan sekitar 1,35 juta orang didiagnosis dengan tumor


paru di seluruh dunia pada tahun 2002 (12% dari seluruh tumor
invasif). Angka ini meningkat 110.000 jika dibandingkan pada tahun
2000. Sekitar 71% ( 960.000 orang dari seluruh tumor paru yang
didiagnosis terjadi pada laki-laki)

WHO : kematian tumor paru di Indonesia mencapai 35.185 atau


2,47% dari total semua kematian. Indonesia berada pada
peringkat ke 14 dari seluruh dunia

Melindawati : jumlah penderita tumor paru di RSUP.H. Adam Malik


Medan sebanyak 378 orang pada tahun 2004-2008 dengan perincian
pada tahun 2004 sebanyak 63 orang, tahun 2005 sebanyak 88
orang, tahun 2006 sebanyak 68 orang, tahun 2007 sebanyak 70
orang, dan tahun 2008, sebanyak 89 orang
angka kejadian tumor paru di Indonesia sangat diharapkan adanya
pemeriksaan yang tepat untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Dan
pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan yang paling utama
dipergunakan untuk mendiagnosa tumor paru

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keganasan tumor


dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan
metastasis ke organ lain

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan foto toraks, metode


tomografi komputer, MRI, dan PET

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI PARU-PARU

Paru-paru terletak pada rongga dada dan masingmasing paru berbentuk kerucut. Paru kanan dibagi oleh
dua buah fisura ke dalam tiga lobus atas, tengah, dan
bawah.
Tiap-tiap lobus terdiri dari lobulus. Paru kiri dibagi oleh
satu fisura ke dalam dua lobus atas dan bawah
Permukaan datar paru menghadap ke tengah rongga
dada atau kavum mediastinum. Pada bagian tengah
terdapat hilus paru-paru dan dibungkus oleh pleura
Pleura adalah membran tipis transparan yang menutupi
paru dalam dua lapisan yaitu visceral yang dekat
dengan permukaan paru dan parietal menutupi
permukaan dalam dari dinding dada.

VASKULARISASI PARU
Paru-paru menerima darah dari 2 arteri:
Arteri pulmonalis membawa darah
terdeoksigenasi dan mengembalikan darah
teroksigenasi ke jantung.
Arteri bronkial membawa darah teroksigenasi
yang akan mengalami perfusi ke otot dinding dari
bronkus dan bronkiolus.

TUMOR PARU

DEFINISI

Tumor atau neoplasma adalah pertumbuhan jaringan


yang berlebihan dan abnormal dan tidak terkoordinasi
dengan jaringan normal.

Tumor Jinak
Tumor Paru
Tumor Ganas
(Kanker)

Tumor
Primer
Metastasis

ETIOLOGI
dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi
dan yang tidak dapat dimodifikasi
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: jenis
kelamin, faktor genetika
faktor risiko yang dapat dimodifikasi: paparan asap
rokok, karsinogen di lingkungan pekerjaan, polusi
udara, makanan dan beberapa penyakit pada paru

FAKTOR RESIKO
Jenis Kelamin
Suku
Faktor Genetika
Merokok
Paparan Pekerjaan
Polusi Udara
Penyakit Paru Sebelumnya
Hormonal
Asap Rokok Pasif dari suami perokok
Inflamasi Kronik

GEJALA KLINIS

Gejala intrapulmoner
Gejala intratorasik ekstrapulmoner
Gejala ekstratorasik non metastasik
Gejala ekstratorasik metastasik

GEJALA INTRAPULMONER
gejala lokal yang disebabkan tumor di paru
terjadi karena adanya gangguan pergerakan silia
dan ulserasi bronkus, sehingga memudahkan
terjadinya keradangan berulang
Keluhan batuk lebih dari 2 minggu merupakan
gejala yang patut mendapat perhatian terutama
pada kelompok populasi yang berisiko untuk
mendapat tumor paru
Batuk darah, nyeri dada, sesak napas

GEJALA INTRATORASIK EKSTRAPULMONER

Penyebaran tumor ke mediastinum akan menekan / merusak


struktur struktur di dalam mediastinum
Trakea/bronkus : sesak, oleh karena atelektasis total
Esofagus:disfagia
N. Recurens parese/paralise korda vokalis yang ditandai
dengan suara serak/parau
N. Phrenicus parese/paralise diafragma yang ditandai dengan
elevasi dari hemidiafragma dan sesak napas
Sindroma Horner (enophthalmus,ptosis, miosis, anhidrosis).
Sindroma Pancoast (tumor Sulkus Superior)
Sindroma vena cava superior : Terjadi karena bendungan
pada vena cava superior dan disertai dengan pembengkakan
muka dan lengan.
Jantung : Gangguan fungsional, terjadi efusi pericardial

GEJALA EKSTRATORASIK NON METASTASIK


Manifestasi neuromuskuler : berupa Neuropatia
karsinomatosa
Manifestasi endokrin metabolik
Manifestasi jaringan ikat dan tulang
Manifestasi vaskuler dan

GEJALA EKSTRATORASIK METASTASIK

Tumor paru merupakan tumor yang mempunyai


hubungan langsung dengan sirkulasi arterial,
sehingga dapat menyebar hampir ke semua organ,
terutama otak, hati, dan tulang

DIAGNOSIS TUMOR PARU


Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik bukan saja menentukan lokasi tumor
Tetapi juga untuk menentukan kelainan lainnya pada
tubuh penderita: tumor di daerah leher, supraklavikula,
aksila, payudara dan dinding dada, intraabdominal atau
pembesaran prostat pada laki-laki.
Dengan pemeriksaan teliti dapat memprediksi
kegawatan: tanda- tanda sindrom vena kava superior
karena penekanan tumor.
Tanda-tanda lainnya: edema pada wajah dan lengan
kanan disertai peningkatan tekanan vena jugularis dan
tampak venektasi di dada.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-

Untuk menilai
kemungkinan adanya
metastasis
- Untuk menilai
kelainan metabolik dan
paraneoplastik

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tumor yang terdapat di


sentral dapat ditemukan
adanya gambaran
berikut:
Golden S Sign
Pembesaran Hilus
Konsolidasi lobus yang
luas
Massa di sentral
Berkurangnya ukuran
saluran nafas
Pneumonia persisten
Pneumonia berulang

Tumor yang terdapat di perifer, dapat ditemukan


gambaran berikut ini:
Biasa tumor berukuran besar dan berbentuk tidak
beraturan
Pada foto toraks ukuran 1 cm jarang dapat dilihat
Biasanya tumor berbentuk bulat, oval atau lobulated
Sudut tumor biasanya lobular atau tidak beraturan, pada
kasus yang jarang dapat menyerupai pneumonia
Korona radiata kurang spesifik
Dapat terlihat sebagai mucocele
16% kasus dapat terlihat sebagai kavitas pada foto
toraks, pada CT scan toraks dapat terlihat lebih sering
Air Bronchogram dan cystlike lucencies jarang terlihat
pada foto toraks walaupun 25% kasus dapat terlihat
pada CT scan toraks
Kalsifikasi sebenarnya jarang terlihat pada foto toraks
dan sejumlah kecil dapat terlihat pada CT scan toraks

KLASIFIKASI TUMOR PARU

Tumor Jinak Dan Tumor Ganas

TUMOR JINAK
Tumor jinak yang sering dijumpai adalah
hamartoma. Jenis tumor jinak lainnya yang lebih
jarang adalah fibroma, kondroma, lipoma,
hemangioma, tumor neurogenik, papiloma,
leiomiofriboma, dan lain-lain
Hamartoma merupakan tumor jinak paru yang
pertambahan besarnya berlangsung dengan sangat
lambat. Tumor ini jarang terjadi pada anak-anak,
biasanya diatas umur 40 tahun.
Sebagian besar (90%) ditemukan di perifer paru
dan sebagian lagi di sentral (endobronkial) dan
sering terdapat di beberapa bagian paru (multiple).

Bentuk tumor bulat atau bergelombang dengan


batas tegas. Biasanya ukuran kurang dari 4cm
berbentuk bercak-bercak garis atau gambaran pop
corn. Kalsifikasi ini akan bertambah dengan
bertambahnya besar tumor. Pembentukan kavitas
tidak pernah terjadi.

KISTA PARU
Terbentuknya kista paru merupakan hiperinflasi
udara ke dalam parenkim paru melalui suatu celah
berupa klep akibat suatu peradangan kronis
Kista paru dapat pula disebabkan kelainan
congenital yang secara radiologik tidak dapat
dibedakan dengan kista paru didapat (akibat
peradangan)
Gambaran radiologic memberikan bayangan bulat
berdinding tipis dengan ukuran bervariasi. Bila kista
paru lebih dari satu dan tersebar di kedua paru
dikenal polikistik

KLASIFIKASI TUMOR PARU

PENATALAKSANAAN
Combined Modality Therapy (Multi-modaliti Terapi)
PEMBEDAHAN

Indikasi: KPKBSK stadium I dan II.


Pembedahan juga merupakan bagian dari combine modality
therapy, misalnya kemoterapi neoadjuvan untuk KPBKSK
stadium IIIA.
Indikasi lain adalah bila ada kegawatan yang memerlukan
intervensi bedah, seperti kanker paru dengan sindroma vena
kava superiror berat.
Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi
lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi
maupun pneumonektomi.
Segmentektomi atau reseksi baji hanya dikerjakan jika faal
paru tidak cukup untuk lobektomi. Tepi sayatan diperiksa
dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas sayatan
bronkus bebas tumor.

PENATALAKSANAAN
RADIOTERAPI
Terapi kuratif atau paliatif.
Pada terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari
kemoterapi neoadjuvan untuk KPKBSK stadium
IIIA.
Pada kondisi tertentu, radioterapi saja tidak jarang
menjadi alternatif terapi kuratif.
Radiasi sering merupakan tindakan darurat yang
harus dilakukan untuk meringankan keluhan
penderita, seperti sindroma vena kava superiror,
nyeri tulang akibat invasi tumor ke dinding dada
dan metastasis tumor di tulang atau otak.

PENATALAKSANAAN

Penetapan kebijakan radiasi pada KPKBSK ditentukan


beberapa faktor:
1. Staging penyakit
2. Status tampilan
3. Fungsi paru
Bila radiasi dilakukan setelah pembedahan, maka harus
diketahui :
Jenis pembedahan termasuk diseksi kelenjar yang dikerjakan
Penilaian batas sayatan oleh ahli Patologi Anatomi (PA)
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000
6000 cGy, dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5 hari
perminggu

PENATALAKSANAAN
Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah :
1. Hb > 10 g%
2. Trombosit > 100.000/mm3
3. Leukosit > 3000/dl
Radiasi paliatif diberikan pada unfavourable group,
yakni :
1. PS < 70.
2. Penurunan BB > 5% dalam 2 bulan.
3. Fungsi paru buruk.

PENATALAKSANAAN

KEMOTERAPI

Kemoterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru.

Syarat utama harus ditentukan jenis histologis tumor dan tampilan (performance
status) harus lebih dan 60 menurut skala Karnosfky atau 2 menurut skala WHO.

Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan beberapa obat antikanker dalam


kombinasi regimen kemoterapi

Pada keadaan tertentu, penggunaan 1 jenis obat anti kanker dapat dilakukan.

Prinsip pemilihan jenis antikanker dan pemberian sebuah regimen kemoterapi adalah:
1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)
2. Respons obyektif satu obat antikanker s 15%
3. Toksisiti obat tidak melebihi grade 3 skala WHO
4. harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 sikius pada penilaian terjadi
tumor progresif.
5. Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin

PENGOBATAN PALIATIF DAN REHABILITASI

Pengobatan Paliatif
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
sebaik mungkin.
Gejala dan tanda karsinoma bronkogenik dapat
dikelompokkan pada gejala bronkopulmoner,
ekstrapulmoner intratorasik, ekstratoraksik non
metastasis dan ekstratorasik metastasis.
Sedangkan keluhan yang sering dijumpai adalah batuk,
batuk darah, sesak napas dan nyeri dada.
Pengobatan paliatif untuk kanker paru meliputi
radioterapi, kemoterapi, medikamentosa, fisioterapi, dan
psikososial.
Pada beberapa keadaan intervensi bedah, pemasangan
stent dan cryotherapy dapat dilakukan.

PENGOBATAN PALIATIF DAN REHABILITASI

REHABILITASI MEDIK
Pada penderita kanker paru dapat terjadi gangguan
muskuloskeletal terutama akibat metastasis ke tulang.
Manifestasinya dapat berupa inviltrasi ke vetebra atau
pendesakan syaraf.
Gejala yang timbul berupa kesemutan, baal, nyeri dan bahkan
dapat terjadi paresis sampai paralisis otot, dengan akibat akhir
terjadinya gangguan mobilisasi/ambulasi.
Upaya rehabilitasi medik tergantung pada kasus, apakah
operabel atau tidak.
Bila operabel tindakan rehabilitasi medik adalah preventif dan
restoratif.
Bila non-operabel tindakan rehabilitasi medik adalah suportif dan
paliatif.

PENGOBATAN PALIATIF DAN REHABILITASI


Untuk penderita kanker paru yang akan dibedah perlu
dilakukan rehabilitasi medik prabedah dan pascabedah
Yang bertujuan membantu memperoleh hasil optimal
tindakan bedah, terutama untuk mencegah komplikasi
pascabedah (misalnya: retensi sputum, paru tidak
mengembang) dan mempercepat mobilisasi.
Tujuan program rehabilitasi medik untuk kasus yang
nonoperabel adalah untuk memperbaiki dan
mempertahankan kemampuan fungsional penderita yang
dinilai berdasarkan skala Karnofsky.
Upaya ini juga termasuk penanganan paliatif penderita
kanker paru dan layanan hospis (dirumah sakit atau
dirumah).

GAMBARAN RADIOLOGIS TUMOR PARU

Tampak nodul soliter pada paru yang well-defined


dengan kalsifikasi difus, tipikal untuk hamartoma

Karsinoma bronkus berupa


suatu massa yang besar di
apex paru kanan, disertai efusi
pleura minimal yang ditandai
dengan sudut kostophrenik
yang tumpul.

Karsinoma bronkus. Hilus kiri


membesar
dengan
limfadenopati
akibat
adenokarsinoma,
sementara
tumor primer tidak terlihat.

Karsinoma bronkus. Densitas


hilus kiri meningkat tetapi tidak
terlihat
massa
utama.
Bronkoskopi
menunjukkan
karsinoma
skuamosa
di
bronkus utama kiri.

Karsinoma
sel
skuamous
bronkus. Perjalanan penyakit
selama 3 bulan dengan kolaps
lobus atas paru kiri, dan elevasi
hemidiafragma
kiri
akibat
keterlibatan nervus phrenikus.

Karsinoma
bronkus
dengan kolaps seluruh
lapangan paru kiri.

Wanita,
50
tahun,
karsinoma sel skuamous
dengan
kavitas
yang
iregular di lobus atas paru
kanan.

Karsinoma sel skuamous.


Perjalanan
penyakit
selama 3 tahun, dengan
kavitas dan pembesaran
hilus.

Nodul berlobulasi pada


paru. Pada hasil biospsi,
dapat
ditemukan
adenokarsinoma.

Pada CTscan, terlihat


masa dan penyempitan
arteri pumonalis kiri.

KESIMPULAN

1. Tumor paru dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil


histopatologi.
2. Pemeriksaan radiologik/imaging yang dapat
digunakan antara lain foto toraks dan CT-scan toraks.
3. Foto toraks adalah sebagai modalitas radiodiagnostik
pertama yang digunakan pada penegakan diagnosis
tumor paru.
4. Modalitas radiodiagnostik lain seperti CTscan, USG,
dan MRI untuk memberi gambaran yang lebih detil dari
tumor paru dan menentukan metastasis.
5. Hasil dari radiodiagnostik sangat menunjang dokter
dalam menentukan diagnosis dan memberikan terapi
pada tumor paru.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like