Professional Documents
Culture Documents
I.
PENDAHULUAN
Surabaya sebagai kota terbesar ke 2 (dua)
setelah Ibukota RI, Jakarta mengalami persoalan
kerusakan permukaan jalan beraspal yang ada di
wilayahnya. Kerusakan ini disebabkan banyak faktor,
diantaranya beban lebih pada kendaraan berat (HV),
drainase kurang baik, alokasi anggaran pemeliharaan
terbatas dan lain-lain. Karena itu diperlukan upaya
diteksi dini terhadap kondisi permukaan jalan beraspal,
kondisi drainase, agar penanganan tidak terlambat dan
kondisi jalan tidak bertambah parah. Ada 2 (dua) cara
survai kondisi jalan, yaitu survai visual (formulir
standar) dan survai mekanikal (peralatan). Pelaksanaan
survai visual dapat mengikuti Bina marga, dalam hal ini
Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan
(1990), tetapi dapat pula menggunakan cara baru atau
cara Mochtar (2005), yang merupakan pengembangan
Metode D &M (1990) dan Metode Ida Ayu (2000).
Permasalahan, bagaimana penerapan cara baru survai
visual tersebut dan hasilnya dalam menilai kondisi
permukaan jalan beraspal, khususnya pada sebagian ruas
Jalan AR Hakim dan ruas Jalan Kertajaya Indah Timur,
Surabaya.
II.
DASAR TEORI
Macam-macam bentuk kerusakan jalan
beraspal, yaitu retak (cracks), alur (channel), keriting
(corrugation), lubang (potholes), ambles (depression),
pelepasan butir (ravelling), kegemukan (bleeding),
tambalan (patching) dan lain-lain. Pengelompokan
macam kerusakan tersebut menurut Mochtar (2005),
dibagi dalam 4 kategori yaitu :
- Kategori 1, seperti lubang dengan faktor pengali 6
- Kategori 2, seperti pelepasan butir, retak kulit buaya,
keriting dengan faktor pengali 2
- Kategori 3, seperti retak melintang/memanjang, alur
dengan faktor pengali 1
- Kategori 4, seperti tambalan, kegemukan, retak pinggir
dengan faktor pengali 0,25
Jenis kerusakan masing-masing kategori
mempunyai bobot nilai yang tergantung luasan dan
tingkat kerusakan. Formulir pencatatan lapangan sudah
tersedia untuk keperluan penilaiaan ini, sebagai contoh
lubang dengan luasan kecil (0-10 %), kedalaman kecil
(<2,50 cm), maka nilainya 1.
A-127
Penanganan drainase
05
5 - 15
Pemeliharaan ringan
15 - 25
Pemeliharaan sedang
> 25
Sumber : Mochtar (2005)
A-128
Pemeliharaan berat
III.
METODOLOGI
Survai visual ruas jalan dilaksanakan pada hari
Kamis, tanggal 10 Desember 2009, pada 2 (dua) ruas
jalan yaitu :
- Jalan Kertajaya Indah Timur (3 lajur), mulai dari
persimpangan Rumah Makan Padang sampai dengan
pertigaan Kopertis, sepanjang 950 meter.
- Jalan Arief Rachman Hakim (3 lajur), mulai dari
pertigaan Gebang putih sampai denganMedical
Centre ITS.
Ruas jalan dibagi dalam beberapa seksi dengan
panjang masing-masing 200-250 meter dan pembagian
lajur sesuai dengan jumlah lajur yang ada pada ruas jalan
AR Hakim dan Kertajaya Indah Timur.
Pelaksanaan survai dilakukan oleh 2 orang dengan
menggunakan sepeda motor dan kemudian mencatat
kondisi jalan dan drainase pada formulir yang tersedia.
Penilaian kerusakan dilakukan setiap lajur, tiap seksi,
tiap arah, sehingga untuk suatu ruas jalan melalui proses
data lapangan dapat dilihat besar kerusakan atau Nilai
Kondisi Visual (NKV) setiap sel, rata-rata tiap seksi,
rata-rata tiap lajur, rata-rata tiap jalur/ arah dan rata-rata
tiap ruas jalan. NKV tiap ruas jalan menentukan
tindakan penanganan terhadap permukaan jalan beraspal
dan drainase ruas jalan tersebut.
IV.
ISBN : 978-979-18342-3-0
Kiri
Tengah
Kanan
16,25
5,41
250 500
10
3,33
500 750
10
0,5
3,50
750 - 950
4,5
1,50
10,19
0,14
KM
0 - 250
3
4
3,43
Rata - rata
KM
Kiri
Tengah
Kanan
Per seksi
0 - 250
14
4,66
250 500
16
5,33
500 700
0,25
3,08
700 900
6,5
2,17
11,17
0,06
3,81
A-129
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Lajur
Seksi
Rata - rata
KM
Kiri
Tengah
Kanan
Per seksi
0 - 250
0,666
250 500
0,666
500 750
0,666
750 - 950
0,666
0,666
Lajur
Seksi
Rata - rata
KM
Kiri
Tengah
Kanan
Per seksi
0 - 250
18
250 500
18
500 700
18
15
11
700 900
18
18
3,75
7,25
ISBN : 978-979-18342-3-0
V.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
A-131
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
A-132
ISBN : 978-979-18342-3-0